Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODOLOGI PERANCANGAN
”RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET ARANG ”

KELOMPOK 8
ANNISA FARADILLA (221012)
ABY GAEL BATE’ (221002)
KHALIMATUZZADDIAH (221051)
HILDA SAFIRA (221041)
ARDELLA SEPTIARA (221016)
2B

AKADEMI TEKNIK SOROAKO


JI. Soemantri Brojonegoro No. 1 Sorowako - Sulawesi Selatan 92984,
Telp. {021) 5249100 ext 3801-3804: Fax (021) 5249589;
Website : www.ats-soroako.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi masyarakat Indonesia pada saat ini masih tergantung pada
bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar yang dikonsumsi masyarakat indonesia saat ini
seperti minyak, gas dan batu bara yang termasuk energi fosil yang tidak dapat diperbarui.
Dalam masa tertentu, sumber energi ini akan habis dan tidak dapat diperbarui lagi. Energi
ramah lingkungan dapat dijumpain di seluruh Indonesia seperti tempurung kelapa, serbuk
gergaji, dan sekam padi dan sebagainya. (Arifin, 2020)
Briket merupakan salah satu sumber energi yang dapat diperoleh dari biomassa
yang digunakan sebagai energi alternatif pengganti energi minyak bumi dan energi
lainnya yang umumnya berasal dari fosil. Briket arang merupakan bentuk energi
terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat
banyak tersedia di lingkungan. Lebih lanjut, briket arang diartikan sebagai bahan bakar
yang berbentuk padat dengan kandungan karbon, memiliki nilai kalori yang tinggi, dan
mampu menyala pada waktu yang cukup lama (Isa et al., 2012).
Selain itu, Arifah (2017) mengartikan briket arang sebagai arang yang
mempunyai bentuk tertentu dengan kerapatan yang tinggi, yang dapat diperoleh dengan
cara pengempaan arang halus campur dengan bahan perekat. Pada pengertian ini
menjelaskan bahwa briket arang tidak serta merta hana berasal dari bahan baku seperti
limbah pertanian dan kehutanan melainkan membutuhkan bahan lain yakni perekat.
Perekat berperan secara signifikan dalam kualitas briket arang yang dihasilkan. Jenis
perekat dengan kualitas tertentu akan membuat briket arang mampu memiliki
karakteristik dengan kadar ari yang relatif lebih rendah, kadar abu yang rendah, dan kadar
zat menguap yang rendah sehingga waktu bakar serta nilai kalor yang diperoleh lebih
besar (Ningsih et al., 2016).
Terbatasnya penggunaan briket ini karena kurangnya sosialisasi pemerintah
kepada masyarakat serta kurang menyebarnya pendistribusian briket. Bentuk briket yang
siap dipasarkan yaitu bentuk slinder dan kubus. Adapun mesin pembuatan briket ini
dirancang untuk mempermudah pekerjaan manusia, dengan adanya mesin pembuatan
briket ini pekerjaan yang lebih praktis.
Untuk mengatasi keterbatasan ataupun kelemahan pembuatan briket dengan cara
manual, maka dibuatlah suatu alat pencetak arang briket secara otomatis yang mampu
memproduksi dengan kapasitas yang lebih tinggi di bandingkan dengan cara manual serta
dapat di gunakan atau di operasikan oleh penggunanya, pekerjaan dengan manual
dialihkan dan ditinggalkan proses pengerjaannya dengan menggunakan mesin. Faktor
utama pengalihan ini dikarenakan masyarakat menginginkan pengerjaannya dilakukan
dengan waktu yang cepat ataupun singkat dan mendapatkan kapasitas kerja yang lebih
produktif. Dengan dilandasi pada latar belakang diatas maka penulis ingin merancang
bangun suatu mesin yang diharapkan mampu melakukan pencetakan pada briket dengan
hasil kerja yang baik dan dapat memproduksi dalam jumlah yang lebih besar dengan
waktu yang digunakan juga lebih singkat. Dan mesin pencetak briket arang ini
diperuntukan bagi para produsen arang agar lebih mudah dan cepat untuk menghasilkan
banyak arang dalam waktu yang singkat, selain itu juga model atau bentuk arang yang
dapat lebih menarik perhatian pelanggan. Seperti yang dilakukan oleh produsen arang di
daerah Timampu, Luwu Timur produksi arang masih dilakukan secara manual sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan produk arang yang banyak.
Agar produsen arang dapat memenuhi banyaknya kebutuhan konsumen untuk arang,
maka mesin ini digunakan supaya produsen dapat memproduksi arang dengan cepat dan
efisien serta menghemat tenaga manusia.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas meliputi :
1. Bagaimana merancang dan membangun mesin pencetak arang briket ?
2. Bagaimana cara menghasilkan Briket Arang dalam jumlah yang banyak dengan waktu
yang singkat ?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Merancang dan membangun mesin pencetak arang briket.
2. Menghasilkan mesin yang mampu membuat Briket Arang dengan jumlah yang banyak
dan dalam waktu yang singkat.
BAB II
REFERENSI MESIN
2.1. Desain Mesin
2.1.1. Mesin Pencetak Arang Briket Dengan Motor AC 1 fasa

