1.1 PENDAHULUAN
Elemen mesin (onderdil) dibagi menjadi 3 :
1. Komponen
2. Unit
3. Rakitan
1
3. FUNGSI MENDUKUNG : Meneruskan gaya tanpa disertai
gerakan. Contoh : Kerangka, pondasi, dsb.
4. FUNGSI MENUNTUN : Meneruskan gaya disertai gerakan .
Contoh : Bantalan luncur/gelinding, dsb.
2. BEKERJANYA MESIN
Tergantung pada jenis serta cara kerja mesin . (a2), ada dalam
tabel berikut :
Mesin torak (uap, motor bakar, pompa, kompresor) Sedang 1,2 – 1,5
msn.ketam, instalasi keran pelabuhan, msn.celah
Mesin pres (tempa, tempa cetak, ulir skrup) Berat 1,6 – 2,0
msn.pres eksentris, msn.bengkok, gunting profil,
msn.pons, keran tangkap, dsb.
2
tambang berat
3. RESIKO PATAH
Faktor keandalan mesin A3 = 1,2 – 1,5
• U/ LENTURAN :
Tegangan lentur nominal Mb= Momen lentur (kg.mm)
Mb
σb = Wb= Tahanan lentur (mm3)
Wb
π D4 − d 4 D4 − d 4
3. Cincin Wb = ≈ 0,1. … D= diameter luar
32 D D
d= diameter dalam
• U/ PUNTIRAN :
Tegangan puntiran normal
Mw
σw= Mw= Momen puntir (kg.mm)
Ww
3
Ww= Tahanan puntir (mm3)
π D4 − d 4 D4 − d 4
2. Cincin Wb = ≈ 0,2.
16 D D
Keterangan :
O-A= Batas proporsional
σL= Tegangan luluh/lumer
σE= Tegangan elastis
σP= Tegangan proporsional
C= Yield point
σu= Tegangan ultimate (maks)
OB’= Regangan elastis (0,2 %)
σ
1. ε =
∆L
Dimana: ε = Perpanjangan spesifik ……. ε =
E Lo
= Regangan
P
σ= Tegangan ……. σ =
F
4
P Lo
2. ∆l = Dimana: ∆L =Pertambahan panjang (cm)
F E
P = Beban (kg)
F = Luas penampang bahan (cm2)
Lo= Panjang batang mula2 (cm)
CATATAN :
• Untuk bahan pada umumnya diberi batas regangan (Re)
yang tetap sebesar 0,2%.
• Untuk pemilihan bahan dengan tujuan tertentu, maka harus
tahu nilai batas regang, kekuatan tarik & regangan
(keuletan bahan).
1. TEGANGAN KONSTAN
KEADAAN TEGANGAN I : Tegangan setelah diadakan beban
bertambah besar dari 0 - σMaks, setelah itu konstan.
2. TEGANGAN LOMPAT
KEADAAN TEGANGAN II: Tegangan setelah diadakan beban
berosilasi antara 0 - σMaks . σRata2 = 1/2 σMaks = σa
4. TEGANGAN OSILASI
KEADAAN TEGANGAN IV : Tegangan setelah diadakan beban
berosilasi antara nilai σMaks dan σMin.
σMaks + σMin
σRata 2 =
2
CATATAN :
5
Pada elemen mesin yang dibebani secara periodik, dapat terjadi
patah (pada tegangan yang jauh lebih rendah dari batas
regangan), yang diiringi oleh pembentukan retak gejala ini
disebut KELELAHAN.