Anda di halaman 1dari 25

TF-2103 MEKANIKA TEKNIK

STATIKA-2
Nugraha, Brian Yuliarto

1
Konsep Tegangan (Stress) 2

⚫ Tujuan utama pada kuliah Mekanika Teknik adalah


membekali calon Engineer masa depan dengan
kemampuan rata-rata untuk menganalisa dan
mendesain berbagai struktur dan beban yang bekerja
⚫ Baik analisa maupun desain tersebut akan mencakup
penentuan tegangan dan perubahannya.
⚫ Pada Bab ini akan ditekankan pada pengertian tentang
Tegangan
STATIKA 3

⚫ Struktur menahan beban


30 kN
⚫ Struktur : peyangga (BC)
dan batang (AB) yang
disambungkan dengan
suatu pin
⚫ Analisis statis dan tentukan
gaya internal pada masing-
masing struktur tersebut
dan gaya reaksi pada
peyangga
DIAGRAM BENDA BEBAS 4

⚫ Pisahkan antara penyangga


dan beban → analisa gaya
ΣM C = 0= Ax∗ 0,6 m− 30 kN∗ 0,8 m

A x = 40 kN
⚫+
→Σ F x = 0= A x +C x
⚫↑ + Σ F y = 0= A y +C y − 30 kN = 0
⚫C x = − A x = − 40 kN
⚫ A y C y = 30kN

⚫ Perlu persamaan lain untuk
menentukan Ay dan Cy
DIAGRAM KOMPONEN 5

⚫ Setiap komponen harus memenuhi


C Cy kesetimbangan statis
Cx
C ⚫ Pada batang AB: ∑ M B= 0
⚫ ∑ M B = − A y∗ (0.8 m)= 0 → A y= 0
⚫ A y +C y = 30 kN → C y = 30 kN
⚫ Berdasarkan gaya di C
⚫ C y = 30 kN ↑ , C x = 40 kN ←,C= 50 kN

∑ F x= 0 →Ax − C x = 0, C x = 40 kN →

A y = 0 dan A x = 40 kN maka A= 40 kN →

A= 40 kN→ C x = 40 kN← C y = 30 kN↑


METODE PENGGABUNGAN 6

Gaya bekerja pd batang AB


dan BC
Gaya bekerja pada ujung
batang
Agar tercapai
kesetimbangan gaya pd
ujung batang hrs sama
besar dan berlawanan
⚫ Gaya gabungan pada B ∑ F⃗ = 0
B

F AB F BC 30 kN
= = F AB= 40 kN , F BC = 50 kN
4 5 3
ANALISA TEGANGAN 7

Jika struktur terbuat dari baja dengan


tegangan yg diijinkan sebesar
(σall)165 MPa, apakah struktur
tersebut mampu menahan beban 30
kN?
Dari analisa statis didapatkan
FAB = 40 kN (kompresi)
FBC = 50 kN (tegangan tensi)
⚫ Menghitung tegangan

⚫ Tegangan terbesar ada di BC 3


P 50× 10 N 2
σ BC = = −6
m = 159 MPa
A 314× 10
⚫ Karena σall > σBC, kekutan batang BC masih memadai
DISAIN 8

Desain struktur yang baru membutuhkan


pemilihan material dan dimensi yang tepat
sesuai dengan kekuatan yang dibutuhkan
Untuk pertimbangan biaya, berat,
ketersediaan material dll, misalkan batang
yang dipilih adalah alumunium (all= 100
MPa) Hitunglah diameter yang
dibutuhkan ?

3 2
P P 50 x 10 N −6 2 d
σ all = A= σ = = 500 x 10 m A= π
− 6 4
A all 100 x 10 Pa

d= √ 4A
π= √ 4(500 x 10− 6 m2 )
π = 2,52 x 10−2
m= 25,2 mm

⚫ Agar dapat menopang beban tsb, maka batang aluminum harus


memiliki diameter sebesar 26 mm atau lebih
BEBAN AKSIAL - TEGANGAN NORMAL 9

ΔF P
σ = lim σ ave =
ΔA→0 ΔA A

P = σ ave A= ∫ dF = ∫ σ dA
A

⚫ Tegangan normal adalah tegangan


yang tegak lurus bidang
⚫ Detil distribusi tegangan sebenarnya
tidak dapat ditentukan secara statik
saja.
BEBAN SENTRIK DAN EKSENTRIK 10

