LANDASAN TEORI
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut “kentang”pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada
awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Penjajah Spanyol dan Portugis pertama
aslanya dari Amerika Serikat dan telah dibudidayakan oleh penduduk disana sejak
ribuan tahun silam. Tanaman ini merupaka herba (tanaman pendek tidak berkayu)
semusin dan menyukai iklim yang sejuk dan. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.
Chili, Peru dan Meksiko. Jenis tersebut diperkenalkan bangsa Spanyol dari Peru ke
termasuk Indonesia. Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mula ada
semenjak tahun 1794, dumulai dengan penanaman di sekitar Cimahi. Semenjak itu,
kentang dapat ditemui pula di Priangan dan Gunung Tengger. Pada tahun 1812,
kentang sudah dikenal dan dijual di Kedu. Sedangkan, di Sumatera tumbuhan ini
ketinggian antara 1000 mdpl hingga 2000 mdpl, pada tanah humus. Tanah bekas
dalam jumlah banyak. Secara umum proses pengirisan kentang masih menggunakan
pisau atau sejenisnya sehingga dibutuhkan waktu yang lama, dan alat yang tajam
untuk mengiris kentang. Proses ini tentunya akan membuat target omset tidak
terpenuhi, selain itu penggunaan alat yang tajam memungkinkan melukai tangan.
Selain menggunakan pisau dalam proses pengirisan kentang ada juga yang
Alat ini bertujuan untuk mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
proses pengirisan serta mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Prinsip kerja
alat ini adalah menggunakan pisau pengiris atau pemotong yang berputar secara
kentang yang dilewatinya. Bila dibandingkan dengan pisau, parang dan sejenisnya
alat ini lebih aman karena pisau pemotongnya hanya berputar di sebuah wadah.
Hal ini disebabkan oleh adanya bagian pelindung pisau yang berfungsi menjaga
dengan kapasitas 120 Kg/Jam dengan komponen utamanya terdiri atas piringan dan
2 pisau perajang, motor listrik dengan daya 0,25 HP, poros, dan menggunakan
transmisi V-belt. Dalam perencanaan mesin tersebut ini hanya ada satu gerakan yaitu
berputar. Dengan memberikan daya input dari motor maka alat ini akan bekerja
kecepataan input tetapi juga dipengaruhi oleh kekerasan kentang dan juga ketajaman
pisau pengiris. Pisau perajang apabila sudah tumpul bisa dipertjam kembali. (Kukuh,
manual, yaitu dengan mendorong bahan baku yang akan di iris secara horizontal
kecelakaan kerja pada saat melakukan proses pengirisan. Mesin pengiris kentang
yang dibuat dalam perancangan mesin ini hanya melakukan satu gerakan pengiris
Dengan memberikan daya input dari motor penggerak diharapkan mesin ini
tergantung pada kecepatan motor, akan tetapi kekerasan kentang dan ketajaman
konstruksinya mesin ini tergolong dalam mesin pengiris dengan satu jenis pisau,
yaitu pengiris saja. Pada mesin ini, pisau yang sudah tumpul dapat dibongkar pasang
untuk diasah.
sesungguhnya sangat mudah. Pertama siapkan kentang yang telah dikupas, kemudian
dihidupkan mesin dengan menyambungkan ke sumber arus listrik. Mesin akan
berputar dari motor kemudian diteruskan menuju poros yang ada pada pengiris maka
pengiris akan berputar mengikuti arah putaran motor. Kentang yang siap diiris
lubang pengirisan sehingga kentang akan teriris oleh pisau yang berada didalam
ruang pengirisan. Hasilnya kentang akan teriris dan hasil irisan akan jatuh pada
Motor ini sebagai tenaga penggerak dari mesin pengiris kentang. Sebagai
suatu sistem penggerak menggunakan motor listrik dengan daya dan jumlah putaran
(http://all-thewin.blogspot.co.id/2013/09/perawatan-motor-listrik.html)
Jika N adalah daya rata-rata yang diperlukan maka harus dibagi dengan
efisiensi mekanis ɳ dari system transmisi untuk mendapatkan daya penggerak mula
yang diperlukan.
