BAB 2
Tegangan (Stress) dan Regangan (Strain) – Beban Aksial
Nugraha, Brian Yuliarto
1
Daftar Isi 2
⚫ Pengujian Tegangan-Regangan
Rasio Poisson
P 2P P
= = stress = =
A 2A A
= = normal strain =
L L P
=
A
2
= =
2L L
Pengujian Tegangan-Regangan 5
2-5
Diagram Tegangan-Regangan: Ductile Material 6
Diagram Tegangan-Regangan: Brittle 7
Material
2-7
Hukum Hooke: Modulus Elastisitas 8
⚫ Kekuatan material
dipengaruhi oleh
komposisi materialnya,
perlakuan panas, dan
proses pembuatannya,
sedangkan kekakuannya
(modulus elastisitasnya)
tidak
Karakteristik Elastis vs Plastis 9
=
L
⚫ Persamaan dan solusi untuk
perubahan (deformasi),
PL
=
AE
⚫ Dengan variasi beban yang
diberikan, penampang melintang
atau sifat materialnya persamaan
diatas menjadi,
PL
= i i
i Ai Ei
Contoh 2.01 12
Solusi :
Bagilah batang menjadi
beberapa komponen pada
titik di posisi beban yang
E = 200GPa diberikan.
⚫ SOLUSI:
L1 = L2 = 300mm L3 = 400mm
⚫ Bagilah batang menjadi tiga
A1 = A2 = 580mm 2 A3 = 190mm2
bagian:
Lakukan analisa benda bebas
untuk masing-masing
komponen untuk
menentukan gaya internal,
P1 = 240 103 N
P2 = −60 103 N
P3 = 120 103 N
Contoh 2.01 14
⚫ SOLUSI:
L1 = L2 = 300mm L3 = 400mm
⚫ Bagilah batang menjadi tiga
A1 = A2 = 580mm 2 A3 = 190mm2
bagian:
Evaluasi total perubahannya,
PL 1 PL P L P L
= i i
= 1 1+ 2 2 + 3 3
i Ai Ei E A1 A2 A3
= 1,73mm
Contoh soal 2.2 15
SOLUSI:
Gunakan analisa benda bebas
pada batang BDE untuk
menentukan gaya yang
menekan pada batang AB dan
⚫ Batang kaku BDE ditopang oleh dua DC.
batang AB dan CD.
Evaluasi perubahan pada
⚫ Batang AB terbuat dari alumunium
(E = 70 GPa) dan memiliki luas batang AB dan DC atau
penampang melintang 500 mm2. perubahan pada B dan D.
Batang CD terbuat dari baja (E = 200
GPa) dengan luas penampang 600 Lakukan analisa geometri untuk
mm2. menentukan perubahan pada
E dengan perubahan yang
⚫ Untuk gaya 30-kN seperti
ditunjukkan pada gambar, tentukan terjadi pada B dan D.
perubahan pada a) di B, b) di D, dan
c) di E.
Contoh soal 2.2 16
⚫ SOLUSI: Perubahan di B:
PL
⚫ Benda bebas: Batang BDE B =
AE
(− 60 103 N )(0.3 m )
=
(50010-6 m2 )(70 109 Pa )
= −514 10− 6 m
B = 0.514 mm
MB = 0
Perubahan di D:
0 = −(30 kN 0.6 m ) + FCD 0.2 m PL
D =
FCD = +90 kN tension AE
D = 0.300 mm
Contoh soal 2.2 17
⚫ Perubahan di D
BB BH
=
DD HD
0.514 mm (200 mm ) − x
=
0.300 mm x
x = 73.7 mm
EE HE
=
DD HD
E
=
(400 + 73.7 )mm
0.300 mm 73.7 mm
E = 1.928 mm
E = 1.928 mm
Ketidakpastian Statis 18
= L +R = 0
Ketidakpastian Statis 19
SOLUSI:
Selesaikan untuk pergeseran pada B akibat
beban dengan tanpa penyangga di B,
P1 = 0 P2 = P3 = 600 103 N P4 = 900 103 N
A1 = A2 = 400 10−6 m 2 A3 = A4 = 250 10−6 m 2
L1 = L2 = L3 = L4 = 0.150 m
PL 1.125 10 9
L = i i =
i Ai Ei E
⚫ Selesaikan pergeseseran di B karena ada
reaksi dari penyangga,
P1 = P2 = − RB
δR =
Pi Li
=−
(
1.95 103 RB)
i Ai Ei E
CONTOH 2-04 21
= −
(
1.125109 1.95 103 RB )
=0
E E
RB = 577 103 N = 577 kN
⚫ Cari reaksi pada A akibat beban dan
reaksi pada B
Fy = 0 = RA − 300 kN − 600 kN + 577 kN
RA = 323kN
R A = 323kN
RB = 577 kN
22
⚫ SOLUSI:
⚫ Terapkan hkm Hooke untuk Evaluasi komponen deformasi
mencari 3 komponen dari B A = x d = ( +0.533 10−3 mm/mm ) ( 225mm )
regangan normal.
