Oleh :
Khoirul Firmansyah
Selamat Egik P
TRANSMISI RANTAI
Diagram Pemilihan
Rantai Rol
• Tiga Rangkaian
• Dua rangkaian
• satu rangkaian
FAKTOR KOREKSI PERENCANAAN
RANTAI ROLL FC
Perhitungan ..
dp = p/sin(180o/z1)
Dp = p/sin(180o/z2)
dk = (0,6+cos (180o/z1))p
C
Dk = (0,6+cos (180o/z2))p
Jika jarak bagi rantai dan jumlah gigi sprocket diketahui
diameter naf maksimum dapat dihitung dengan rumus
Diameter Naf
dBmax = p{cot (180o/zl) - 1} - 0,76
DBmax = p{cot (180°/z2) - 1} - 0,76
Dimana
dp = diameter jarak bagi sproket kecil
Dp = diameter jarak bagi sproket besar
dk = diameter luar sproket kecil
Dk = diameter luar sproket besar
dBmax = diameter naf maksimum sproket kecil
DBmax = diameter naf maksimum sproket besar
Setelah jumlah gigi sprocket diketahui dan jarak sumbu poros ditentukan panjang rantai yang
diperlukan dapat dihitung dengan rumus :
𝑧1 + 𝑧2 [(𝑧2 − 𝑧1 )/6,28]2
𝐿𝑝 = + 2𝐶𝑝 +
2 𝐶𝑝
dimana
Lp = Panjang rantai dinyatakan dalam
jumlah mata rantai
z1= jumlah gigi sprocket kecil
z2= jumlah gigi sprocket besar
C = Jarak sumbu poros
Bila Lp ternyata merupakan bilangan pecahan maka perlu dibulatkan ke atas. Jika
jumlah rantai ganjil maka perlu diperluka satu mata rantai kusus yang disebut
offset.Jika jumlah rantai dan kedua gigi sproket sudah diketahui maka sumbu
poros dapat dihitung dengan rumus dibawah ini
1 𝑧1 + 𝑧2 𝑧1 + 𝑧2 2 2
𝐶𝑝 = { 𝐿 − + (𝐿 − ) − (𝑧2 − 𝑧1 )2 }
4 2 2 9,86
C = Cp.p
Sebuah mesin pertanian digerakkan oleh motor bensin dengan daya 6 PS pada
1800 rpm. Putaran tersebut direduksi dengan sabuk V menjadi 918 rpm pada
tingkat pertama, dan pada tingkat berikutnya menjadi 530 rpm dengan rantai
rol. Jarak sumbu sprocket adalah 200 mm dan panjang seluruh alat reduksi ini
400 mm. Rencanakan rantai dan sprocket yang cocok
PENYELESAIAN
𝑑𝑘 + 𝐷𝑘
∶𝐶
2
apa bila tahap ini
tidak sesuai
kembali ke
13. Kapasitas transmisi daya per 25,4 (mm) Po perhitungan NO.
(kw) 12
14. Faktor lebar rantai fw lebar rantai Wb (mm)
15. Kekuatan batas rata – rata FB (kg)
16. Beban rencana Fd (kg)
17. Faktor keamanaan Sfc
18. 13: Sfc
Fd : 1,055 pWb
19. Panjang rantai dalam jarak bagi LP maka rantai L
20. Jarak sumbu poros dalam jarak bagi Cp. Jarak
sumbu poros C (mm)
21. Cara pelumasan. Pelumas
22. Nomer rantai, jarak bagi p (mm). Lebar rantai Wb.
Panjang rantai L (mata rantai). Jumlah gigi
sproket z1 z2. Diameter poros ds1 , ds2 (mm).
Jarak sumbu poros C (mm). Cara pelumasan,
pelumas
23. Stop
24. End
FAKTOR KOREKSI
CONTOH SOAL
Sebuah motor bensin dengan daya 50 (PS) dan putaran 8500
(rpm) yang dipasang pada sebuah sepedah motor, harus
diturunkan putarannya menjadi 7300 rpm dengan rantai gigi,
sebelum dihubunkan dengan persneleng. Jarak sumbu poros,
ukuran luar keseluruhan transmisi rantai, dan lebar rantai
berturut – turut tidak lebih besar dari 120 mm, 210 mm, dan 50
mm. Rencanakanlah rantai tersebut beserta sproketnya.
PENYELESAIAN
8. 8500
𝑧2 = 23 × = 26,78 → 27
7300
𝑜
𝑑𝑝 = 9,525/ sin 180 ൗ23 = 69,95 𝑚𝑚
𝑜
𝐷𝑝 = 9,525/ sin 180 ൗ27 = 82,05 𝑚𝑚
Dari tabel 5.23 : 𝑑𝑘 = 66,6 𝑚𝑚, 𝐷𝑘 = 79,0 𝑚𝑚
𝑑𝐵 = 54 𝑚𝑚, 𝐷𝐵 = 67,0 𝑚𝑚
𝑑𝐴 = 69,95 + 2 × 4,29 = 78,53 𝑚𝑚
𝐷𝐴 = 82,05 + 2 × 4,29 = 90,63 𝑚𝑚
9 𝑑𝐵 = 54 𝑚𝑚, 𝑑𝑠 = 16 − 34 𝑚𝑚, 𝑑𝑠1
= 34 𝑚𝑚 (35 𝑚𝑚 𝑑𝑖𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎)
𝐷𝐵 = 67 𝑚𝑚, 𝑑𝑠 = 16 − 44 𝑚𝑚, 𝑑𝑠1 = 35,5 𝑚𝑚
23 × 9,525 × 8500
𝑣= = 31,0 𝑚/𝑠
1000 × 60
10
Daerah kecepatan yang diizinkan = 10 – 35, Lmax =210 mm.
11
20
23+27 2
21𝐶 = 1 50 −
23+27
+ 50 − −
2
(27 − 23)2 = 12,48 < 60
4 2 2 9,86
𝐿 − 𝑧1 50 − 23
= = 6,75, 𝐾 = 1
𝑧2 − 𝑧1 27 − 23
12,48 × 9,525
𝐶= = 118,87 𝑚𝑚
1,0
Dari 𝑉 = 60 × 31 = 1860 𝑚/𝑚𝑖𝑛 > 600𝑚/𝑚𝑖𝑛, diperlukan cara pelumasan pompa dengan
minyak SAE 10(43 cSt), yang mengandung pencegah oksidasi.