METODOLOGI PERANCANGAN
”RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET ARANG ”
KELOMPOK 8
ANNISA FARADILLA (221012)
ABY GAEL BATE’ (221002)
KHALIMATUZZADDIAH (221051)
HILDA SAFIRA (221041)
ARDELLA SEPTIARA (221016)
2B
( http://babel.ac.id/558/1/Mesin%20Pencetak%20Bri )
RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET ARANG, Polman Bangka Belitung
Prinsip Kerja :
Mesin ini menggunakan motor AC Single Phase atau Motor AC 1 Fasa sebagai sumber
daya penggerak, reducer roda gigi cacing sebagai pengubah putaran dari besar menjadi kecil
menyesuaikan daya yang dibutuhkan sistem pengaduk dan pencetak, dan menggunakan
transmisi roda gigi payung sebagai penerus sekaligus pembagi daya putar dari reducer ke
pengaduk dan pencetak. Untuk pengadukan yaitu menggunakan poros dengan 2 bagian
lengan yang terhubung sebagai pengaduk adonan serta pelat yang terhubung pada tuas
pengaduk sebagai pendorong adonan ke corong tabung menuju screw. Pada pencetakan
briket, digunakan screw untuk mempermudah operator dalam memotong briket dengan
waktu yang tepat tanpa terkacau karena briket yang keluar terlalu cepat, panjang screw juga
memengaruhi padat briket yang di hasilkan maka dari itu digunakan screw yang panjang
untuk mengurangi pengulangan pencetakan briket. Pemotong briket yang digunakan yaitu
sistem manual dengan pelat sebagai pemotong adonan briket yang bisa di
gerakkan maju mundur.
Bagian-bagian Mesin
Keterangan:
1. Rangka Utama
2. Bak Penampung (Hopper)
3. Saluran Keluar (Outlet)
4. Penutup
5. Poros
6. Penggiing
7. Pintu masuk arang
8. Penggilas
9. Setelan
10. AS penggilas
11. Bantalan
12. Puli penggiling
13. Sabuk (V-Belt)
14. Puli motor
15. Motor
16. Baut
( https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/16219 )
Prinsip kerja :
Mengunakan dua roll yang berfungsi sebagai penekan dari briket. Ada
juga dengan cara pencetakan dengan piston atau dengan penekanan tinggi. Pada
alat ini untuk mencetak briket mempergunakan sistem hidrolik dengan
memanfaatkan tekanan fluida oli (minyak pelumas) yang dialirkan dari pompa oli.
2.1.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC
( https://jurnal.polines.ac.id/index.php/rekayas )
RANCANG BANGUN PENCETAK BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA
DENGAN SISTEM PNEUMATIK DENGAN KONTROL PLC, Polman Semarang
Prinsip kerja :
Ketika saklar ditekan, silinder A maju untuk membawa bahan baku, silinder C
turun menarik bahan baku kedalam cetakan, silinder A kembali keposisi semula untuk
mengisi bahan baku dari hopper. Silinder B turun menumbuk bahan baku didalam
cetakan kemudian kembali keposisi semula, silinder C naik mendorong briket ke atas
landasan, sinder A maju membawa bahan baku sekaligus mendorong briket ke saluran
keluar. Seluruh sistem tersebut dikontrol dengan PLC.
Spesifikasi Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol
PLC
- Dimensi Mesin : Panjang 400 mm, lebar 300 mm, dan tinggi 650 mm
- Kapasitas Mesin : Menghasilkan 36 briket/menit, mampu menahan beban sebesar
933,3 N pada suhu 200˚C selama 22 menit
-Sistem Kontrol : PLC Festo 4.10
Bagian-Bagian Mesin
1. Hopper
2. Silinder
3. Penumbuk
4. Pengarah
5. Rangka Meja
6. Penyangga Silinder
7. Poros pengarah
8. Pembawa
9. Landasan
10. Panel Kontrol
Kualitas Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC
2.1.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor
( http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@fi )
Prinsip kerja :
Penggilingan arang menjadi tepung dengan menggunakan sistem disk mill, lalu
dicampur dengan lem tepung kanji dan air diaduk sampai merata menggunakan mixer,
terakhir adonan ditekan menggunakan screw conveyor (poros berulir) dan di cetak
dengan cetakan briket, kemudian briket dikeringkan. Saat screw conveyor dijalankan
maka motor gear akan menggerakkan poros, sehingga pisau screw conveyor yang
berada pada poros mulai berotasi dan menyebabkan material yang ada bergerak ke
depan bersamaan dengan palung di bawah pisau.