B A = +0,12mm
x y z
x = + − − C D = z d = ( +1.600 10−3 mm/mm ) ( 225mm )
E E E
1 1 C D = +0,36mm
= ( 84 MPa ) − 0 − (140 MPa )
70GPa
t = y t = ( −1.067 10−3 mm/mm ) (18mm )
3
= +0,533 10−3 mm/mm
x y z t = −0,0192mm
y = − + −
E E E Cari perubahan volume
= −1,067 10−3 mm/mm
e = x + y + z = 1.067 10−3 mm/mm
x y z
z = − − +
E E E V = eV = 1.067 10−3 ( 380 380 18) mm3
= +1,6 10−3 mm/mm V = +2733mm 3
Stress Concentration: Hole 31
max
K=
ave
⚫ Ketidak sinambungan luas penampang dapat menghasilkan
lokalisasi tegangan yg tinggi atau tegangan terkonsentrasi
Stress Concentration: Fillet 32
Contoh2.12 33
SOLUTION:
Tentukan rasio geometri dan
cari faktor tegangan
konsentrasi dari Gambar di
slide halaman 32.
Cari rata-rata tegangan
Tentukan beban aksial P terbesar normal yg diijinkan
yang masih aman menahan plat menggunakan tegangan
baja yang terdiri dari dua bagian normal yg diijinkan dan
dgn tebal 10 mm, lebar plat baja faktor konsentrasi
adalah 40 dan 60 mm, yang tegangan.
dihubungkan oleh fillets yang Terapkan definisi tegangan
memiliki radius r = 8 mm. normal untuk mencari
Assumsikan tegangan normal yg
beban yang diijinkan.
diijinkan = 165 MPa.
Contoh2.12 34
35
STRESS – STRAIN PD BATANG
Nugraha - 2017 36
SOLUSI
Free body diagram - Gaya
∑ M C = F AD × b+ F BE × a− P× a= 0
F AD × 2 m+ F BE × 1 ,5 m− 250 kN × 1 , 5 m= 0
F BE = 250 kN − 1 , 33 F AD (1)
38
STATICALLY UNDETERMISTIC
Batang silinder padat A dihubungkan dengan batang silinder
padat B dan diletakan diantara dua penyangga kokoh.