( http://babel.ac.id/558/1/Mesin%20Pencetak%20Bri )
RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET ARANG, Polman Bangka Belitung
 Prinsip Kerja :
Mesin ini menggunakan motor AC Single Phase atau Motor AC 1 Fasa sebagai sumber
daya penggerak, reducer roda gigi cacing sebagai pengubah putaran dari besar menjadi kecil
menyesuaikan daya yang dibutuhkan sistem pengaduk dan pencetak, dan menggunakan
transmisi roda gigi payung sebagai penerus sekaligus pembagi daya putar dari reducer ke
pengaduk dan pencetak. Untuk pengadukan yaitu menggunakan poros dengan 2 bagian
lengan yang terhubung sebagai pengaduk adonan serta pelat yang terhubung pada tuas
pengaduk sebagai pendorong adonan ke corong tabung menuju screw. Pada pencetakan
briket, digunakan screw untuk mempermudah operator dalam memotong briket dengan
waktu yang tepat tanpa terkacau karena briket yang keluar terlalu cepat, panjang screw juga
memengaruhi padat briket yang di hasilkan maka dari itu digunakan screw yang panjang
untuk mengurangi pengulangan pencetakan briket. Pemotong briket yang digunakan yaitu
sistem manual dengan pelat sebagai pemotong adonan briket yang bisa di
gerakkan maju mundur.

 Spesifikasi Mesin Pencetak Arang Briket Dengan Motor AC 1 fasa


- Kapasitas Mesin : 10 Kg/Jam
- Daya Motor Listrik : 0,00609HP
- Jarak pemindahan : 50 cm
- RPM : 25-150 rpm
- Installasi screw : Horizontal
- Kemiringan konveyor : K= 1,0 (0°)
- Koefisisensi hambatan empirik : 𝜇 = 2,5
- Diameter koefisiensi perhitungan : D’ = 0,160 meter
- Diameter konveyor desain : D = 0,160 meter

 Bagian-bagian Mesin

Keterangan:
1. Rangka Utama
2. Bak Penampung (Hopper)
3. Saluran Keluar (Outlet)
4. Penutup
5. Poros
6. Penggiing
7. Pintu masuk arang
8. Penggilas
9. Setelan
10. AS penggilas
11. Bantalan
12. Puli penggiling
13. Sabuk (V-Belt)
14. Puli motor
15. Motor
16. Baut

 Kualitas Mesin Pencetak Arang Briket Dengan Motor AC 1 fasa


Kelebihan : Konstruksi mesin yang kokoh, penerus daya yang klop tidak
membutuhkan gigi tambahan, pembuatan briket yang cepat dan
tidak memakan bnyak tempat.
Kekurangan : Banyak menggunakan material rangka dan poros, penggunaan
gear differential yang mahal di pasaran.

