Anda di halaman 1dari 9

12/13/2011

Chapter 12
Effect of Load type, specimen size, and Surface Finish

Komponen mesin berbeda dengan spesimen standar (R.R Moore) dalam beberapa hal
berikut:
– Macam beban pada komponen mesin tidak perlu rotating bending, tetapi dapat
beban axial bolak-balik, beban torsi bolak-balik dan lainya.
– Ukuran komponen mesin tidak perlu 0.300 inch, tetapi dapat lain sesuai
dengan yang diperlukan.
– Permukaan komponen mesin dapat berupa hasil bubutan, tempaan, perolan dan
lain-lain, tidak perlu hanya “mirror polished”.
Kekuatan komponen mesin yang terbuat dari baja dapat diperkirakan perhitungannya:

σn = CL CD CS σ’n
Harga semua faktor di atas diperoleh dari percobaan secara empirik

Faktor Macam beban

1. Beban “Rotating bending” dan Lentur Bolak-balik

W W
2 2 A
B

W
R1 = R2 =
W
2 2

1
12/13/2011

Faktor beban(Cont’d)

• Beban W/2 : Berubah-ubah (bolak-balik), misalnya secara sinusoidal


dengan amplitudo konstan

w/2

• Reaksi R1 dan R2 akan bolak balik mengikuti perubahan beban w/2

•Tegangan di titikA,B dan C untuk spesimen yang tidak diputar

σ1A
σ1B

σ1c

Untuk spesimen yang homogen sempurna, kekuatan lelah spesimen yang di


uji dengan kedua cara tersebut mestinya sama.
Tetapi dalam keadaan sebenarnya, kekuatan lelah spesimen diuji dengan
beban lentur bolak balik lebih tinggi dibandingkan dengan kekuatan lelah
spesimen yang dengan “Rotating Bending”

2
12/13/2011

Chapter 12

Effect of Load type, specimen size, and Surface Finish

Axial Load
Tegangan dalam spesimen akibat beban lentur dan beban aksial adalah
sebagai berikut:

Perhatikan gradien tegangan (stress gradient) akibat kedua macam beban


tersebut diatas.
Harga CL hasil uji yang ditemui diliteratur:
CL  0.75 - 1.0
Untuk perhitungan selanjutnya ambilah CL = 0.9
Jika diketahui bahwa beban axial tidak disertai eksentrisitasnya, artinya
perhitungan
σn = CL σ’n

Chapter 12
Effect of Load type, specimen size, and Surface Finish(Cont’d)

Contoh beban eksentris yang dialami komponen mesin (dua baut)

3
12/13/2011

S-N Curve for Torsional Loading


Perbedaan kekuatan lelah komponen mesin (spesimen standar dengan beban
aksial) dan spesimen standard (R.R Moore)

Faktor beban
• Beban puntir bolak-balik (Reversed Torsional Load)
• Dari Teori kegagalan (Failure theory in yielding) untuk logam
ductile yaitu energi distorsi energi maksimum yang menyimpulkan
bahwa logam akan “yield” jika tegangan octahedral mencapai:

τ = 0.58 σy

Diambil faktor beban CL = 0.58


Data empirik ada walau sedikit. Juga menunjukan
CL  0.58
CL untuk Baja = 0.58
CL untuk Cor = 0.8

4
12/13/2011

DISTORTION-ENERGY THEORY (DET)


(von Mises criterion).
-Failure is caused by the elastic energy associated with shear
deformation.
-Valid for ductile materials.
-Predict yielding under combined loading with greater
accuracy than other recognized theory.

Stress acting on octahedral planes

Kurva S-N untuk komponen mesin (Spesimen standar


dengan beban puntir bolak-balik)

0.9 τu 0.58 τ’n

103 104 105 106 107 108


Jika τu tidak diketahui datanya, maka dapat ditaksir dari harga tegangan
tarik ultimate
untuk baja τu : 0.8 σu
untuk besi cor τu : 1.3 σu

5
12/13/2011

Kurva S-N untuk komponen mesin (Spesimen standar dengan beban


aksial bolak-balik)

0.75 σu σn = 0.58 σ’n

103 104 105 106 107 108

Kurva S-N untuk komponen mesin (Spesimen


standar dengan beban lentur bolak-balik)

0.9 σu
σn: 1.0 σ’n

103 104 105 106 107 108

6
12/13/2011

Faktor ukuran CD

• Dibawah ini dicantumkan hasil percobaan berbagai peneliti


untuk spesimen /komponen baja dengan σu antara 50ksi sampai
160 ksi

Jika ditarik garis batas bawah seperti dilakukan pada gambar diatas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa:
untuk d≤ 0.4 inch : CD = 1.0
0.4 ≤ d ≤ 2.0 inch : CD = 0.9
Untuk komponen yang lebih besar, maka secara empirik ditemukan bahwa CD
lebih kecil dari 0.9. Angka CL yang definitif masih menunggu banyak hasil uji
lain. Untuk saat ini dapat dipakai
untuk d > 2.0 inch : CD = 0.6 – 0.75
Untuk dapat membuat kurva S-N, harga kekeuatan lelah pada N = 103 hampir
tidak dipengaruhi oleh ukuran spesimen CD untuk N = 103

7
12/13/2011

Effect of Surface Finish Cs

Didefinisikan sebagai ratio dari


kekuatan lelah spesimen yang
permukaannya merupakan hasil
pengerjaan “komersial” (seperti
bubut, gerinda, poles dll) dan
kekuatan lelah spesimen
standard (R.R Moore) yang
kondisi permukaannya mirror
polished. Permukaan spesimen
tersebut diatas diusahakan
bebas dari tegangan sisa.
Kondisi permukaan akibat
korosi di air tawar dan di air
laut juga dicantumkan pada
diagram diatas, yang memberi
gambaran berapa jauh kakuatan
lelah komponen/spesimen

Effect of Surface Finish Cs(Cont’d)

Di samping ini dicantumkan


harga kekuatan lelah spesimen
dengan sebagai fungsi
tegangan ultimate σu dan
parameter kondisi permukaan.
Harga Cs telah diterangkan
dalam kekuatan lelah σn

8
12/13/2011

Summary
Factor Load Type
Bending Axial Torsion
CL 1.0 0.9 0.58
CD d ≤ 0.4 in 1.0 1.0
0.4 in ≤ d ≤ 2 in 0.9
d > 2 in
CS Lihat Fig 12.6

106- cycle strength


σn = σ’n CL CDCS
103 cycle strength
Bending load : 0.9 SU
Torsioanal Load : 0.9 SUS
Axial Load : 0.75SU

Anda mungkin juga menyukai