Terdapat gap 0,5 mm antara ujung batang A dengan dinding
penyangga kokoh sebesar mm. Jika batang A adalah perunggu
yang memiliki panjang 35 cm, luas penampang A = 1200 mm2,
modulus elastisitas E = 105 GPa dan konsanta muai panjang α
= 21,6 x 10-6 /oC, sedangkan batang B adalah aluminum yang
memiliki panjang 40 cm, A= 1600 mm2, E = 73 Gpa, dan α = 23,2
x 10-6 /oC. Tentukanlah (a) Gaya tekan pada batang ketika
temperatur dinaikan sebesar 100°C, (b) perubahan panjang
batang perunggu
Nugraha - 2017 39
SOLUSI
Karena kenaikan temperatur maka
kedua batang akan bertambah panjang
δT = α ΔT L
40
SOLUSI
Free body diagram
F A= F br = P F B= F Al = P
F i Li F br L br F Al L Al L br L Al
δP = ∑
i Ai Ei
= +
Abr Ebr AAl E Al ( =P +
)
Abr Ebr AAl E Al
0 ,35m 0 , 4m
δP = P
( −3 2 6
+ −3 2
1,2× 10 m × 105× 10 kPa 1 ,6× 10 m × 73× 10 kPa
6 )
−6 m −3
δP = 6 ,2× 10 P= − 1 ,18× 10 m → P= − 190 ,9kN (gaya tekan)
kPa
(b) perubahan panjang batang perunggu δbr = δTbr +δPbr
P L br − 190 ,9kN 0 ,35m −4
δPbr = = −3 2 6
= − 5 ,3× 10 m= − 0 ,053cm
Abr Ebr 1,2× 10 m × 105× 10 kPa
δTbr = 0 ,0756 cm
δbr = δTbr +δPbr = 0 ,0756 cm− 0 ,053cm= 0 ,0226cm
41
STATICALLY UNDETERMISTIC
Baut kuningan (E= 120 GPa) dengan diameter 1 cm
diletakan di dalam tabung baja (E= 200 GPa) yang memiliki
diameter luar 2 cm dan tebal 0,3 cm. Setelah mur diputar
dengan pas, lalu dikeraskan dengan memutarnya ¼
putaran. Jika arak antar alur baut 0,25 cm, tentukan
tegangan normal (a) pada baut, (b) di dalam tabung
Nugraha - 2017 42
SOLUSI
ANALISA GAYA CARA 1 :
Memperhitungkan arah gaya dan
pemanjangan
δ = ¼ x 0,25cm = 0,0625 cm = 6,25 x 10-4 m
¼ putaran Nut menyebaban
deformasi δ
δ− δb = δs δ= δb +δs
dimana
δb adalah perpanjangan pada baut kuningan, sedang
δs adalah pemendekan pada selubung baja.
Ps gaya tekan pada selubung baja
Pb gaya tarik pada baut
∑ F = 0= P br − P st →P br = P st = P
P b Lb P s L s Lb Ls
δ= δb +δs δ= +
Ab E b As E s
=
( +
Ab E b As E s
P
) 43
SOLUSI
Luas penampang :
Abr = πr2 = π(0,5x10-2)2 = 7,85x10-5 m2,
Ast = π(rout2- rin2) = π((10-2)2-(0,7x10-2)2) = 1,6x10-4 m2
Lb Ls
δ=
( +
Ab E b As E s
P
)
0 , 03 m 0 ,03 m
δ=
( −5 2 6
+ −4 2 6
7 , 85× 10 m 120× 10 kPa 1 ,6× 10 m 200× 10 kPa
P
)
−4 m −5
6 , 25× 10 m= 4 ,12× 10 P →P = 15 , 2 kN
kN
Sesuai dengan gambar, P untuk selubung = gaya tekan,
dan P untuk baut = gaya tarik
P 15 , 2 kN 5
σbr = = −5 2 = 1 , 93× 10 kPa= 193 MPa
Abr 7 , 85× 10 m
P 15 , 2 kN 4
σ st = = −4 2 = 9 , 47× 10 kPa= 94 , 7 MPa
A Al 1 , 6× 10 m
44
SOLUSI ANALISA GAYA CARA 2 :
Tanpa memperhitungkan arah gaya dan
pemanjangan
¼ putaran = ¼ x 0,25cm = 0,0625 cm
δ = -0,0625 cm = -6,25 x 10-4 m (pemendekan)
¼ putaran Nut menyebaban deformasi
δ karena keberadaan selubung baja
δ+δb = δs δ= δs − δb
Dimana
δ adalah perpanjangan pada baut karena ¼ putran mur
