Rancang bangun sistem elektronika, sebagai suatu rekayasa, selalu dimulai dengan adanya kebutuhan. Misalnya
saja, diperlukan suatu alat pengukur tahanan (Ohm Meter) sementara alat ukur yang tersedia hanyalah
pengukur tegangan (Volt Meter). Untuk itu langkah-langkah umum yang bisa dilakukan adalah:
1. Mencari alternatif solusi, dalam hal ini mencari komponen dan rangkaian elektronika standar yang
memungkinkan pengukuran tahanan tersebut.
2. Menggambar skema rangkaian tersebut.
3. Melakukan kalkulasi / simulasi rangkaian, hingga didapat nilai komponen-komponen yang tepat.
4. Melakukan desain detail, antara lain membuat papan rangkaian tercetak (printed circuit board, PCB)
dan wadah (enclosure) bagi sistem tersebut.
5. Mengimplementasikan desain tersebut, dengan membuat PRT, menyolder komponen ke PRT,
membuat wadah, kemudian merangkai PRT dan komponen ke wadah.
6. Menguji rangkaian, meyakinkan sistem sudah bekerja sesuai desain.
Dalam dunia modern ini, tahap-tahap tersebut dapat dilakukan dengan perangkat lunak CAD (Computer Aided
Design). Salah satu combo yang ada adalah:
• Autodesk Eagle : perangkat lunak untuk menggambar skematik, melakukan smulasi, dan merancang
PCB.
• Autodesk Fusion 360 : perangkat lunak untuk desain PRT 3 dimensi, kemudian desain wadah 3
dimensi juga.
Selanjutnya, hasil desain dari Eagle maupun Fusion 360 ini dapat diteruskan ke mesin-mesin otomatis misalnya:
Dengan demikian, seorang engineer modern sepatutnya menguasai ketrampilan menggunakan CAD. Pada
praktikum ini, kita akan mulai belajar menggunakan Eagle.
TF2106/Modul-1/1
1.2 KOMPETENSI
• Muatan (Q, Cuolomb): banyaknya muatan listrik yang tersimpan pada suatu komponen.
• Arus (I, Ampere): banyaknya muatan listrik yang mengalir pada satu satuan waktu melalui suatu
komponen atau konduktor (kabel).
TF2106/Modul-1/2
• Tegangan (V, Volt): beda potensial listrik antara dua titik (node) pada rangkaian yang menyebabkan
arus mengalir antara kedua titik tersebut.
• Hambatan (R, Ohm): bisa dianggap beban yang memakai daya lisrik.
• Daya (P, Watt): banyaknya energi listrik yang mengalir persatuan waktu.
Sementara itu, rumus dasar listrik yang menghubungkan besaran-besaran tersebut adalah:
• 𝑉(𝑡) = 𝑅 𝐼(𝑡)
• 𝑃(𝑡) = 𝑉(𝑡) 𝐼(𝑡)
A. SUMBER DAYA
Merupakan komponen yang menyimpan / menghasilkan muatan listrik kemudian dapat
mengalirkannya ke rangkaian. Ada dua kategori umum sumber daya yaitu sebagai sumber tegangan
(selalu memberikan tegangan yang relatif tetap ke rangkaian) atau sumber arus (selalu memberikan
arus tetap ke rangkaian). Secara fisis, sumber daya dapat berupa baterai, generator, sel surya, maupun
catu daya.
B. KOMPONEN DASAR
Ada tiga komponen dasar elektronika, yaitu:
• Resistor : komponen yang bersifat sebagai hambatan listrik.
• Kapasitor : komponen yang dapat menyimpan energi listrik sesaat dalam bentuk muatan
listrik.
• Induktor: komponen yang dapat menyimpan energi listrik sesaat dalam bentuk flux
magnetic.
Komponen ini sering disebut juga komponen pasif linier, karena secara matematika, hubungan antara
sinyal masukan dan keluaran yang melalui mereka dapat diekspresikan dengan persamaan differensial
linier.
TF2106/Modul-1/3
Gambar 1-3 Berbagai Resistor
TF2106/Modul-1/4
C. KOMPONEN LANJUT
Komponen elektronika lain umumnya dibuat dari bahan semi konduktor, memiliki fungsi khusus yang
sebelumnya tidak ada pada komponen dasar, antara lain:
• Dioda : komponen yang memiliki dua kaki (anoda dan katoda), dimana arus hanya dapat
mengalir dari arah anoda ke katoda, dan tidak sebaliknya.
• Transistor : komponen yang memilik tiga kaki (base, kolektor, emitter), yang dapat berfungsi
sebagai penguat daya.
• Op-Amp : keping rangkaian terintegrasi (integrated circuit, IC), yang pada dasarnya berfungsi
sebagai penguat tegangan.
D. SENSOR
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi mengubah besaran fisis menjadi sinyal listrik.
Beberapa komponen sensor sederhana adalah:
• Light Dependent Resistor (LDR): komponen yang akan berubah harga tahanannya sesuai
intensitas cahaya yang mengenai permukaannya.
• Thermistor : komponen yang berubah harga tahanannya sesuai suhu lingkungan.
• Strain gage: komponen yang berubah harga tahanannya ketika menerima regangan.
• Microphone: komponen yang berubah harga induktansinya ketika menerima tekanan suara.
• Touch sensor : komponen yang berubah harga kapasitansinya, ketika menerima sentuhan
tangan.
TF2106/Modul-1/5
• Setiap komponen digambarkan dengan simbol tertentu, dalam hal ini :
o Catu daya dengan lingkaran dan ada tanda polaritasnya.
o Resistor dengan kotak persegi panjang.
o Kapasitor dengan dua garis tebal sejajar.
o Ground dengan segitiga ke bawah.
