Anda di halaman 1dari 9

MODUL 3 UJI BATANG LENTUR

1. Pendahuluan
Pengujian batang lentur adalah untuk mengetahui defleksi lendutan sebesar x (m) yang
terjadi pada sebuah batang tumpuan jika diberi beban berat sebesar W (N). Pemberian
beban dilakukan di beberapa titik dengan variasi pembebanan.

Pada pengujian batang lentur dengan mengasumsikan defleksi yang ditimbulkan akibat
gaya berat sendiri diabaikan, dengan demikian fenomena lenduttan hanya akan ditinjau
akibat pemberian beban eksternal terhadap batang.

Analisis pengujian akan membandingkan suatu hasil perhitungan teoritis dengan


pengukuran yang dilakukan dengan perangkat alat ukur, termasuk analisis tegangan pada
tumpuan roll dengan profil berbentuk cincin.

Panel ukur Baut panel

Forcemeter Forcemeter sisi


sisi tumpuan tumpuan roll

Saklar daya Potensio


listrik forcemeter

Batang uji
Strain gage
jepit
Strain gage
Tiang jepit roll
Pengatur
Dial indikator ketinggian

Beban Tiang roll

Gambar 1. Skema Alat Uji Batang Lentur

2. Data Alat Uji Batang Lentur :


Panjang batang (l) Lebar = 1000 mm Modulus elastisitas (Er) = 193x109 Pa
batang (w) = 42 mm Modulus elastisitas (Eb) = 180x109Pa
Tebal batang (h) Lebar = 7.5 mm Tegangan esitasi (Ue) = Volt
cincin (wr) Tebal cincin = 20 mm Tegangan luaran (Ua) =… mVolt Factor
(tr ) = 3,1 mm amplifier (Sc) = 2000
Radius rata-rata cincin (r) = 35 mm Konstanta (k ) = 2,1

3. Analisis Teoritis Reaksi Tumpuan Jepit dan Roll:


Untuk pembebanan sebesar P pada batang akan menghasilkan reaksi tumpuan dan
defleksi batang yang dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

a. Besar reaksi gaya R


(N) pada tumpuan rol
𝑃𝑃×𝑏𝑏2
𝑅𝑅1 = 𝑉𝑉1 = 2×𝑙𝑙3 (𝑎𝑎 + 2𝑙𝑙) 1
pada tumpuan jepit

𝑅𝑅2 = 𝑉𝑉2 = 2×𝑙𝑙 (3𝑙𝑙


keterangan: l : Panjang
bagian lentur (m) l = a + b P
: Total beban (N)

V : Gaya geser (N)

b. Momen lengkung terjadi, M


(Nm) pada titik pembebanan
𝑀𝑀1 = 𝑅𝑅1 × 𝑎𝑎 3
tumpuan jepit

𝑃𝑃×𝑏𝑏
𝑀

c. Momen lengkung terjadi pada titik x yang ditinjau, M (Nm) bila x < a
𝑀𝑀𝑥𝑥 = 𝑅𝑅1 × 𝑥𝑥 5 bila x > a

𝑀𝑀𝑥𝑥 = 𝑅𝑅1 × 𝑥𝑥 (𝑥𝑥 −𝑎𝑎) 6

Gambar 2. Diagram Gaya Geser dan

Momen Batang Lentur

keterangan:

x : jarak antara gaya reaksi dari area yang ditinjau


d. Depleksi terjadi pada titik pembebanan,
𝑃𝑃×𝑎𝑎2×𝑏𝑏3
∆𝑎𝑎= 12 ×𝐸𝐸×𝐼𝐼×𝑙𝑙3 (3𝑙𝑙 + 𝑎𝑎) 7

e. Dipeleksi sejauh x dari tumpuan


roll, bila x < a
(3𝑎𝑎𝑙𝑙
∆𝑥𝑥= 12𝑃𝑃××𝐸𝐸𝑏𝑏×2𝐼𝐼××𝑥𝑥𝑙𝑙32 − 2𝑙𝑙𝑥𝑥2 −𝑎𝑎𝑥𝑥2) 8

bila x > a
𝑃𝑃×𝑎𝑎 3 2 × (3𝑙𝑙2𝑥𝑥 −𝑎𝑎2𝑥𝑥 − 2𝑎𝑎2𝑙𝑙) 9
∆𝑥𝑥= 12×𝐸𝐸×𝐼𝐼×𝑙𝑙 (𝑙𝑙 −𝑥𝑥) keterangan:

