Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 02

1. Jelaskan definisi "duty cycle" dalam mesin las listrik, dan berikan rumus untuk memperkirakan
performa mesin las dan Hitunglah Berapa arus maksimum yang diijinkan bila mesin las dioperasi
secara terus menerus (tanpa berhenti) untuk mesin las dengan meng-gunakan mesin
berkapasitas 450A dengan 60 % duty cycle..
2. Jelaskan fungsi perangkat mengurangi tegangan (voltage reducing device) pada penggunaan
las listrik AC. Jelaskan secara singkat prinsip alat tsb. Dan Jelaskan arti kode sebagai berikut:
E6010, E7018, E7028-B3, dan ER70T-6
 Perangkat penurun tegangan pada penggunaan las listrik las AC berfungsi untuk
menjaga keselamatan welder agar terhindar dari bahaya tersetrum akibat tegangan
tinggi yang diberikan las listrik AC, yaitu sekitar 65 hingga 95 V. Pada prinsipnya,
tegangan diturunkan ketika busur dihentikan. Dengan demikian, tegangan antara
penahan elektroda dengan logam induk dapat turun menjadi 25 V atau bahkan kurang .
 E6010
E : elektroda
60 (tensile strength): minimal kekuatan tarik 60 ksi (60000 psi)
1 (position) : untuk semua posisi pengelasan
0 (type of coating and current) : coating high cellulose sodium dan arus DCRP
 E7018
E : elektroda
70 : minimal kekuatan tarik 70 ksi (70000 psi)
1 : untuk semua posisi pengelasan
8 : coating low hydrogen potassium, iron powder dan arus DCRP atau AC
 E7028-B3
E : elektroda
70 : minimal kekuatan tarik 70 ksi (70000 psi)
2 : untuk posisi pengelasan flat dan horizontal
8 : coating low hydrogen potassium, iron powder dan arus DCRP atau AC
B3 : perkiraan kandungan paduan pada weld deposit 2,25% Cr & 1% Mo
 ER70T-6
ER : elektroda berupa batangan
70 : minimal kekuatan tarik 70 ksi (70000 psi)
T : bersifat turbulens (flux berada di dalam)
6 : mengandung pelindung tanpa mengeluarkan gas, tahan terhadap air, digunakan
pada pengelasan mild steel
3. Mengapa beberapa jenis elektroda terbungkus (SMAW) perlu di-keringkan (dryng) sebelum
digunakan. Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dan apa yang terjadi bila
elektrodanya tdk dikeringkan pada pengelasan baja HSLA.
 Karena terdapat kemungkinan elektroda tersebut telah menyerap kelembaban dari
lingkungan sekitarnya, sehingga diperlukan pengeringan untuk mengembalikan
kemampuan elektroda dalam mendeposit lasan . Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
pengeringan adalah jenis dan kondisi elektroda tersebut, serta temperatur dan durasi
pengeringan. Terdapat resiko akan terjadinya penggetasan hydrogen (hydrogen
embrittlement) dan retak pada baja tersebut.
4. Apa efek polaritas (+ & -) terhadap penetrasi las untuk (a) elektroda habis pakai (consumable
electrode) dan (b) non-consumable electrode. Buat gambar skematik
5. Sebutkan keuntungan & kerugian bila menggunakan gas campuran Ar + CO2 dibandingkan
dengan hanya CO2.
6. Jelaskan secara singkat dengan cara sketsa transfer logam modus dalam pengelasan MAG dan
Jelaskan dengan sketsa gambar, Dalam las busur MAG pada rentang arus tinggi, mode transfer
logam "globular" dari tetesan logam ketika CO2 digunakan sebagai shielding gas, sedangkan
mode "spray" dengan compuran 80% Ar +20% CO2

 Pada pengelasan MAG, elektroda dilelehkan dan terdeposit pada workpiece. Di


sekeliling elektroda terdapat saluran gas pelindung yang mana gas tersebut
berfungsi untuk menyelimuti busur agar tidak bereaksi dengan atmosfer dan
menjaga kualitas hasil lasan.
 Gas CO2 merupakan gas aktif ketika digunakan sebagai gas pelindung pengelasan.
Dengan sifat aktifnya, proses bentuk pengelasan menjadi tidak stabil dan cenderung
terjadi muncratan atau spattering. Ditambah lagi, pengelasan arus tinggi
mengakibatkan kecepatan deposisi berada pada kecepatan yang tinggi sehingga
menambahkan efek spattering (arus kecil hanya mengalami short-circuit transfer
karena pembentukan busurnya yang sangat kecil). Sedangkan gas Argon
merupakan gas bersifat inert sehingga proses deposisi logam dapat terjaga stabil
dan mengalami bentuk deposisi spray. Gas Ar + CO2 menghasilkan lasan yang
lebih baik karena dapat melindungi proses deposisi logam dari atmosfer luar
sehingga mengurangi kemungkinan bereaksi atau gangguan dari luar sehingga hasil
lasan lebih bersih.
7. Jelaskan secara singkat perbedaan antara AC & DC welding power supply.
 Arus DC memiliki keunggulan dibanding arus AC yaitu hasil permukaan lasan
mulus, busur lebih stabil, dan minim spattering karena Arus listrik DC memiliki
arah kepolaran satu arah, hanya positif atau hanya negatif. Mesin las AC memiliki
arus listrik bolak-balik sehingga dapat mengakibatkan lebih banyak energi listrik
yang terbuang dibandingkan arus DC. Untuk mengatasinya digunakan alat inverter
untuk membalikkan arah arus bolak-balik AC menjadi searah.
8. Jelaskan secara singkat istilah "cleaning action" & "stiffness of arc".

 Stiffness of arc : Sifat kekakuan yang dimiliki oleh busur listrik akibat oleh
terjadinya plasma jet pada elektroda. Gaya elektromagnetik dengan gerakan
berputar dihasilkan oleh arus listrik yang bergerak dari base metal menuju
elektroda. Dari gaya elektromagnetik ini mengakibatkan busur seakan ditekan dan
menjadi padat sehingga memberikan sifat kaku pada busur.

 Cleaning action : Merupakan fenomena yang dilakukan oleh flux gas yang
berperan „membersihkan‟ lingkungan sekitar elektroda sehingga menstabilkan dan
melindungi proses deposisi filler menuju base metal. Hal ini dapat terlihat dari
lapisan tipis sekitar hasil lasan.
9. Dalam kasus apa “Arc Blow” cenderung terjadi pada las busur baja? Berikan dua contoh dan
jelaskan penyebabnya dengan sketsa.
10. Dalam pengelasan MAG, paanjang busur- dipertahankan stabil melalui “self regulation”- dengan
sumber daya DC. Jelaskan secara singkat dengan sketsa gambar mekanisme pengaturan tsb.
11. Jelaskan prinsip dari mesin las inverter, dan berikan dua keuntungan dari mesin inverter tsb
dibandingkan dengan mesin las SCR-jenis konvensional.
Keuntungan dari mesin inverter dibandingkan dengan mesin las SCR-jenis konvensional:
 Lebih portable dan beratnya cukup ringan, membuatnya mudah untuk bermanuver
di tempat kerja yang tidak luas
 Hasil las yang berkualitas tinggi

Anda mungkin juga menyukai