DI SUSUN OLEH :
NIM : 2122080028
2023
BAB I PENDAHULUAN
Pengelasan yang sering digunakan dalam dunia industri secara umum adalah
pengelasan dengan menggunakan metode pengelasan dengan busur nyala logam
terlindung atau biasa disebut Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Metode
SMAW banyak digunakan pada masa ini karena penggunaannya lebih praktis,
lebihmudah pengoperasiannya, dapat digunakan untuk segala macam posisi
pengelasan dan lebih efisien (L.S.S.K.Weerasekaralage et al., 2019)(Pandapotan,
2019).
Menurut Harsono et al., (2019), mesin las SMAW menurut arusnya dibedakan
menjadi tiga macam yaitu mesin las arus searah atau Direct Current (DC), mesin
las arus bolak balik atau Alternating Current (AC) dan mesin las arus ganda yang
merupakan mesin las yang dapat digunakan untuk pengelasan dengan arus searah
(DC) dan pengelasan dengan arus bolakbalik (AC). Mesin Las arus DC dapat
digunakan dengan dua cara yaitu polaritas lurus dan polaritas terbalik(Hisey &
Kroll, 2021) . Mesin las DC polaritas lurus (DC-) digunakan bila titik cair bahan
induk tinggi dan kapasitas besar, untuk pemegang elektrodanya dihubungkan
dengan kutub negative dan logam induk dihubungkan dengan kutub positif,
sedangkan untuk mesin las DC polaritas terbalik (DC+) digunakan bila titik cair
bahan induk rendah dan kapasitas kecil, untuk pemegang elektrodanya
dihubungkan dengan kutub positif dan logam induk dihubungkan dengan kutub
negatif(Al-fadhalah & Paradowska, 2014).
Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh tegangan busur, besar ampere, kecepatan
pengelasan, besarnya penembusan dan polaritaslistrik (Almuzikri, 2021).
Penentuan besarnya ampere dalam penyambungan logam menggunakan las busur
mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Penentuan besar ampere dalam
pengelasan ini mengambil 100A, 110A dan 120A. Pengambilan
Amperedimaksudkan sebagai pembanding dengan interval ampere diatas.
Pengelasan adalah salah satu proses yang sangat penting dalam industry
perkapalan. Ini digunakan untuk menggabungkan material logam dengan cara
melelehkannya dan kemudian membiarkannya mendingin sehingga membentuk
sambungan yang kuat. Teknik pengelasan dalam dunia perkapalan sangat penting
karena kapal harus tahan terhadap tekanan air, perubahan suhu, dan tekanan
lainnya di lingkungan laut yang keras. Berikut adalah beberapa teknik pengelasan
yang umum digunakan dalam industri perkapalan:
Penting untuk diingat bahwa dalam industri perkapalan, keamanan dan kualitas
sangat penting. Operator pengelasan harus dilatih dengan baik dan harus
mematuhi standar keselamatan yang ketat untuk memastikan bahwa sambungan
pengelasan pada kapal adalah kuat dan tahan lama. Selain itu, pengujian
nondestruktif sering digunakan untuk memeriksa kualitas sambungan pengelasan
secara menyeluruh sebelum kapal diluncurkan ke laut.
Jenis-Jenis Pengelasan
SMAW adalah salah satu jenis pengelasan yang menggunakan loncatan electron
( busur listrik ) sebagai sumber panas untuk pencairan logam. Suhu busur dapat
mencapai 3300 º C , jauh diatas titik lebur baja , sehingga dapat mencairkan baja
secara serta merta/cepat ( instant ).
Mesin las dapat digerakkan oleh mesin diesel atau oleh transformer
(inverter) .Pada umumnya cakupan arus mesin las antara 20 hingga 500 Amper
CC.DC (constant current), dengan tegangan antara 14 hingga 40 V , CV DC
(constant voltage). Pendingin mesin dapat berupa minyak atau udara.
Transformer menggunakan arus masuk bolak balik bertegangan 220,380 atau 415
Volt untuk kemudian dirubah menjadi arus searah bertegangan 14 hingga 40 V.
Sebelum digunakan mesin las harus diperiksa dengan teliti untuk meyakinkan
bahwa semua poolnya dalam keadaan baik . Kemudian sewaktu digunakan harus
dikalibrasi untuk mengetahui konsistensi besarnya arus dengan penunjukan yang
ada pada pengendali digital dengan menggunakan tang amper pada kabel yang
menghubungkan elektroda.
GMAW (Gas Metal Arc Welding) merupakan proses penyambungan dua buah
logam atau lebih yang sejenis dengan menggunakan bahan tambah yang berupa
kawat gulungan dan gas pelindung melalui proses pencairan. Gas pelindung
dalam proses pengelasan ini berfungsi sebagai pelindung dari proses oksidasi,
yaitu pengaruh udara luar yang dapat mempengaruhi kualitas las. Gas yang
digunakan dalam proses pengelasan ini dapat menggunakan gas argon, helium,
argon+helium dsb. Penggunaan gas juga dapat mempengaruhi kualitas las itu
sendiri.