E: Modulus elastisitas (Pascal)


E: 180 x 109 Pascal, untuk stainless
steel I : Momen Inersia (m4)

𝐼𝐼 = 𝑤𝑤 12.ℎ3 w: lebar balok (m)

h : tebal balok (m)


f. Momen pada stain gage, Msg (Nm)
Pada rangkaian full bridge seperti pada gambar 3 di bawah ini, semua strain gage yang
terdiri dari empat buah aktip.

Gambar 3, Rangkaian Strain Gage pada Tumpuan Jepit

Diasumsikan saat tanpa beban R1 = R2 = R3 = R4 = R, Regangan terjadi pada strain gage


secara proporsional merubah hambatan, dengan persamaan strain sebagai berikut:

∆𝐿𝐿
𝜖𝜖 = 𝐿𝐿𝑜𝑜 10

Hubungan dengan perubahan strain 𝜀𝜀 dan perubahan relative dari hambatan strain gage
sebagaimana persamaan berikut:

∆𝑅𝑅
𝑅𝑅𝑜𝑜 = 𝑘𝑘. 𝜀𝜀 11
k : strain gage faktor

𝑈𝑈𝐴𝐴 1 ∆𝑅𝑅1 ∆𝑅𝑅2 ∆𝑅𝑅3 ∆𝑅𝑅4

𝑈𝑈𝐸𝐸 = 4 1 − 𝑅𝑅2 + 𝑅𝑅3 − 𝑅𝑅4 12

𝑈𝑈𝐴𝐴 𝑘𝑘
𝑈𝑈𝐸𝐸 = 4 {𝜀𝜀1 −𝜀𝜀2 + 𝜀𝜀3 −𝜀𝜀4} 13 keterangan:

UA : Tegangan beam output amplifier


(mVolt) UE : Tegangan beam esitasi (Volt)

𝑈𝑈𝐴𝐴 𝑘𝑘
𝑈𝑈𝐸𝐸 = 4 . 𝐵𝐵. 𝜀𝜀 14

B : bridge factor = 4 untuk full


bridge maka, 𝑈𝑈𝐴𝐴
𝑈𝑈𝐸𝐸 = 𝑘𝑘. 𝜀𝜀 15

Sc : Faktor penguat amplifier beam, maka persamaan menjadi


1 𝑈𝑈𝐴𝐴
𝜀𝜀 = 𝑘𝑘 . 𝑈𝑈𝐸𝐸.𝑆𝑆𝑆𝑆 16
Normal stress pada titik strain
gage

𝑀𝑀𝑠𝑠𝑠𝑠.𝑦𝑦

Momen lengkung pada strain gage


Gambar 4, Posisi Strain gage pada Tumpuan Jepit maka: 1 𝑈𝑈𝐴𝐴 𝑀𝑀𝑠𝑠𝑠𝑠. . 18
𝐸𝐸 . 𝐸𝐸𝑏𝑏 = 𝐼𝐼𝑧𝑧

