Anda di halaman 1dari 25

ELEMEN MESIN

TRANSMISI
(SABUK DAN RANTAI)

OLEH :

ROFIUL AMIN 2014430057


DHIKA RIZKI ANGGRAENI 2014430073
AGUNG WIBISONO 20144300
LIMAS AMALIAH 2014430050
Y TRANSMISI Y
S Transmisi adalah suatu alat untuk meneruskan tenaga dari
poros satu ke poros yang lain dan dibantu dengan alat yang
sesuai kebutuhan, misal alat itu rantai, sabuk, gear, dan lain-
lain.
W MACAM-MACAM TRANSMISI W

Secara umum transmisi elemen mesin menjadi 2 yaitu S

Y Transmisi Langsung

Y Transmisi Tidak Langsung


W PENJELASAN TRANSMISI LANGSUNG DAN TAK
LANGSUNG

Transmisi langsung digunakan untuk menyalurkan tenaga dan putaran pada jarak yang
dekat dan posisi yang segaris antara poros penggerak dengan yang digerakkan. Sistem
ini sering disebut dengan transmisi roda gigi, karena cara kerjanya kontak secara
langsung antara elemen poros penggerak dengan yang digerakkan.
Sedangkan transmisi tak langsung tidak terjadi kontak elemen poros dengan poros
yang digerakkan melainkan melalui elemen suatu transmisi yang menghubungkan
kedua poros. Transmisi ini digunakan jika kedua poros letaknya saling berjauhan.
W CONTOH TRANSMISI LANGSUNG DAN TAK
LANGSUNG

Transmisi Langsung Transmisi Tak Langsung


Gambar Roda Gigi dan Kopling Gambar Sabuk dan Rantai
W KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TRANSMISI
LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG

NLANGSUNG NTAK LANGSUNG

1. Kelebihan 1. Kelebihan
-Tidak terjadi slip - Dapat meneruskan daya antara poros yang berjauhan
-Dapat memindahkan daya yang besar - Tidak perlu ketelitian yang tinggi dalam perencanaan
-Dapat digunakan untuk putaran tinggi dan tepat – - Biaya pembuatan dan perawatannya cukup murah
-Ringkas tidak memerlukan tempat yang luas 2. Kelemahan
-Dapat memindahkan daya dengan putaran stabil - Memerlukan tempat yang lebih luas
2. Kelemahan - Lebih sering terjadi slip
-Perlu ketelitian tinggi dalam perencanaannya, sampai perawatannya. - Tidak dapat digunakan dengan putaran tinggi
-Biaya pembuatan yang cukup mahaL

Tapi yang akan kita bahas pada presentasi kita kali ini adalah transmisi tak langsung yaitu sabuk dan
rantai.
V SABUK (BELT)
Transmisi sabuk merupakan salah satu jenis sistem transmisi. Tenaga/daya/momen puntir ditransmisikan
dari poros yang satu ke poros yang lain melalui sebuah sabuk yang melingkar pada puli yang terpasang
pada poros. Kedudukan poros yang satu dengan poros yang lain dapat sejajar ataupun menyilang.
Kemampuan transmisi dari sistem ini sangat ditentukan oleh karakter gesekan antara sabuk dan
permukaan puli. Oleh sebab itu besarnya gaya tegang dalam sabuk (yang mengakibatakan tegangan
tarik) menentukan besarnya momen puntir yang dapat di transmisikan. Biasanya digunakan untuk daya
yang tidak terlalu besar. Belt biasanya dibuat dari kulit, karet, kapas dan paduannya.

S JENIS-JENIS SABUK (BELT) ada 3 yaitu:

1. Transmisi sabuk datar (flat belt)

2. Transmisi sabuk V (V belt)

3. Transmisi sabuk bundar (circular belt)


Tabel berikut menunjukkan efisiensi dari sambungan :

S SAMBUNGAN SABUK juga ada 3:


1. Sambungan tanam
2. Sambungan yang dapat diikat
3 .Sambungan yang dapat berputar
S Koefisien gesek antara puli dan sabuk

