Anda di halaman 1dari 17

MERANCANG KOPLING SANTIFUGAL

PADA MESIN PENGIRIS UBI

Di susun guna menyelesaikan tugas mata kuliah rancangan elemen mesin II

Disusun Oleh:

Al Qamari
Nim: 2105903010101

Dosen Pembimbing :

MASYKUR, S.Pd., M.T.


NIDN: 1314038901

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TEUKU UMAR ACEH BARAT
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi telah banyak membantu kita
dalam memenuhi kebutuhan kita sehari hari, tidak hanya dalam satu aspek saja tapi dalam
banyak aspek seperti kebutuhan pangan, transportasi dan lain lain. Pada umumnya
penyebab utama dari perkembangan teknologi adalah untuk menutupi tenaga manusia
yang terbatas seperti halnya dalam penanganan proses pembentukan dari pengiris ubi
yang selama ini masih dilakukan sangat tradisional. Peminat keripik ubi dipasaran
meningkat setiap hari nya, jenis penirisan ubi yang beredar di pasar juga semakin banyak
jenis dan ukurannya. Sehingga para produsen keripik ubi kewalahan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Proses pembuatan kripik ubi secara tradisional biasanya hanya
menggunakan pisau dapur untuk mengiris ubi atau pisau khusus yang mampu
memberikan hasil yang lebih baik, namun lama nya proses pembuatan merupakan salah
satu kendala atau halangan dalam meningkatkan jumlah produk. Walaupun demikian
dipasar sendiri ada banyak jenis jenis mesin pengiris ubi ada mesin pengiris ubi dengan
tenaga manual dan ada juga mesin pengiris ubi dengan tenaga mesin.

Jaman sekarang yang di butuhkan bukan hanya mesin yang berkerja tapi juga
mesin yang memiliki efisiensi kerja yang bagus, seperti yang saya jelaskan di atas
kebanyakan mesin pengiris ubi itu tidak menggunakan kopling umumnya hanya
menggunakan puli dan sabuk maka untuk menghentikan mata pisau pengiris ubi otomatis
kita harus mematikan mesin penggerak pada mesin pengiris ubi tersebut hal ini dapat
mengurangi efisiensi dari kerja kita apa lagi kalau mesin yang di gunakan adalah mesin
ketinting yang membutuhkan banyak tenaga untuk menghidupkan kan nya, maka dari
berbagai kendala di atas mulai dari proses pembuatan kripik ubi yang membutuhkan
banyak waktu dan juga kebanyakan mesin pengiris ubi tidak menggunakan kopling
sehingga hal tersebutlah yang mendasari penulis untuk merancang sebuah mesin pengiris
ubi dengan sistem kopling sentrifugal, diharapkan perancangan kali ini dapat menambah
efisiensi kerja dari produsen keripik ubi di Indonesia dan memajukan produsen keripik
ubi Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah

Dalam penulisan Rancangan ini, penulis Membuat batasan masalah hanya pada
Bagian

1. Merancang mesin pengiris ubi dengan kopling sentrifugal


2. Menganalisis mesin pengiris ubi dan kopling yang telah di rancang

1.3. Tujuan perancangan

1. Untuk meningkatkan efisiensi kerja dari produsen keripik ubi


2. Untuk mensejahterakan para produsen keripik ubi Indonesia
3. Menyelesaikan mata kuliah Rancangan Elemen Mesin II

1.1. Manfaat dari Rancangan

1. Sebagai sarana pembelajaran baru


2. Sebagai peranan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
3. Sebagai tempat menerapkan ilmu yang dipelajari dari perkuliahan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Motor Penggerak

Motor adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air, penyedot debu. Dan masih banyak lagi. Klarifikasi motor listrik
dapat di lihat pada gambar berikut (Gambar 1. Klarifikasi Jenis Motor listrik)

Gambar 1. Klarifikasi Jenis Motor listrik

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas
digunakan.Motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya,
dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di


industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor
induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem
tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas
yang besar. Contoh dapat dilihat pada Gambar 2. (Motor induksi)
Gambar 2. Motor Induksi

2.2. Sabuk -V
Sabuk-V adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan
sebagai sumber penggerak, penyalur daya yang efisien atau untuk memantau pergerakan
relatif. Sabuk dilingkarkan pada pulley. Dalam sistem dua pulley, sabuk dapat
mengendalikan pulley secara normal pada satu arah atau menyilang. Sabuk digunakan
sebagai sumber penggerak, di mana sabuk secara kontinu membawa beban dari satu titik
ke titik lain.
Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dapat di lihat
pada Gambar 2.6.(Ukuran penampang Sabuk-V). Tenunan tetoron atau semacamnya
dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk dibelitkan
dikeliling alur puli. Bagian sabuk yang sedang membelit pada pulley ini mengalami
lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga
akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya
yang besar pada tegangan yang relatif rendah.

Gambar 3. Ukuran Penampang sabuk-v


2.3. Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai pendukung pergerakan
belt atau sabuk lingkar untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi
menghantarkan suatu daya. Cara kerja Pulley sering digunakan untuk mengubah arah dari
gaya yang diberikan dan mengirimkan gerak rotasi.

Ada beberapa Fungsi Pulley yaitu Mentransmisikan daya dari penggerak menuju
komponen yang digerakkan, Mereduksi putaran, Mempercepat putaran, Memperbesar
torsi, Memperkecil torsi. Adapun Jenis jenis dari pada Pulley adalah Puli rata (flat pulley),
Puli V (V-pulley), Puli poly-V. Contoh salah satu Pulley dapat di lihat pada gambar 2.8
(Gambar Pulley V)

Gambar 4. Pulley V

Selain jenisnya yang beragam, material yang digunakan pada puli juga beragam.
Berikut beberapa material yang digunakan untuk membuat puli antara lain Baja (steels),
Besi tuang (cast irons), Aluminium (aluminum), dan Plastik.
2.4. kopling sentrifugal

Kopling sentrifugal adalah jenis kopling yang menggunakan gaya sentrifugal


untuk memisahkan atau menghubungkan bagian-bagian mesin, terutama dalam aplikasi
mesin-mesin seperti sepeda motor atau mesin-mesin industri. Saat putaran mesin
meningkat, gaya sentrifugal membuat kopling melekat, menghubungkan bagian-bagian
mesin untuk mentransmisikan tenaga. Contoh kopling sentrifugal dapat di lihat pada
gambar di bawah.

Gambar 5. kopling sentrifugal


BAB III

SPESIFIKASI DARI PERANCANGAN

3.1. Spesifikasi motor induksi

Motor induksi yang di gunakan adalah motor ycl dengan daya 0,5 hp atau
spesifikasi lengkap nya sebagai berikut:

1. Daya motor induksi adalah 0,5 hp


2. Rpm mesin adalah 1.500 rpm

Untuk gambar motor induksi yang di gunakan dapat di lihat pada gambar

Gambar 6. Motor induksi ycl 0,5 hp


3.2. Spesifikasi Sabuk

Untuk spesifikasi sabuk yang di gunakan dapat di lihat pada gambar di bawah

Gambar 7. Spesifikasi dari sabuk


Dimana:

1. Lebar sabuk 12 mm
2. Panjang sabuk 940 mm
3. Kedalaman sabuk 8,25 mm

3.3. Spesifikasi Pully Pengerak

Untuk spesifikasi Pully Pengerak dapat di lihat pada gambar 8 di bawah ini

Gambar 8. Spesifikasi Pully Pengerak


Dimana:

1. Diameter Pully 60 mm
2. Lebar Pully 18 mm
3. Lebar rumah kopling 38 mm
4. Diameter rumah kopling 102 mm

3.4. Spesifikasi Pully yang di Gerakkan

Untuk spesifikasi Pully Pengerak dapat di lihat pada gambar 9 di bawah ini

Gambar 9. Spesifikasi Pully yang digerakan


Dimana:

1. Diameter Pully yang di gerakkan adalah 254


2. Tebal Pully adalah 24 mm

3.4. Spesifikasi kopling sentrifugal

Untuk spesifikasi kopling sentrifugal dapat di lihat pada gambar 10. Di bawah ini

