Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Dosen Pengampu

Di susun Oleh

Faiz Arifandy

1505518016

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019

Jl. Rawamangun Muka ,RT 11/RW 14, Rawamangun,Pulo Gebang,Kota Jakarta


Timur ,Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan ................................................................................................... 4

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

A. Kajian Produk.......................................................................................... 5

B. Tuntutan Mesin Pemutar Gerabah ........................................................ 6

C. Analisis Morfologi Mesin Pemutar Gerabah ........................................ 6

D. Morfologi Mesin Pemutar Gerabah....................................................... 8

E. Gambar Mesin …………………………………………………………. 10

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .…………………………………………………………… 13

B. Saran …………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………


15
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa


Tengah yang memiliki berbagai kekayaan alam, kekayaan budaya dan pariwisata.
Disamping itu Kabupaten Klaten juga memiliki potensi sumberdaya usaha kecil dan
menengah yang dapat dikembangkan guna mencapai kesejahteraan masyarakatnya.
Salah satu usaha kecil dan menengah yang dapat dikembangkan di Kabupaten Klaten
ini adalah usaha kecil dan menengah pembuatan kerajinan gerabah. Usaha kecil
pembuatan kerajinan gerabah Kabupaten Klaten berpusat di desa Pagerjurang
Kecamatan Bayat, di desa ini sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya
dari usaha pembuatan kerajinan gerabah. Gerabah merupakan sebuah kerajianan seni
yang memiliki nilai fungsi dan keindahan tersendiri sehingga memiliki nilai jual yang
sangat baik.

Gerabah hasil kerajinan penduduk berfariasi dari ukuran sedang hingga ukuran
besar dan memiliki bentuk yang bermacam-macam tergantung dengan nilai fungsi
maupun keindahan. Hasil kerajinan gerabah penduduk sebagian besar dipasarkan
didaerah Jakarta dan sekitarnya. Kebanyakan para pengrajin membuat sebuah
kelompok kerja yang terdiri dari beberapa pengrajin yang nantinya bekerja sama
dalam pemasaran kerajinan gerabah tersebut. Hal ini dilakukan oleh para pengrajin
untuk memenuhi besarnya permintaan pasar akan kerajinan gerabah yang begitu
tinggi yang tidak bisa diimbangi dengan kemampuan produksi gerabah pengrajin.
Pembuatan kerajinan gerabah di desa Pagerjurang Kecamatan Bayat ini telah
berlangsung selama puluhan tahun dengan mengunakan peralatan yang sangat
sederhana dengan bantuan tenaga manusia sebagai sumber tenaga utamanya. Para
pengrajin secara manual dengan menggunakan tangan maupun kaki memutar sebuah
piringan kayu yang diatasnya terdapat bahan yang akan dibentuk menjadi kerajinan
gerabah. Alat pembuat kerajinan gerabah yang ada saat ini dirasakan kurang
memberikan kenyamanan bagi pengunanya dan kurang memiliki tingkat keamanan
yang mencukupi.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara kerja alat pembuat gerabah yang
mengunakan tenaga manual pengrajin dan bentuk alat kerajian gerabah itu sendiri
yang berupa sebuah piringan kayu yang diputar begitu saja.Akan kerajinan gerabah
yang begitu tinggi yang tidak bisa diimbangi dengan kemampuan produksi gerabah
pengrajin. Pembuatan kerajinan gerabah di desa Pagerjurang Kecamatan Bayat ini
telah berlangsung selama puluhan tahun dengan mengunakan peralatan yang sangat
sederhana dengan bantuan tenaga manusia sebagai sumber tenaga utamanya.