2.1.2 Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Hidrolik

( https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/16219 )

PERANCANGAN MESIN PEMBUAT BRIKET, UNS

 Prinsip kerja :
Mengunakan dua roll yang berfungsi sebagai penekan dari briket. Ada
juga dengan cara pencetakan dengan piston atau dengan penekanan tinggi. Pada
alat ini untuk mencetak briket mempergunakan sistem hidrolik dengan
memanfaatkan tekanan fluida oli (minyak pelumas) yang dialirkan dari pompa oli.

 Spesifikasi Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Hidrolik


- Kapasitas mesin : 125 detik atau 2,08 menit per briket.
- Dimensi mesin : (80 x 6 cm) x (40 x 40 cm) x (100 x 4 cm)
 Bagian-bagian Mesin
1. Tabung minyak (oli) hidrolik
2. Rangka
3. Saringan
4. Pompa hidrolik
5. Hose / saluran oli hidrolik
6. Valve-valve

 Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Hidrolik


Kelebihan : 1. Tidak memiliki bagian yang bergerak, ventilasi, seal dan
lainnya.
2. Tidak bersuara dan bergetar.
3. Kinerjanya tidak habis dimakan waktu.
4. Menghasilkan output yang besar dengan Input yang kecil.

Kekurangan : 1. Elemen mesinnya merupakan produk yang sulit didapat.


2. Sedikit orang yang tau cara pengoprasiannya.

2.1.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC

( https://jurnal.polines.ac.id/index.php/rekayas )
RANCANG BANGUN PENCETAK BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA
DENGAN SISTEM PNEUMATIK DENGAN KONTROL PLC, Polman Semarang
 Prinsip kerja :
Ketika saklar ditekan, silinder A maju untuk membawa bahan baku, silinder C
turun menarik bahan baku kedalam cetakan, silinder A kembali keposisi semula untuk
mengisi bahan baku dari hopper. Silinder B turun menumbuk bahan baku didalam
cetakan kemudian kembali keposisi semula, silinder C naik mendorong briket ke atas
landasan, sinder A maju membawa bahan baku sekaligus mendorong briket ke saluran
keluar. Seluruh sistem tersebut dikontrol dengan PLC.
 Spesifikasi Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol
PLC
- Dimensi Mesin : Panjang 400 mm, lebar 300 mm, dan tinggi 650 mm
- Kapasitas Mesin : Menghasilkan 36 briket/menit, mampu menahan beban sebesar
933,3 N pada suhu 200˚C selama 22 menit
-Sistem Kontrol : PLC Festo 4.10

 Bagian-Bagian Mesin
1. Hopper
2. Silinder
3. Penumbuk
4. Pengarah
5. Rangka Meja
6. Penyangga Silinder
7. Poros pengarah
8. Pembawa
9. Landasan
10. Panel Kontrol

 Kualitas Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC

Kelebihan: 1. Fluida kerja yang digunakan (udara) mudah diperoleh.


2. Aman terhadap kebakaran dan suhu.
3. Pengawasan lebih mudah.
4. Fluida kerja cepat.
Kekurangan :1. Gaya tekan terbatas atau relative kecil.
2. Pelumasan udara mampat.
3. Ketidakteraturan gerakan pada kecepatan yang relative kecil.

