Anda di halaman 1dari 6

SABUK

Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkandua buah puli yang


digunakan untuk mentransmisikan daya. Sabuk digunakan dengan pertimbangan
jarak antara poros yang jauh, dan biasanya digunakan untuk daya yang tidak
terlalu besar. Kelebihan dan kekurangan transmisi sabuk jika dibandingkan
dengan transmisi rantai dan roda gigi adalah :

Kelebihan Kekurangan
1. Harganya murah 1. Mudah aus
2. Perawatannya mudah 2. Terjadi sliding/tidak akurat
3. Tidak berisik 3. Efisiensi rendah
4. Kapasitas daya rendah

A. JENIS-JENIS BELT

1. Tranmisi sabuk datar (flat belt)


Digunakan di industri dengan daya yang cukup besar, jarak antar puli
biasanya sampai 10m.
2. Transmisi sabuk V (V-belt)
Sabuk V-belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.
Digunakan pada mesin-mesin industri dimana jarak antar puli dekat.
3. Transmisi sabuk bundar (circular belt)
Paling jarang digunakan, biasanya dipakai untuk mentransmisikan daya
yang kecil, dan jarak antar puli sampai 5m. Belt biasanya terbuat dari
kulit, karet, kapas dan paduannya.

Rasio Kecepatan
Rasio kecepatan adalah rasio antara kecepatan driver dan driven.
Dinyatakan dalam matematis :
 Panjang sabuk yang melewati driven dalam satu menit :
= 𝜋𝑑1 𝑁1
 Demikian pula, panjang sabuk yang melewati driven, dalam satu
menit :
= 𝜋𝑑2 𝑁2
Karena panjang sabuk yang melewati driver dalam satu menit adalah
sama dengan panjang sabuk yang melewati driven dalam satu menit,
sehingga :
𝜋𝑑1 𝑁1 = 𝜋𝑑2 𝑁2
Dimana :
𝑑1 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑟
𝑑2 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑛
𝑁1 = 𝑘𝑒𝑐. 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑟 (𝑟𝑝𝑚)
𝑁2 = 𝑘𝑒𝑐. 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑛(𝑟𝑝𝑚)
𝑁2 𝑑1
Sehingga kecepatan rasio adalah : =
𝑁1 𝑑2
𝑁2 𝑑1 +𝑡
Ketika ketebalan sabuk dianggap (t), maka rasio kecepatan : =
𝑁1 𝑑2 +𝑡
Catatan :
Rasio kecepatan drive sabuk juga dapat diperoleh :
𝑑 𝑁 𝜋
Kita ketahui bahwa kecepatan driver : 𝑣1= 1 1 𝑚⁄𝑠
60
𝑑2 𝑁2 𝜋 𝑚
Dan kecepatan driven : 𝑣2= ⁄𝑠
60
Ketika tidak ada slip maka 𝒗𝟏 = 𝒗𝟐 , sehingga
𝑑1 𝑁1 𝜋 𝑑2 𝑁2 𝜋 𝑁2 𝑑1
= 𝑜𝑟 =
60 60 𝑁1 𝑑2

Susunan Belt Dalam Sistem Puli


a. Sistem terbuka yaitu susunan puli dimana putaran puli yang satu
dengan yang lain berputar dengan arah yang sama. Dinamakan lain
sebagai transmisi sabuk lurus.
Panjang sabuk keseluruhan :
(𝑟1 − 𝑟2 ) 2
)
𝐿 = 𝜋(𝑟1 + 𝑟2 + 2𝑥 +
𝑥
𝜋 (𝑑1 − 𝑑2 ) 2
= (𝑑 )
+ 𝑑2 + 2𝑥 +
2 1 4𝑥
b. Sistem tertutup yaitu susunan puli dimana puli satu dengan yang
lainnya berlawanan arah, atau dinamakan transmisi sabuk silang.
Panjang sabuk keseluruhan :
(𝑟1 − 𝑟2 ) 2
𝐿 = 𝜋(𝑟1 + 𝑟2 ) + 2𝑥 +
𝑥
𝜋 (𝑑1 − 𝑑2 ) 2
= (𝑑1 + 𝑑2 ) + 2𝑥 +
2 4𝑥
Ratio Tegangan
𝑇1
2,3 𝑙𝑜𝑔 = 𝜇𝜃
𝑇2
Daya yang ditransmisikan
𝑃 = (𝑇1 − 𝑇2 )𝑉. 𝑊

Sabuk V
Sabuk karet dengan tambahan benang-benang rajutan sebagai elemen
penguat terhadap tegangan tarik pada bagian atas dari profil sabuk
berbentuk trapesium. Bagian luar dari sabuk V berupa rajutan yang
divulkanir sebagai pelindung bagian dalam.