Para pengrajin secara manual dengan menggunakan tangan maupun kaki memutar
sebuah piringan kayu yang diatasnya terdapat bahan yang akan dibentuk menjadi
kerajinan gerabah. Alat pembuat kerajinan gerabah yang ada saat ini dirasakan
kurang memberikan kenyamanan bagi pengunanya dan kurang memiliki tingkat
keamanan yang mencukupi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara kerja alat
pembuat gerabah yang mengunakan tenaga manual pengrajin dan bentuk alat kerajian
gerabah itu sendiri yang berupa sebuah piringan kayu yang diputar begitu saja.
Gambar 1. Pengrajin gerabah dengan metode tradisional

Dari kondisi pengrajin gerabah di daerah tersebut maka penulis akan


mencoba melakukan analisis dan membuat terobosan baru tentang mesin pemutar
gerabah yang nantinya diharapkan akan dapat mempermudah proses produksi
gerabah. Selain itu dengan adanya mesin ini diharapkan mampu meningkatkan hasil
produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan tuntutan desain dan batasan masalah dapat ditarik rumusan


masalah pada mesin pemutar gerabah adalah sebagai berikut :

1. Berapa daya dan jenis sumber tenaga yang cocok digunakan pada mesin

pemutar gerabah ?

2. Bagaimana spesifikasi dari mesin pemutar gerabah yang nyaman bagi

pemakai ?

3. Bagaimana sistem transmisi dan pengatur kecepatan pada mesin pemutar

gerabah yang baik ?


1.3 Tujuan

Tujuan perancangan mesin pemutar gerabah adalah sbagai berikut :

1. Untuk mengetahui berapa daya dan jenis sumber yang cocok digunakan

pada mesin pemutar gerabah.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah spesifikasi dari mesin pemutar gerabah

yang nyaman bagi pemakainya.

3. Untuk mengetahui sistem transmisi dan pengatur kecepatan pada mesin

pemutar gerabah yang baik.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Produk

Mesin pemutar gerabah merupakan sebuah alat yang berfungsi sebagai


pemutar tanah liat dalam proses pembuatan gerabah. Mesin ini menggunakan
motor listrik sebagai sumber tenaga pengerak dimana penguna hanya cukup
menekan pedal gas untuk menjalankan mesin ini. Mesin pemutar gerabah ini
mengunakan sistem transmisi berupa pulley dan roda gigi payung. Pendistribusian
tenaga berawal dari motor listrik ditransmisikan ke pulley 1 yang kemudian
dengan menggunakan belt akan ditransmisikan lagi ke pulley 2 dan selanjutnya
akan distribusikan ke roda gigi payung. Roda gigi payung ini berfungsi untuk
mengubah putaran dari poros horizontal ke poros vertikal.

Ujung dari poros vertikal tersambung dengan sebuah kepala pemutar yang
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan dan membuat benda/gerabah.
Pengguna cukup dengan menginjak/menekan pedal gas untuk mengoperasikan
mesin ini. Ketika motor listrik hidup akibat penekanan pedal gas secara berurutan
akan memutarkan pulley 1 dan pulley 2 dengan belt sebagai perantara, kemudian
akan menggerakan pula poros horizontal dan poros vertikal dengan roda gigi
payung sebagai perantara, yang akhirnya akan mengerakkan kepala pemutar yang
berada diujung poros vertikal. Ketik kepala pemutar berputar secara otomatis
akan memutarkan pula tanah liat (bahan baku kerajianan gerabah).
B. Tuntutan Mesin Pemutar Gerabah

Mesin pemutar gerabah merupakan sebuah alat yang berfungsi sebagai


pemutar tanah liat dalam proses pembuatan gerabah. Mesin pemutar gerabah ini
memeliki berbagai tuntutan mesin yang harus dapat dipenuhi sehingga nantinya
mesin ini dapat diterima dan memenuhi segala kebutuhan pemakai. Berikut tuntutan-
tuntutan dari mesin pemutar gerabah tersebut :

1. Tidak lagi mnggunakan tenaga manusia sebagai tenaga utama pengerak

putarannya.

