Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI/
PROSES MANUFAKTUR
LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES PROSES PRODUKSI/MANUFAKTUR

Mesin Perkakas
Benda Kerja

: Mesin Bubut Konvensional


: Spesimen Uji Tarik

Dikerjakan Oleh

: Bobby ( 10420023 )

Kelompok

:1

Tempat

: Laboratorium Proses Produksi/Manufaktur


Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Mesin Universitas Merdeka Malang

Tanggal

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI/MANUFAKTUR

LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Benda Kerja
Dikerjakan Oleh
Nrp
Kelompok
Tanggal Praktikum

: Mesin Bubut
: Bobby
: 10420023
: 1
:

Malang,

Mei 2014

Menetahui
Kepala Laboratorium
Proses Produksi

Menyetujui
Dosen Pebimbing

Ir.I Made Sunada.Msc

Ir.RUSJIANTO. M.M

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha
Kuasa atas berkah dan rahmadNya, sehingga praktikan dapat menyusun Laporan
Hasil Praktikum Produksi/Manufaktur dengan Spesimen : Uji Tarik pada semester
genap 2013/2014.
Adapun maksud dari penyusunan hasil laporan ini untuk mempraktekkan
hasil teori yang diperoleh dari bangku kuliah khususnya mata kuliah proses
manufaktur/proses produksi, sehingga dapat mengetahui penggunaan teori yang
dimaksud.
Kami menyadari didalam penyusunan khususnya pada perhitungan dan
pembahasan terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga praktikan selanjutnya masih
perlu pembelajaran dan mohon kritik serta masukkan yang membangun guna
penyempurnaan laporan ini.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang terhormat :
-

Bapak Ir.RUSJIANTO. M.M selaku dosen pembimbing praktikum spesimen


Uji Tarik

Bapak Ir. I. Made Sunada, MSc, selaku kepala Lab. Proses Produksi/maufaktur
Fak. Teknik UnMer Malang

Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Malang,

Mei 2014

Penyusun,

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I

SPESIFIKASI MESIN DAN PROSEDUR PEMBUATAN BENDA KERJA


1.1. Spesifikasi mesin yang digunakan
1.2. Gambar dan alat-alat yang dipakai
1.3. Gambar benda kerja yang dibuat
1.4. Prosedur pembuatan benda kerja dengan mesin freis

BAB II PERHITUNGAN PEMBUATAN BENDA KERJA


BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

BAB I
SPESIFIKASI MESIN DAN PROSEDUR PEMBUATAN BENDA KERJA

1.1 Spesifikasi Mesin yang Digunakan


1.1.1 Spesifikasi Mesin C6127A
a. Data Teknik Terpenting
Tinggi pusat

135 mm

Jarak antar ke pusat

800 mm

Ayunan meja atas max

770 mm

Ayunan kereta luncur max

150 mm

Belokan panjang max

730 mm

b. Heandstock
Spindle gurdi

32 mm

Lubang sumbu di spindle

1 : 20 mm

Pusat sumbu

morse no. 2

Nomor kecepatan

Arah kecepatan spindle maju atau mundur

62 1160 rpm

c. Kotak Feed
Baris dari withwort threads, t.p.i

4 - 32

Aturan system hitung skala threads

0,30 6 mm

No untuk panjang dan potongan feeds

30

Jarak panjang feeds tiap


Putaran spindle

0,027 1,188

mm
Jarak dari potongan feeds tiap
Putaran spindle
mm

0,014 0,599

d. Carriage
Jarak dari dasar perkakas ke pusat poros

18 mm

Max ukuran perkakas tangkai (w x h)

18 x 18 mm

Max putaran sandaran majemuk

90

Skala silangan luncur leadsrew tiap tingkat


pada lengkung micrometer

0,025 mm

Max perpindahan puncak luncur (manual)

140 mm

Max perpindahan pelana (manual)

800 mm

e. Leadscrew
Diameter luar leadsrew

22 mm

Skala leadsrew

4 mm

f. Tailstock
Diameter pusat lengan

32 mm

Sumbu lubang dalam tailstock lengan pusat

morse no. 2

Max perpindahan tailstock lengan pusat

55 mm

Max setover pada tailstock

6 mm

Setover pada tailstock

1 mm

g. Penggerak
Motor (3 fase AC)
Power

1,5 kw

Voltage

220 / 380 V

Kecepatan

1425 rpm

Sabuk V (antara motor dan kecepatan


gear box)

type A, 914 mm

Rantai diam (antar gear box dan


Headstock)

12,7 x 126 mm

Skala x mata rantai x luas

links x 23,5 mm

h. Pompa Pendingin
Type

gear type

Delivery

51 / min

Tali sabuk (antara kecepatan gear box


dan pompa pendingin) (D x L)

