dalam perancangan modifikasi mesin perontok padi ini. Tujuan dari teknik
mesin perontok padi ini menggunakan bahan yang ringan yaitu kayu
kecepatan putarannya 350 rpm untuk tipe pedal dan untuk pemutar
43
menggunakan motor adalah 550-600 rpm (Araulo et.al, 1976).
Keterangan :
2 32. 𝐹𝐺 𝐼
𝑑 ≥ √
𝜋. 𝑅𝑒
20160
𝑑 ≥ √
753,6
𝑑 ≥ √27
𝑑 ≥ 5 𝑚𝑚
44
Maka diambil diameter perontok yaitu 5 mm
2. Daya Penggerak
Diketahui :
- FG = 12, 6 N
- r = 160 mm
Lsilinder = 700 mm
Lsilinder
Maka : = X
45
700 mm
: = 10 buah
70 mm
Lsilinder = 700 mm
Lsilinder
Maka : = X
700 mm
: 63,5 mm = 11 buah
= batang 1 + batang 2
10 buah + 11 buah = 21
𝜏= 21 𝐹 𝑥 𝑟
𝜏 = 21 . 12,6 𝑥 160
𝑃 = 𝜏𝑥2𝜋𝑥𝑛
46
𝑃 = 2,6587 𝐾𝑊 1 kw = 1,341 HP
3. Poros
padi. Putaran dari motor listrik diteruskan puli dan v-belt kemudian ke
poros. Poros ini berfungsi sebagai pemutar mata perontok. Poros ini
1) P = 5,5 HP = 4,1 kw
2) Pd = fc x 4,1 kw
Pd = 1,5 x 4,1 kw
Pd = 6,15 kw
𝑝𝑑
3) 𝑇 = 9,74 𝑥 105 𝑛1
6,15
= 9,74 𝑥 105 3600
= 1664 kg.mm
P = 5,5 HP = 4,1 kw
47
b. Perhitungan poros
yang diijinkan.
𝜎g = 𝜎b / ( Sf1 x Sf2 )
= 50 / ( 6 x 2 )
= 2,78 kg/mm2
berat.
48
Km = 3,0 karena mengalami tumbukan berat
e. Diameter Poros
1
5,1 3
𝑑𝑠 ≥ [( ) √ 𝐾𝑚 . 𝑀) 2 + (𝐾𝑡 . 𝑇)2 ]
𝜏𝑔
1
5,1 3
𝑑𝑠 ≥ [( ) √ 3.295,5) 2 + (3 . 1216,526)2 ]
𝜏𝑔
𝑑𝑠 ≥ 22,96 𝑚𝑚
4. Transmisi Pully
a. Transmisi 1
.d1 = 60 mm
.d2 = ? mm
Dengan
Ditentukan :
𝑑1 . 𝑛1 = 𝑑2 . 𝑛2
49
216 000 𝑚𝑚. 𝑟𝑝𝑚
𝑑2 =
600 𝑟𝑝𝑚
𝑑2 = 360 𝑚𝑚
b.Transmisi 2
d1 = 60 mm
d3 = ? mm
Dengan
Ditentukan :
𝑑1 . 𝑛1 = 𝑑3 . 𝑛3
𝑑3 = 216 𝑚𝑚
5. Transmisi sabuk V
a. Sabuk V belt 1
50
Menghitung dan menentukan jenis V-belt yang dipakai Transmisi
b. Pd = 5,5 HP = 4,1 kw
c. Diameter pulley
dp = 60 mm
Dp = 360 mm
d. Kecepatan V-belt
𝜋. 𝐷𝑝. 𝑛1
𝑉=
60 𝑥 1000
𝑉 = 67,82 𝑚/𝑠
1) Rumus :
𝑏 = 2 𝐿 − 𝜋 (𝐷𝑝 + 𝑑𝑝)
Keterangan :
𝑏 = 1525,2 𝑚𝑚
2) Rumus :
51
𝑏 + √𝑏 2 − 8 (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝 )2
𝐶=
8
𝐶 = 349,07 𝑚𝑚
f. Panjang keliling L
𝜋 1
𝐿 = 2𝐶 + (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝 ) + (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝 )2
2 4𝐶
𝜋 1
𝐿 = 2𝐶 + (60 + 360 ) + (60 + 360 )2
2 4𝐶
1
𝐿 = 2 𝑥 349,07 + 659,4 + 𝑥 176400