2. Mudah dalam penggunaan dan perawatannya.

3. Dapat diatur kecepatan putaran dengan mudah pada saat sedang bekerja.

4. Dapat memberi kenyamanan lebih dari pada mesin yang sudah ada.

C. Analisis Morfologi Mesin Pemutar Gerabah

Analisis morfologi adalah suatu pendekatan yang sistematis dalam mencari


sebuah alternatif penyelesaian dengan menggunakan matriks sederhana. Analisis
morfologi suatu mesin dapat terselesaikan dengan memahami karakteristik mesin dan
mengerti akan berbagai fungsi komponen yang akan digunakan dalam mesin. Dengan
segala sumber informasi tersebut selanjutnya dapat dikembangkan untuk memilih
komponen-komponen mesin yang paling ekonomis, segala perhitungan teknis dan
penciptaan bentuk dari mesin yang menarik. Analisis morfologi sangat diperlukan
dalam perancangan mesim pemutar gerabah untuk mendapatkan sebuah hasil yang
maksimal. Berikut adalah gambaran tentang morfologi pada mesin pemutar gerabah :

Tabel 1. Analisis Morfologi Mesin Pemutar Gerabah


Tuntutan Tingkat
No. Persyaratan
Perencanaan Kebutuhan
a. Menggunakan tenaga motor D
1. Energi
b. Dapat diganti dengan penggerak lain W
a. Mekanismenya mudah beroperasi D
b. Mengunakan transmisi untuk D
2. Kinematika
mendapatkan keuntungan mekanis

a. Mudah didapat dan murah harganya D


b. Baik mutunya W
3. Material c. Sesuai dengan standar umum D
d. Memiliki umur pakai yang panjang D
e. Mempunyai sifat mekanis yang baik D
a. Panjang area kerja ± 80 cm D
b. Lebar ± 50 cm D
4. Geometri
c. Tinggi ± 70 cm D
d. Dimensi dapat diperbesar / diperkecil W
a. Sesuai dengan kebutuhan D
5. Ergonomi b. Mudah dipindahkan D
c. Tidak bising D
d. Mudah dioperasikan D

a. Petunjuk pengoperasian mudah D


dimengerti dalam bahas Indonesia
6. Sinyal b. Petunjuk pengoperasian mudah D
dipahami
a. Konstruksi harus kokoh D
b. Bagian yang berbahaya ditutup
7. Keselamatan c. Tidak menimbulkan polusi D
W
a. Dapat diproduksi bengkel kecil D
b. Suku cadang murah dan mudah
8. Produksi didapat D
c. Biaya produksi relatif murah
W
d. Dapat dikembangkan lagi
W

9. Perawatan a. Biaya perawatan murah D


b. Perawatan mudah dilakukan
D
c. Perawatan secara berkala W

10. Transportasi a. Mudah dipindahkan D


b. Perlu alat khusus untuk memindah
D

Keterangan :

1. Keharusan ( Demands ) disingkat D, yaitu syarat mutlak yang harus

dimiliki mesin bila tidak terpenuhi maka mesin tidak diterima.

2. Keinginan ( Wishes ) disingkat W, yaitu syarat yang masih bisa

dipertimbangkan keberadaanya agar jika mungkin dapat dimiliki

oleh mesin yang dimaksud.

D. Morfologi Mesin Pemutar Gerabah


Berdasarkan cara kerja, identifikasi kebutuhan dan keterangan
spesifikasi kebutuhan mesin untuk mendapatkan klasifikasi kebutuhan
komponen yang memiliki nilai ergonomis dan ekonomis, maka dapat
digunakan alternatif penyelesaian tugas desain dengan matriks
morfologi.

