Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PERHITUNGAN

3.1

Analisa

transimisi

sabuk-V

pemutar

benda

kerja

pada

Alat

Pengolah/Pengaduk Adonan Sate


3.1.1 Data Yang Sudah Ada (Elemen Yang sudah Didapat):
1. Motor Listrik dengan daya (P) = 1/4Hp = 186 W
2. Pemutar mesin = 1400 rpm
3. Puli penggerak/puli pada motor (dp) = 55 mm
4. Diameter poros pada motor listrik (ds1) = 10 mm
3.1.2 Data yang akan direncanakan
Motor utama mesin ini menggunakan poros dengan diameter 10 mm dan putaran
output yang dihasilkan adalah 1400 putaran/menit. Mesin digunakan biasanya selama 8
sampai 10 jam sehari. Daya yang dikeluarkan sebesar Hp, putaran alat yang dikehendaki
adalah 400 putaran/menit dan jarak antara porosnya 270 mm.
3.1.3 Perhitungan rencana sabuk-V
1. Daya yang akan ditransmisikan dari motor utama adalah P = Hp = 186 W dan
putaran poros maksimum yang digunakan adalah n1 = 1400 rpm pada puli
penggerak dan n2 = 400 rpm pada puli yang digerakan. Maka induksi putarannya

2. Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik, mesin ini menggunakan variasi beban
kecil. Sesuai tabel 2.1 maka faktor korelasi fc = 1.5 untuk jumlah jam kerja 8-10
jam tiap hari.
3. Daya rencana Pd merupakan hasil kali daya yang ditransmisikan dengan faktor
korelasi fc :
4. Momen rencana Ti :

5. Dari tabel 2.10


Bahan poros baja karbon kontruksi mesin (JIS G 4501) S30C, dengan

(tegangan tarik) = 48 kg/mm2


(faktor keamanan untuk bahan) = 6
(faktor keamanan poros untuk pengaruh tegangan, kekerasan permukaan dan
lain-lain) = 2
Berarti,

(tegangan geser) =

6. Diameter poros yang digunakan adalah :


Faktor korelasi untuk momen puntir dengan sedikit kejutan atau tumbukan
K1 = 2 dan faktor korelasi untuk momen lentur Cb = 2

10 mm

7. Jenis sabuk yang dipilih adalah sabuk-V tipe A karena sesuai dengan daya rencana
dan putaran puli
8. Diameter minimum puli yang dianjurkan sesuai dengan penampang sabuk yang
dipilih yaitu dmin = 95 mm
9. Diameter puli yang digerakkan adalah :
Dp = 55 mm, sehingga :

10. Kecepatan linier sabuk-V :

11. Karena kecepatan sabuk 1,3 m/s kurang dari kecepatan yang diijinkan untuk
sabuk-V yaitu 30 m/s maka kecepatan sabuk ini tergolong baik
12. Jarak sumbu poros dari rencana adalah :

13. Pemilihan tipe sabuk adalah :

Tipe standar kapasitas daya transmisi dari 1 sabuk (Po) sesuai dengan tabel 2.5
yaitu:
14. Nomor nominal dan panjang sabuk L dalam perdagangan :

15. Untuk perhitungan 929,47 mm sesuai tabel 2.3 (b) maka nomor nominal sabuk-V
no. 37 dengan panjang keliling pada jarak bagi sabuk 940 mm.
16. Jarak sumbu poros C dapat dinyatakan sebagai :

Dimana

b = 2L -3,14 (Dp + dp)


= 2940 3,14 (192 + 55)
= 1104,42 mm

17. Sudut kontak dari sabuk pada puli yang digerakkan (puli kecil)

Maka faktor korelasi k dapat dilihat pada tabel 2.7 yaitu 0,93
18. Jumlah sabuk N untuk mentransmisikan daya :

19. Karena jarak sumbu poros rencana tidak melebihi jarak sumbu poros yang
diijinkan, maka daerah penyetelan jarak poros sesuai dengan tabel 2.8 yaitu Ci =
20 mm dan

Cr = 25 mm dimana

Cr sama dengan daerah penyetelan jarak

sumbu poros kesebelah dalam dari letak standar sedangkan


daerah penyetelan ke sebelah luar dari letak standar.

Cr sama dengan

20. Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa sabuk yang digunakan adalah sabuk-V
no. 37 sebanyak 1 buah dengan diameter puli penggerak = 55 mm dan diameter
puli yang digerakkan = 192 mm dengan jarak sumbu poros :
3.2 Analisa benda kerja pada alat pengolah/pengaduk adonan sate
3.2.1
Data yang direncanakan :
Massa bahan (daging + bumbu ) yang akan diaduk/diolah 1 kg dan direncanakan
lamanya sekali proses pengaduk adalah 5 menit, pisau pengaduk yang digunakan
mempunyai ketebalan 3 mm dan lebar 33 mm. Daya yang dikeluarkan sebesar
Hp, putaran alat yang dikehendaki adalah 400 rpm, diameter poros yang digerakan
15 mm
Perhitungan :
Kecepatan pisau pengaduk

Usaha yang dihasilkan


=
=
=
=

0,186 kW . 1 menit
186 watt . 60 s
186 joule/s . 60 s
11,16 kj

Gaya radial

= 0,186 Kw / 18,84 m/s


= 9,8 kg

Tegangan pada poros


= 9,8 kg / 0,25 x 3,14 x 152 mm2
= 0,055 kg/mm2

Anda mungkin juga menyukai