Dalam proses ini gas pelindung yang berupa gas akan melindungi las dari udara
luar hingga terbentuk suatu sambungan yang tetap. Proses pengelasan GMAW
menggunakan arus searah (DC) dengan posisi elektroda pada kutub positif, hal ini
sering disebut sebagai polaritas terbalik. Polaritas searah jarang digunakan dalam
proses pengelasan dikarenakan dalam proses ini transfer logam tidak terjadi secara
sempurna.
Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah proses las busur yang menggunakan
busur antara tungsten elektroda (non konsumsi) dan titik pengelasan. Proses ini
digunakan dengan perlindungan gas dan tanpa penerapan tekanan. Proses ini dapat
digunakan dengan atau tanpa penambahan filler metal. GTAW telah menjadi
sangat diperlukan sebagai alat bagi banyak industri karena hasil las berkualitas
tinggi dan biaya peralatan yang rendah.
Prinsipnya Panas dari busur terjadi diantara elektrode tungsten dan logam induk
akan meleburkan logam pengisi ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh
gas mulia (Ar atau He).
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan
elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang
terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas,
untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai
3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung
yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.
Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan
didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagai gas pelindung dipakai gas inert seperti argon, helium atau campuran dari
kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan
dilas. Pembakar las TIG terdiri dari :
Penyedia arus
Pengembali air pending
Penyedia air pendingin
Penyedia gas argon
Lubang gas argon ke luar
Pencekam elektroda
Moncong keramik atau logam
Elektroda tungsten
Semburan gas pelindung
SAW adalah salah satu jenis las listrik dengan proses memadukan material yang
dilas dengan cara memanaskan dan mencairkan metal induk dan elektroda oleh
busur listrik yang terletak diantara metal induk dan elektroda. Arus dan busur
lelehan metal diselimuti (ditimbun) dengan butiran flux di atas daerah yang dilas.
SAW tidak membutuhkan tekanan dan bahan pengisi (filler metal) dipasok secara
mekanis terus ke dalam busur lsitrik yang terbentuk diantara ujung filler elektroda
dan metal induk yang ditimbun oleh fluks. Elektroda pada proses SAW terbuat
dari metal padat (solid). Prinsip pada pengelasan ini hampir sama dengan
pengelasan pada SMAW. Bedanya dengan SMAW adalah pada SAW flux tidak di
bungkus ke elektroda, menggunakan elektroda kontinu, arus lebih tinggi sehingga
dapat digunakan untuk mengelas benda yang lebih tebal hanya dengan langkah
yang sedikit.
Flux cored arc welding (FCAW) merupakan las busur listrik fluk inti tengah /
pelindung inti tengah. FCAW merupakan kombinasi antara proses SMAW,
GMAW dan SAW. Sumber energi pengelasan yaitu dengan menggunakan arus
listrik AC atau DC dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.
FCAW adalah salah satu jenis las listrik yang memasok filler elektroda secara
mekanis terus ke dalam busur listrik yang terbentuk di antara ujung filler
elektroda dan metal induk. Gas pelindungnya juga sama-sama menggunakan
karbon dioxida CO2. Biasanya, pada mesin las FCAW ditambah robot yang
bertugas untuk menjalankan pengelasan biasa disebut dengan super anemo.
Flux cored arc welding atau las busur berinti flux mirip dengan proses las
GMAW, yaitu menggunakan elektroda solid dan tubular yang diumpankan secara
kontinyu dari sebuah gulungan. Elektroda diumpankan
melalui gun atau torch sambil menjaga busur yang terbentuk diantara ujung
elektroda dengan base metal. FCAW menggunakan elektroda dimana terdapat
serbuk flux di dalam batangnya. Butiran-butiran dalam inti kawat ini
menghasilkan sebagian atau semua shielding gas yang diperlukan. Jadi
berlawanan dengan GMAW, dimana seluruh gas pelindung berasal dari sumber
luar. FCAW bisa juga menggunakan gas pelindung tambahan, tergantung dari
jenis elektroda, logam yang dilas, dan sifat dari pengelasan yang dikerjakan.
Ada dua jenis variasi FCAW yang memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung
dari metode gas pelindung.
Kedua jenis pelindung di atas sama2 menghasilkan terak las yang memadai untuk
melindungi metal las yang akan beku. Perbedaannya terletak pada tambahan
sistem pemasok gas dan welding torch (welding gun).
Pelindung gas umumnya menggunakan gas CO2 atau campuran CO2 dengan
Argon. Namun dengan keberadaan oksigen kadang akan menimbulkan problem
baru yaitu dengan porosity yang dihasilkan reaksi CO2 dan oxygen yang ada di
udara sekitar lasan, sehingga perlu memilih fluks yang mengandung zat yang
bersifat pengikat oxygen atau deoxydizer.