Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS 3 PENYAMBUNGAN MATERIAL

TALITHA ARISTA NIA

1606827630

PENYAMBUNGAN MATERIAL - 01

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL

DEPOK

MARET 2019
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

1) Pada pembuatan pipa ERW, mengapa digunakan arus frekuensi tinggi, serta jelaskan
peranan frekuensi tersebut terhadap sambungan di pipa tersebut.

Pada pembuatan pipa baja ERW, digunakan arus frekuensi tinggi, yaitu dengan
mengkonsentrasikannya pada permukaan yang akan disambung mealui dua probes yang
membuat kontak ringan dengan bagian sambungan, sehingga arus yang diperlukan lebih kecil
dan kontak listriknya juga lebih kecil. Dengan meningkatkan frekuensi arus yang diberikan
hingga 450 Hz dan meningkatkan voltage dari satuan menjadi puluhan lalu hal ini diteruskan
dengan proses yang disebut high-frequency resistance welding (HFRW).

Peranan frekuensi tersebut terhadap sambungan pipa yaitu membuat kontak ringan antara probes
dengan bagian sambungan, sehingga arus yang diperlukan lebih kecil begitu pula dengan kontak
listrik.

2) Jelaskan keuntungan dan keterbatasan High Frequency Welding

Keuntungan Keterbatasan

Memproduksi lasan dengan daerah HAZ Harus diperhatikan untuk menghindari radiasi
yang sempit

Kecepatan las yang tinggi dan konsumsi Kurang ekonomis untuk produk kecil
energy yang rendah

2
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

Dapat digunakan untuk las pada dinding Berbahaya karena frekuensi arusnya tinggi
pipa yang sangat tipis

Dapat disesuaikan dengan banyak logam

Meminimalisir terbentuknya oksidasi

Efisiensi tinggi

3) Jelaskan prinsip kerja projection welding, beserta keunggulan dan keterbatasannya.

Prinsip kerja dari projection welding adalah mengkonsentrasikan arus dan tekanan elektroda
pada daerah yang akan dilas setelah dilakukan persiapan, sehingga aliran arus fokus pada titik
kontak.. Proyeksi kecil dibentuk pada satu atau kedua bagian logam dasar untuk mendapatkan
kontak pada titik yang melokalisasi aliran arus dan memusatkan panas. Proyeksi di komponen
bagian atas ditekan terhadap komponen bagian bawah dengan gaya elektroda. Proyeksi pun
runtuh, dan nugget las yang menyatu pun terbentuk, akibat aplikasi arus. Teknik pengelasan ini
merupakan modifikasi dari las resistansi titik. Projection welding secara efektif melokalisasikan
arus sehingga dapat meminamilisir pemanasan berlebihan pada logam yang akan dilas.

3
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

Keuntungan Keterbatasan
Menghasilkan hasil las yang lebih rapi Lap joint menyebabkan penambahan berat
akibat aliran arus dan elektroda terfokus
Kecepatan pengelasan tinggi  kecepatan Kekuatan sambungan dan fatik rendah
produksi tingg
Mudah beradaptasi untuk otomatisasi Peralatan lebih mahal dibandingkan arc
dalam kecepatan produksi tinggi welding
Kesalahan hasil pengelasan sulit diperbaiki,

4) Jelaskan persyaratan kualitas hasil las dengan spot welding, jelaskan hal tersebut
dengan menganalisa ukuran nugget lasannya dan hasil uji tarik gesernya.