N
P= .........................................................................................(2.1)
ɳ
Keterangan:
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka berbagai macam
output yaitu:
Q
n2 = .....................................................................................(2.2)
m
Keterangan :
sekrup. Baut dan mur merupakan pengikat yang sangat penting untuk mencegah
kecelakaan atau kerusakan. Fungsi dari mur baut adalah menyambung dua logam
2.3.3 Pulley
Pulley pada mesin berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari motor
melalui sabuk ke poros dan sebagai roda gila untuk menyimpan tenaga agar poros
tetap berputar apabila mendapat beban. Kontruksi pulley terbuat dari besi tuang atau
baja dan bisa juga dari kayu, tetapi pulley kayu sudah tidak banyak digunakan lagi
karena tidak efektif. Untuk konstruksi ringan ditetapkan pulley dari aluminium.
sudah ditentukan dengan cara mengris menggunakan sistem atau metode sentrifugal.
Pisau ini berbentuk plat persegi panjang dengan panjang sekitar 40 cm.
dari motor agar lebih pelan dan torsi yang dikeluarkan lebih besar untuk
2.3.6 Poros
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel,
engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros dalam sebuah mesin berfungsi
untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang
berputar, seperti cakara tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda
jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau
(http://teknikmesin.org/macam-macam-poros/)
sebagai berikut:
a. Poros Transmisi
b. SPindel
c. Gandar
Pembebanan yang dialami poros antara lain beban punter, lentur serta beban
punter dan lentur. Tetapi disini poros yang dibahas adalah poros dengan beban
m d
m max .
(Sularso; 1991)...............................(2.3)
σ = max. y = 2
I I
Dan untuk menghitung torsi pada poros dapat dihitung dengan rumus:
P
T =71620
n
2.3.7 Las
Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan
metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanalan dalam
keadaan lumer atau cair. Las adalah nama kumpulan sejumla besar teknologi untuk
1. Pematrian
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal
2. Pengelasan Cair
sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas
yang
terbakar.
3. Pengelasan Tekan
2.3.8 Bantalan
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan
panjang umur. Batalan juga harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta
a. Bantalan gelinding
b. Bantalan luncur
2. Atas dasar arah beban terhadap poros
a. Bantalan aksial
b. Bantalan radial
Umur Normal
Umur normal (L) (90% dari jumlah sample, setelah berputr satu juta putara
ditentukan. Jika beban normal dinamis spesifik (C), putaran poros (n) dan
2.3.9 Acrylic
yang berasal dari asam akrilik atau sejenis. Akrilik ini paling sering digunakan untuk
benda yang memiliki tampilan plastik jernih seperti kaca yang dikenal sebagai poli
(metil) metakrilat (PMMA). PMMA yang juga disebut sebagai kaca akrilik, akrilik
memiliki sifat yang menjadikannya pilihan yang lebih baik dari yang sebelumnya
Transmisi langsung dengan roda gigi tidak memungkinkan karena jarak yang
relative jauh antara dua buah poros. Dengan demikian, cara transmisi putaran atau
daya yang lain dapat diterapkan dimana sebuah sabuk luwes atau rantai dibelitkan
sekeliling pulley atau sprocket pada poros. Fungsi sabuk-V agar terjadi selip saat
Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi
langsung dengan roda gigi. Dalam hal ini cara transmisi putaran atau daya yang lain
dapat diterapkan dimana sebuah sabuk luwes di sekeliling pulley atau sprocket pada
dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 5
3) Sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sprocket pada jarak pusat
penanganannya, harganya murah dan yang terutama jika terjadi beban yang berlebih
pada mesin akan menyebabkan selip, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan pada
motor listrik. Kecepatan sabuk direncakan untuk 10-20 m/s karena kecepatan
maksimum yang dijinkan hanya 25m/s Daya maksimum yang dapat ditransmisikan
n1 ω1 M2 d2
(i) = n = ω = M = d
2 2 1 1
n1 Dp
= n = d ...........................................................................(2.9)
2 p
Dimana :
Keterangan :
m
v = Kecepatan Linear ( )
s
3) Jarak sumbu dan panjang keliling sabuk berturut turut adalah C (mm)
dan 1 (mm)
π 1
L = 2C +
2
( d p+ D p)+ ( D −d p ¿ ²
4C p
b = 2L – 𝜋 ( D p +d p )
Dimana:
4) Sudut kontak (θ ) :
57(D p−d p)
θ = 180° - .............................................................(2.11)
C
Keterangan :
θ = Sudut Kontak
Tabel 2.2 Panjang Sabuk V Standar
Keterangan :
1. Terpal
2. Bagian Penarik
3. Karet Pembangkit
4. Bantal Karet