δb adalah perpanjangan pada baut kuningan karena stress yg timbul
δs adalah perpanjangan pada selubung baja karena stress yg timbul
Ps gaya pada selubung baja
Pb gaya pada baut kuningan ∑ F = 0= P b + P s →P b= − P s
P s L s P b Lb P s Ls − P s Lb Lb Ls
δ= δs − δb δ= − =
A s E s Ab E b As E s
−
Ab E b
=
( +
Ab E b As E s
Ps
) 45
SOLUSI
Luas penampang :
Abr = πr2 = π(0,5x10-2)2 = 7,85x10-5 m2,
Ast = π(rout2- rin2) = π((10-2)2-(0,7x10-2)2) = 1,6x10-4 m2
Lb Ls
δ=
( +
Ab E b As E s
Ps
)
0 , 03 m 0 ,03 m
δ=
( −5 2 6
+ −4 2 6
7 , 85× 10 m 120× 10 kPa 1 ,6× 10 m 200× 10 kPa
Ps
)
−4 −5 m
− 6 , 25× 10 m= 4 ,12× 10 P s →P s = − 15 , 2 kN (gaya tekan)
kN
P b − (− 15 , 2 kN )
σb = = −5 2
= 1 , 93× 10 5
kPa= 193 MPa (TENSION )
Abr 7 ,85× 10 m
Ps − 15 , 2 kN
σ s= = −4 2
= − 9 , 47× 10 4
kPa= 94 , 7 MPa ( COMPRESSION )
A Al 1 ,6× 10 m
46
STATICALLY UNDETERMISTIC
⚫ CARA YANG SAMA BERLAKU UNTUK PERSOALAN BERIKUT
Nugraha - 2017 47
SOLUSI
ANALISA GAYA CARA 1 :
MEMPERHITUNGKAN ARAH GAYA
dan PERUBAHAN PANJANG
δ1 total= δ2 total
δ1 total= pemanjang krn ΔT + pemendekan krn F 1
δ2 total= pemanjang krn ΔT + pemanjang krn F 2
δ1 T − δ1 F 1 = δ2 T +δ2 F 2
F 1 L1 F 2 L2
δ1 T − = δ2 T +
A1 E 1 A2 E 2
Berdasarkan gambar , analisa statik diperoleh:
∑ F x = F 2 − 2 F 1= 0 →F 2 = 2 F 1
F 1 L1 2 F 1 L2
δ1 T − = δ2 T +
A1 E 1 A2 E 2
2 F 1 L 2 F 1 L1
+ = δ1 T − δ2 T
A2 E 2 A1 E 1
48
SOLUSI ANALISA GAYA CARA 1 :
MEMPERHITUNGKAN ARAH GAYA
dan PERUBAHAN PANJANG
Berdasarkan gambar , analisa statik diperoleh:
2 F 1 L 2 F 1 L1
+ = δ1 T − δ2 T
A2 E 2 A1 E 1
2 L2 L1
F1
( +
A2 E 2 A1 E 1 )
= α 1 L 1 ΔT − α 2 L 2 ΔT
α 1 L1 ΔT − α 2 L 2 ΔT
F 1=
2 L2 L1
( +
A2 E 2 A1 E 1 )
krn α 1 > α 2 maka akan diperoleh F 1 berharga (+)
→F 2 = 2 F 1 F 2 juga berharga (+)
Artinya hanya diambil besarnya saja arah sesuai dgn gb
F 1 L1 F 2 L2
δtotal = δ1 T − δtotal = δ2 T +
A1 E 1 A2 E 2
49
ANALISA GAYA CARA 2 :
TANPA MEMPERHITUNGKAN ARAH GAYA dan
PERUBAHAN PANJANG
Berdasarkan gambar , analisa statik diperoleh:
δ1 total= δ2 total δtotal = δΔT +δF
F 1 L1 F 2 L2
δ1 T + = δ2 T +
A1 E 1 A2 E 2
∑ F x= F 2 + 2 F 1= 0 →F 2 = − 2 F 1
F 1 L1 2 F 1 L2 2 F 1 L 2 F 1 L1
δ1 T + = δ2 T − + = δ2 T − δ1 T
A1 E 1 A2 E 2 A2 E 2 A1 E 1
2 L2 L1 α 2 L 2 ΔT − α 1 L1 ΔT
F1
( +
A2 E 2 A1 E 1 )
= α 2 L 2 ΔT − α 1 L1 ΔT F 1= 2 L2
( +
L1
A2 E 2 A1 E 1 )
krn α 1 > α 2 maka akan diperoleh F 1 berharga ( - ) (tekan)
→F 2 = − 2 F 1 F 2 berharga (+) (tarik)
F 1 L1 F 2 L2
δtotal = δ1 T + δtotal = δ2 T +
A1 E 1 A2 E 2
50
STATICALLY UNDETERMISTIC
⚫ Benda terdiri dari aluminum (1) (E = 70 GPa) dan kuningan
(2) (E = 105 GPa) disusun seperti pada gambar. Benda
tersebut mendapat gaya P sebesar 450 kN. Jika a = 10 mm, b
= 60 mm, c = 40 mm dan t = 300 mm hitunglah
⚫ (a) tegangan pada aluminum dan kuningan tersebut.