⚫ Beban Sentrik :
Konsentrasi beban pada kedua
ujung benda berada pada
centroid (c)
⚫ Beban Eksentrik
Konsentrasi beban pada kedua
ujung benda tidak berada pada
centroid.
TEGANGAN GESER 11

⚫ Tegangan krn gaya P pd bidang


AB(┴) → tegangan normal (σ) =
normal stress
⚫ Tegangan krn gaya P pd bidang C
(||) → tegangan geser (τ) = shear
stress P
τ ave =
A

⚫ Distribusi tegangan shear besarnya


bervariasi dari nol pada bagian
permukaan, hingga nilai maksimum
CONTOH SHEAR STRESS 12

⚫ Tegangan Geser Tunggal

Tegangan Geser Ganda


TEGANGAN BANTALAN (BEARING) 13

⚫ Baut, paku pancang, dan pin


menghasilkan tegangan pada titik
kontak atau permukaan bantalan
(bearing) dari bidang bidang yang
tersambung

P P
σ b= =
A t d
Analisa Stress dan Contoh Desain 14

⚫ Kita ingin menentukan tegangan


yang bekerja pada batang dan
sambungannya seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
⚫ Dari analisa statis:
⚫ FAB = 40 kN (compression)
⚫ FBC = 50 kN (tension)
⚫ Kita harus mempertimbangkan
tegangan normal maksimum pada
AB dan BC, dan tegangan
shearing serta bearing pada
masing masing sambungan
penjepit.
Tegangan normal pada batang dan kaki tiang 15

Batang sedang mendapatkan tension dengan gaya


aksial sebesar 50 kN.
Pada pusat batang, tegangan normal rata-rata pada
penampang melintang (A = 314x10-6m2) adalah BC
= +159 MPa.
Pada bagian yang rata di akhir batang (flat end) , luas
penampang batang terkecil akan terjadi pada pusat
garis penjepit (pin).

A= (20 mm)∗ (40− 25)mm= 300 x 10− 6 m2


P 50× 103 N 2
σ BC , end = = −6
m = 167 MPa
A 300× 10
⚫ Kaki tiang tersebut mendapatkan beban dengan gaya aksial sebesar 40 N
dan tegangan normal rata-rata sebesar –26.7 MPa.
⚫ Luas penampang minimum pada bagian ujung tidak menerima
tegangan karena batang tersebut menerima kompresi.
Tegangan shear pada penjepit (pin) 16

⚫ Luas penampang pada penjepit (pin) A, B, dan


C,
2
 25 mm  −6 2
A =r =
2
 = 491  10 m
 2 
⚫ Gaya pada pin C besarnya sama dengan gaya
tekan yang bekerja pada batang BC,
P 50 103 N
 C , ave = = − 6 2
= 102 MPa
A 49110 m
⚫ Pin A menerima tegangan shear double
dengan gaya total nilainya gaya tekan yang
terdapat pada batang AB,

P 20 kN
 A, ave = = − 6 2
= 40.7 MPa
A 49110 m
Tegangan shear pada penjepit (pin) 17

⚫ Bagi penjepit (pin) B menjadi beberapa bagian untuk menentukan


bagian yang menerima gaya shear terbesar.
P E = 15 kN P G = 25 kN ( largest )
Lakukan analisa pada tegangan shear rata-rata yang terlibat,
PG 25 kN
 B, ave = = = 50.9 MPa
A 49110− 6 m 2
Tegangan pada bantalan penjepit 18
(Pin Bearing)
⚫ Untuk menentukan tegangan bearing di
A pada batang AB, digunakan panjang t =
30 mm dan d = 25 mm,
P 40 kN
σ b= = = 53 .3 MPa
td (30 mm)(25 mm)