2.1.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor
( http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@fi )
 Prinsip kerja :
Penggilingan arang menjadi tepung dengan menggunakan sistem disk mill, lalu
dicampur dengan lem tepung kanji dan air diaduk sampai merata menggunakan mixer,
terakhir adonan ditekan menggunakan screw conveyor (poros berulir) dan di cetak
dengan cetakan briket, kemudian briket dikeringkan. Saat screw conveyor dijalankan
maka motor gear akan menggerakkan poros, sehingga pisau screw conveyor yang
berada pada poros mulai berotasi dan menyebabkan material yang ada bergerak ke
depan bersamaan dengan palung di bawah pisau.
 Spesifikasi Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw
Conveyor
- Dimensi mesin : 166 Cm x 74.5 cm x 125 cm
- Kapasitas mesin : 100 kg/jam

 Bagian-bagian Mesin
1. Motor listrik
2. Screw conveyor
3. Pully dan sabuk
4. Dusk mill
5. Penyaring
 Kualitas Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw
Conveyor
Kelebihan : 1. Bisa memiliki multi inlet dan discharge point.
2. Dapat mentransferkan material secara horizontal dan vertikal.
3. Low maintenance dan cost.
Kekurangan : 1. Low safety.
2. Material yang ditransferkan harus lebih kecil dari pada besar pitch.
2.1.5. Mesin Pencetak Arang Briket Manual

( https://repository.ummat.ac.id/410/ )
RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET TONGKOL JAGUNG
MENGGUNAKAN TENAGA MANUAL, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MATARAM

 Prinsip kerja :
Bubuk arang yang telah dicampur dengan tapioka dimasukan kedalam
masing-masing silinder cetakan. Kemudian, turunkan tutup atas cetakan pas dengan
silinder cetakan. Tekan tuas penekan dan tahan selama beberapa menit untuk
memadatkan hasil cetakan. Setelah itu tarik ke atas silinder cetakan supaya briket
yang sudah dicetak dapat diambil.

 Spesifikasi Mesin Pencetak Arang Briket Manual


- Dimensi mesin : P 50 cm × L 50 cm × T 100 cm
- Kapasitas mesin : 2,907 kg/jam.
 Bagian-bagian Mesin
1. Rangka alat
2. Alas rangka
3. Tuas penekan
4. Pemegang cetakan
5. Tutup atas cetakan
6. Engsel
7. Silinder Cetakan

 Kualitas Mesin Pencetak Arang Briket Manual


Kelebihan : Tidak menggunakan energi listrik sehingga cara pengerjaannya
yang mengunakan tenaga manusia sebagai penggerak utama. Dan
juga dari segi biaya termasuk kedalam kategori ekonomis.
Kekurangan : Ukuran hasil cetak tidak bisa di atur sesuai keinginan konsumen.
Serta jumlah arang yang dihasilkan lebih sedikit daripada
menggunakan mesin otomatis.

KESIMPULAN :
Mesin pencetak Briket Arang dengan menggunakan tenaga motor lebih efisien karena
perakitannya mudah, perawatan mudah, berkualitas dan awet, mudah dicari di pasaran, suku
cadangnya tersedia, dan juga peletakan komponennya mudah. Tapi, rangka atau body serta
porosnya akan dibuat lebih simple untuk mengurangi material yang akan digunakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Daftar Tuntutan
3.1.1. Mesin Pencetak Arang Briket Dengan Motor AC 1 fasa
No. Tuntutan Penjelasan

3.1.2 Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Hidrolik


No. Tuntutan Penjelasan
1. Proses manufaktur 1. Material komponen yang di gunakan dapat di
temukan di sekitar atau di ATS.
2. Proses manufaktur dapat di lakukan di ATS.
3. Material yang di gunakan mudah di dapat dan sesuai
dengan fungsinya.
2. Desain 1.Bahan tidak mahal dan mudah di dapat.
2. Dimensi mesin yang di buat sesuai dengan ruang di
lapangan.
3. Bahan yang di gunakan tidak menimbulkan suara
bising.
4. Jumlah komponen yang digunakan sedikit.
3. Perakitan 1. Mudah di rakit.
2. Membutuhkan waktu yang tidak lama untuk
merakitnya.
3. Tidak membutuhkan mekanik khusus atau
profesional.
4. Pengoperasian 1. Proses pengoperasian yang mudah.
2. Tidak membutuhkan operator yang banyak.
3. Tidak memerlukan banyak oli.
5. Proses perawatan 1. Perawatan yang mudah.
2. Tidak membutuhkan perawatan khusus.
3. Komponen yang mudah rusak mudah di temukan
penggantinya.

