Disusun Oleh:
Al Qamari
Nim: 2105903010101
Dosen Pembimbing :
Jaman sekarang yang di butuhkan bukan hanya mesin yang berkerja tapi juga
mesin yang memiliki efisiensi kerja yang bagus, seperti yang saya jelaskan di atas
kebanyakan mesin pengiris ubi itu tidak menggunakan kopling umumnya hanya
menggunakan puli dan sabuk maka untuk menghentikan mata pisau pengiris ubi otomatis
kita harus mematikan mesin penggerak pada mesin pengiris ubi tersebut hal ini dapat
mengurangi efisiensi dari kerja kita apa lagi kalau mesin yang di gunakan adalah mesin
ketinting yang membutuhkan banyak tenaga untuk menghidupkan kan nya, maka dari
berbagai kendala di atas mulai dari proses pembuatan kripik ubi yang membutuhkan
banyak waktu dan juga kebanyakan mesin pengiris ubi tidak menggunakan kopling
sehingga hal tersebutlah yang mendasari penulis untuk merancang sebuah mesin pengiris
ubi dengan sistem kopling sentrifugal, diharapkan perancangan kali ini dapat menambah
efisiensi kerja dari produsen keripik ubi di Indonesia dan memajukan produsen keripik
ubi Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penulisan Rancangan ini, penulis Membuat batasan masalah hanya pada
Bagian
PEMBAHASAN
Motor adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air, penyedot debu. Dan masih banyak lagi. Klarifikasi motor listrik
dapat di lihat pada gambar berikut (Gambar 1. Klarifikasi Jenis Motor listrik)
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas
digunakan.Motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya,
dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
2.2. Sabuk -V
Sabuk-V adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan
sebagai sumber penggerak, penyalur daya yang efisien atau untuk memantau pergerakan
relatif. Sabuk dilingkarkan pada pulley. Dalam sistem dua pulley, sabuk dapat
mengendalikan pulley secara normal pada satu arah atau menyilang. Sabuk digunakan
sebagai sumber penggerak, di mana sabuk secara kontinu membawa beban dari satu titik
ke titik lain.
Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dapat di lihat
pada Gambar 2.6.(Ukuran penampang Sabuk-V). Tenunan tetoron atau semacamnya
dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk dibelitkan
dikeliling alur puli. Bagian sabuk yang sedang membelit pada pulley ini mengalami
lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga
akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya
yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
Ada beberapa Fungsi Pulley yaitu Mentransmisikan daya dari penggerak menuju
komponen yang digerakkan, Mereduksi putaran, Mempercepat putaran, Memperbesar
torsi, Memperkecil torsi. Adapun Jenis jenis dari pada Pulley adalah Puli rata (flat pulley),
Puli V (V-pulley), Puli poly-V. Contoh salah satu Pulley dapat di lihat pada gambar 2.8
(Gambar Pulley V)
Gambar 4. Pulley V
Selain jenisnya yang beragam, material yang digunakan pada puli juga beragam.
Berikut beberapa material yang digunakan untuk membuat puli antara lain Baja (steels),
Besi tuang (cast irons), Aluminium (aluminum), dan Plastik.