Koefisien gesek antara sabuk dan puli tergantung berdasar pada faktor berikut: Bahan sabuk,
Bahan puli, Gelincir sabuk, dan Kecepatan sabuk. Persamaan koofesien geseknya
dimana v = kecepatan sabuk dalam m/sec.
Berikut tabel nilai koefisien gesek untuk bahan pada sabuk:
S SABUK DATAR (FLAT BELT)

Sabuk datar seperti ditunjukkan pada Gambar diatas, banyak digunakan di pabrik-pabrik dan bengkel, di
mana jumlah sedang daya yang akan dikirim, dari satu katrol yang lain ketika dua puli tidak lebih dari 8
meter terpisah.
y Rasio Kecepatan
d1= Diameter driver,
S Rasio kecepatan adalah rasio antara kecepatan driver dan d2= Diameter driven,
driven. Dinyatakan secaramatematis : N1= Kecepatan driver (r.p.m),
N2= Kecepatan driven/pengikut(r.p.m)

Sehingga kecepatan rasio adalah :


S Panjang sabuk yang melewati driver dalam satu menit :
Demikian pula, panjang sabuk yang melewati driven, dalam
satu menit :

Ketikaketebalan sabuk dianggap (t), maka rasio


S Karena panjang sabuk yang melewati driver dalam satu kecepatan :
menitadalah sama dengan panjang sabuk yang melewati driven
dalam satu menit, sehingga :
Catatan :

Rasio kecepatan drive sabuk juga dapat diperoleh :Kita ketahui


bahwa kecepatan driver :

dan kecepatan driven :

ketika tidak ada slip maka v1=v2


Sehingga :
Susunan Belt Dalam Sistem Puli Ratio Tegangan
a. Sistem terbuka yaitu susunan puli dimana putaran puli yang 𝑇1
2,3 𝑙𝑜𝑔 = 𝜇𝜃
𝑇2
satu dengan yang lain berputar dengan arah yang sama.
Dinamakan lain sebagai transmisi sabuk lurus.
Panjang sabuk keseluruhan :
Daya yang ditransmisikan
2
𝑟1 − 𝑟2 𝑃 = 𝑇1 − 𝑇2 𝑉. 𝑊
𝐿 = 𝜋 𝑟1 + 𝑟2 + 2𝑥 +
𝑥
2
𝜋 𝑑1 − 𝑑2
= 𝑑1 + 𝑑2 + 2𝑥 +
2 4𝑥
b. Sistem tertutup yaitu susunan puli dimana puli satu
dengan yang lainnya berlawanan arah, atau dinamakan
transmisi sabuk silang. Panjang sabuk keseluruhan :
2
𝑟1 − 𝑟2
𝐿 = 𝜋 𝑟1 + 𝑟2 + 2𝑥 +
𝑥
2
𝜋 𝑑1 − 𝑑2
= 𝑑1 + 𝑑2 + 2𝑥 +
2 4𝑥
Sabuk V (V BELT)

Sabuk karet dengan tambahan benang-benang rajutan sebagai elemen penguat terhadap tegangan
tarik pada bagian atas dari profil sabuk berbentuk trapesium. Bagian luar dari sabuk V berupa rajutan
yang divulkanir sebagai pelindung bagian dalam.
Keuntungan dari sabuk V dibandingkan sabuk datar adalah :
1. Drive V-belt memberikan kekompakan karena jarak antara pusat-pusat puli kecil.
2. Slip antara sabuk diabaikan.
3. Lifetime lebih lama, 3 sampai 5 tahun.
4. Dapat dengan mudah dibongkar pasang.
5. Pengoprasian sabuk dan pulley halus.
6. Rasio kecepatan tinggi.
7. Tindakan wedging dari sabuk di alur memberikan nilai tinggi untuk membatasi rasio *keterangan. Oleh karena itu
daya yang ditransmisikan oleh V-sabuk lebih dari belts datar untuk ketegangan yang sama koefisien gesekan, busur
dari kontak dan diijinkan sabuk.
8. V-belt dapat dioperasikan di kedua arah, dengan sisi ketat sabuk di bagian atas atau bawah. Garis tengah bisa
horizontal, vertikal atau miring.

