Daya adalah rata-rata kerja yang dilakukan dan dinyatakan dengan rumus :
Power = Force x Velocity
ft .lb FV
1HP = 33,000 = HP =
min 33,000
Untuk sistem yang berputar, gaya F dalam persamaan ini dapat diganti dengan
torsi (lb.inc) dibagi dengan radius r (inc):
T
F=
r
2πrn ft
V=
12 min
T 2πrn
T. n
HP = r 12 =
33.000 63.025
2πn 60ω
Bila ω = atau n =
60 2π
Tω
Hp =
6600
Bila dinyatakan dengan satuan SI adalah:
W = NV (watts)
NV
kW = 1000
NV T π D2 n2
kW = , dimana N = , dan V =
1000 r 60 x 1000
1 T π D2 n2
kW = x
1000 r 60 x 1000
T n2
= ( T dalam Nmm)
9.549.000
1 𝑇 𝜋 𝑥 𝐷𝑥 𝑛
kW = 1000 𝑥 𝑥
𝐿 60 𝑥 1000
𝑇𝑥𝑛
kW = (𝑇 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑁𝑚𝑚)
9.549.000
219.795.000.000 𝑁 𝑟𝑝𝑚
Pn = 9549000
Disarankan untuk pemilihan Daya Motor Berdasarkan Beban Aksial yang Beroperasi adalah
40 HP atau 30 kW. Sudah dapat dikatakan Aman.
Untuk Daya Motor Awal adalah 50 HP = 37,5 kW, alasan pemilihan motor 50 HP adalah
sebagai berikut :
Perencanaan poros
Poros digunakan sebagai transmisi daya ulir cacing dari motor penggerak untuk membuka
atau menutup plate gate valve. Parameter Perencanaan yang perlu diperhitunghkan
diantaranya : beban yang diampu poros, diameter poros , dimensi ulir cacing dan pasak..
Diketahui bahwa plate menggunakan SA516 grade 70 dengan massa 58.55 Kg.
GAMBAR
1
∑ 𝑀𝐴 = 0 ; 𝐹𝑐 𝑥 ( 𝑙𝑐 ) 𝑥 𝑙 − 𝐹𝐵 𝑥 𝑙 = 0
2
∑ 𝐹𝑋 = 0
∑ 𝐹𝑦 = 𝐴𝑦 − 𝑉𝑥 = 0
19.515 𝑁 − 𝑉𝑥 = 0
𝑉𝑥 = 19.515 𝑁
∑ 𝑀𝐴 = 0 ; 19.151 𝑥 (𝑥) − 𝑀𝑥 = 0
𝑀𝑥 = 19.515 𝑥 (𝑥)𝑁. 𝑚𝑚
∑ 𝐹𝑋 = 0
∑ 𝐹𝑦 = 𝐴𝑦 − 𝐹𝑐𝑦 − 𝑉𝑥 = 0
19.515 𝑁 − 59.000 𝑁 − 𝑉𝑥 = 0
𝑉𝑥 = 39.485 𝑁
∑ 𝑀𝐴 = 0 ; 19.515 𝑥 (870 𝑚𝑚 + 𝑥) − 59.000 𝑁 𝑥 (𝑥) − 𝑀𝑥 = 0
𝑀𝑥 = −16.661.370 𝑁𝑚𝑚 + 39.485𝑋 𝑁. 𝑚𝑚
3 16 𝑥 𝑇𝑒
𝑑= √
𝜋𝑥𝜏
3 16 𝑥 17.017.657 𝑁𝑚𝑚
𝑑= √
𝜋 𝑥 835 𝑀𝑝𝑎
B. Perencanaan pasak
Diketahui pada perhitungan diameter poros yaitu 50 mm. Maka untuk lebar dan tebal psak
dapat dilihat pada tabel berikut
( Tabel Pasak Standar Sumber : R.S. Khurmi,2002)
Shaft Shaft
diameter Key Cross-Section diameter Key Cross-Section
(mm) upto (mm) upto
and Width Thickness and Width Thickness
including (mm) (mm) including (mm) (mm)
6 2 2 85 25 14
8 3 3 95 28 16
10 4 4 110 32 18
12 5 5 130 36 20
17 6 6 150 40 22
22 8 7 170 45 25
30 10 8 200 50 28
38 12 8 230 56 32
44 14 9 260 63 32
50 16 10 290 70 36
58 18 11 330 80 40
65 20 12 380 90 45
75 22 14 440 100 50
Jika diasumsikan bahan pasak sama dengan bahan poros dan tegangan geser pada poros tidak
melebihi 39.484 N maka panjang pasak akibat geseran :
𝜋 𝑥 𝑑2
𝐿= 8𝑥𝑏
3,14 𝑥 502 𝑚𝑚
𝐿= 8 𝑥 16 𝑚𝑚
3,14 𝑥 2500 𝑚𝑚2
𝐿= 80 𝑚𝑚
7.850 𝑚𝑚2
𝐿= 128 𝑚𝑚.