Spesifikasi Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw
Conveyor
- Dimensi mesin : 166 Cm x 74.5 cm x 125 cm
- Kapasitas mesin : 100 kg/jam
Bagian-bagian Mesin
1. Motor listrik
2. Screw conveyor
3. Pully dan sabuk
4. Dusk mill
5. Penyaring
Kualitas Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw
Conveyor
Kelebihan : 1. Bisa memiliki multi inlet dan discharge point.
2. Dapat mentransferkan material secara horizontal dan vertikal.
3. Low maintenance dan cost.
Kekurangan : 1. Low safety.
2. Material yang ditransferkan harus lebih kecil dari pada besar pitch.
2.1.5. Mesin Pencetak Arang Briket Manual
( https://repository.ummat.ac.id/410/ )
RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET TONGKOL JAGUNG
MENGGUNAKAN TENAGA MANUAL, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MATARAM
Prinsip kerja :
Bubuk arang yang telah dicampur dengan tapioka dimasukan kedalam
masing-masing silinder cetakan. Kemudian, turunkan tutup atas cetakan pas dengan
silinder cetakan. Tekan tuas penekan dan tahan selama beberapa menit untuk
memadatkan hasil cetakan. Setelah itu tarik ke atas silinder cetakan supaya briket
yang sudah dicetak dapat diambil.
KESIMPULAN :
Mesin pencetak Briket Arang dengan menggunakan tenaga motor lebih efisien karena
perakitannya mudah, perawatan mudah, berkualitas dan awet, mudah dicari di pasaran, suku
cadangnya tersedia, dan juga peletakan komponennya mudah. Tapi, rangka atau body serta
porosnya akan dibuat lebih simple untuk mengurangi material yang akan digunakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Daftar Tuntutan
3.1.1. Mesin Pencetak Arang Briket Dengan Motor AC 1 fasa
No. Tuntutan Penjelasan
3.1.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC
No. Tuntutan Penjelasan
1. Desain 1. Komponen dari mesin mudah didapatkan di pasaran.
2. Konstruksi mesin yang sederhana.
3. Komponen yang tidak telalu banyak dan cenderung
sama.
2. Proses Manufaktur 1. Terdapat bagian yang dibuat dengan memakai mesin
yang ada di ATS
2. Proses pembuatan komponen tidak rumit.
3. Tidak lama dalam proses pengerjaan komponennya.
3. Perakitan 1. Dapat dirakit dengan mudah.
2. Dapat dirakit dengan peralatan yang tersedia.
3. Perakitan tidak memerlukan jangka waktu yang lama.
4. Perakitan tidak memerlukan orang banyak.
4. Pengoperasian 1. Operator tidak diperlukan banyak.
2. Untuk mengoperasikan mesin tidak memerlukan
waktu yang cukup lama.
3. Mengoperasikan mesin ini tidak rumit.
5. Proses Perawatan 1. Proses perawatan termasuk mudah.
2. Perawatannya tidak dalam waktu yang dekat.
6. Biaya dan waktu 1. Waktu dalam mengerjakan komponen tidak lama.
2. Dalam menyediakan komponen itu tidak dibutukan
waktu yang lama.
7, Keamanan 1. Aman terhadap suhu.
2. Aman terhadap operator.
3.1.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor
No. Tuntutan Penjelasan
1 Desain >Tidak terlalu banyak menggunakan komponen
komponen mesin
>Dimensi yang tidak terlalu banyak mengambil
tempat
>konstruksi mesin yang tidak begitu rumit
2.proses manufaktur
>Dapat mengoptimalkan penggunaan material
>proses pengerjaan tidak memerlukan waktu yang
begitu lama
>material yang digunakan ada di ats
3.perakitan
>proses perakitan tidak memerlukan banyak orang
>proses perakitan tidak membutuhkan waktu yang
banyak
>proses perakitan tidak memerlukan alat khusus
4.pengoperasian
>tidak membutuhkan operator yang banyak
>penyettingan yang tidak rumit
>tidak perlu menggunakan operator dengan
keahlian khusus
5. Proses perawatan
>tidak memerlukan perawatan yang khusus
>tidak memerlukan biaya yang lebih dalam
perawatan
>mudah dalam proses perawatannya
1. Rangka utama
4. Penutup
5. Poros
6. Penggiling
8. Penggilas
9. Setelan
10. As penggilas
11. Motor
3.2.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC
3.2.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor
3.3.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC
No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
1.
3.4.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor
No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
3.5.5. Mesin Pencetak Arang Briket Manual
No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3