⚫ Untuk menentukan tegangan bearing di


titik A dalam sudut siku, kita gunakan t =
2(25 mm) = 50 mm dan d = 25 mm,

P 40 kN
σ b= = = 32 . 0 MPa
td (50 mm)(25 mm)
TEGANGAN NORMAL 19

⚫ Gaya–gaya aksial pada dua buah gaya yang bekerja pada suatu batang
hanya akan menghasilkan tegangan normal pada potongan bidang yang
tegak lurus terhadap sumbu batang tersebut
⚫ Gaya melintang pada baut dan pin hanya menghasilkan tegangan shear
pada bidang yang tegak lurus terhadap sumbu baut dan pin tersebut.
⚫ Desain di samping menginginkan baik gaya aksial maupun gaya melintang
dapat menghasilkan baik tegangan shear maupun normal, tergantung
pada bidangnya daripada yang dipotong secara tegak lurus terhadap
sumbu batang
TEGANGAN PD BIDANG MIRING 20

⚫ Potongan batang yang membentuk sudut


 terhadap bidang normal.
⚫ Pada kondisi kesetimbangan, distribusi
tegangan pada bidang harus sama
dengan gaya P
⚫ Pecah gaya P menjadi beberapa
komponen gaya normal dan tangensial
terhadap permukaan potongan.
F = P cos θ V = P sin θ
⚫ Gaya normal rata-rata dan tegangan
shear pada bidang miring tersebut
adalah:

F P cos θ P V P sin θ P
σ= = = cos 2 θ τ= = = sin θ cos θ
Aθ A0 A0 Aθ A0 A0
cos θ cos θ
TEGANGAN MAKSIMUM 21

⚫ Tegangan normal dan tegangan shear


pada bidang miring.
P P
σ= cos 2 θ τ = sin θ cos θ
A0 A0
⚫ Gaya normal maksimum terjadi saat
bidang referensi tegak lurus
terhadap sumbu batang.
P '
σ m= τ=0
A0
⚫ Gaya shear maksimum terjadi pada
bidang yang membentuk sudut + 45o
terhadap sumbunya.
P P
τ m= sin 45 cos 45= = σ'
A0 2 A0
TEGANGAN OLEH BEBAN UMUM 22

⚫ Suatu batang yang menerima kombinasi beban dipotong menjadi dua


bagian oleh bidang yang melalui Q
⚫ Distribusi komponen tegangan internal dapat didefinisikan dengan,

Untuk mencapai kesetimbangan,


ΔF
x gaya internal dan distribusi
σx= lim tegangan yang besarnya sama
ΔA→0 ΔA
x x tetapi berlawanan arah harus
ΔV y ΔV z diberikan pada bagian lain dari
τ xy = lim τ xz = lim
ΔA→0 ΔA ΔA→0 ΔA batang tersebut.
KEADAAN TEGANGAN 23

⚫ Komponen tegangan sumbu x, y dan z pada


keadaan kesetimbangan
⚫ Kombinasi gaya yang dihasilkan oleh tegangan
harus memenuhi kondisi kesetimbangan:
 Fx =  Fy =  Fz = 0
Mx = My = Mz = 0
⚫ Moment disekitar sumbu z:
 M z = 0 = ( xy A)a − ( yx A)a
 xy =  yx
similarly,  yz =  zy and  yz =  zy
⚫ Terlihat bahwa hanya terdapat 6 komponen
tegangan yang dibutuhkan untuk menentukan
keadaan tegangan secara keseluruhan
FAKTOR KESELAMATAN 24

⚫ Struktur suatu batang atau mesin Yang mempengaruhi Faktor Keselamatan:


harus di desain sedemikian Ketidak jelasan sifat material.
sehingga tegangan yang bekerja Ketidak jelasan beban
lebih kecil daripada batas
Ketidak jelasan analisa
maksimum kekuatan materialnya
Jumlah sikuls beban
Jenis kegagalan
Kebutuhan perawatan dan pengaruh
FS = Factor of safety penurunan kekuatan.
σ u ultimate stress Kebutuhan batang tersebut untuk
FS = = digabungkan dengan struktur secara
σ all allowable stress
keseluruhan.
Resiko pada usia dan sifat bahan.
Pengaruh pada funsi mesin.
TF-2103 MEKANIKA TEKNIK

STATIKA-2
Nugraha, Brian Yuliarto

25

Anda mungkin juga menyukai