Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MATA

KULIAH
ELEKTRONIKA DASAR

[OSILOSKOP]

[RANGGA DHARMAWAN] [3221801019]


[Nama Lengkap2] [NIM2]

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BATAM
A. PENDAHULUAN
Proses pengukuran dalam ilmu elektro merupakan salah satu prosedur standar yang harus
dilakukan .karena melalui pengukuran akan diperolah besaran-besaran yang diperlukan. Salah
satu alat ukur yang penting untuk diketahui yaitu Osiloskop. Osiloskop adalah alat ukur besaran
listrik yang dapat sinyal listrik. Dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran pada
sinyal listrik seperti tegangan, frekuensi, periode dan bentuk sinyal dari objek yang diukur. Oleh
sebab itu osiloskop penting untuk dipelajari karena dengan menggunakan osiloskop dapat lebih
memudahkan dalam mengukur beberapa besaran. Selain itu dengan osiloskop kita juga dapat
membedakan gelombang AC dan gelombang DC.
Tujuan praktikum ini adalah:
1.) Menerangkan bagian-bagian dan fungsi osiloskop, serta mengetahui prinsip kerjanya.
2.) Menggunakan osiloskop dengan benar untuk mengukur tegangan maupun frekuensi dan
melihat bentuk gelombang.
3.) Menguji keadaan komponen (baik atau sudah rusak)

C. STUDI PUSTAKA

1. Pengertian Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan
sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari.
Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari
sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat
menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu
Y.

Osiloskop dapat dibagi menjadi 2, yaitu Osiloskop Analog dan Digital menurut output
tampilannya. Berikut perbedaanya :
1.1. Osiloskop Analog
Osiloskop jenis ini menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan
berkas electron dalam tabung sinar katoda sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada
layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut. Osiloskop analog
Osiloskop ini merupakan jenis yang paling tua dan sederhana.

1.2. Osiloskop Digital


Osiloskop jenis ini mengambil bentuk gelombang yang diukur, lalu dengan
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter), besaran tegangan yang diambil
dirubah menjadi besaran digital. Dalam osiloskop digital, gelombang yang akan
ditampilkan lebih dulu di-sampling dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian
menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya
di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan
demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi
sampai dihentikan.

3. Prinsip Kerja Osiloskop


Sebuah osiloskop tradisional bekerja dengan membuat berkas elektron yang melintasi
layar yang dilapisi pada bagian belakangnya dengan bahan kimia khusus, yaitu fosfor. Setiap
kali sinar elektron mengenai layar, menyebabkan fosfor menyala dalam waktu kurang yang
singkat, sinar elektron menyapu seluruh layar dan membangun sebuah grafik gelombang. Hal
ini berlangsung selama Osiloskop tersambung dengan rangkaian, sehingga grafik yang kita
amati adalah berkas elektron yang melewati layar.

Cara Osiloskop menggambarkan gelombang sinus:


1. Di dalam tabung sinar katoda (CRT), electron gun (kuning) memancarkan sinar
elektron (titik hijau) menuju layar fosfor.
2. Dengan tidak ada sinyal yang terhubung ke rangkaian, sebuah timing sirkuit
memberi tenaga kumparan elektromagnetik (biru) yang membuat sinar elektron
berjalan perlahan melewati layar dari kiri ke kanan (menggambarkan sumbu
grafik x).
3. Bila dihubungkan dengan sinyal bergelombang (oranye) ke rangkaian osiloskop,
sebuah sirkuit memberi tenaga sepasang kumparan tegak lurus (merah) yang
membuat sinar bergerak ke atas dan ke bawah (menggambarkan sumbu grafik y).
4. Kumparan biru dan merah membuat sinar elektron bergerak ke atas dan ke bawah
(sumbu y), terhadap sumbu x sehingga membentuk gelombang sinus.

4. Fungsi Osiloskop
Berikut beberapa fungsi dari Osiloskop :
1. Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
2. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
3. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
4. Membedakan arus AC dengan arus DC.
5. Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.

Penggunaan paling umum dari osiloskop adalah untuk mendiagnosa kerusakan peralatan
elektronik. Alat Osiloskop ini memungkinkan teknisi untuk memeriksa / mengamati
perubahan tegangan dari waktu ke waktu. Teknisi juga dapat menggunakan osiloskop untuk
melihat bentuk dan waktu sinyal dari sinyal, dimana penting dalam beberapa aplikasinya.
Teknisi dapat memeriksa keadaan komponen satu persatu dari rangkaian komponen untuk
menentukan komponen gagal.
5. Definisi dan Fungsi dari Function Generator
Function generator adalah alat uji yang mampu menghasilkan berbagai bentuk
gelombang sederhana. Selain menghasilkan gelombang sinus, Function generator dapat
menghasilkan bentuk gelombang lainnya, termasuk bentuk gelombang persegi dan segitiga. Fitur
lain yang disertakan pada Function generator adalah dapat mengatur tegangan dan frekuensi dari
gelombang yang diciptakan.
Pada praktikum ini, fungsi dari Function generator adalah membuat sinyal elektronik
tertentu sesuai kebutuhan praktikum untuk dibaca Osiloskop.

D. METODOLOGI
Komponen dan alat yang digunakan:
1.) Osiloskop (CRO) 1 buah
2.) AFG (Audio frequency Generator) 1 buah
3.) Kabel Probe osiloskop 1 buah
4.) Penjepit buaya 2 buah

E. HASIL DAN ANALISIS


[Hasil praktikum, meliputi (i) hasil kelompok dan (ii) hasil kompilasi dari keseluruhan
kelompok. Lengkapi dengan tabel dan gambar sesuai dengan petunjuk dalam praktikum. Bila
diperlukan juga bisa diberikan lampiran data mentah]

F. KEJADIAN SELAMA PRAKTIKUM


[Menjelaskan hal-hal teknis maupun non-teknis yang mempengaruhi proses pengambilan data
selama praktikum]
G. KESIMPULAN
[Sesuai dengan format penulisan pustaka yang benar]

2
H. DAFTAR PUSTAKA
www.academia.edu/32712245/Dasar_Teori_Osiloskop
3

Anda mungkin juga menyukai