𝐿 = 61,328 𝑚𝑚 atau 62 mm
𝐿 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 63 𝑚𝑚 (Sumber : R.S. Khurmi,2002)
Panjang = 63 mm
Lebar = 16 mm
Tebal = 10 mm
Perhitungan Bearing
Sebuah poros memiliki kecepatan sebesar 2280 rpm, dengan memiliki diameter poros adalah
50mm. Beban transversal maksimum poros pada bantalan adalah 58,55 kg pada R1.
Asumsi :
Bantalan dalam keadaan stasioner. Gunakan rasio clearance 0,0020 dan rasio l/d 0,85.
Gunakan bilangan Ocvirk yaitu sebesar 15.
Dicari:
1. Rasio eksentrisitas bantalan (𝜀𝑥 )
2. Tekanan maksimum dan lokasinya (p)
3. Ketebalan lapisan minimum ((ℎ𝑚𝑖𝑛 )
4. Torsi (𝑇𝑟 )
5. Rugi – rugi daya (𝜙)
6. Koefisien geskan (𝜂)
Gambar Skematik:
Keterangan:
P= 58,55kg = 129,55 lb
d= 50mm = 1,96 in
Penyelesaian:
1. Konversikan kecepatan dari rpm ke rps kemudian cari kecepatan tangensial U
𝑟𝑒𝑣 1 𝑚𝑖𝑛
𝑛′ = 1900 𝑚𝑖𝑛 (60 𝑠𝑒𝑐) = 38 𝑟𝑝𝑠
d=50mm=1,96 in
𝑈 = 𝜋𝑑𝑛′ = 𝜋(1,96)(38) = 233,86 𝑖𝑛/𝑠𝑒𝑐
2. Cari diametral clearance dan radius clearance dengan menggunakan diameter yang
diberikan dan rasio clearance yang diasumsikan
𝐶𝑑 = 0,0020(1,96) = 0,00392 𝑖𝑛
0,00392
𝐶𝑟 = = 0,00196 in
2
3. Panjang bantalan dicari dari rasio l/d yang diasumsikan sebesar 0,85
𝑙 = 0,85(1,96) = 1,666 𝑖𝑛
4. Rasio eksentrisitas eksperimental dicari dengan menggunakan bilangan Ocvirk ON =
15
𝜀𝑥 ≅ 0,21394 + 0,38517 log 𝑂𝑁 − 0,0008 (𝑂𝑁 − 60)
𝜂𝑈 𝑙2 3𝜀𝑠𝑖𝑛𝜃
p=𝑟𝑐 2 ( 4 − 𝑧 2 ) (1+𝜀𝑐𝑜𝑠𝜃)3
𝑟
10. Cari sudut ∅ yang menunjukkan posisi sumbu 𝜃 = 0 sampai 𝜋terhadap beban P.
𝜋√1−𝜀 3
∅ = tan−1 ( )
4𝜀
𝜋 √1−0,702
= tan−1 ( ) = 34,8𝑜
4 . 0,702
11. Stationary torque dan rotating torque dapat dicari dengan menggunakan nilai ∅
𝑑3 𝑙(𝑛2′ −𝑛1′ ) 𝜋2
𝑇𝑠 = 𝜂 1
𝐶𝑑
(1−𝜀)2
13. Koefisien gesekan pada bantalan dapat dicari dari rasio gaya geser terhadap gaya
normal.
2𝑇𝑟 2 .0,042
𝜇= = 330,69 . = 0,000322
𝑃𝑑 0,787
14. Tebal lapisan pelumas minimum dicari dengan menggunakan persamaan berikut :
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 𝐶𝑟 (1 − 𝜀)
= 0,00196 . (1 − 0,702 ) = 5,8 𝑥 10−4 𝑖𝑛
Dengan demikian jenis tersebut akan menyediakan nilai ini pada temperature 200 ℉.
Berdasarkan dari perhitungan diatas dan lingkungan penggunaan bearing maka
digunakan katalog bearing SKF diameter dalam (d) 50mm yang menggunakan seal.
Perencanaan Sambungan Mur Dan Baut Pada Flange
Valve gate dihubungkan pada bungker coal feeder dan coal mixer. Diketahui bahwa
diameter efektif flange 500 mm disambung dengan 20 baut. Valve menahan beban
coal dari baungker sekitar 50 Ton. Maka berat yang diampu valve 500 KN. Jika
tegangan Tarik bahan baut tidak boleh melebihi 16.200 Maka baut yang digunakan :
Diameter baut yang dibutuhkan
4𝑥𝐹
𝑑𝑖 = √
𝜋𝑥𝜎𝑥𝑛
4 𝑥 500.000 𝑁
𝑑𝑖 = √
𝜋 𝑥 16.248 𝑁/𝐶𝑚2 𝑥 20
2.000 𝐾𝑁
𝑑𝑖 = √
1.02.374 𝑁/𝐶𝑚2
𝑑𝑖 = √1.96
𝑑𝑖 = 1,4 𝑚𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 14 𝑚𝑚
Merujuk pada table diatas didapatkan diameter minor 14 mm, maka baut yang
digunakan M18
Model Information
Stress : min 4.13498e+007 N/m^2 (Node: 8520 ) and max 1.33769e+009 N/m^2 (Node: 569 )