Kerugian dari sabuk V adalah:


1.Sabuk V tidak dapat digunakan dengan jarak antar puli yang besar.
2.Sabuk V tidak seawet sabuk datar.
3.Konstruksi puli untuk sabuk V lebih rumit daripuli sabuk datar.
Tabel diameter pulley yang diijinkan dan dianjurkan :
Sabuk V standart (convensional V belt)

Sudut profil a = 35..........39º


Jenis tipe ukuran : 12 macam (ISO : 7 macam)
Koefisien b/h = 1,5..........1,65
Panjang sisi dalam Li = 100..........18000mm
(yang ada di pasaran)

Penampang A B C D E

Diameter min. Yang diizinkan 65 115 175 300 450

Diameter min. Yang dianjurkan 95 145 225 350 550


Oleh karena itu, maka perencanaan sabuk-V perlu dilakukan untuk memperhitungkan jenis sabuk yang
digunakan dan panjang sabuk yang akan digunakan. Berikut adalah perhitungan yang digunakan dalam
perancangan sabuk-V antara lain :
a. Daya rencana (Pd) b. Momen rencana (T₁ , T₂) c. Diameter lingkaran jarak bagi puli (dp, Dp)

Pd = ƒc x P (Sularso,1997:7) 𝑛₁ Dp 1 1
𝑃4 =𝑖= = :𝜇 = (Sularso, 1991:166)
T₁ = 9,74 x 10⁵ x ( ) (kg.mm) (Sularso, 1991:7) 𝑛₂ dp 𝜇 𝑖
Keterangan : 𝑛1
𝑃4
T₂ = 9,74 x 10⁵ x ( ) (kg.mm) (Sularso, 1991:7) Maka Dp = dp x i
P = daya (kW) 𝑛1
Keterangan :
Pd = daya rencana (kW) Pd = daya rencana (kW) Keterangan :
n₁ = putaran poros penggerak (rpm) dp = diameter jarak bagi puli kecil (mm).
n₂ = putaran poros penggerak (rpm) Dp = diameter jarak bagi puli besar (mm).
i = perbandingan putaran
d. Kecepatan sabuk (v) e. Panjang keliling (L)
f. Jarak sumbu poros (C) g. Sudut kontak ( )
Dp n₁ 𝜋 1
V= L = 2C + (Dp + dp ) + (Dp - dp
60 x 100 2 4𝐶
)² 𝑏+ 𝑏2 −8 (Dp − dp )² 57 (Dp − dp )
𝐶= (mm) = 180 -
8 𝐶
Keterangan :
V = kecepatan puli (m/s) Maka b = 2L – 3,14 (Dp + dp ) Faktor koreksi (k ) = 0,99
Dp = diameter puli kecil (mm)
n₁ = putaran puli kecil (rpm)
RANTAI
Rantai digunakan untuk menstransmisikan daya dimana jarak kedua poros besar dan dikehendaki tidak terjadi slip.
Dibandingkan dengan transmisi roda gigi, rantaijauh lebih murah akan tetapiberisik serta kapasitas daya dan
kecepatannya lebih kecil. Untuk menghindari terjadinya slip maka digunakan rantai baja. Rantai yang terdiri dari
sejumlah link kaku yang berengsel dan di sambung oleh pin untuk memberikan fleksibilitas yang diperlukan.
Rantai sebagian besar digunakan untuk mengirimkan gerakan dan daya dari poros satu ke poros yang lain,
seperti ketika jarak pusat antara poros pendek seperti pada sepeda, sepeda motor, mesin pertanian, konveyer dll dan
juga rantai mungkin dapat juga digunakan untuk jarak pusat yang panjang.

Keuntungan dan kerugian dibandingkan dengan transmisi sabuk


Keuntungan
 Selama beroprasi tidak terjadi slip sehingga diperoleh rasio kecepatan yang sempurna.
 Karena rantai terbuat dari logam, maka ruang yang dibutuhkan lebih kecil daripada sabuk dan dapat menghasilkan
transmisi yang besar.
 Memberikan efesiensi transmisi tinggi(hingga 98%).
 Dapat dioprasikan pada suhu yang cukup tinggi maupun pada kondisi atosfer.
Kekurangan
 Biaya produksi rantai relatif tinggi
 Dibutuhkan pemeliharaan rantai dengan cermat dan akurat, terutama pelumasan dan penyesuaian pada saat kendur.
Rantai memiliki kecepatan fluktuatif terutama pada saat meregang
Istilah yang sering digunakan dalam rantai
1. Pitch of chain 2. Pitch circle diameter of chain sprocket
Adalah jarak antara pusat engsel link dan pusat engsel Adalah pusat lingkaran pada engsel A,B,C, dan D
yang sesuai dari link yang berdekatan. dimana ditarik lingkaran melalui pusat-pusat
tersebut dengan pusat poros sebagai pusat
lingkaran, disebut pitch lingkaran atau diameter(D)
sprocket.
Hubungan antara pitch (p) dan Pitch circle D = diameter lingkaran

