KARYA :
Dani Setiawan 1)
Akademi Teknik Soroako
1)
E-mail : dani@ats-sorowako.ac.id
Simon Parekke 2)
2)
Akademi Teknik Soroako
DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD REGGY SHEPTYAN
TEKNIK MESIN
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul "Bangun Mesin Pembuat Mie", Karya Dani Setiawan
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, diharapkan
saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.
ii
Abstrak
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul……………………………………………………………………..i
Kata Pengantar……………………………………………………………………..ii
Abstrak……………………………………………………………………………..iii
Daftar Isi ................................................................................................………….iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................……………………..1
Latar Belakang................................................................................................1
Rumus Masalah……………………………………………………………...1
Tujuan Penelitian………………………………………………………….…1
Manfaat Penelitian…………………………………………………………...1
DAFTAR PUSTAKA............................................................………………………12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia, mie merupakan salah satu bahan makanan pokok. Berdasarkan data dari World
Instant Noodles Association (WINA), jumlah konsumsi mie instan di Indonesia pada 2019 mencapai
12,52 miliar sajian, di bawah China sebesar 41,45 miliar sajian. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai
negara konsumen mie terbanyak kedua di dunia. Makanan yang berbahan dasar tepung terigu ini
menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat sebagai pengganti nasi karena pengolahannya yang
relatif mudah.
Rumus Masalah
Proses pembuatan mie mentah dengan cara tradisional yang memerlukan keterampilan khusus
dan tenaga yang besar mengakibatkan rendahnya jumlah produksi mie. Salah satu alat tradisional
pembuatan mie adalah dengan menggunakan bambu besar dengan kapasitas produksi 1/5 kali
dibandingkan menggunakan mesin pemotong mie yang berhasil dibuat menggunakan motor listrik
dengan daya 0,5 hp dan kecepatan putar 1400 rpm (Purnomo, 2019). Penelitian lain telah
menghasilkan alat bantu pomotongan adonan mie menggunakan motor listrik berdaya 0,5 hp yang
menghasilkan mie dengan penampang mie sebesar 2 mm × 2 mm dengan kapasitas produksi 3,32
kali lebih besar dibandingkan dengan
pemotongan secara tradisional (Rofarsyam, 2017). Namun mesin-mesin tersebut hanya membantu
dalam proses pemotongan saja sedangkan pemipihan adonan masih dilakukan secara manual. Proses
pemipihan adonan yang harus dilakukan secara berulang-ulang agar mie benar-benar pulen
membutuhkan porsi waktu produksi yang cukup lama (Rustandi, 2011). Beberapa penelitian telah
menghasilkan alat pemipih dan pemotong mie sekaligus yang menggunakan motor dengan daya 0,5
hp dan kecepatan putar 1400 rpm (Sinaga & Sihombing, 2020), yang salah satunya menghasilkan mie
dengan penampang mie sebesar 2 mm × 2 mm.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil peninjauan secara langsung pada dua UMKM lokal, sebagian pedagang lokal
telah menggunakan alat bantu pemipihan dan pomotongan adonan mie sehingga pembuatan mie
menjadi lebih mudah. Alat tersebut digerakkan oleh tenaga manusia dengan cara memutar engkol
yang terhubung pada poros pemipih atau poros pemotong. Pada satu UMKM, alat pembuat mie
tersebut tidak terdiri dalam satu konstruksi mesin sehingga membutuhkan waktu lagi dalam
perpindahan dari proses pemipihan ke proses pemotongan. Selain itu, kapasitas alat tersebut relatif
kecil dan masih menggunakan tenaga manusia sebagai tenaga penggerak sehingga alat tersebut
masih kurang mendukung dalam proses produksi massal.
Manfaat Penelitian
Karya ini menghasilkan rancang bangun mesin pembuat mie yang memipihkan adonan basah yang
kemudian dipotong-potong sehingga membentuk mie dengan profil dan dimensi tertentu. Mesin ini
digerakkan dengan tenaga motor dan telah dirancang dalam satu konstruksi mesin dengan dimensi
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pelaku UMKM setempat sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas produksi mie mereka. Mesin dirancang dengan spesifikasi: dimensi mesin
800 mm × 600 mm × 1200 mm dengan daya motor penggerak 0,5 hp dan kecepatan putaran 1400
rpm yang menghasilkan potongan mie berdimensi 3 mm × 3 mm sesuai kebutuhan UMKM lokal.
1
Dalam penelitian ini juga diamati apa permasalahan utama dalam penggunaan mesin seperti ini.
BAB II
METODE PENULISAN/PENELITIAN
Prinsip kerja dari mesin pembuat mie ini adalah putaran motor listrik dihantarkan melalui sistem
transmisi puli dan sabuk dengan poros penghubung antara puli dan roda gigi sehingga memutar
poros pemipih yang menekan adonan mie menjadi tipis. Adonan masuk melalui saluran masuk (A).
Kemudian adonan akan masuk ke dalam poros pemotong sehingga akan terpotong dengan dimensi
yang telah ditentukan, yaitu ukuran 3 mm × 3 mm, dan keluar melalui saluran keluar (B).
Keterangan:
1. Sumber putaran dari motor listrik.
2. Poros penghubung digerakkan dengan perantara puli dan sabuk.
3. Putaran diteruskan melalui roda gigi dan memutar poros pemipih yang permanen.
4. Roda gigi meneruskan putaran ke roda gigi perantara.
5. Roda gigi perantara meneruskan putaran ke roda gigi yang terhubung dengan poros pemotong.
2
6. Roda gigi menyebabkan poros pemotong 1 berputar.
7. Roda gigi menyebabkan poros pemipih berputar.
8. Roda gigi menyebabkan poros pemotong 2 berputar sehingga adonan terbentuk menjadi mie.
Ketebalan adonan saat dipipihkan dapat diatur dengan pengatur ketebalan adonan mie. Adonan
mengalami proses pemipihan yang bukan hanya satu kali saja sehingga menghasilkan adonan mie
yang lebih pulen.