4.349,07
𝐿 = 1483,87 𝑚𝑚 ≤ 1499 mm
mm
b. Sudut kontak ( 𝜃 )
57 (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝 )
𝜃 = 180° −
𝐶
57 (360 𝑚𝑚 − 60 𝑚𝑚)
𝜃 = 180° −
349,07 𝑚𝑚
𝜃 = 131,02 ° ≤ 133 °
52
b. Sabuk V belt 2
b. Pd = 5,5 HP = 4,1 kw
c. Diameter pulley
dp = 60 mm
Dp = 216 mm
d. Kecepatan V-belt
𝜋. 𝐷𝑝. 𝑛1
𝑉=
60 𝑥 1000
3,14 . 216 𝑚𝑚. 3600 𝑟𝑝𝑚
𝑉=
60 𝑠 𝑥 1000
2441664 𝑚𝑚 . 𝑟𝑝𝑚
𝑉=
60 𝑠 𝑥 1000
𝑉 = 40,69 𝑚/𝑠
3) Rumus :
𝑏 = 2 𝐿 − 𝜋 (𝐷𝑝 + 𝑑𝑝)
53
Keterangan :
𝑏 = 1369,36 𝑚𝑚
4) Rumus :
𝑏 + √𝑏 2 − 8 (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝 )2
𝐶=
8
𝐶 = 342,28𝑚𝑚
f. Panjang keliling L
𝜋 1
𝐿 = 2𝐶 + (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝 ) + (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝 )2
2 4𝐶
𝜋 1
𝐿 = 2𝐶 + (60 + 216 ) + (60 + 216 )2
2 4𝐶
1
𝐿 = 2 𝑥 342,28 + 433,32 + 𝑥 76176
4.342,28
𝐿 = 1173,51 𝑚𝑚 ≤ 1194 mm
mm
h. Sudut kontak ( 𝜃 )
57 (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝 )
𝜃 = 180° −
𝐶
54
57 (216 𝑚𝑚 − 60 𝑚𝑚)
𝜃 = 180° −
342,28 𝑚𝑚
𝜃 = 108,9° ≤ 113°
jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran
material yang sangat kasar. Terdiri dari serangkaian heavy bar paralel
sebagai pengganti bar . Dan ada yang digoyang atau digetarkan secara
ore.
55
Gambar 4.3 Grizzlies Screen
56
a. Ayakan Yang Direncanakan Adalah :
untuk dudukan mata perontok. Dimana batas tegangan harus lebih kecil
57
Menggunakan Software Solidworks. kontruksi rangka terhadap tegangan
1. Poros
a. Persiapan alat
- jangka sorong
- pahat rata
- mata bor
b. Bahan
terkunci
58
-gunakan pakaian kerja
2. Rangka mesin
a. Persiapan alat
- Mesin gergaji
- Jangka sorong
- Meteran
b. Bahan
c. tindakan keamanan
59
- Potong kayu sesuai yg dibutuhkan
dudukan bantalan
a. Persiapan alat
- Mesin gergaji
- Jangka sorong
- Palu
- Meteran
b. Bahan
60
- Lakukan pengukuran dengan meteran dan penggores
12 cm
4. Pembuatan Ayakan
a. Persiapan alat
- Mesin gergaji
- Jangka sorong
- Palu
- Meteran
b. Bahan
61
- Lakukan pengukuran dengan meteran dan penggores
di bikin 2 tingkat
62
4.6 Analisa Hasil Modifikasi Mesin Perontok Padi
Dimodifikasi
Sebelum Sesudah
No Bagian
Dimodifikasi Dimodifikasi
63