Tabel 2. Matriks Morfologi Mesin Pemutar Gerabah

Varian
No. Variabel A B C D
Gabungan
Sumber motor
1. tenaga listrik dan
penggerak Motor listrik Motor torak Manual/tenaga tenaga
manusia manusia

Profil Gabungan
2. rangka siku dan
mesin Kanal UNP Siku persegi
Persegi
Gabungan
roda gigi
3. Sistem payung
transmisi dengan
Belt dan Roda gigi belt dan
Sproket dan rantai Pulley payung pulley

Kepala
4.
pemutar
Kayu Almunium Besi cor

5. Casing Plat Plastik

Berdasarkan tabel matriks morfologi mesin pemutar gerabah yanga

terpilih adalah sebagai berikut :

1. Sumber tenaga pengerak dipilih varian A yaitu motor listrik karena tidak
menimbulkan polusi dan dayanya relatif kecil.
2. Profil rangka mesin dipilih varian C yaitu profil persegi karena profil persegi
memiliki kekuatan yang sangat baik, selain itu profil ini juga memiliki berat
yang baik sehingga dapat mengurangi getaran yang mungkin terjadi pada
mesin ketika mesin tersebut bekerja.
3. Sistem transmisi dipilih varian D yaitu gabungan antara belt dan pulley
dengan roda gigi payung. Alasan pemilihan belt dan pulley karena belt dan
pulley sangat mudah digunakan sedangkan roda gigi payung dipilih karena
untuk mengubah putaran poros horizontal menjadi putaran vertikal.
4. Kepala pemutar dipilih varian A yaitu kayu hal ini dikarenakan pengunaan
kayu dirasa akan aman bagi tangan pemakai selain itu kayu juga tahan akan
korosi.
5. Casing dipilih varian A yaitu plat, plat yang akan digunakan adalah plat eyser.
Alasan pengunaan plat eyser ini dikarenakan lebih murah dan umum
digunakan sebagai casing.

E. Gambar Mesin

1. Gambar Teknologi

Gambar 2. Mesin Pemutar Gerabah

Keterangan gambar :

1. Motor listrik 8. Pillow Block Bearing

2. Rangka utama 9. Kepala pemutar

3. Pulley 10. Baut dan ring

4. V-belt 11. Casing

5. Pelindung sisi 12. Kolor gas

6. Poros 13. Pedal gas


7. Roda gigi payung

2. Cara Kerja Mesin

Mesin pemutar gerabah ini bekerja ketika pedal gas ditekan dengan terlebih
dahulu menyalakan motor listrik dengan menghidupkan tombol power suppley
on/off. Ketika pedal gas ditekan akan menghidupkan motor listrik dan memutar
pulley yang tersambung dimotor listrik. Dengan bantuan belt putaran tersebut
akan diteruskan pada pulley yang terpasang pada poros horizontal. Berputarnya
poros horizontal akan memutarkan pula roda gigi payung pinion yang terpasang
disalah satu ujung dari poros horizontal tersebut. Roda gigi payung pinion akan
mengerakkan roda gigi payung besar yang terdapat pada poros vertikal. Roda
gigi payung besar yang berputar akan memutarkan pula poros vertikal dan juga
kepala pemutar yang tersambung diujung bagian atas poros vertikal.
3. Langkah Pengoperasian Mesin

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengoperasian mesin pemutar

gerabah ini adalah sebagai berikut :

a. Siapkan bahan dasar pembuatan gerabah yang berupa tanah liat yang telah

disesuaikan tingkat kelenturannya sesuai dengan ketentuan.

b. Letakkan tanah liat secukupnya diatas kepala pemutar.

c. Nyalakan motor listrik dengan menekan tombol ON pada power supley.

d. Pijak pedal gas untuk memutar kepala pemutar dan sesuaikan kecepatan

putaran yang diinginkan.

e. Ketika putaran sudah dirasa cukup, atur suian baut yang terletak dibawah

pijakan.
f. Bentuk bahan tanah liat tersebut hingga menjadi bentuk yang diinginkan

sambil menekan pedal gas untuk memutar kepala pemutar.

g. Lepaskan pijakan ketika telah didapatkan bentuk yang diinginkan

untuk menghentikan putaran kepala pemutar.

h. Setelah selesai dan didapat bentuk yang diinginkan angkat gerabah tersebut,

untuk memisahkan gerabah yang menempel pada kepala pemutar dapat

menggunakan seutas tali.

i. Lepaskan kepala pemutar dengan melepas mur kepala pemutar yang

terpasang dengan poros vertikal jika ukuran gerabah yang dibuat cukup

besar dan tidak memungkinkan untuk memisahkannya dari kepala pemutar.

j. Matikan motor listrik dengan menekan tombol OFF pada power supley.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil perancanagan mesin pemutar gerabah dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Tenaga penggerak : motor AC 250 Watt, model DOL 250-2

2. Spesifikasi dari mesin pemutar gerabah adalah sebagai berikut :

a. Spesifikasi mesin : panjang 760mm x lebar 400mmx tinggi 700mm.

b. Rangka : mild steel profil persegi 40x20x3mm, dengan sistem

penyambungan rangka mengunakan pengelasan.

c. Casing : plat eyser 0,8 mm, penyambungan dengan rangka

mengunakan baut.

3. Sistem transmisi mesin pemutar gerabah mengubah motor listrik

sebagai sumber utama tenaga pengerak dimana putarannya

diturunkan dari putaran 2850rpm menjadi 296,87rpm dengan

komponen berupa 2 pulley diameter 2,5 inch dan 12 inch, v-belt A-

57, 2 poros pejal diameter 1 inch, roda gigi payung dengan

perbandingan Z1=25 dan Z2=50. Kecepatan putar mesin pemutar

gerabah ini dapat diatur kecepatannya dengan mengunakan pedal

pengatur kecepatan putar sesuai dengan kebutuhan saat bekerja.

B. SARAN
Perancangan mesin pemutar gerabah ini masih jauh dari sempurna, baik dari

segi kualitas bahan, penampilan, dan sistem kerja/fungsi. Oleh karena itu, untuk

dapat menyempurnakan rancangan mesin ini perlu adanya pemikiran yang lebih

jauh lagi dengan segala pertimbangannya. Beberapa saran untuk langkah yang

dapat membangun dan menyempurnakan mesin ini adalah sebagai berikut :

a. Pengaturan kecepatan putar dengan mengunakan pedal pengatur kecepatan

dirasa masih kurang sempurna dalam memperoleh kecepatan putaran yang

diinginkan, diharapkan kedepannya dilakukan modifikasi lagi untuk

menyempurnakannya.

b. Dimensi tinggi mesin dirasakan terlalu tinggi sehingga menganggu sedikit

kenyamanan penguna, serta posisi pedal yang terlalu sempit ruang

geraknya, untuk kedepannya diharapkan dilakukan sedikit modifikasi atas

tinggi mesin dan posisi pedal untuk mendapatkan kenyamanan yang lebih

bagi penggunanya.

DAFTAR PUSTAKA
a. Boediono. 2008. Ekonomi Mikro. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
b. Darmawan Harsokusoemo. 2004. Pengantar Perancangan
Teknik. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
c. G. Niemann. 1992. Elemen Mesin Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
d. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri.1998.AnggaranPerusahaan.Yogyakarta:
BPFE- Yogyakarta.
e. Nasution, Arman Hakin. 2006.Manajemen Industri. Yogyakarta: Andi
f. Sato, G.Takesi. 1986. Menggambar Mesin Menurut Standar Iso.
Jakarta: Pradnya Paramita
g. Shigley, E. Josep dan Mitchell, D. Larry. 1984. Perencanaan Teknik Mesin.
Jakarta: Erlangga.
h. Sularso dan Suga, Kiyokatsu. 1991. Dasar Perencanaan Dan
Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.
i. Tata Sudia dan Saito, Shinroku. 2005. Pengetahuan Bahan Teknik.
Jakarta: Pradnya Paramita.
j. Zainun Achmad. 1999. Elemen Mesin 1. Bandung : Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai