Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KELAPA PARUT MENJADI SANTAN

DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK DENGAN DAYA 1 HP

UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Mhd. Ramadan, Rolando Sihombing2


Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universtas Simalungun
Jl. Sisimangaraja Barat Pematang Siantar Tel : (0622) 24670
Emai : madansiregar258@gmail.com

ABSTRAK

Saat ini manusia dituntut untuk bekerja lebih cepat guna meningkatnya kebutuhan akan pangan,
maka manusia harus meningkatkan pula kreativitas dan inovasi dalam rancang bangun mesin-mesin
pengolah makanan. Santan kelapa umumnya dihasilkan dengan cara manual yaitu dengan cara memeras
kelapa parut langsung dengan tangan. Untuk memperbaiki proses pemerasan santan agar lebih efisien dan
higienis, maka diciptakan mesin pemeras santan dengan menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik
yang dapat menghemat tenaga dan waktu kerja serta dapat menghasilkan santan yang lebih higienis.

Dengan kapasitas kerjanya adalah 80 buah kelapa/jam dengan putaran mesin 490 Rpm oleh daya
motor 1 Hp, sistem transmisi puli dan sabuk, sistem pengepresan ulir tekan dan konstruksi menggunakan
stainless steel anti karat. Mesin ini diperuntukan industri kecil atau industri rumahan yang memakai bahan
baku santan kelapa seperti industri makanan dan minuman.

Kata kunci : mesin press ulir, transmisi puli dan sabuk, daya motor 1hp.

I . PENDAHULUAN
Salah satu produk dari kelapa adalah santan kelapa yang merupakan hasil perasan dari lapisan putih
yang terdapat pada buah kelapa dan merupakan bahan baku untuk berbagai jenis masakan dan panganan,
serta ada juga yang menjadikan santan sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak goreng. Untuk
memperoleh santan kelapa, rumah tangga maupun home industri masih banyak yang menggunakan cara
tradisional yaitu dengan memeras langsung dengan tangan. Kelapa yang telah diparut menggunakan alat
disebut kacik, alat ini dibuat dari kayu yang cara kerjanya dengan meletakkan kelapa parut di antara dua
penjepit dan penjepit ditekan maka santan akan keluar, dan yang menggunakan alata dengan sistem dongkrak
dengan meletakkan kelapa parut pada tempat yang telah ditentukan kemudian dipress oleh salah satu penjepit
yang bergerak dengan sistem dongkrak. Cara-cara tersebut dinilai tidak efisien, dan membutuhkan tenga
kerja yang banyak.
Dari hasil survey lapangan yang telah dilakukan bahwa di zaman modern saat ini manusia dituntut
untuk bekerja lebih cepat guna meningkatnya kebutuhan akan pangan maka manusia harus meningkatkan
pula kreativitas dan inovasi dalam rancang bangun mesin-mesin pengolah makanan. Untuk memperbaiki

1
proses pemerasan agar lebih efisien saya berinisiatif untuk menciptakan mesin pemeras santan dengan
menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik.

II . LANDASAN TEORI

Sketsa Mesin Pemeras Santan


Rangka pada mesin ini yaitu tempat menopang sistem pemerasan (screw press) dan elemen
pendukung lain sebagai berikut :