8 x 680 mm

i. Dimensi Ukuran Kerja dan Berat


Dimensi ukuran kerja L x W x H

170 x 635 x 1210

mm

1.1.2

Berat bersih

750 kg

Berat kotor

980 kg

Spesifikasi Mesin Bubut JXCJ46

a. Bagian Utama
Swing over bed max

460 mm

Swing over gap max

685 mm

Swing over carriage max

250 mm

Jarak antara center

750 1000 mm

Jarak antara batang penggerak dengan eretan


batang hantar paling kiri setelah gap blok digerakkan
b. Head Stock

750 240 mm
1000 250 mm

Batang penggerak

54 mm

Ketirusan pada ujung bagian depan batang penggerak

simbol no. 6

Ketirusan pada pusat

simbol no. 4

Nomor kecepatan yang ada pada batang penggerak

Tingkat kecepatan yang ada pada batang penggerak

56 1050 mm

Ruang main antara ground dan sumbu batang penggerak

1070 mm

c. Pengganti Roda Gigi dan Box


Permukaan nomor yang didapat setiap inchi

40

Tingkat penguliran yang dapat dilakukan pada


setiap inchi (t.p.i)

2 - 56

Nomor pengulir pada skala metric

20

Tingkat pengulir yang didapat pada skala metric

0,56 6 mm

Nomor untuk panjangnya dan cross feed


masing-masing

40

Batas untuk panjangnya alur

0,050 1,406

mm
tiap putaran spindle

(0,0020

0,054)
Batas untuk alur bolak-balik

0,022 1,626

mm
tiap putaran spindle

(0,0009

0,0247)
d. Carriage dan Sandle

1.1.3

Jarak dari alas untuk pengerjaan ke poros spindle

28 mm

Ukuran max untuk pengerjaan tangkai (W x H)

20 x 30 mm

Putaran max untuk compound rest

600

Spesifikasi Mesin Bubut Leopoldo Italia

a. Motor Penggerak
Merk

: Chekos

Daya (N)

: 3 Kw

Putarann (n)

: 1410 rpm

Frekwensi

: 60 / 50 Hz

Phase

: 3 phase 380 / 220 V

b. Data-data Pengaturan Spindle pada Mesin Bubut


Putaran n 1 = 50 rpm
Putaran n 2 = 70 rpm
Putaran n 3 = 270 rpm
Putaran n 4 = 310 rpm
Putaran n 5 = 420 rpm
Pengaturan posisi handle memainkan tuas/handel pada :
Bagian atas (terdiri dari 2 tuas pendek dan panjang)
Bagian bawah (terdiri dari 1 tuas panjang)
1.1.4

Spesifikasi Mesin Bubut MAS Chekoslovakia 1951

a. Motor Penggerak
Daya (N)

: 3 Kw

Putarann (n)

: 1410 rpm

Frekwensi

: 60 / 50 Hz

Phase

: 3 phase 380 / 220 V

b. Data-data Pengaturan Spindle pada Mesin Bubut


Putaran n 1 = 32 rpm
Putaran n 2 = 50 rpm
Putaran n 3 = 80 rpm
Putaran n 4 = 125 rpm
Putaran n 5 = 300 rpm
Putaran n 6 = 400 rpm
Putaran n 7 = 625 rpm
Putaran n 8 = 1000 rpm
Cara pengaturan pemindahan putaran :
Kondifikasi posisi handel/tuas adalah D dan E
Posisi handel sebelah kiri :
- Tuas pendek dan panjang posisi pada D
- Tuas panjang posisi pada E

1.2 Gambar Alat-alat yang Dipergunakan (kecuali mesin bubut)/dapat diambilkan


dari diktat tentang manufacturing process)

Mesin Bubut

Sketmat / Jangka Sorong

Kikir

Meteran

Gergaji Besi

1.3 Gambar Benda Kerja yang Dibuat untuk Praktikum(dapat digambar sendiri)

1.4 Prosedur Pembuatan Spesimen Impak dengan Mesin Bubut (ingat mesin dan
alat-alat yang sdr gunakan, buat secar sistematik)
1. Menyiapkan benda kerja dan mengukurnya sehingga mendapatkan panjang
200 mm
2. Mencari titik tengah dari benda kerja
3. Membubut benda kerja dari titik tengah sepanjang 32 mm ke arah kiri dengan
kedalaman 3,5 mm dan membuat fillet 1,5 mm kiri dan kanan
4. Menghaluskan hasil bubutan benda kerja dengan menggunakan kikir

1.1.1

Proses Finishing
1. Benda kerja yang telah selesai di bubut, permukaanya dihaluskan dengan
kikir. Selain itu, kikir juga dapat digunakan untuk mempresisikan ukuran
dari benda kerja yang telah ditentukan dimensinya

BAB II
PERHITUNGAN PEMBUATAN BENDA KERJA SPESIMEN (TARIK)

2.1 Rumus-rumus yang Dipergunakan (dalam hal ini mesin bubut)


A.

Kecepatan Potong
V

.d .n
1000

.(m/min)

Solusi : V =

= 10,99 (m/min)

A.1 Diameter rata-rata benda kerja (mm)


d = (do + dm) / 2 .(mm)

Solusi : d =
= 8,25 mm

A.2 Kedalaman pemotongan

do dm
mm
2

Solusi :

= 1,75

Kedalaman pemotongan =

1,75
= 0,35 mm
5

Kecepatan Makan :
Vf = f x n (mm/min)

mm/min

dimana :
f = feeding diambil sesuai dengan keperluan dan lihat pada table
mesin bubut (baca sendiri pada masing-2 mesin bubut yang sdr
gunakan)
f = 0,9 mm/det
n = 350 rpm
Solusi : Vf = 0,9 x 350
= 315 mm/min
B.

Waktu Pemotongan (tm)


tm total = tc + t1 + t2 + t3
tm total = 0,55 + 1 + 3 + 15
= 19,55 menit
dimana :
t1 = setting pahat (menit)
t2 = setting benda kerja (menit)
t3 = finishing( menit)

tc

lt
menit
Vf

Solusi : tc =

35mm
= 0,11 menit
315 mm
menit

tc total = 0,11 x 5 = 0,55 menit

C.

Tebal Geram Sebelum Pemotongan (h) mm


Kr = 900
dimana :
Kr = sudut potong utama (o)
f = feeding [gerak makan] (mm/put)
Solusi : h = f x sin Kr (mm)
= 0,9 x sin 45o
= 0,63 mm

D.

Lebar Pemotongan Geram (b) mm

a
sin Kr

Solusi : b =

E.

0,35
= 0,49 mm
sin 45

Kecepatan Penghasilan Geram (Z) cm3/menit


Z = A x v (Cm3 /menit)
dimana :
A = luasan penampang sebelum terpotong (mm2)
Solusi : Z

=A. V
= 0,38 mm . 10,99 mm/menit
= 338,492 mm3/menit
= 0,338 cm3/menit

Dimana V
A

= 10,99 mm/menit
=b.h
= 0,49 x 0,63mm = 0,308 mm

F.

Gaya Pemotongan secara Teoritis (Fv) (N)

shi = 500 n/m2


= 0,10
0 = 450
Q = 200

Fv shi x b x h

Solusi : Fv

cos 0
sin cos 0

= 500 x 0,49 x 0,63

cos 0,10 20
sin 45 cos 45 (0,10 20)

= 294,80 ( N )

G.

Daya Pemotongan (Nc) Kw

Nc

Fv
60000

Solusi : Nc =

H.

294,80 10,99
= 0,05 kw = 50 w
60000

Energi Pemotongan Spesifik (Esp) J/cm3


Nc
x 60000 .(J/cm3)
Z

Esp

0,05kw
3
Solusi : Esp =
x 60.000 = 8875,74 J/cm3
0,338 cm
mnt
2.2 Pembahasan / Rekapitulasi Hasil Praktikum ( sdr uraiakan dengan
masalah perhitungan yang sdr hitung dan akibat-2nya)

Pada peraktek mesin bubut didapat data sebagai berikut:


1.

Kecepatan potong yang terjadi 10,99 m/mnt

2.

Diameter rata-rata benda kerja 8,25 mm

3.

Kedalaman potong 1,7 mm

4.

Kecepatan makan 315 mm/mnt

5.

Pemotongan yang dibutuhkan fc = 0,11 mnt dan Lmtotal = 19,55 mnt

6.

Untuk tebal geram (h) 0,63 mm

7.

Lebar pemotongan geram 0,49 mm

8.

Kecepatan menghasilkan geram (2) 0,338 cm3/mnt

9.

Gaya pemotongan teoritis 294,80 N

10.

Daya pemotongan 0,05 kw(50 watt)

11.

Energi yang dibutuhkan (Esp) 8875,74 joule/cm3

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN.
Dari hasil praktek mesin bubut bisa disimpulkan tentang hasil praktek
yang dilakukan secara otomatis atau manual.
Pekerjaan secara otomatis membutuhkan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi agar benda kerja efiktif dan efisien.
3.2 SARAN.
Proses pembubutan harus memperhatikan posisi pahat, benda kerja,
dan kecepatan makan, agar kinerja mesin dapat bekerja dengan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai