Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELASAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktikum


Pengelasan

Disusun oleh:

ARDIYANSAH ARIFIN DS
210203502009
PTO01
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR ASISTENSI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Tujuan pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian pengelasan busur listrik atau Shield Metal Arc Welding
(SMAW)
B. Jenis- las listrik.

1. Las Listrik AC

2. Las Listrik DC

(lengkap dengan gambar dan penjelasannya)


C. Keselamatan Kerja

(tuliskan semua alat keselamatan kerja dan tuliskan fungsi beserta


gambarnya )

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM


A. Belajar mengoprasikan mesin las listrik dan menyalakan busurnya

B. Membuat Rigi-rigi (Gerigi) Las pada logam Tebal

C. Menyambung dua buah logam menggunakan las listrik

D. Membuat benda karya.

(kembangkan berdasarkan analisa anda lengkapi dengan gambar, foto


anda & tabel)

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saram

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian pengelasan busur listrik atau Shield Metal Arc Welding (SMAW)

SMAW (Shielded Metal Arc Welding) atau las busur logam terlindung adalah
suatu proses pengelasan busur listrik dimana energi panas untuk pengelasan
dibangkitkan oleh busur listrik yang terbentuk antara elektroda logam yang
terbungkus dan benda kerja.
Logam pengisi yang ada di dalam elektroda dibungkus oleh slag yang akan
menjadi pelindung logam lasan saat proses pengelasan berlangsung. Las SMAW
biasa disebut juga dengan istilah las MMA (Manual Metal Arc) atau stick
welding. Diagram proses pengelasan SMAW dapat dilihat pada ilustrasi berikut.

Kata shielded metal arc welding (SMAW) merujuk pada proses penyambungan
dua buah logam atau penambahan logam pada permukaan logam yang ada.
Masing-masing kata dalam SMAW memiliki makna, shielded maksudnya
kemampuan untuk menghilangkan udara di sekitar lasan agar terhindar dari efek-
efek yang menurunkan kualitas lasan.
Dalam hal lain, kata shielded di sini juga dapat ditunjukkan pada inti elektroda
yang terbungkus dengan flux. Kata metal maksudnya adalah inti dari elektroda
berupa logam atau batang konduktor yang kemudian mencair dan mengisi kolam
las; arc atau busur mengacu pelepasan plasma yang merubah energi listrik
menjadi panas. Sedangkan kata welding menunjukkan penyambungan logam
dilakukan secara fusi.
Aksi perlindungan pada pengelasan SMAW dan klasifikasi bagian / lapisan
pengelasan SMAW diilustrasikan pada gambar dibawah. Ada dua mekanisme
yang bekerja untuk mencegah efek merugikan pada kolam las yang disebabkan
oleh gas yang terkandung di udara. Pertama adalah perpindahan paksa udara oleh
gas yang dihasilkan oleh pembakaran dan dekomposisi penutup elektroda. Kedua
adalah aksi selimut pada logam lasan dengan fluks atau terak, yang mencegah
difusi konstituen udara ke dalam logam cair.
B. Jenis las listrik
1. Las lsitrik AC

Arus bolak-balik menggambarkan arus listrik yang digunakan dalam


pengelasan AC.Tidak seperti pengelasan DC, AC menggunakan arus yang
bergantian antara positif dan negatif. Alih-alih arus tetap (garis lurus),
gambarkan arus yang berfluktuasi (garis bergelombang) pada grafik. Arus
bolak-balik adalah standar untuk kabel rumah, jadi tukang las ini hanya
meneruskan arus tanpa modifikasi.
a. Kekurangan las AC
AC bukanlah jenis polaritas yang disukai untuk sebagian besar jenis
pengelasan. Hasil las terbaik banyak ditemukan dari pengelasan DC.
Berikut adalah beberapa kelemahan dari pengelasan AC
1) Kehilangan busur
Karena arus berfluktuasi bolak-balik, busur perlu memulai
kembali sendiri pada setiap putaran arus antara positif dan negatif.
Terkadang, busur tidak dapat memulai ulang sendiri dan Anda
harus memulai ulang secara manual. Hal ini merupakan kendala
utama bagi welder pemula, karena membuat lasan putus dan
menjadi lemah
2) Spatter
Spatter adalah potongan kecil puing-puing logam yang sering
ditemukan di sekitar las AC. Spatter ini adalah hasil dari arus
yang berfluktuasi. Banyak jenis pengelasan menghasilkan
percikan tapi yang terburuk adalah pada pengelasan AC dan
kualitas pengelasan tidak semulus pengelasan DC. Anda akan
menghabiskan lebih banyak waktu untuk menghilangkan percikan
jika Anda menggunakan polaritas ini.
b. Kelebihan las AC
Meskipun ada banyak kelemahan dalam menggunakan pengelasan AC,
terutama karena hasil las yang berantakan, ada juga kelebihan dari las AC
ini. Pengelasan AC bisa diaplikasikan ke banyak materi yang
membuatnya mudah digunakan dan praktis untuk perbaikan di bidang
industri.

