Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN TEKNIK PENGELASAN

Nama : Muhammad Syahril Ega Saputra


NIM : 116170009
MK : Teknik Pengelasan

Nomor 1

 Power Voltage = 220V


Sumber daya yang dibutuhkan agar mesin las dapat bekerja adalah sebesar 220 V. Jikanilai
tegangan diatas nilai tersebut maka akan mengurangi umur dan fungsi dari transformer,
sementara jika tegangan dibawah nilai tersebut akan mengurangi arus output dan dapat
menyebabkan mesin las menjadi tidak berfungsi.
 Frekuensi = 50/60 Hz
Frekuensi yang digunakan adlah sebesar 50/60Hz jika melebihi atau kurang dari ketentuan
maka dapat menyebabkan kebakaran pada kumparan.
 Rated input current = 32A
Arus yang masuk pada mesin las adalah sebesar 32 Ampere.
 No – load voltage = 56V
Nilai voltase tanpa beban (ketika tidak digunakan) sebesar 56 volt.
 Output current = (30 – 300 Ampere)
Arus yang dikeluarkan oleh mesin las sebesar 30 – 300 Ampere.
 Rated Output voltage = 28V
Nilai voltase yang yang dikeluarkan mesin las sebesar 28V.
 Force Range = -
 Duty Cycle = 60%
Rasio waktu Arc terhadap total waktu dalam 10 menit (ISO) atau 5 menit (Eropa) sebesar
60%.
 No – Load loss = 40W
 Efficiency = 85%
 Power factor = 0,93
Nilai perbandingan antara besarnya daya aktif dengan besaran daya semu. Tegangan itu ada
sudutnya, arus juga ada sudutnya. nah selisih besar sudut tegangan dan arus itu kita sebut
sudut phi. dan cosinus dari sudut phi tsb sama dengan factor daya. Diketahui pada nameplate
tertulis voltase sebesar 220V, arus yang dikeluarkan sebesar 30-300, serta asumsi bahwa
mesin tersebut 3 phase. maka didapat power rating (daya) sebesar: 220 x 30 x √3 = 11432 W.
220 x 300 x √3 = 114320 W. daya = 11432 - 114320 W
Karena tertulis besaran faktor daya 0,93 maka:
Daya aktif = Daya semu (power rating) x Faktor daya
Daya aktif = 11432 x 0,93 = 10632 W
Daya aktif = 114320 x 0,93 = 106320 W
Jadi mesin las tersebut hanya bisa dibebani sebesar 10632 - 106320 W
 Insulation Grade = F
Insulation Grade menujukkan temperatur operasional maksimum yang di perbolehkan untuk
Kelas-F adalah 155oC.
 Housing Protection Grade = IP21
Housing Protection Grade IP21 menunjukkan bahwa mesin las dilindungi sari sentuhan
dengan jari-jari dan objek yang lebih besar dari 12mm dan terlindung dari pengembunan.
 Weight = 5kg
Berat total mesin las adalah sebesar 5kg.

Nomor 2

A. Grafik A

Pada Grafik A penggunaan arus DCEN/DCSP mempunyai melt offrat yang lebih tinggi dari
DCEP/DCRP. Hal ini menyatakan bahwa arus DCEP lebih cepat dalam pencairan elektroda.
B. Grafik B
Pada Grafik B penggunaan arus yang sama, elektroda dengan diameter kecil mempunyai melt
of rate paling tinggi sehingga lenih cepat dalam pencairan elektroda

Nomor 3

1. SMAW E-7029
pengelasan : SMAW (Shield Metal Arc Welding)
Elektroda:
Kekuatan Tarik Minimum : 70 ksi
Position : 2 (Flat & Horizontal Fillet)
Power Source : AC or DC
Type of Coating : Rutile
Type of Arc : Medium
Penetration : Medium
Iron Powder in Coating : 0-10%
2. GTAW ER 2553
ER : Elektroda Rod
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) menggunakan ER2553 dan hasil karya ERNiCrMo-4
filler metal dan penelitian tensile menggambarkan bahwa weldments yang menggunakan
ERNiCrMo-4 memperlihatkan sifat-sifat mekanis yang unggul dibandingkan ERNiCrMo-4
weldments.
3. FCAW E70T-6
Pengelasan : FCAW (Flux Core Arc Welding)
Elektroda
Kekuatan Tarik Minimum : 7 psi
Position : 0 (Flat & Horizontal Fillet)
Electrode Contruction : T (Tubular)
Chemical Compotition : -6 (Carbon Steel)
4. SAW F8P5-EC14K
Pengelasan : SAW (Submerged Arc Welding)
F : Mengindifikasikan flux
Kekuatan tarik minimum : 80ksi
P : Post Weld heat Treatment
Minimum Impact : 50 ft-lbs pada 50 derajat F
EC : Composit Electrode
14 : 0,14% nominal carbon yang terkandung di elektroda
K : Prodeced From heat of Alumunium killed steel

Nomor 4

A. Consumable : SMAW, MIG, MAG, SAW, FCAW


Non-Consumable : GTAW
B. Kualitas paling baik : GTAW
Karena MIG/MAG mempunyai lat yang dapat diatur kecepatannya
C. Paling Stabil : MIG, MAG
karena menggunakan mesin untuk discharge aller metal yang dapat di atur kecepatannya
D. GTAW dan SMAW
GTAW dapat menghancurkan lapisan pasif stainless steel dengan arc-nya diisi filler metal,
selain TIG, SMAW juga bisa digunakan. Asalkan, power source yang digunakan adalah AC,
supaya dapat menghancurkan lapisan pasif stainless steel, kemudian mengisi dengan filler
metal, begitu seterusnya.
E. Jika membutuhkan kualitas tinggi dan kecepatan yang baik maka dipilih MIG atau MAG
karena kecepatan dapat di atur otomatis dan memiliki filler tersendiri.

Nomor 5

 Gambar 7.7 Perbedaaan hasil penetrasi DCEP/AC/DCEN.


Penetrasi DCEN akan punya penetrasi yang dalam namun tidak lebar, DCEP penetrasi lebar
tapi dangkal/tidak dalam, sementara AC yang moderat kedalaman dan lebarnya
 Gambar 7.8 Pengaruh Variasi Voltase terhadap penetrasi
semakin besar Voltase maka penetrasi akan semakin lebar, namun kedalaman penetrasi
semakin dangkal
 Gambar 7.9 Pengaruh Variasi Arus Terhadap Penetrasi
Semakin besar arus, maka lebar dan kedalaman penetrasi akan semakin besar pula.
 Gambar 7.10 Pengaruh Diameter Elektroda Terhadap Penetrasi
Pada kondisi parameter yang sama, semakin besar diameter elektroda akan menhasilkan
penetrasi yang lebar, namun tidak dalam. Sebaliknya, Semakin kecil diameter, penetrasi yang
di hasilkan semakin sempit (tidak lebar) namun lebih dalam.

Anda mungkin juga menyukai