I.1 Pendahuluan
Roda Gigi lurus merupakan elemen dari suatu mesin yang digunakan untuk meneruskan
putaran dan torsi dengan rasio kecepatan yang tepat. Pinion (roda gigi penggerak) mempunyai
arah yang berlawanan dengan gear (roda gigi yang digerakan). Pada roda gigi kemungkinan
terjadinya slip sangat kecil atau bahkan tidak ada slip sama sekali. Pada roda gigi lurus, alur
gigi mempunyai arah yang sejajar dengan sumbunya
Keuntungan penggunaan roda gigi :
Mentransmisikan rasio kecepatan yang tepat
Dapat digunakan untuk meneruskan daya yang besar
Memiliki efisiensi yang tinggi
Memiliki tata letak yang tersusun rapat
1
I.2 Istilah-Istilah pada Roda Gigi lurus
WR
WN
WT ϕ Pitch Cricle
Garis P
Base Circle
𝑊𝑇
Cos ϕ =
𝑊𝑁
𝑊
Sin ϕ = 𝑊𝑅
𝑁
Garis Tekan
1. Base Circle atau Lingkaran dasar yang digunakan untuk membentuk profil involute
2. Garis tekan yaitu garis singgung bersama antar lingakaran dasar
3. Pitch Circle atau Lingkaran jarak bagi yaitu lingkaran yang bersinggungan pada kedua
roda gigi
4. Garis P yaitu garis singgung antara pitch circle.
5. Circular Pitch (Pc) atau jarak bagi melingkar yaitu perbandingan antara Keliling
Lingkaran jarak bagi dan banyaknya roda gigi
6. Modul gigi (m) yaitu perbandingan antara diameter lingkaran jarak bagi dan jumlah
gigi.
7. Gear ratio (VR) yaitu perbandingan kecepatan antara pinion dan gear.
𝑁 𝑇 𝐷
VR = 𝑃 = 𝐺 = 𝐺
𝑁𝐺 𝑇𝑃 𝐷𝑃
8. Sudut Tekan (φ) yaitu sudut yang dibentuk antara garis P dengan sudut tekan atau sudut
yang dibentuk oleh gara normal dan gaya tangensial
9. Gaya tangensial (WT) yaitu gaya yang searah dengan putaran roda gigi
10. Gaya radial atau beban radial (WR) yaitu gaya yang tegak lurus dengan sumbu roda gigi
11. Gaya Normal (WN) yaitu gaya yang berimpitan dengan garis tekan.
2
I.3 Daya dan Torsi yang diteruskan oleh Pinion
60.𝑃
T = 2.𝜋.𝑁
𝑝
60.𝑃
WT = 𝜋.𝐷
𝑝 .𝑁𝑝
𝐷𝑃
T = 𝑊𝑇. 2
T = Torsi yang diteruskan (N-m)
P = Daya yang diteruskan (Watt)
Np = kecepatan putaran pinion (rpm)
Dp = Diamater pinion (m)
WT = Gaya yang menggerakan roda gigi (N)
3
WT = Beban tangensial atau gaya tangensial (N)
C = faktor deformasi
e = tooth error
EP = modulus elastis pinion
EG = moudulus elastis gear
4
3. Kekuatan gigi terhadap beban Statis (WS)
5
4. Kekuatan roda gigi terhadap beban keausan (WW)
6
I.5 Contoh Soal
1. Transmisi roda gigi satu tingkat dengan perbandingan kecepatan 10 : 1. Jarak dua
sumbu poros 660 mm. Daya yang ditransmisikan 50 kWatt dengan putaran 1800 rpm.
Modul gigi 8 mm dengan sudut tekan 22,5º. Beban normal yang diijinkan 1750 N-m
perlebar gigi. Tegangan statis pinion dan gear masing-masing 84 MPa dan 105 MPa.