Salah satu keuntungan terbesar dari pengelasan AC adalah


kemampuannya yang stabil untuk digunakan pada logam yang memiliki
medan magnet. Kadang ketika busur las keluar dan biasanya diikuti
dengan arus magnet dalam logam las yang disebut arc wandering, hal ini
dapat menyulitkan Anda untuk mendapatkan lasan yang bersih dan lurus.

Pengelasan AC yang tidak rentan terhadap arc wandering, berbeda


dengan pengelasan DC dan hal ini menjadi keunggulan khusus, terutama
saat memperbaiki mesin berat (yang sering mengandung medan magnet)
seperti konstruksi, peralatan penebangan, dan bahkan mesin yang lebih
kecil seperti forklift.
Meskipun pengelasan DC umumnya memiliki arus yang lebih baik dan
digunakan pada sebagian besar kebutuhan industri, pengelasan AC sangat
berguna bagi welder kecil karena harga mesin las AC yang relatif lebih
murah dibanding dengan mesin las DC dan menjadi opsi kedua ketika
arus 220 tidak tersedia. Pengelasan AC ini adalah cara yang baik untuk
mengelas saat opsi daya terbatas, seperti di toko, rumah atau garasi untuk
keperluan, memperbaiki peralatan kecil dan suku cadang otomotif.

Arus bolak – balik juga disukai untuk aluminium las TIG. Aluminium
dilapisi dengan lapisan aluminium oksida yang sangat tipis, yang
mengganggu bentuk lasan. Lompatan polaritas arus bolak-balik yang
cepat dapat menggosok yang memecah lapisan ini dan menjaga
sambungan dari kontaminasi.
2. Las listrik DC

Pengelasan DC menggunakan arus searah untuk memasok listrik ke


elektroda yang menghubungkan dua logam yang dilas bersama. Ketika Anda
membayangkan garis bergelombang pada grafik, itu berfluktuasi bolak-balik.
Jenis pengelasan ini akan terlihat seperti aliran lurus dan stabil pada grafik
yang mencegah busur berhenti terus-menerus pada setiap perubahan
polaritas.

Arus searah dapat menggunakan polaritas elektroda-positif atau elektroda-


negatif. Polaritas negatif memiliki aliran arus dari mesin las ke elektroda ke
lempengan kerja kembali ke mesin las. Polaritas positif memiliki aliran arus
dari mesin las ke lempengan kerja ke elektroda kemudian kembali ke mesin
las.

Polaritas elektroda-negatif dapat disebut sebagai polaritas “lurus”. Ini lebih


disukai untuk pekerjaan pengelasan umum. Polaritas lurus menghasilkan
busur yang lebih panas dan pelelehan elektroda yang lebih cepat. Ini
memungkinkan Anda menghasilkan lasan lebih cepat dan lebih produktif.
DC polaritas lurus (negatif) hampir selalu menjadi pilihan yang terbaik,
kecuali Anda memiliki kebutuhan khusus untuk yang memerlukan polaritas
positif.

Meskipun proses pengelasan menjadi lebih lambat daripada polaritas lurus


elektroda-positif atau polaritas “terbalik”, tetapi dapat menghasilkan
penetrasi yang jauh lebih dalam cocok untuk mengelas bahan yang tebalnya
lebih dari setengah inci.
a. Kekurangan pengelasan DC
Pengelasan DC, meskipun menghasilkan las yang lebih baik secara
keseluruhan, memiliki beberapa kelemahan yang membuatnya lebih sulit
untuk digunakan dalam pemakaian sehari-hari. Kekurangan terbesar
adalah biaya. Arus DC tidak disuplai ke jaringan listrik, sehingga
memerlukan transformator internal untuk mengubah arus AC menjadi
DC. Mesin DC juga memerlukan sirkuit 220 volt. Mesin DC atau trafo
berbobot lebih berat dan harganya yang cenderung lebih mahal.
Arc blow juga merupakan masalah dengan pengelasan DC. Arus magnet
dalam logam las akan menarik busur keluar dari keseimbangan dengan
elektroda dan merusak lasan. Karena arc blow adalah masalah dengan
pengelasan DC, banyak tukang las lebih memilih pengelasan AC di
hampir semua pengerjaan.