Gambar 2.1 Sketsa Mesin Pemeras Santan

Cara Kerja Mesin Press Ulir


Terlebih dahulu kelapa diparut dengan menggunakan mesin pemarut kelapa, kemudian kelapa hasil
parutan dimasukkan kedalam corong dan akan didorong oleh screw press dimana poros screw press
digerakkan oleh sumber daya dan putaran dari elektro motor dan sumber listrik. Kemudian daya dan putaran
tersebut ditransmisikan keporos output melalui roda gigi dan sabuk (belt). Putaran poros screw press akan
mendorong kelapa hasil parutan, dimana kelapa parut berada diantara ulir screw press. Pada saat kelapa parut
akan berada didalam lubang silinder yang didorong oleh screw press sampai keujung poros yang berbentuk
tirus, dan pada saat keadaan seperti ini terjadi proses kerja mesin dimana kelapa akan terjepit serta
mengalami penekanan. Sementara poros screw press akan terus berputar dan kelapa parut akan menghasilkan
santan atau minyak.
Pemisahan antara ampas dan santan terjadi pada celah yang terdapat pada dinding silinder bagian
bawah dimana ampas dari kelapa parut akan terdorong keujung screw yang terdapat celah/lubang keluaran,
sedangkan santan atau minyak kelapa parut akan keluar dan disaring melalui penyaring.
Bagian-Bagian Mesin

2
Motor Listrik
Motor listrik berfungsi sebagai penggerak poros screw press melalui perantara dan sabuk. Motor
yang digunakan pada pemerasan ini adalah motor listrik.

Gambar 2.2 Motor Listrik


 Menentukan daya motor
Daya = usaha kerja/waktu
Daya motor dapat dihitung :
(T/1000) (2. π . n /60)
P= ..................(Sularso, Elemen Mesin, 7)
102
Sehingga :
pd
T = 9,74 x 105
n
Dimana :
T = torsi (kg.mm)
Pd = daya rencana
N = putaran motor penggerak
 Daya rencana Pd (kw)
Pd = fc.P .................................................................(Sularso, Elemen Mesin, 7)
Dimana :
fc = Faktor koreksi P = daya motor

Puli
Puli berfungsi untuk meneruskan putaran yang dihasilkan dari motor penggerak yang
ditransmisikan menggunakan sabuk yang diteruskan ke poros screw press.

3
Gambar 2.3 Puli
 Putaran puli yang digerakkan (rpm)
dp.n1
n2 = ..........................................................................(Sularso, 1978, 166)
Dp
dimana :
n1 = Putaran puli penggerak (rpm)
n2 = Putaran puli yang digerakkan (rpm)
dp = Diameter puli penggerak (mm)
Dp = Diameter puli yang digerakkan (mm)

Sabuk (V-Belt)
Sabuk-V atau V-belt adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan
mempunyai penampang trapesium.

Gambar 2.4 Ukuran Penampang Sabuk


 Kecepatan Linear Sabuk
π .dp .n
v= ............................................................(Sularso, 1978, 166)
60.1000
Dimana :
dp = diameter puli penggerak (mm)
n = kecepatan putar pada mesin (rpm)
 Panjang sabuk ( L)
π 1
L = 2C + (dp +Dp) + (Dp – dp)2 ...............................(Sularso, 1978, 170)
2 4
Dimana :

4
L = Panjang Sabuk (mm)
Dp = Diameter Puli Yang Digerakkan (mm)
dp = Diameter Puli Penggerak (mm)
C = Jarak Sumbu Poros (mm)
 Jarak sumbu poros

b+ √ b −( Dp−dp)
2 2
C= ..................................................(Sularso, 1978, 170)
8
Dimana
b = 2L – 3,14(Dp +dp)
keterangan :
C = jarak sumbu poros (mm)
L = panjang keliling sabuk (mm)

Poros
Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Poros bisa menerima beban
lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan
satu dengan lainnya.

Gambar 2.5 Poros


 Tegangan geser yang di izinkan
B
a =
Sf 1 x Sf 2
Dimana :
B = kekuatan tarik (kg/mm2)
 Tegangan geser yang timbul
5,1. T
= 3
ds
Dimana :
ds = diameter poros (mm)

5
T = torsi (kg.mm)
a = tegangan izin (kg/mm2)

Bantalan
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting
karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros berbeban agar poros dapat berputar tanpa
mengalami gesekan yang berlebihan.

Gambar 2.6 Bantalan


 Gaya Tangensial (kg)
T
Fr =
ds/2
 Gaya radial yang timbul pada poros (kg)
Fr = Ft. tg ................................................................Sularso, 1978, 135)
 Gaya aksial yang timbul pada poros (kg)
Ft
Fa = ...................................................(Sularso, 1978, 135)
tg (θ +  ) 
 Beban Ekuivalen Dinamis
Po = Xo x Fr + Yo x Fa
Dimana : Xo = 0,6 ; Yo = 0,5
 Faktor kecepatan (Fn)
Fn = (33,3/n)1/3..............................................................(Sularso, 1978, 136)
 Faktor Umur Bantalan
Fh = (Lh/500)1/3 ...........................................................(Sularso, 1978, 136)
 Kapasitas Nominal Dinamis Spesifik Yang Terjadi (C)
Fh
C= x Po
Fn

III . METODOLOGI PENELITIAN


Tempat Dan Waktu
6
1. Tempat pembuatan peralatan/mesin serta kegiatan uji coba direncanakan atau dilaksanakan di Bengkel
Surya yang beralamat di Jalan Letda Sujono, Naga Jaya II, kec.Bandar Huluan, Kab.Simalungun.
2. Waktu rancang bangun ini direncanakan dan dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan oleh
Pengelola Program Studi Teknik Mesin sampai dinyatakan selesai, dan diperkirakan
menyelesaikannya paling lama enam bulan.

Bahan, Peralatan, dan Metode


Bahan
1. Motor penggerak dibeli sesuai dengan daya dan putaran yang dibutuhkan.
2. Bahan puli terbuat dari besi corket/abu.
3. Bahan bantalan dan sabuk dibeli sesuai standar yang ada.
4. Bahan poros terbuat dari baja.

Peralatan
Pada rancang bangun ini digunsksn beberapa peralatan antara lain :
1. Mesin untuk pengerjaan komponen-komponen utama adalah :
 Mesin Gergaji
 Mesin Drill
 Mesin Bubut
 Mesin Gerinda dan Gerinda Tangan
 Mesin Frais
 Mesin Roll
 Mesin Tekuk (Bending Machine)
2. Mesin untuk pembuatan rangka mesin adalah :
 Mesin Drill
 Mesin Las listrik
 Mesin Gerinda Tangan
 Mesin Gergaji Potong
3. Alat-alat ukur, mikrometer, jangka sorong, mistar baja panjang 1 meter.

Metode Perancangan
Proses rancang bangun dilakukan beberapa tahapan yaitu :
 Perencanaan komponen
 Perhitungan komponen
 Pembuatan komponen
7
 Perakitan komponen menjadi mesin sesuai assembling
 Pengujian mesin
 Analisa hasil kerja mesin

Pelaksanaan Rancang Bangun


Pelaksanaan rancang bangun seperti terlihat pada diagram alir berikut :

Pengelola Tugas Akhir Pengajuan Usulan


Program Studi Judul Tugas Akhir

Pembuatan Proposal
Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Revisi Seminar Proposal

Persiapan Literatur,
Bahan, Alat

Proses Perancangan,
Pembuatan alat dan
mesin

Pengambilan Data

Pengolahan dan
analisis data

Hasil danKesimpulan

Sidang Tugas Akhir

Lulus
Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Rancang Bangun

8
IV . ANALISA DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Daya Motor Listrik Dan Putaran
Motor merupakan pusat dari gerakan dalam keseluruhan sistem, maka dari itu harus diperhatikan
dan diperhitungkan dengan teliti dan benar agar sistem yang dirancang dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Diketahui daya elektro motor 750 Watt atau 0,75 kW, dengan Torsi sebesar 514,3 kg/mm maka diperoleh
76,44 : 102 = 0,75 kW. Dan diketahui putaran elektro motor sebesar 1420 rpm.
Perencanaan Puli
Sistem ini memungkinkan untuk memindahkan daya, torsi, dan kecepatan, bahkan jika puli
memiliki diameter yang berbeda dapat meringakan pekerjaan untuk memindahkan beban yang berat. Sistem
transmisi pada mesin pemeras santan adalah dengan puli, dengan putaran motor 1420 rpm.
Data-data mesin yang dirancang :
1. Puli penggerak 2,5’’ (63,5 mm)
2. Puli yang digerakkan 7,2’’ (184 mm)
Maka putaran puli yang dapat dihitung sebesar 63,5 x 1420 : 184 = 490 rpm.