Gambar 10. Spesifikasi kopling sentrifugal

Dimana:

1. Tebal kampas kopling sentrifugal adalah 6 mm


2. Diameter kopling sentrifugal 86 mm
3. Diameter dudukan rumah kopling 108 mm

BAB IV
ANALISIS DAN PERHITUNGAN

4.1. Analisis torsi motor

Motor induksi yang di gunakan pada perancangan kali ini adalah motor ycl dengan
daya 0,5 hp dan rpm 1500, maka untuk menentukan torsi yang di hasilkan dapat
menggunakan rumus berikut:

60 × 𝑝
2×𝜋×𝑛

Dimana:

P = Daya mesin (0,5 HP = 368 Watt)

n = rpm mesin (1.500 rpm)

π = 3,14

Maka nilai torsi adalah:

60 × 𝑝
2×𝜋×𝑛

60 × 368
2 × 3,14 × 1.500

22.080
= 2,34 Nmm
9.420

Jadi torsi yang di hasilkan oleh motor induksi adalah 2,34 Nmm

4. Analisis sistem transmisi

Pada perancangan kali ini sistem transmisi yang di gunakan adalah sistem Pully
dan sabuk maka pertama menentukan rpm yang di tranmisikan oleh Pully penggerak ke
pada Pully yang di gerakkan dengan menggunakan rumus berikut:

𝑑1 𝑛1
=
𝐷2 𝑛2

Dimana:

n1 = rpm motor listrik (1500 rpm)


n2 = rpm yang di tranmisikan (mm)

d1 = diameter Pulley penggerak (60 mm)

D2 = diameter Pulley yang di gerakan (254 mm )

Maka rpm yang di pada Pully penggerak adalah

𝑑1 𝑛1
=
𝐷2 𝑛2

𝑑1
𝑛2 = 𝑛1
𝐷2

60
𝑛2 = 1500
254

𝑛2 = 354 𝑟𝑝𝑚

Jadi rpm pada Pully penggerak adalah sebesar 354 rpm

Kemudian kita bisa menentukan panjang sabuk yang di butuhkan dengan ukuran
Pully penggerak 60 mm dan ukuran Pully yang di gerakkan 254 mm dan jarak Pully 1
dengan Pully 2 adalah 300 mm maka panjang sabuk yang di butuhkan dapat di tentukan
dengan rumus berikut:

(𝑟2−𝑟1)2
L = π (r1+r2) + 2X 𝑋

Dimana:

L = panjang sabuk

r1 = jari jari Pulley penggerak

r2 = jari jari Pulley yang di gerakan

X = jarak antara poros (300 mm)

π = 3.14

Maka panjang sabuk adalah:

(𝑟2−𝑟1)2
L = π (r1+r2) + 2X+ 𝑋
(127 𝑚𝑚−25,4 𝑚𝑚)2
L = 3,15 (25,4 mm+127 mm) + 2×300 mm+ 300 𝑚𝑚

15.483 𝑚𝑚
L = 3,15×152,4 mm + 600 mm + 300 𝑚𝑚

L = 478,536 mm + 600 mm + 51,6

L = 1.130,1 mm

Jadi panjang keliling sabuk yang di butuhkan adalah sebesar 1.130,1 mm

4.3. Analisis kopling sentrifugal

Untuk analisis kopling sentrifugal pertama kita harus menghitung kecepatan sudut
yang terjadi dengan menggunakan rumus:

2 × 𝜋 × 𝑛1
𝜔=
60

Dimana:

ω = kecepatan sudut

n1= rpm motor listrik (1500 rpm)

Maka kecepatan sudut nya adalah

2 × 𝜋 × 𝑛1
𝜔=
60

2 × 𝜋 × 1.500
𝜔=
60

𝜔 = 157 𝑟𝑎𝑑/s

Karena kecepatan pada saat mulai terjadi kontak adalah ¾ kecepatan sebenarnya, maka
kecepatan pada saat mulai terjadi kontak adalah