3.1.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC
No. Tuntutan Penjelasan
1. Desain 1. Komponen dari mesin mudah didapatkan di pasaran.
2. Konstruksi mesin yang sederhana.
3. Komponen yang tidak telalu banyak dan cenderung
sama.
2. Proses Manufaktur 1. Terdapat bagian yang dibuat dengan memakai mesin
yang ada di ATS
2. Proses pembuatan komponen tidak rumit.
3. Tidak lama dalam proses pengerjaan komponennya.
3. Perakitan 1. Dapat dirakit dengan mudah.
2. Dapat dirakit dengan peralatan yang tersedia.
3. Perakitan tidak memerlukan jangka waktu yang lama.
4. Perakitan tidak memerlukan orang banyak.
4. Pengoperasian 1. Operator tidak diperlukan banyak.
2. Untuk mengoperasikan mesin tidak memerlukan
waktu yang cukup lama.
3. Mengoperasikan mesin ini tidak rumit.
5. Proses Perawatan 1. Proses perawatan termasuk mudah.
2. Perawatannya tidak dalam waktu yang dekat.
6. Biaya dan waktu 1. Waktu dalam mengerjakan komponen tidak lama.
2. Dalam menyediakan komponen itu tidak dibutukan
waktu yang lama.
7, Keamanan 1. Aman terhadap suhu.
2. Aman terhadap operator.

3.1.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor
No. Tuntutan Penjelasan
1 Desain >Tidak terlalu banyak menggunakan komponen
komponen mesin
>Dimensi yang tidak terlalu banyak mengambil
tempat
>konstruksi mesin yang tidak begitu rumit

2.proses manufaktur
>Dapat mengoptimalkan penggunaan material
>proses pengerjaan tidak memerlukan waktu yang
begitu lama
>material yang digunakan ada di ats

3.perakitan
>proses perakitan tidak memerlukan banyak orang
>proses perakitan tidak membutuhkan waktu yang
banyak
>proses perakitan tidak memerlukan alat khusus

4.pengoperasian
>tidak membutuhkan operator yang banyak
>penyettingan yang tidak rumit
>tidak perlu menggunakan operator dengan
keahlian khusus
5. Proses perawatan
>tidak memerlukan perawatan yang khusus
>tidak memerlukan biaya yang lebih dalam
perawatan
>mudah dalam proses perawatannya

3.1.5. Mesin Pencetak Arang Briket Manual


No. Tuntutan Penjelasan

3.2 Pembagian Fungsi Komponen


3.2.1. Mesin Pencetak Arang Briket Dengan Motor AC 1 fasa

No. Komponen Fungsi Komponen

1. Rangka utama

2. Bak penampung (hopper)

3. Saluran keluar (outlet)

4. Penutup

5. Poros

6. Penggiling

7. Pintu masuk arang

8. Penggilas

9. Setelan

10. As penggilas

11. Motor

3.2.2 Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Hidrolik


No. Komponen Fungsi Komponen
1. Tabung minyak (oli) hidrolik Berfungsi sebagai penampungan oli hidrolik.
2. Rangka Berfungsi sebagai dudukan dari suatu komponen mesin.
3. Saringan Berfungsi untuk menyaring material asing atau gram
halus yang di akibatkan kikisan material dalam sistem
hidrolik, sehingga kotoran tadi tidak akan merusak
komponen lainnya.
4. Pompa hidrolik Berfungsi untuk memompa atau mengirimkan cairan
hidrolik dari tangki hidrolik ke dalam silinder hidrolik.
5. Hose / saluran oli hidrolik Berfungsi untuk menyalurkan cairan hidrolik dari dalam
tangki hidrolik ke silinder hidrolik.
6. Valve-valve Berfungsi untuk mengatur jalannya oli hidrolik, valve
hidrolik ada yang bekerja secara manual dan ada juga
yang bekerja secara otomatis. Valve yang bekerja
otomatis ini berfungsi untuk mengamankan tekanan,
maksudnya jika tekanan berlebih maka valve otomatis
akan segara bekerja dengan sendirinya dengan cara
membuka kran untuk mengalirkan cairan hidrolik
kembali ke dalam tangki hidrolik