Keuntungan dari sabuk V dibandingkan sabuk datar adalah :


1. Drive V-belt memberikan kekompakan karena jarak antara pusat-pusat
puli kecil.
2. Slip antara sabuk diabaikan.
3. Lifetime lebih lama, 3 sampai 5 tahun.
4. Dapat dengan mudah dibongkar pasang.
5. Pengoprasian sabuk dan pulley halus.
6. Rasio kecepatan tinggi.
7. Tindakan wedging dari sabuk di alur memberikan nilai tinggi untuk
membatasi rasio *keterangan. Oleh karena itu daya yang ditransmisikan
oleh V-sabuk lebih dari belts datar untuk ketegangan yang sama koefisien
gesekan, busur dari kontak dan diijinkan sabuk.
8. V-belt dapat dioperasikan di kedua arah, dengan sisi ketat sabuk di bagian
atas atau bawah. Garis tengah bisa horizontal, vertikal atau miring.
Tabel diameter pulley yang diijinkan dan dianjurkan :

Penampang A B C D E
Diameter min. Yang 65 115 175 300 450
diizinkan
Diameter min. Yang 95 145 225 350 550
dianjurkan

Sabuk V standart (convensional V belt)

Sudut profil a = 35..........39º

Jenis tipe ukuran : 12 macam (ISO : 7 macam)

Koefisien b/h = 1,5..........1,65

Panjang sisi dalam Li = 100..........18000mm

(yang ada di pasaran)

Sabuk V sempit (wedge V belt)

Dipakai untuk kecepatan yang lebih besar daripada transmisi sabuk V


standart.

Tipe jenis ukuran : 5 macam (USA/ British : 3 macam)

Oleh karena itu, maka perencanaan sabuk-V perlu dilakukan untuk


memperhitungkan jenis sabuk yang digunakan dan panjang sabuk yang akan
digunakan. Berikut adalah perhitungan yang digunakan dalam perancangan
sabuk-V antara lain :

a. Daya rencana (Pd)

Pd = ƒc x P (Sularso,1997:7)

Keterangan :

P = daya (kW)

Pd = daya rencana (kW)


b. Momen rencana (T₁ , T₂)

𝑃4
T₁ = 9,74 x 10⁵ x ( ) (kg.mm) (Sularso, 1991:7)
𝑛1
𝑃4
T₂ = 9,74 x 10⁵ x ( ) (kg.mm) (Sularso, 1991:7)
𝑛1
Keterangan :
Pd = daya rencana (kW)
n₁ = putaran poros penggerak (rpm)
n₂ = putaran poros penggerak (rpm)

c. Diameter lingkaran jarak bagi puli (dp, Dp)

𝑛₁ Dp 1 1
=𝑖= = :𝜇 = (Sularso, 1991:166)
𝑛₂ dp 𝜇 𝑖

Maka Dp = dp x i

Keterangan :
dp = diameter jarak bagi puli kecil (mm).
Dp = diameter jarak bagi puli besar (mm).
i = perbandingan putaran.

d. Kecepatan sabuk (v)

Dp n₁
V= (Sularso, 1991:166)
60 x 100

Keterangan :
V = kecepatan puli (m/s)
Dp = diameter puli kecil (mm)
n₁ = putaran puli kecil (rpm)

e. Panjang keliling (L)

𝜋 1
L = 2C + (Dp + dp ) + (Dp - dp )² (Sularso, 1991:170)
2 4𝐶

f. Jarak sumbu poros (C)


𝑏+√𝑏2 −8 (Dp − dp )²
𝐶= (mm) (Sularso,1991:170)
8

Maka b = 2L – 3,14 (Dp + dp )

g. Sudut kontak ( )

57 (Dp − dp )
= 180 - (Sularso, 1991: 173)
𝐶

Faktor koreksi (k ) = 0,99

Anda mungkin juga menyukai