Syarat kualitas hasil las dengan spot welding dianlisis dari ukuran nugget dan hasil uji tarik
gesernya dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Ukuran nugget
Ukuran nugget berkaitan dengan luas kontak antara benda kerja dengan elektroda,
dimana dalam hal ini konsentrasi arus juga dipengaruhi oleh luas kontak. Ukuran
diameter dari nugget sebagai syarat dari kualitas hasil las spot welding adalah 6-10 mm.
 Hasil uji tarik geser
Kuat geser nugget pada umumnya harus cukup menjamin bila sambungan diberi
tegangan hingga putus, maka putus terjadi pada lembaran mengelilingi nugget. Hal yang
perlu diperhatikan adalah kekuatan las titik yang dapat diperoleh melalui uji mekanik
berupa shear strength dan uji cross section. Besarnya rasio antara cross section strength
(ft) dan shear strength (fs) adalah indikator yang sering digunakan untuk mengetahui
keuletan hasil dari las dan cenderung pada material yang nilai kemampuan kerasnya
tinggi. Bila rasio fs/ft mendekati satu, lasan dapat dikatakan ulet sedangkan rasio fs/ft
mendekati nol, lasan bersifat getas.

5) Bila saudara ditugaskan untuk menyambung dengan metode spot weldng terhadap dua
belah pelat dengan tahanan listrik yang sama namun memilki ketebalan yang berbeda

4
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

dimana t1 = 2 x t2. Buatlah skematis disain posisi elektroda yang akan dipakai terhadap
sambungan kedua pelat tersebut.

Misalnya:

D1 = 10 mm ; D2 = 8 mm

Sehingga,

t = 5(s) x 0.5

D1 = 5(10) x 0.5 = 25 mm

D2 = 5(8) x 1/2 = 20 mm

6) Jelaskan weldability baja lapis seng (galvanil) bila dilas dengan spot resistant welding
process

Ada beberapa poin khusus dalam pengelasan baja lapis seng (galvanil):

5
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

 Suhu leleh yang dimilki Zn lebih rendah dari baja, sehingga selama proses pengelasan Zn
yang dikombinasikan dengan baja akan menurunkan resistivitasnya. Baja yang dilapisi
seng memilki resistensi lebih rendah dibandingkan baja biasa sehingga arus dan tekanan
yang diberikan harus lebih tinggi dibandingkan baja biasa. Zn dapat menempel pada
elektroda saat proses pengelasan, sehingga dapat menyebabkan keausan pada elektroda.
Oleh karena itu, elektoda harus didinginkan terlebih dahulu
 Untuk pengelasan baja lapis seng diperlukan arus yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan
adanya lapisan coating Zn pada permukaan baja. Lapisan ini harus dilelehkan terlebih
dahulu sebelum berlanjut pada pengelasan.

7) Jelaskan prinsip kerja las resistansi listrik. Jelaskan tahapan kerja dari las titik (spot
welding). Serta jelaskan mengapa pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang
disambungkan.
 Prinsip kerja las resistansi listrik
Las resistansi dilakukan dengan cara memberikan tekanan dan arus melalui elektroda
yang memiliki kontak dengan logamlogam yang akan dilas. Resistance welding memilki
welding head, yang menahan logam dianatar elektroda dan memberikan tekanan, dan
power supply yang menerapkan arus listrik ke logam yang dilas. Sambungan ditekan satu
sama lain dengan elektroda, dan pada saat itu arus listrik dialirkan sehingga permukan
tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistansi listrik. Cairan logam ini
membentuk nugget yang menyambungkan kedua material. Elektroda yang digunakan pad
alas resistansi listrik ini berbahan tembaga karena konduktivitas termal dan listriknya
yang tinggi, memilki ketahanan deformasi yang baik, dan resiki tersetrum kecil karena
tegangan yang diberikan kecil.