𝑘𝑘 𝑈𝑈 .𝑆𝑆𝑆𝑆
𝑈𝑈 19
𝑀𝑀𝑠𝑠𝑠𝑠 = 𝑘𝑘.𝑈𝑈𝐴𝐴𝐸𝐸.𝐸𝐸.𝑆𝑆𝑆𝑆𝑏𝑏.𝐼𝐼.𝑧𝑧𝑦𝑦

g. Besar reaksi pada tumpuan roll experimen


Bila hanya terjadi gaya Fr pada cincin,
maka akan terjadi deformasi seperti pada
gambar disebelah ini sesuai dengan toeri
cincin tipis elastic. Regangan di dalam dan luar permukaan dari cincin pada point A

adalah

2,18.𝐹𝐹𝑟𝑟.𝑟𝑟

Gambar 5, 𝜀𝜀𝐴𝐴 = ± 𝐸𝐸.𝑤𝑤𝑟𝑟.𝑡𝑡𝑟𝑟2 20

Pembebanan pada Cintin Tipis

keterangan:

Fr : Beban yang bekerja vertical pada cincin (N)


r : radius rata cincin
(m) wr : lebar ring
(m)

tr : tebal ring (m)


dari persamaan 15

1 𝑈𝑈𝐴𝐴𝑟𝑟 2,18.𝐹𝐹𝑟𝑟.𝑟𝑟

𝑘𝑘 . 𝑈𝑈𝐸𝐸𝑟𝑟 = ± 𝐸𝐸𝑟𝑟.𝑤𝑤𝑟𝑟.𝑡𝑡𝑟𝑟2 21

bila Fr = R1, dan Scr : Faktor penguat amplifier, maka persamaan menjadi
𝑈𝑈𝐴𝐴𝑟𝑟.𝐸𝐸𝑟𝑟.𝑤𝑤𝑟𝑟.𝑡𝑡𝑟𝑟2 𝑅𝑅1 = 𝑘𝑘 .𝑈𝑈𝐸𝐸𝑟𝑟.𝑆𝑆𝑆𝑆𝑟𝑟.2,18.𝐹𝐹𝑟𝑟.𝑟𝑟

22 keterangan:
UAr : Tegangan output amflifier (mVolt)
UEr : Tegangan esitasi (Volt)

h. Beban P berdasarkan reaksi gaya tumpuan roll experimen


Dari persamaan 6 dengan mensubsitusikan variable pada gambar 4, maka di dapat
persamaan berikut ini:
𝑀𝑀𝑠𝑠𝑠𝑠 = −𝑅𝑅1. (𝑙𝑙 −𝑠𝑠𝑠𝑠) + (𝑏𝑏 −𝑠𝑠𝑠𝑠) 23 Peramaan 23 disubsitusi

dengan persamaan 22, maka:

𝑈𝑈𝐴𝐴𝑟𝑟.𝐸𝐸.𝑤𝑤𝑟𝑟.𝑡𝑡𝑟𝑟2

𝑀𝑀𝑠𝑠𝑠𝑠 = −𝑘𝑘 .𝑈𝑈𝐸𝐸𝑟𝑟.𝑆𝑆𝑆𝑆𝑟𝑟.1,09.𝐹𝐹𝑟𝑟.𝑟𝑟 . (𝑙𝑙 −𝑠𝑠𝑠𝑠) + (𝑏𝑏 −𝑠𝑠𝑠𝑠)

sehingga beban P dapat dihitung berdasarkan ekperimen


𝑈𝑈𝐴𝐴𝑟𝑟.𝐸𝐸.𝑤𝑤𝑟𝑟.𝑡𝑡𝑟𝑟2(𝑙𝑙−𝑠𝑠𝑠𝑠) 𝑀𝑀𝑠𝑠𝑠𝑠
𝑃𝑃 = −𝑘𝑘 .𝑈𝑈𝐸𝐸𝑟𝑟.𝑆𝑆𝑆𝑆𝑟𝑟.1,09.𝐹𝐹𝑟𝑟.𝑟𝑟 . (𝑏𝑏−𝑠𝑠𝑠𝑠) +

(𝑏𝑏−𝑠𝑠𝑠𝑠) 25 Subsitusi dari persamaan 19, maka:

𝑈𝑈𝐴𝐴𝑟𝑟.𝐸𝐸.𝑤𝑤𝑟𝑟.𝑡𝑡𝑟𝑟2(𝑙𝑙−𝑠𝑠𝑠𝑠) 𝑘𝑘.𝑈𝑈𝐸𝐸.𝑆𝑆𝑆𝑆.𝑦𝑦

𝑃𝑃 = −𝑘𝑘 .𝑈𝑈𝐸𝐸𝑟𝑟.𝑆𝑆𝑆𝑆𝑟𝑟.1,09.𝐹𝐹𝑟𝑟.𝑟𝑟 . (𝑏𝑏−𝑠𝑠𝑠𝑠)


+ 𝑈𝑈𝐴𝐴.𝐸𝐸.𝐼𝐼𝑧𝑧
26 .(𝑏𝑏−𝑠𝑠𝑠𝑠)

4. Alat dan Perlengkapan :


1) Uji Batang Lentur beserta kelengkapan.
2) Dial indicator, mistar
3) Modul, lembaran kerja dan alat tulis.

5. Langkah Kerja
1) Siapkan dan periksa alat Uji Batang Lendut.
2) Kumpulkan data yang diperlukan seperti; panjang, lebar, dan tebal serta jenis bahan.
3) Atur posisi dial indicator pada posisi yang ditentukan dan atur penunjukan 0 dan
letakan pengait beban pada posisi yang telah ditentukan
4) Geser saklar daya listrik ke ON, atur potensio forcemeter sampai tampilan
menunjukan 0 dalam keadaan tanpa beban
5) Berikan beban 2 kg pada posisi di tengah antara tumpuan jepit dan rol
6) Lepaskan beban, maka penunjukan display akan kembali ke 0
7) Bila angka penunjukan tidak sama dengan 0, periksa tumpuan dan atur potensio
forcemeter .
8) Persiapkan alat tulis untuk pengumpulan data pengujian P, Δex , UAr, UA
9) Berikan beban secara berurutan dari kecil ke besar dan dari besar ke kecil
10) Ulangi beberapa kali sesuai dengan kebutuhan, memberikan variasi beban minimal
3x perubahan dan dengan 3 lokasi pengujian
11) Untuk satu beban pada satu titik beban lakukan pengujian minimal 5x pengulangan
12) Selesai pengujian, geser saklar daya ke OFF, putuskan hubungan dengan jala-jala
listrik 13) Rapikan kembali benda uji.
6. Pertanyaan :
1) Bandingkan perbedaan yang terjadi antara pengujian dan teoritis
2) Jelaskan fenomena yang terjadi dari pengujian bbatang lentur
LEMBAR PENGUMPULAN DATA PRAKTIKUM FENOMENA
MESIN
Hari : Kamis
Tanggal : 7 November 2019
Modul Praktikum : Uji Batang Lentur

Nama Praktikan :
No. NIM Nama

1610311030 Joshua Ananda Mayki


1

2 1610311028 Bagus P Sadikin

3
1610311056 Hanseiba Parsaoran

4
1610311007 Gideon Perdana Marbun

Data Pengujian

A. Hasil Perhitungan

PERBANDINGAN (Ra & Rb)


X y
NO BEBAN (gr) JARAK
½ 1/2
30 30
1 1000 60 500 500

x V(x) M(x) 6.75 500 3375


0 500 0 9 500 4500
2.25 500 1125 11.25 500 5625
4.5 500 2250 13.5 500 6750
15.75 500 7875
18 500 9000
20.25 500 10125
22.5 500 11250
24.75 500 12375
27 500 13500
29.25 500 14625
31.5 -500 14250
33.75 -500 13125
36 -500 12000
38.25 -500 10875
40.5 -500 9750
42.75 -500 8625
45 -500 7500
45 -500 7500
47.25 -500 6375
47.25 -500 6375
49.5 -500 5250
49.5 -500 5250
51.75 -500 4125
51.75 -500 4125
54 -500 3000
54 -500 3000
56.25 -500 1875
56.25 -500 1875
58.5 -500 750
58.5 -500 750
60 -500 0

Anda mungkin juga menyukai