Perhitungan Sabuk
Sabuk merupakan penghubung daya yang akan ditransmisikan ke ulir tekan pada mesin pemeras
santan. Untuk memilih sabuk dapat dilakukan dengan melihat daya rencana (Pd), dimana Pd adalah sebesar
1,5 kW dan putaran motor adalah 490 rpm. Dari data tersebut maka dapat ditentukan ukuran dan tipe sabuk.
Maka jenis sabuk yang dipakai adalah sabuk V tipe A.Dengan perhitungan kecepatan linear sabuk sebesar
4,7 m/s, Jarak sumbu poros sebesar 371,97 mm, dan panjang sabuk sebesar 1133,7 mm.

Gambar 4.1 Diagram Pemilihan Sabuk

Perhitungan Poros

9
Poros pada motor penggerak berdiameter 20 mm. Bahan poros diperkirakan dari baja karbon S30C
dengan kekuatan tarik B = 48 kg/mm2 , maka tegangan geser yang diizinkan sebesar 4 kg/mm 2 dan tegangan
geser yang timbul sebesar 0,33 kg/mm 2, dengan itu maka dapat dikatakan jika kontruksi pada poros aman
karena tegangan geser yang timbul lebih kecil dibandingkan dengan tegangan geser yang diizinkan.

Perhitungan Bantalan
Dalam mesin ini bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding. Bantalan gelinding
mempunyai keuntungan dari gesekan gelinding yang sangat kecil bila dibandingkan bantalan luncur.
Dengan berbagai tahapan perhitungannya maka dihasilkan gaya tangensial 514,3 : 10 = 51,43 kg,
gaya radial yang timbul pada poros x tg 10,3 = 9,3 kg, gaya aksial yang timbul pada poros 9,3 x 0,18 =
51,67 kg, bebanekuivalen dinamis 5,58 + 25,84 = 31,42 kg, faktor kecepatan sebesar 0,288, faktor umur
bantalan sebesar 2,714, dan kapasitas nominal dinamis spesifik yang terjadi sebesar 295,35 kg.

V . PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil perancangan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada mesin pemeras santan dengan daya 750 Watt menghasilkan putaran sebesar 490 rpm.
2. Pada mesin pemeras santan dengan daya 750 watt mampu menampung buah kelapa sebanyak 80 buah
kelapa per jam.
3. Sabuk yang digunakan jenis sabuk V type A dengan panjang sabuk 1133,7 mm.
4. Dengan diameter poros sebesar 20 mm dan kekuatan tarik sebesar 48 kkg/mm 2 maka kontruksi
dikatakan aman dengan perbandingan tegangan geser yg timbul lebih kecil dari tegangan geser yang di
izinkan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Hangenmaier, R.O. Coconut Aquaeos Processing. University of San Carlos. Cebu City. Philipine 5
inc. Amber Avenue. Metro Manila. 1980.
2. Khurmi, R.S dan Gupta, JK. A Text Book of Machine Design. New Delhi Eurasia Publishing House
(prt). 1980.
3. Riwan Kusmiadi, 2013. http://www.teknoligi-hasil-pertanian.blogspot.com.
4. Sularso, Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Edisi ke-2, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta, 1978.
5. Yohanes. Pengenalan Varietas dan Penyediaan Bahan Tanaman Kelapa. Pusat Penelitian
Kelapa. Bandar Kuala. 1990.

10

Anda mungkin juga menyukai