• Kaki-kaki komponen dihubungkan dengan jalur koneksi (warna hijau).
• Setiap komponen diberi nama dan nilai (value).
• Jalur dapat diberi nama.
Operating Point Sinyal direct current (DC) tetap, sesuai Tidak ada, hanya ada kalkulasi tegangan / arus
nilai yang diberikan pada catu daya. pada titik-titik tertentu rangkaian.
Transient Sinyal standar dari catu daya, yaitu: Sinyal terhadap waktu pada titik-titik
pengamatan yang ditentukan.
SINE, EXPONENTIAL, PULSE
DC Sweep Sinyal DC yang berubah tegangannya Grafik hubungan antara sinyal output pada
dari harga minimum hingga maksimum titik-titik pengamatan terhadap harga sinyal
tertentu. masukan. Mode ini cocok untuk menganalisis
rangkaian penguat.
TF2106/Modul-1/6
AC Sweep Sinyal AC sinusoidal dengan amplitude Grafik hubungan antara amplitude output
tetap, yang berubah frekuensinya dari terhadap frekuensi input (sinyal sinus). Mode
harga minimum hingga maksimum ini cocok dipakai untuk analisis rangkaian filter.
tertentu.
TF2106/Modul-1/7
Gambar 1-10 Plot simulasi mode AC Sweep
1. Install perangkat lunak Eagle versi 8.4 atau yang lebih baru.
1. Pelajari lebih jauh tentang berbagai komponen elektronika dari berbagai sumber. Carilah gambar, dan
jelaskan:
a. Berbagai jenis resistor ini : metal-oxide, wirewound, potensiometer, potensiometer multi-turn.
b. Berbagai jenis kapasitor ini: keramik, tantalum, polyster, elektrolit, varco.
c. Berbagai jenis induktor ini: Air Core Inductor, Iron Core Inductor, Ferrite Core Inductor, Torroidal
Core Inductor.
2. Dalam skematik, ada simbol standar Eropa dan USA. Carilah simbol kedua standar tersebut untuk
komponen-komponen berikut:
a Resistor
b Potensiometer
c Kapasitor nonpolar
d Kapasitor polar
e Kapasitor Variabel
f Induktor
g Induktor Variabel
TF2106/Modul-1/8
3. Komponen dasar memiliki suatu nilai, yaitu resistor dalam Ohm, kapasitor dalam Farad, dan Induktor
dalam Henry. Ketiga satuan tersebut sering diberi prefix seperti kilo, mega, dll. Cari dan tuliskan tabel
prefix satuan tersebut.
1.6 PRAKTIKUM
Pada praktikum ini, kita akan menggambar skema rangkaian elektronik dan melakukan simulasi pada rangkaian
tersebut.
TF2106/Modul-1/9
Gambar 1-12 Membuat Skematik
Setelah tahap tersebut, anda akan memperoleh layar skematik yang kosong. Kali ini gambar suatu rangkaian
RR (Resistor-Resistor) sebagai berikut:
Cara menggambar akan ditunjukan oleh Asisten selama praktikum, dimana urutan kerja umum adalah:
TF2106/Modul-1/10
1.6.3 MELAKUKAN SIMULASI OPERATING POINT
Untuk mensimulasi rangkaian, keluarkan tool-bar simulasi.
Kali ini kita akan melakukan simulasi mode operating point. Pada mode ini, Eagle akan menghitung kondisi
output saat tunak (V1, V2, dll) dengan masukan dari catu daya sesuai nilai yang diberikan (V1=5V). Untuk
memulai simulasi, klik ikon “Simulation” sehingga muncul layar dialog simulasi. Selanjutnya:
TF2106/Modul-1/11
Gambar 1-16 Layar Simulasi dengan mode Operating Point
Untuk mencoba hasil yang lain, anda dapat mengubah nilai komponen. Cobalah :
Pada skematik, akan terlihat bahwa komponen V1 memiliki nilai SIN yang sesuai.
TF2106/Modul-1/12
Gambar 1-17 Layar Source Setup untuk simulasi mode Transient
Selanjutnya untuk simulai, pilih kembali tombol “Simulation”, lalu pada layar dialog:
TF2106/Modul-1/13
Pada tab Plot akan terlihat grafik sinyal terhadap waktu. Kita dapat memilih sinyal yang ditampilkan dengan
meneken tombol “Signals”, lalu mencentang sinyal yang dipilih untuk tampil. Dalam contoh ini, nampak V1 dan
V2, dimana V2 sekitar 2/3 V1.
TF2106/Modul-1/14
Dari grafik ini, bisa dilihat bahwa sumbu X adalah besarnya input (tegangan dari sumber V1), sementara grafik
menampakkan tegangan V1 dan V2 sesuai probe. Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara output (V2)
terhadap input (sumbu X) adalah persamaan linier:
• R1 = 1K
• R2 = 3 digit NIM terakhir * 100 (misal NIM = 13300001, maka R1 = 100 ohm). Gunakan prefix untuk
nilai tersebut (K, M, dst).
1.8 LAPORAN
• Dalam analisis, buktikan bahwa hasil simulasi pada tugas sesuai dengan rumus hukum Ohm.
• Untuk masing-masing mode simuasi, simpulkan penggunaan yang paling tepat.
1.9 PUSTAKA
• https://www.electronics-tutorials.ws/dccircuits/dcp_1.html •
https://www.electronics-tutorials.ws/dccircuits/dcp_2.html
• https://www.electronics-tutorials.ws/dccircuits/dcp_3.html
• https://www.autodesk.com/products/eagle/blog/?s=spice
• https://www.youtube.com/watch?v=JtytRPefUxk
• https://www.youtube.com/watch?v=QRMnoue2_QQ
TF2106/Modul-1/15