2.4. kopling sentrifugal
Motor induksi yang di gunakan adalah motor ycl dengan daya 0,5 hp atau
spesifikasi lengkap nya sebagai berikut:
Untuk gambar motor induksi yang di gunakan dapat di lihat pada gambar
Untuk spesifikasi sabuk yang di gunakan dapat di lihat pada gambar di bawah
1. Lebar sabuk 12 mm
2. Panjang sabuk 940 mm
3. Kedalaman sabuk 8,25 mm
Untuk spesifikasi Pully Pengerak dapat di lihat pada gambar 8 di bawah ini
1. Diameter Pully 60 mm
2. Lebar Pully 18 mm
3. Lebar rumah kopling 38 mm
4. Diameter rumah kopling 102 mm
Untuk spesifikasi Pully Pengerak dapat di lihat pada gambar 9 di bawah ini
Untuk spesifikasi kopling sentrifugal dapat di lihat pada gambar 10. Di bawah ini
Dimana:
BAB IV
ANALISIS DAN PERHITUNGAN
Motor induksi yang di gunakan pada perancangan kali ini adalah motor ycl dengan
daya 0,5 hp dan rpm 1500, maka untuk menentukan torsi yang di hasilkan dapat
menggunakan rumus berikut:
60 × 𝑝
2×𝜋×𝑛
Dimana:
π = 3,14
60 × 𝑝
2×𝜋×𝑛
60 × 368
2 × 3,14 × 1.500
22.080
= 2,34 Nmm
9.420
Jadi torsi yang di hasilkan oleh motor induksi adalah 2,34 Nmm
Pada perancangan kali ini sistem transmisi yang di gunakan adalah sistem Pully
dan sabuk maka pertama menentukan rpm yang di tranmisikan oleh Pully penggerak ke
pada Pully yang di gerakkan dengan menggunakan rumus berikut:
𝑑1 𝑛1
=
𝐷2 𝑛2
Dimana:
𝑑1 𝑛1
=
𝐷2 𝑛2
𝑑1
𝑛2 = 𝑛1
𝐷2
60
𝑛2 = 1500
254
𝑛2 = 354 𝑟𝑝𝑚
Kemudian kita bisa menentukan panjang sabuk yang di butuhkan dengan ukuran
Pully penggerak 60 mm dan ukuran Pully yang di gerakkan 254 mm dan jarak Pully 1
dengan Pully 2 adalah 300 mm maka panjang sabuk yang di butuhkan dapat di tentukan
dengan rumus berikut:
(𝑟2−𝑟1)2
L = π (r1+r2) + 2X 𝑋
Dimana:
L = panjang sabuk
π = 3.14
(𝑟2−𝑟1)2
L = π (r1+r2) + 2X+ 𝑋
(127 𝑚𝑚−25,4 𝑚𝑚)2
L = 3,15 (25,4 mm+127 mm) + 2×300 mm+ 300 𝑚𝑚
15.483 𝑚𝑚
L = 3,15×152,4 mm + 600 mm + 300 𝑚𝑚
L = 1.130,1 mm
Untuk analisis kopling sentrifugal pertama kita harus menghitung kecepatan sudut
yang terjadi dengan menggunakan rumus:
2 × 𝜋 × 𝑛1
𝜔=
60
Dimana:
ω = kecepatan sudut
2 × 𝜋 × 𝑛1
𝜔=
60
2 × 𝜋 × 1.500
𝜔=
60
𝜔 = 157 𝑟𝑎𝑑/s
Karena kecepatan pada saat mulai terjadi kontak adalah ¾ kecepatan sebenarnya, maka
kecepatan pada saat mulai terjadi kontak adalah
3 3
𝜔1 = 4 𝜔1 = 4 × 157 = 117 rad/s
Jari jari kopling sentrifugal adalah 43 mm maka r = 0,043 m. lalu, kita dapatkan gaya
sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu kopling dengan rumus:
𝑃𝑐 = 𝜔2 ×r
Dimana :
Pc = sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu kopling (Nm)
𝑃𝑐 = 𝜔2 ×r
𝑃𝑐 = 1572 × 0,043
𝑃𝑐 = 1.059 Nm
Dan gaya yang masuk ke dalam sepatu kopling yang diakibatkan pegas, yaitu gaya
sentrifugal yang terjadi karena kecepatan pada saat penyatuan , 𝜔1
𝑃𝑠 = 𝜔1 2 r
Dimana:
Ps = gaya sentrifugal pada saat penyatuan (Nm)
𝑃𝑠 = 𝜔1 2 r
𝑃𝑠 = 1172 × 0,043
𝑃𝑠 = 588 Nm
Selanjutnya kita dapat menemukan torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling
sentrifugal dengan koefisien gesek kampas kopling adalah 0,45 karena kampas kopling
terbuat dari bahan asbes, rumus yang digunakan sebagai berikut:
Ts = 𝜇 ( 𝑃𝑐 - 𝑃𝑠 ) r × n
Dimana:
Pc = gaya sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu kopling (1.059 Nm)
Ts = 𝜇 ( 𝑃𝑐 - 𝑃𝑠 ) r × n
Ts = 28,6 Nm
Jadi torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling sentrifugal adalah sebesar 28,6 Nm
Atau 28.600 Nmm. Jadi kopling aman di gunakan karena torsi yang di hasilkan oleh
motor lebih kecil dari torsi yang dapat di tranmisikan oleh kopling sentrifugal Ts > T.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Saat awal menghidupkan mesin diharapkan tidak diberikan beban untuk menjaga
terjadinya motor rusak/terbakar.
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi R.S dan Gupta, JK. A Text Book of Machine Design. New Delhi
Eurasia Publishing House (Put) Ltd. 1980.