diameter (D) T= jumlah gigi sprocklet


𝜃 𝐷 𝜃 𝜃
Sebuah rantai ditunjukkan pada gambar diatas. 𝜌 = 𝐴𝐵 = 2𝐴𝑂 𝑠𝑖𝑛 2 = 2𝑥 2 𝑠𝑖𝑛 2 = 𝐷 sin 2
Pertimbangan satu pitch AB dari rantai membentuk sudut 𝜃
360°
dipusat sproket(atau lingkaran pitch). Diketahui : 𝜃 = 𝑇

Jika, 360° 180°


𝜌 = 𝐷 sin = 𝐷 sin
2𝑇 𝑇
180°
𝐷 = 𝜌 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐
𝑇

Diameter sprocklet luar (Do), dapat dicari dengan :


𝐷𝑜 = 𝐷 + 0,8 𝑑1
d1 = Diameter of the chain roller
Rasio Kecepatan
Kecepatan rasio rantai diberikan oleh : Kecepatan rata-rata rantai adalah :

𝑵 𝑻 𝜋𝐷𝑁 𝑇𝜌𝑁
𝑽. 𝑹 = 𝑵𝟏 = 𝑻𝟐 𝑣= =
𝟐 𝟏 60 60
Dimana : Dimana :
𝑁1=𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑝𝑟𝑜𝑘𝑒𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑟𝑝𝑚 D = pitch circle diameter of the sprocket(m)
𝑁2=𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 (𝑟𝑝𝑚) P=pitch of the chain (m)

𝑇1=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑝𝑟𝑜𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

𝑇2=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑝𝑟𝑜𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟


Panjang Rantai dan jarak antar pusat
𝐿 = 𝐾. 𝑝
Dimana :
L = Panjang rantai
K = Jumlah link rantai
p = Pitch
jumlah link rantai dapat diperoleh dari ekspresi berikut (jika
jarak antar pusat poros diketahui), yaitu
𝑇1 +𝑇2 2𝑥 𝑇2 −𝑇1 2𝑝
𝐾= + +
2 𝑃 2𝜋 𝑥

Jarak antar pusat dapat dicari dengan persamaan (jika jumlah


mata rantai diketahui):

𝑝 𝑇1 + 𝑇2 𝑇1 + 𝑇2 2 𝑇2 − 𝑇1 2
𝑥= 𝐾− + 𝐾− −8
4 2 2 2𝜋
Faktor keamanan rantai penggerak Daya yang ditransmisikan Rantai
Faktor keselamatan bagi rantai penggerak didefinisikan sebagai 𝑤𝐵 𝑥 𝑣
𝑃= (𝑖𝑛 𝑤𝑎𝑡𝑡)
rasio kekuatan putus 𝑊𝐵 dari rantai dengan beban total pada 𝑛 𝑥 𝐾𝑠
sisi penggerak dari rantai (W). Dimana :
𝑊
Factor of safety = 𝑊𝐵 Wb = Breaking Load (N)

Kekuatan putus rantai dapat diperoleh dengan hubungan empiris V = Kecepatan Rantai
berikut, yaitu : n = Faktor Keamanan
𝑊𝐵 = 106 𝑝2 𝑖𝑛 𝑛𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛 𝑓𝑜𝑟 𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 𝑐ℎ𝑎𝑖𝑛 Ks = Service Factor
𝑊𝐵
= 106 𝑝 𝑖𝑛 𝑛𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑚 𝑤𝑖𝑑𝑡ℎ 𝑜𝑓 𝑐ℎ𝑎𝑖𝑛 𝑓𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑙𝑒𝑛𝑡 𝑐ℎ𝑎𝑖𝑛𝑠

Anda mungkin juga menyukai