Hitung :
a) Jumlah gigi dan diameter roda gigi (gear dan pinion)
b) Lebar gigi
c) Beban radial dan beban normalnya
Diketahui :
VR = 10
m = 8 mm
𝐷𝑔 +𝐷𝑝
jarak dua sumbu poros = = 660 mm
2
3
P = 50 kWatt = 50 x 10 Watt
Np = 1800 rpm
φ = 22,5º
WN = 1750/b
σop = 84 MPa
σog = 105 Mpa
Ditanyakan :
a) Dg,Dp,Tg,Tp
b) b
c) WN dan WR
Jawab :
𝑁𝑝 𝑁𝑝 1800
a) VR = 𝑁 Ng = 𝑉𝑅 = = 180 rpm
𝑔 10
𝐷𝑔 +𝐷𝑝
= 660 mm Dg = (1320 – Dp) mm
2
𝐷𝑔
VR = 𝐷 Dg = VR x Dp
𝑝
1320 – Dp = 10 x Dp
1320 = 11Dp
Dp = 1320/11 = 120 mm
Dg = VR x Dp = 10 x 120 = 1200 mm
𝐷𝑝 𝐷𝑝 120
m= Tp = = = 15
𝑇𝑝 𝑚 8
𝐷𝑔 𝐷𝑔 1200
m= 𝑇𝑔
Tg = 𝑚
= 8
= 150
7
60.𝑃 60.50𝑥103
b) WT = = = 4420.97 ≈ 4421 N
𝜋.𝐷𝑝 .𝑁𝑝 𝜋.0,12.1800
Anggap y untuk 20˚ full depth
0,912 0,912
yp = 0,154 − = 0,154 − = 0,0932
𝑇𝑝 15
0,912 0,912
yg = 0,154 − = 0,154 − = 0,14792
𝑇𝑔 150
𝜋.𝐷.𝑁 𝜋.0,12.1800
V= = = 11.3
60 60
3 3
Cv = = = 0.21
3+𝑉 3+11,3
8
BAB II Roda Gigi Miring (Helical Gears)
II.1 Pendahuluan
Sama dengan Roda gigi lurus elemen mesin ini digunakan untuk meneruskan daya dan
torsi dengan rasio kecepatan yang tepat (tidak ada slip). Bedanya dengan roda gigi lurus yaitu
profil roda gigi miring tidak sejajar dengan sumbu putar atau mempunyai sudut kemiringan (α)
.
1,15 𝜋.𝑚
Untuk gigi heliks tunggal, b = tan 𝛼
m = modul gigi
2,3 𝜋.𝑚
Untuk gigi heliks ganda, b = tan 𝛼
𝑇
TE =
𝑐𝑜𝑠 3 𝛼
Sehinggap untuk faktor leuwis yang digunakan juga jumlah gigi equivalennya
….
y` = … −
𝑇𝐸
9
II.5 Kekuatan Roda Gigi Miring
WN
WR
α WT
WA
𝑇𝑀 𝑊𝑇
Cos φ = Cos α =
𝑊𝑁 𝑇𝑀
𝑊𝑅 𝑊𝐴
Sin φ = Sin α =
𝑊𝑁 𝑇𝑀
60.𝑃
WT = 𝜋.𝐷 (pinion)
𝑝 .𝑁𝑝
(gear)
Catatan :
1. Nilai Cv diambil sebagai berikut :
10
3. Kekuatan Beban Statis
Diketahui :
P = 15 kWatt = 15 x 103 Watt
NP = 10000 rpm
DP = 80 mm
Dg = 320 mm
σo = 100 MPa
σe = 618 MPa
α = 45
b = 12,5m
Ditanyakan :
b=
m=
Ww =
Jawab :
60.𝑃 60.15000
WT = = = 358 N
𝜋.𝐷𝑝 .𝑁𝑝 𝜋.0,08.10000
Jumlah gigi pinion
𝐷𝑝 80
Tp = =
𝑚 𝑚
11
Jumlah gigi equivalen
𝑇𝑝 80 226,4
Te = 3 = =
𝑐𝑜𝑠 𝛼 𝑚.𝑐𝑜𝑠3 45 𝑚
0,841 0,841
yp` = 0,175 − = 0,175 − = 0,175 – 0,0037m
𝑇𝑒 226,4/𝑚
Kecepatan keliling pinion
𝜋.𝐷.𝑁 𝜋0,08.10000
V= = = 42 m/s
60 60
Faktor kecepatan
0,75 0,75
Cv = = = 0,104
0,75+√𝑉 0,75+√42
𝐷𝐺 320
VR = = =4
𝐷𝑃 80
2 𝑥 𝑉𝑅 2𝑥4
Q = 𝑉𝑅+1 = 4+1 = 1,6
80 𝑥 32 𝑥 1,6 𝑥 0,678
=
𝑐𝑜𝑠2 45
= 5554 N
12
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi, R.S. dan Gupta, J.K. 2005. A Text Book of Machine Design. New Delhi:
Eurasia Publishing House.
13