3.2.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC

No. Komponen Fungsi Komponen

1. Hopper Berfungsi sebagai tempat masuknya bahan baku yang akan


dicetak.
2. Silinder Berfungsi sebagai pembawa/pendorong bahan baku untuk
dicetak dan dikeluarkan dari cetakan.
3. Penumbuk Berfungsi sebagai komponen yang membantu mencetak
bahan baku.
4. Pengarah Berfungsi sebagai komponen yang membantu
mengarahkan silinder.
5. Rangka meja Berfungsi sebagai dudukan semua komponen mesin.
6. Penyangga silinder Berfungsi sebagai dudukan silinder.

7. Poros pengarah Berfungsi sebagai komponen yang membantu


mengarahkan pengarah.
8. Pembawa Berfungsi membantu membawa bahan baku untuk dicetak.

9. Landasan Berfungsi sebagai landasan berbagai komponen selain


panel kontrol.
10. Panel kontrol Berfungsi sebagai pusat pengontrolan gerakan dari mesin.

3.2.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor

No. Komponen Fungsi Komponen

1. Motor listrik Berfungsi sebagai sebuah perangkat elektromagnetik


yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
2. Screw conveyor Berfungsi memindahkan material yang mempunyai daya
alir.
3. Pully dan sabuk Berfungsi melanjutkan putaran dari poros satu ke poros
yang lainnya.
4. Dusk mill Berfungsi sebagai alat pengecil bahan yang dapat
menghasilkan produk dalam ukuran sedang maupun
halus.
5. Penyaring Berfungsi sebagai suatu alat dengan metode pemisahan
berbagai campuran partikel padat sehingga didapat
ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari
kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan
menggunakan alat pengayakan yang berupa kawat
berlubang dengan satuan mesh.

3.2.5. Mesin Pencetak Arang Briket Manual

No Komponen Fungsi Komponen

1. Rangka alat Berfungsi sebagai tempat pemasangan komponen


mengakomodasikan dari alat pencetak.
2. Alas rangka Berfungsi sebagai tempat dudukan dari rangka, serta
untuk menahan getaran dari komponen yang bekerja.

3. Tuas penekan Berfungsi untuk memberikan tekanan terhadap


silinder cetakan sehingga akan memadatkan hasil cetakan.

4. Pemegang cetakan Berfungsi untuk memegang cetakan, alat ini


disambungankan dengan pengelasan pada rangka alat dan
cetakan.
5. Tutup atas cetakan Berfungsi untuk penahan cetakan pada saat
proses pencetakan briket.

6 Engsel Berfungsi sebagai maju mundur tuas penekan. Engsel


disambungkan kerangka dan lengan penekan.

7. Silinder cetakan Berfungsi memeberikan bentuk atau dimensi serta


sifat permukaan briket yang terbuat dari pipe steam

3.3 Alternatif Fungsi Bagian


3.3.1. Mesin Pencetak Arang Briket Dengan Motor AC 1 fasa
No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

3.3.2 Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Hidrolik


No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

3.3.3. Mesin Pencetak Arang Briket Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC
No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

1.

3.4.4. Mesin Briket Arang Dengan Sistem Dusk Mill Memakai Screw Conveyor
No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
3.5.5. Mesin Pencetak Arang Briket Manual
No. Fungsi Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Anda mungkin juga menyukai