Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gabriel Fauzani

NPM : 1906301482
Penyambungan Material 01
Tugas 2
(1) Jelaskan perbedaan antara proses pengelasan dan proses casting pada umumnya.
(2) Melihat sisi teknik dan sisi ekonomi, jelaskan keuntungan dan kerugian untuk pemilihan
proses penyambungan pada suatu pelat baja yang menggunakan proses antara: pengelasan,
mechanical joining, Adhesive Bonding dan Brazing/soldering, bila dilihat dari kuantitas
material yang dipakai dan arah tegangan (stress direction).
(3) Berilah penjelasan terjadinya busur listrik.
(4) Jelaskan pengaruh medan magnit terhadap kestabilan busur listrik
(5) Jelaskan klasifikasi mesin las dan buatlah perbandingan keuntungan dan keterbatasan
antara mesin las AC dan DC.
(6) Jelaskan perbandingan antara keluaran mesin las dengan CC dan CV dan berilah contoh
metoda las yang mengunakan keluaran tersebut..
(7) Hitunglah masukan panas (heat input) dalam (J/meter) untuk suatu lasan yang dibuat
dengan menggunakan metoda SMAW dimana effisiensi panas( ) mesin tersebut sebesar 0,8
atau 80% dengan tegangan rata-rata 25 volt, arus 200 amper dan kecepatan las sebesar 12
cm/menit.
(8) Jelaskan definisi "duty cycle" dalam mesin las listrik, dan berikan rumus untuk
memperkirakan performa mesin las
(9) Hitunglah Berapa arus maksimum yang diijinkan bila mesin las dioperasi secara terus
menerus (tanpa berhenti) untuk mesin las dengan meng-gunakan mesin berkapasitas 450A
dengan 60 % duty cycle.
(10) Jelaskan arti kode sebagai berikut: E6010, E7018, E7028-B3, dan ER70T-6
Jawab :
1.
Pengelasan Casting
Definisi Proses penyambungan logam Proses pembuatan logam dengan
atau non-logam dengan cara cara menuang logam cair ke
memanaskannya hingga cetakan dan membiarkannya
temperatur las. membeku sehingga tercipta logam
yang sesuai dengan cetakan.
Bentuk heat input Konstan Tidak perlu konstan
Lama solidifikasi Sangat cepat Tidak terlalu cepat
Ikatan Harus terjadi ikatan dengan Tidak boleh ada ikatan
material

2.Kuantitas Material :
(+)
Pengelasan, (Filler material tidak diperlukan)
(-)
Brazing/soldering, adhesive bonding, mechanical bonding (Memerlukan filler, untuk kasus
mechanical bonding diperlukan rivet dan bolt yang tidak murah)

Stress Direction :
(+)
Pengelasan, Brazing/Soldering, Adhesive Bonding (Karena material menyatu, stres bergerak
melalui semua badan logam)
(-)
Mechanical Bonding (stres akan menumpuk pada bagian joint)

3. Busur listrik terjadi apabila ada arus yang diberikan antara dua elektroda yang berdekatan.
Keduanya dihubungkan ke suplai, dan busur terbentuk dengan menyentuhkan elektroda ke
benda kerja yang kemudian ditarik sekitar 3-4 mm dari pelat. Waktu elektroda menyentuh
benda kerja, arus singkat terbentuk melalui titik kontak ujung elektroda, listrik mengalir, dan
sewaktu elektroda ditarik dari benda kerja, arus listrik tetap mengalir tetapi dalam bentuk bunga
api atau spark. Ini mengakibatkan terionisasinya udara yang ada antara elektroda dan benda
kerja sehingga arus listrik dapat mengalir menyeberang celah antara elektroda dan benda kerja
dalam bentuk busur.

4. Semua konduktor yang terdapat peralatan las dikelilingi oleh medan magnet, jika terdapat
dua konduktor yang sejajar, maka medan magnetnya akan tolak menolak ataupun tarik
menarik.Medan magnet yang terbentuk akan menimbulkan ketidakstabilan pada busur.Ini
disebut juga dengan magnetic arc blow.
5.Mesin las dibedakan berdasarkan power sourcenya:
DC arc : Motor or engine generator, Motor or engine driven A/C alternator with DC rectifier.
, AC transformer with DC Rectifiers.
AC arc : Transformer, Motor driven or engine driven alternator.
Combination : Transformer with a DC Rectifiers, Alternator with a DC rectifier.
Comparison Item DC power source AC power source
Stability of arc Excellent Less stable
Change in polarity Possible Impossible
Magnetic blow Yes Almost none
Open circuit voltage Lower (50-60V) Higher(65-95V)
Danger of electric shock Less frequent Frequently
Price High Low

6. Perbedaan dari CC dan CV terdapat pada kurva volt-amp atau output slopenya. Kurva yang
hampir horizontal dihasilkan oleh mesin CV sedangkan kurva yang mengalami penurunan yang
curam dihasilkan oleh mesin CC. Salah satu metode las yang menggunakan keluaran ini adalah
metode SAW (Submerged arc welding)
(100)(25) 𝐽 𝐽 𝐽
7.𝑄𝑏 = ( ) 𝑥60 = 2500 𝑚𝑚 = 2,5 𝑚 ; 𝑄𝑚 = 2,5 𝑚 𝑥 0,8 = 2 𝐽/𝑚
120

8. Duty cycle adalah perioda (lamanya) operasi pengelasan dengan menggunakan kapasitas
arus maksimum selama 10 menit.
𝐼 2
𝑇𝑎 = ( ) 𝑇
𝐼𝑎
𝑇
𝐼𝑎 = 𝐼 𝑥 ( )1/2
𝑇𝑎
Keterangan : T : Rated duty cycle (%)
Ta : Required duty cycle (%)
I : Rated current at rated duty cycle
Ia : Maximum current at required duty cycle
1
60 2
9. 𝐼𝑎 = 450 𝑥 (100) = 450 𝑥 0.775 = 348.75 𝑎𝑚𝑝𝑠

10.
E6010 = Elektroda yang memiliki tensile strength sebesar 60000 Psi, dapat di las di semua
posisi, merupakan elektroda DC positif, memiliki lapisan organik, busur yang dihasilkan
berupa digging, penetrasi yang dihasilkan dalam dan memiliki lapisan bubuk besi pada kisaran
0-10%
E7018 = Elektroda yang memiliki tensile strength sebesar 70000 Psi, dapat di las di semua
posisi, merupakan elektroda AC atau DC positif, memiliki lapisan rendah hidrogen, busur yang
dihasilkan sedang, penetrasi yang dihasilkan bersifat sedang dan memiliki lapisan bubuk besi
pada kisaran 30-50%

E7028-B3 = Elektroda yang memiliki tensile strength sebesar 70000 Psi, posisi pengelasannya
flat dan horizontal -tipe coatingnya adalah low hydrogen potassium, iron powder, arus DCRP
atau AC, perkiraan kandungan paduan pada weld deposit adalah 2.25% Cr dan 1% Mo

ER70T-6 = Elektroda yang berupa batangan, memiliki tensile strength sebesar 70 ksi - bersifat
turbulen (fluxberada di dalam), mengandung pelindung tanpa mengeluarkan gas, tahan air, dan
digunakan untuk pengelasan mild steel.

Anda mungkin juga menyukai