6
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

 Tahapan kerja dari spot welding


1. Benda kerja dibersihkan, dan segala bentuk kontaminan seperti grease, oil scale, dan
paint dihilangkan. Permukaan elektroda diupayakan sebersih mungkin. Lalu, benda
kerja dimasukan diantara dua elektroda yang terbuka.
2. Elektroda tertutup, dan gaya berupa tekanan diaplikasikan
3. Arus diaplikasikan melalui elektroda ke benda kerja untuk melelehkan material
4. Arus dihilangkan, namun elektroda tetap pada tempatnya sehingga memungkinkan
material menjadi dingin dan mengeras
5. Elektroda terbuka, dan bagian yang telah dilas kemudian dilepas.
Secara skematis, step diatas digambarkan sebagai berikut:

7
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

Waktu pengelasan berada pada rentang 0.01 0.063 detik, tergantung pada ketebalan dari
logam, gaya elektroda, dan diameter dari elektroda.
 Mengapa pelelehan terjadi diantara dua bagian plat yang disambungkan?
Peelehan terjadi karena dihasilkannya panas karena resstansi pada antarmuka logam dan
membentuk nugget, yang menghasilkan sambungan logam. Resistansi terjadi karena
adanya arus listrik yang mengalir dari permukaan ampai ke bagian tengah kedua plat,
sehingga plat meleleh.

8) Jelaskan pengaruh arus, waktu, dan tekanan terhadap hasil las resistansi listrik.
 Pengaruh arus terhadap hasil las resistansi listrik sesuai dengan persamaan:
Q = I2 × R × T
Dari persamana tersebut dapat disimpulkan bahwa arus (I) dan panas yang dihasilkan (Q)
memiliki hubungan berbanding lurus. Maka, semakin besar arus yang diberikan, maka
semakin besar panas yang dihasilkan dan ukuran nugget yang dihasilkan akan semakin
besar. Namun, jika arus yang diberikan terlalu besar maka akan terjadi metal expulsion
yang mengakibatkan pembentukan rongga dan retak.
 Pengaruh waktu terhadap hasil las resistansi listrik
Dari rumus tadi, dapat terlihat hubungan pans yang dihasilkan dengan waktu berbanding
lurus. Semakin lama waktu yang diberikan, maka semakin besar panas yang dihasilkan,
dan semakin besar pula nugget yang dihasilkan. Berikut ini adalah gambaran tahaan
welding dan hubungannya dengan tekanan dan arus yang diberikan:

8
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

o Waktu tekan (squeeze time)


Merupakan waktu dimana penekanan dimulai hingga arus mengalir
o Waktu tahan (hold time)
Merupakan waktu dimana elektroda masih ditahan menekan benda kerja dengan
arus yang sudah tidak mengalir lagi
o Waktu pengelasan (welding time)
Waktu pengelasan berada pada rentang 0.01 0.063 detik, tergantung pada
ketebalan dari logam, gaya elektroda, dan diameter dari elektroda
 Pengaruh tekanan terhadap hasil las resistansi listrik.
Peningkatan tekanan elektorda menyebabkan resistansi kontak menurun seperti yang
diperlihatkan pada grafik berikut:

9
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

Tekanan yang meningkat menyebabkan luas kontak menjadi lebih besar sehinga rapat
arus menjadi berkurang dan tahanan pun menjadi berkurang. Hal ini mengakibatkan
panas yang dihasilkan akan berkurang dan ukuran nugget pun akan lebih kecil.
Sementara itu, jika tekanan yang diberikan terlalu rendah, dapat terjadi expulsion segera
setelah diberikan arus, yang disebabkan karena resistansi terlalu tinggi sehingga panas
yang dihasilkan juga terlalu tinggi.

9) Jelaskan prinsip kerja spot welding, berikut skematis gambar serta berikan penjelasan
masukan panas (heat input) yang dibutuhkan untuk menyambung material dengan spot
welding.
 Prinsip kerja spot welding
Lembaran logam dijepit diantara dua elektroda tembaga. Arus melewati elektroda dan
kemudian ke lembaran logam. Karena resistansi, panas dihasilkan pada celah udara
diantara titik kontak. Karena tembaga adalah konduktor yang baik, panas terdisipasi ke
logam dengan sangat cepat. Karena logam (benda kerja) adalah konduktor panas yang
buruk dibandingkan dengan tembaga, panas tetap berada diantara celah udara. Karena
panas tetap di celah udara, maka terbentuk efek yang kuat dan logam meleleh di sopt
yang telah ditentukan.
 Berikut merupakan mekanisme tahapan proses pada Spot Welding:

10
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

 Dua elektroda yang berbentuk silinder diletakkan pada permukaan sambungan benda
kerja dan benda kerja yang akan disambung.
 Panas yang dihasilkan dari tahanan dikombinasikan dengan pemberian tekanan yang
akan menghasilkan Spot Welding.
 Panas tersebut akan berakibat terbentuknya nugget pada permukaan sambungan dari
dua benda kerja. Umumnya diameter dari nugget ini adalah 6-10 mm.
 Arus yang dihasilkan berkisar antara 3000 - 40.000 A
 Waktu pengelasan biasanya sekitar 0.6 dan 0.8 detik.

 Pelelehan terjadi pada bagian tengah pelat yang disambung karena pada pengelasan spot
welding diharapkan tahanan listrik terbesar pada permukaan antar material . Sedangkan
tahanan listrik antara material yang akan dilas dengan elektroda harus sekecil mungkin
agar panas yang terjadi pada bagian tengah dan melelehkan material tersebut. Sesuai
dengan persamaan:
𝐇 = 𝐈 𝟐 𝐑𝐓

11
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

Masukan panas (Q) yang dibutuhkan untuk menyambung material dengan spot welding
adalah:
𝐐 = 𝐈𝟐 𝐑𝐓

dengan

Q : heat input

I : arus yang digunakan (current)

R : tahanan (resistance)

T : waktu (time)

 total panas berbanding lurus dengan kuadrat dari arus


 total panas berbanding lurus dengan tahanan
 total panas berbanding lurus dengan waktu

10) Jelaskan perbedan antara flash welding dan upset welding melalui gambar
skematisnya.

Flash Welding Upset Welding


Aplikasinya untuk menyambung komponen Aplikasinya untuk menyambung
dengan cross section yang sama dari ujung kawat/batang dengan luas penampang yang
ke ujung kecil.
pemanasan benda kerja dan penekanan pemanasan benda kerja dan penekanan

12
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

benda kerja dilakukan secara terpisah. benda kerja dilakukan secara berbarengan.
Kapasitas mesin lebih besar Kapasitas mesin lebih kecil

11) Jelaskan dengan gambar skematis kerja dari seam welding

Siklus kerja seam welding:

1. Baja lembaran yang saling tumpang tindih, disambung menggunakan elektroda yang
bulat dan berputar di pinggaran baja. Elektroda akan menekan baja lembaran tersebut.
2. Elektroda tersebut menghasilkan resistansi panas yang akan menghasilkan nugget
berbentuk lonjong, yang berderat sesuai dengan kecepatan elektrodanya.
3. Akan terjadi penyambungan pada daerah nugget. Arus yang diberikan di sepanjang
sambungan oleh split electrode rollers.

12) Jelaskan keuntungan dan keterbatasan dari proses pengelasan resistansi welding
Keuntungan Keterbatasan
Proses welding cepat dan tidak Peralatan yang digunakan harganya mahal
membutuhkan filler
Proses dapat dilakukan secara otomatis Kekuatan tarik dan fatiknya rendah
menggunakan robot
Dapat digunakan dengan ekonomis untuk Ketebalan yang dianjurkan tidak bias lebih dari

13
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

produksi yang massal ¼ inch, lebih dari 1.4 inch arus tidak
mencukupi untuk menyambungkan material
tersebut
Tidak portable

13) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Percussion Welding dan gambarkan skematisnya
dan beri contoh aplikasinya.