⚫ (b) deformasi pada kuningan
(1) aluminum
(2) kuningan
Nugraha - 2017 51
SOLUSI
P σbr σ Al E Al 70 GPa
L Al = L br σ= → = → σ Al = σbr = σbr = 0,67 σbr ( 2)
A E br E Al E br 105GPa
Substitusi (2) ke (1): P= 1,34 σbr∗ A Al +σbr∗ A br = ( 1,34 A Al + Abr ) σbr
52
SOLUSI
53
SHEAR STRESS – SHEAR STRAIN
⚫ Bantalan elastomerik (G = 0,9 MPa) digunakan untuk
mendukung jembatan, seperti yang ditunjukkan pada
gambar, dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas
selama gempa bumi. Jembatan tidak boleh bergeser lebih
dari 15 mm bila diasumsikan terkena beban lateral 25 kN
ketika mengalami gempa seperti yang ditunjukkan pada
gambar. Tentukan (a) ukuran b terkecil yang diijinkan, (b)
ketebalan terkecil jika tegangan geser maksimum yang
diijinkan adalah 400 kPa
Nugraha - 2017 54
SOLUSI
P
a τmax = 400 kPa, P = 25 kN
τ=
P P = 25 kN = 0,0625 m 2
b A →A= τ 400 kPa
A= 0,2× b m2= 0,0625 m2 b= 0,3125 m= 31,25 cm
γ= τ = δ γ= τ =
400 kPa
= 0,44
G a G 900 kPa
γ= δ →a= δ
15 mm
γ = = 33,75 mm= 3,375 cm
a 0,44
55
SHEAR STRESS – SHEAR STRAIN
Mesin mobil disangga oleh karet (E = 21 GPa, ν(poisson
ratio) = 0,5) untuk mengisolasi getaran yang terjadi pada
mesin mobil. Ukuran karet adalah tebal 1 cm, lebar 4 cm
dan panjang 5 cm (lihat Gb). Berat mesin mobil = 600 N dan
gaya P = 1kN ketika mesin beroperasi. (a). Berapa modulus
kekakuan G dari karet? (b). Karena berat mobil berapa
tebal, lebar dan panjang karet sekarang? (c). Berapa shear
strain pada karet?
W
P
E
G= tebal
2(1+ ν)
panjang
Nugraha - 2017 56
SOLUSI W
P
E 21GPa
G= = = 7GPa tebal(t)
2(1+ ν) 2(1+0,5)
Free body diagram – Normal strain
panjang (p)
W
Berat mobil W = 600N
Luas penampang, A = lebar x panjang = 0,002 m2
σW = W/A = 300 kPa (tekan)
σx σy σz
ε x= −ν −ν
E E E
Krn hanya ada stress arah tebal.
Strain arah gaya W (arah tebal) :
σt − 300kPa
εt = = = − 0,0000143
E 21GPa
Strain arah panjang dan lebar adalah :
σt − 300kPa
ε p ,l = − ν = − 0,5 = 0,00000715
E 21GPa
57
SOLUSI W
E 21GPa P
G= = = 7GPa
2(1+ ν) 2(1+0,5) tebal(t)
εt = − 0,0000143 ε p ,l = 0,00000715
panjang (p)
Perubahan ukuran karet karena berat mobil.
Tebal karet sekarang t':
t '= (1+εt ) t = (1− 0,0000143) 1cm= 0,9999cm≈ 1cm
Lebar karet sekarang l':
l ' = (1+ε t ) l = (1+0,00000715) 4cm≈ 4 cm
Panjang karet sekarang p':
p'= (1+εt ) p = (1+0,00000715) 5cm≈ 5cm
Shear stress τ: F 1kN
τ= = 2
= 500 MPa
A 0,002m
Shear strain γ: 500 MPa
γ= τ = = 0,07143
G 7GPa
58