Ada lebih sedikit masalah secara umum saat menggunakan pengelasan


DC daripada AC, tetapi pengelasan DC membutuhkan lebih banyak
keterampilan dari operator. Meskipun pengelasan DC lebih mahal, tipe
pengelasan ini banyak dipakai oleh tukang las profesional. Jika Anda
ingin menggunakan MIG atau TIG, pilihlah arus searah.
b. Kelebihan pengelasan DC
Terlepas dari kekurangan menggunakan pengelasan DC, ada juga
kelebihan yang dimilikinya jika dibandingkan dengan pengelasan AC.
Las DC sangat cocok ketika Anda mau menghasilkan lasan yang mulus
dengan percikan yang minim dan polaritas yang stabil dan tidak berubah

Umumnya pengelasan DC digunakan untuk mengelas furniture,


kendaraan, dan peralatan. Pengelasan DC juga berguna dalam membuat
bagian-bagian yang harus tahan terhadap tekanan berat atau
penyalahgunaan yang ekstrim.
Beberapa contoh aplikasi pengelasan DC termasuk tow hitches, chassis,
gussets, tangki bahan bakar besar, dan crossmember. Jenis aplikasi ini
membutuhkan lasan untuk menahan beban untuk waktu yang lama dan
terlihat bersih.
C. Keselamatan kerja
1. Pakaian kerja las atau Apron
Saat proses pengelasan akan ada percikan las dan panas yang dihadapi
oleh pekerja, sehingga pakaian khusus kerja las diperlukan agar
melindungi bagian tubuh pekerja. Sebagai tambahan, apron dada dan
lengan berasal dari bahan kulit agar tidak jadi berlubang jika terkena suhu
panas percikan las.
2. Sarung tangan las atau welding gloves

Dibuat dari bahan kulit atau jenis bahan asbes yang memiliki kelenturan,
sarung tangan khusus tersebut berperan seperti apron. Yaitu, sarung
pelindung tangan pekerja dari percikan las dan suhu panas saat proses
pengelasan.
3. Sepatu las atau safety shoes
Untuk perlindungan kaki, ada sepatu khusus las yang sifatnya isolator
agar pekerja terlindung dari bahaya sengatan listrik. Selain itu, sepatu
tersebut bisa menjaga kaki pekerja dari kejatuhan benda.
4. Helm atau topeng las

Bagian wajah pekerja dilindungi dengan menggunakan helm atau topeng


las. Selain percikan las dan suhu tinggi, proses pengelasan juga
menghasilkan sinar las yang akan mempengaruhi mata jika tidak
dilindungi. Maka, topeng las ini dilengkapi dengan tiga kaca yang terdiri
dari kaca bening, hitam dan bening, agar terjaga dari buruknya sinar
tampak dan ultraviolet. Terdapat pengkodean nomor kaca, yaitu nomor 6,
7, 8 , 10, 11, 12 dan 14 yang semakin besar angkanya maka semakin
gelap yang penggunaannya disesuaikan dengan sebesar apa ampere listrik
yang digunakan dan silaunya sinar yang dihasilkan dalam proses
pengelasan.
5. Masker las

Proses pengelasan juga menghasilkan asap yang berbahaya untuk


kesehatan pernafasan pekerja. Sebab asap tersebut bukan asap biasa
karena asalnya dari hasil pembakaran bahan kimia dari bahan atau
material las.
Kesimpulan:
Seluruh alat yang disebutkan untuk keselamatan dan perlindungan diri
dalam kerja las sebaiknya digunakan sebagaimana mestinya. Karena
mencegah risiko kecelakaan kerja dengan mematuhi aturan keselamatan
dapat meningkatkan kemungkinan produktivitas kerja yang lebih baik.
Terlindunginya pekerja berarti melindungi kualitas kerja las.
https://www.allpro.co.id/pengelasan/smaw/
https://surabaya.proxsisgroup.com/keselamatan-kerja-las/

Catatan :
A. Mahasiswa melakukan asistensi di asistensi hari senin tgl 9 Mei 2022
B. Pengumpulan laporan akhir bertepatan dengan jadwal final pengelasan
jika telah di asistensi
C. Jilid Antero berwarna biru muda

Format Tata Tulis

1. Ukuran kertas A4

2. Jenis Font Times New Roman

3. Ukuran Huruf 12

4. Spasi 1,5

5. Letak no.halaman Kanan Atas

6. Pengaturan paragraf Justified, terkecuali judul bab posisi Centre

A..........................

B..........................

1....................

2....................
a......................

b.....................

1)................

Anda mungkin juga menyukai