Mekanisme dari percussion welding hampir sama dengan flash welding, namun peneglasan ini
digunakan untuk pengelasan part yang geomteri dan luas penampangnya sama, dan waktu
pengelasan yang lebih cepat. Dalam proses ini, busur dihasolkan oleh pelepasan energy listrik
yang tersimpan dengan sangat cepat, melintasi celah udara semakin berkurang dengan cepat, dan
segera diikuti oleh penerapan tekanan. Pertama-tama, ujung elektroda menyentuh benda kerja
sehingga menginisasi terbentuknya busur. Bsur dinyalakan, menghasilkan zona fusi tipis antara
elektroda dan dua benda kerja yang hendak disambungkan.Elektorda kemudian dijatuhkan
kembali ke kolam lasan, lalu material tersolidifikasi dan dua material tersambung.

Aplikasi percussive welding:

 Peralatan satelit

 Penyambungan seng dengan besi

14
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

 Penyambungan tembaga dengan alumunium

 Penyambungan baja ke besi karbon.

14) Jelaskan apa yang dimaksud dengan mash seam welding dan gambarkan skematisnya.

Mash seam welding merupakan penggabungan antara proses welding konvensional resistance
seam welding dengan projection welding. Alat yang dipakai pada Mash seam welding ini pun
hampir sama dengan yang dipakai pada proses welding konvensional resistance seam welding
yaitu large resistance welding frame dan rotating wheel type electrode untuk menghasilkan arus.
Aplikasi yang menggunakan pengelasan jenis ini biasanya banyak dilakukan pada bidang
transportasi, agricultural, sektor produksi makanan, peralatan gardening, dan machine protection.

15) Untuk material logam alumunium, tembaga, dan baja, urutkan mana yang memilki
weldabiity yang baik dengan menggunakan pengelasan titik.

15
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

Dari data diatas, maka urutan logam dengan weldability dari yang terbaik:

1. Baja
2. Tembaga
3. Alumunium.
Steel adalah logam yang paling baik karena memilki ketahanan listrik yang tinggi dan
konduktivitas termal yang rendah, sedangkan tembaga memilki ketahanan listrik dan
konduktivitas termal yang tinggi. Alumunium konduktivitas termalnya mendekati tembaga
teteapi titik leburnya lebih rendah sehingga masih mungkin dilas dengan arus yang lebih tinggi.

REFERENSI
 Tim Pengajar Penyambungan Material. 2019. Resistance Welding; Ppt 04_Resistance.
Fakultas Teknik; Departemen Teknik Metalurgi dan Material
 What is HF Welding?. (2011, August). Retrieved from
http://www.forsstrom.com/pages/default_uk.asp?sectionid=314
 Projection Welding (RPW) Advantages and Disadvantes. (2010, June). Retrieved from
http://mechanicalinventions.blogspot.com/2014/09/resistance-projection-welding-
rpw.html

16
Talitha Arista Nia / 1606827630 / Tugas 3 2019

 Spot Welding Single-Shear Stress Equation and Calculator. (2012, June). Retrieved from
https://www.engineersedge.com/weld/spot_weld_joint_single_shear.htm
 How Do I Resistance Spot Weld Coated Steel?. (2017, November). Retrieved from
https://www.twi-global.com/technical-knowledge/faqs/faq-how-do-i-resistance-spot-
weld-coated-steels
 Resistance Welding: Principle, Types, Application, Advantages and Disadvantages.
(2017, April). Retrieved from http://www.mech4study.com/2017/04/resistance-welding-
principle-types-application-advantages-and-disadvantages.html
 Resistnace Welding - Principle, Working, and Application. (2017, July). Retrieved from
http://www.theweldingmaster.com/resistance-welding/
 Comparing Flash and Butt Welding. (2002, February). Retrieved from
https://www.thefabricator.com/article/tubepipefabrication/comparing-flash-and-butt-
welding
 What is Seam Welding, and How It Works?. (2018, November). Retrieved from
http://www.theweldingmaster.com/what-is-seam-welding/
 Process of Percussion Welding (With Diagram). (2013, April). Retrieved from
http://www.yourarticlelibrary.com/welding/process-of-percussion-welding-with-
diagram/96338

17

Anda mungkin juga menyukai