3 3
𝜔1 = 4 𝜔1 = 4 × 157 = 117 rad/s

Jari jari kopling sentrifugal adalah 43 mm maka r = 0,043 m. lalu, kita dapatkan gaya
sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu kopling dengan rumus:

𝑃𝑐 = 𝜔2 ×r
Dimana :
Pc = sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu kopling (Nm)

ω = kecepatan sudut (157 rad/s)

r = jari jari kopling sentrifugal (0,043 m)

Maka gaya sentrifugal adalah:

𝑃𝑐 = 𝜔2 ×r
𝑃𝑐 = 1572 × 0,043
𝑃𝑐 = 1.059 Nm

Dan gaya yang masuk ke dalam sepatu kopling yang diakibatkan pegas, yaitu gaya
sentrifugal yang terjadi karena kecepatan pada saat penyatuan , 𝜔1

𝑃𝑠 = 𝜔1 2 r

Dimana:
Ps = gaya sentrifugal pada saat penyatuan (Nm)

r = jari jari kopling sentrifugal (0,043 m)

ω1 = kecepatan sudut saat mulai terjadi kontak (117 rad/s)

Maka gaya sentrifugal pada saat penyatuan adalah:

𝑃𝑠 = 𝜔1 2 r

𝑃𝑠 = 1172 × 0,043

𝑃𝑠 = 588 Nm

Selanjutnya kita dapat menemukan torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling
sentrifugal dengan koefisien gesek kampas kopling adalah 0,45 karena kampas kopling
terbuat dari bahan asbes, rumus yang digunakan sebagai berikut:

Ts = 𝜇 ( 𝑃𝑐 - 𝑃𝑠 ) r × n

Dimana:

Ts = Torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling sentrifugal (Nm)


μ = koefisien gesek kampas kopling adalah 0,45

Pc = gaya sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu kopling (1.059 Nm)

Ps = gaya sentrifugal pada saat penyatuan (588 Nm)

r = jari jari kopling sentrifugal (0,045 m)

n = jumlah sepatu kopling (3)

Maka torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling sentrifugal adalah:

Ts = 𝜇 ( 𝑃𝑐 - 𝑃𝑠 ) r × n

Ts = 0,45(1.059 − 588) 0,045 × 3

Ts = 28,6 Nm

Jadi torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling sentrifugal adalah sebesar 28,6 Nm
Atau 28.600 Nmm. Jadi kopling aman di gunakan karena torsi yang di hasilkan oleh
motor lebih kecil dari torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling sentrifugal Ts > T.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan dan perencanaan yang dilakukan maka hasil


kesimpulannya sebagai berikut:

1. Hasil analisis motor:


a. Daya motor 0,5 HP = 368 Watt
b. Rpm mesin 1.500 rpm
c. Torsi yang di hasilkan mesin 2,34 Nmm

2. Hasil analisis dan spesifikasi tranmisi yang di rancang:


a. Diameter Pully penggerak 60 mm
b. Diameter Pully yang di gerakkan 254 mm
c. Rpm Pully penggerak 1.500 rpm
d. Rpm Pully yang di gerakkan 354 rpm
e. Panjang sabuk V belt 1.130,1 mm

3. Hasil analisis kopling sentrifugal


a. Diameter kopling sentrifugal 86 mm
b. Diameter rumah kopling 102 mm
c. Tebal kampas kopling 0,6 mm
d. Torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling 28.600 Nmm

5.2. Saran

Saat awal menghidupkan mesin diharapkan tidak diberikan beban untuk menjaga
terjadinya motor rusak/terbakar.
DAFTAR PUSTAKA

Timoshenko,S. Dasar-dasar Perhitungan Kekuatan Bahan, Penerbit


Restu Agung.

J. La Heij. Ilmu menggambar bangunan mesin. Cetakan ke-8. PT. Pradya


paramitra. Jakarta. 1999.

Shigley, Joseph E. Perencanaan Teknik Mesin. Edisi ke-4. Erlangga.


Jakarta. 1983.

Khurmi R.S dan Gupta, JK. A Text Book of Machine Design. New Delhi
Eurasia Publishing House (Put) Ltd. 1980.

Anda mungkin juga menyukai