Keterangan:
T : rated duty cycle (%)
Ta : required duty cycle (%)
I : rated current at rated duty cycle
Ia : the maximum current at required duty
cycle
b. Diketahui:
I = 350 A, T/Ta = 60%
Ditanya: Ia?
Jawab :
1/2
Ia = I x (T/Ta)
1/2
1= 450 x (60/100)
2= 348.568 A
4
Mode
transfer
bisa
mencapai
spray dan
pulsed
Kerugian
Ar-CO2
dibanding
CO2
5 More cost
6 Less penetration
Muhammad Haekal Sena Akbar1406532646 Tugas 2, Welding-01
b.
g. a. AC vs DC power supply
8. Arc Blow adalah fenomena pembelokan busur elektri dari jalur normalnya
karena gaya elektromagnet sehingga menyebabkan busur bergerak tak terkontrol.
Kejadian ini sering terjadi akibat serbuk magnet yang diberikan pada logam
dengan tujuan untuk menemukan retak atau cacat. Serbuk magnet akan
berkumpul pada bagian retak atau cacat pada permukaan material, sehingga bisa
mengidentifikasi letak cacat. Jika material langsung dilas, kejadi arc blow ini
terjadi. Hal yang haarus dilakukan yaitu melakukan proses demagnetisasi dahulu
sebelum pengelasan. Ini bertujuan untuk menghilangkan gaya magnet pada
logam sehingga pengelasan dapat dilakukan sempurna.
Lalu masalah lain yang terjadi yaitu fenomena umum saat ada aliran arus
pada material konduktor, maka terbentuk medan magnet di sekitar material
konduktor tersebut. sehingga adanya medan magnet akan memunculkan
kemungkinan terjadinya Arc Blow, terutama jika menggunakan arus DC. Pada satu
posisi, busur akan cenderung tak terkontrol.
jarak elektroda ke ujung lain, atau dapat pula disebabkan oleh penempatan posisi
ground pada benda kerja. Selain itu, disebabkan juga karena arus yang mengalir
melalui beberapa medium yang berbeda, yaitu elektroda, udara, dan benda kerja.
1- Thermal arc blow : terjadi karena jarak antara 2 busur yang terlalu dekat sehingga
menghasilkan reaksi pada medan magnet. Jika 2 busur yang memiliki polaritas
berbeda dan jarak yang terlalu dekat, medan magnet saling menjauhkan busur pada
arah yang berlawanan (gambar a). Sedangkan 2 busur yang polaritas sama, medan
magnet saling mendekatkan busur pada arah yang sama (gambar b). Dan jika satu
busur menggunakan arus DC dan busur lain AC, menjadikan arah medan fluks
pada busur AC saling berlawanan dan efek Arc Blow pada busur DC kecil (gambar
c).
sehingga jika menggunakan nilai voltase yang konstan selama proses pengelasan
makan akan didapatkan panjang busur las yang konstan pula.
10. Mesin las inverter digunakan untuk mengkonversi tegangan DC jadi tegangan
AC dengan frekuensi yang tinggi melalui pemasukan tegangan utama AC yang
direktifikasi terlebih dahulu. tegangan AC yang dikonversi disesuaikan dengan
tegangan untuk proses pengelasan menggunakan transformer frekuensi tinggi.
Lalu tegangan hasi transformer direktifikasi kembali untuk mensuplai tenaga DC
dalam menghasilkan busur las.
Frekuensi operasi yang dipunyai mesin las ini antara 5.000 sampai 50.000 Hz. Jika
dibandingkan dengan mesin SCR jenis konvensional, mesin las inverter memiliki
keunggulan secara mekanik, yaitu compact dan ringan, sedangkan secara elektrikal, yaitu
mesin las inverter memiliki respon yang tinggi dan pengaturan yang akurat.