𝑛3
𝑛4
𝑛2
𝑛1
Diameter puli 1 dan 3 adalah 3” (76,2 mm), dan diameter puli 2 adalah 12” (304,8 mm). Kecepatan
putaran puli kedua adalah
Kecepatan putaran puli ketiga adalah 𝑛3 = 𝑛2 dan kecepatan putaran puli keempat adalah 𝑛4 = 87,5
rpm. Diameter puli 4 adalah
Selanjutnya dilakukan perhitungan panjang keliling sabuk dengan bantuan diagram berikut.
3
Gambar 3. Diagram sistem transmisi
Jarak antarporos adalah 𝐶1 = 410 mm dan 𝐶2 = 400 mm. Panjang sabuk pertama adalah
𝜋 3
𝐿 = 2𝐶 (𝑑 − 𝑑 )2
+ (𝑑 + 𝑑 ) +
1 1 2 1 2 2 1
8𝐶1
𝜋 3
= 2 ∙ 410 mm +(76,2 mm + 304,8 mm) + (304,8 mm − 76,2 mm)2
2 8 ∙ 410 mm
≈ 1466,3 mm
𝜋 3
𝐿2 = 2𝐶2 + (𝑑3 + 𝑑4 ) + (𝑑4 − 𝑑3)2
2 8𝐶1
4
𝜋 3
= 2 ∙ 400 mm + (76,2 mm + 304,8 mm) + (304,8 mm − 76,2 mm)2
2 8 ∙ 400 mm
≈ 1447,5 mm
Gambar 4 menunjukkan dua buah roda gigi dengan jumlah gigi 𝑧1 = 40 dan 𝑧2 = 54.
𝑛5
𝑛6
Kecepatan putaran roda gigi pertama adalah 𝑛5 = 𝑛4 = 87,5 rpm dan kecepatan putaran roda gigi
kedua adalah
𝑛5 𝑧1 87,5 rpm ∙ 40
𝑛6 = = ≈ 64,815
rpm 54
𝑧2
Gambar 5 menunjukkan tiga buah roda gigi dengan jumlah gigi 𝑧3 = 𝑧4 = 31 dan 𝑧5 = 42.
𝑛8 𝑛7
𝑛10
𝑛9
𝑛11
Gambar 5. Kecepatan putaran roda gigi pada poros pemipih dan poros pemotong
5
Kecepatan putaran roda gigi ketiga adalah 𝑛7 = 𝑛6 , kecepatan putaran roda gigi keempat adalah 𝑛8 = 𝑛7 , dan kecepatan
putaran roda gigi kelima adalah
Kecepatan putaran roda gigi keenam adalah 𝑛10 = 𝑛9 dan kecepatan putaran roda gigi ketujuh adalah 𝑛11 = 𝑛10 .
Diameter poros yang dihitung adalah poros 1 dengan beban yang berasal dari motor listrik dengan daya 𝑃 = 0,5 hp ≈
372,84 watt dan kecepatan putaran 𝑛 = 1400 rpm. Daya tersebut diteruskan dengan menggunakan transmisi puli
dan sabuk, dengan diameter puli 𝑑1 = 76,2 mm. Besar momen puntir dari motor listrik adalah
𝐹𝑢2
𝐹𝑢1
𝐹𝐵
𝐹𝐴
6
7
2𝑀𝑝1 2 ∙ 2543,3 N mm
𝐹𝑢1 = = ≈ 66,75 N
76,2 mm
𝑑1
1 1
𝑀𝑝2 = 𝐹𝑢1 𝑑2 ≈ ∙ 66,75 N ∙ 304,8 mm = 10172,7 N mm
2 2
Besar gaya keliling yang terjadi pada sabuk 2 adalah
2𝑀𝑝2 2 ∙ 10172,7 N mm
𝐹𝑢2 = = = 267 N
76,2 mm
𝑑3
Gambar 7 adalah diagram benda bebas (DBB) yang digunakan untuk menggambarkan arah dan besar
gaya-gaya yang bekerja pada poros.
𝐹𝑢2 𝐹𝑢1
𝐹𝐵 𝐹𝐴
55 mm 55 mm 100 mm
𝑀𝑏2
𝑀𝑏1
𝑀𝑏3
Gaya-gaya reaksi pada tumpuan poros ditentukan menggunakan syarat kesetimbangan statis sebagai
berikut:
8
∑ 𝑀𝐴 = 0
𝐹𝐵 = 228,86 N
∑ 𝐹𝑦 = 0
𝐹𝐴 − 𝐹𝑢1 − 𝐹𝑢2 + 𝐹𝐵 = 0
𝐹𝐴 = 104,89 N
9
Dengan demikian, momen bengkok maksimal adalah 12586,7 N mm dan besar momen gabungan
dengan adalah
𝑀𝑅 2
= √𝑀 2 + 0,75(𝛼0 𝑀𝑝2
𝑏,𝑚𝑎𝑘𝑠
) ≈ 15363,52 N mm
Diameter poros minimum dengan tegangan bengkok ijin 𝜎𝑏,𝑖𝑗 = 47 N⁄mm2 adalah
3 𝑀𝑅
≈ 14,8 mm
𝑑=√
0,1𝜎𝑏,𝑖𝑗
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diameter minimum untuk poros 1 adalah 14,8 mm. Pada
mesin pembuat mie, poros yang digunakan memiliki diameter 25 mm.
10
𝐹𝐵 = 228,86 N
∑ 𝐹𝑦 = 0
𝐹𝐴 − 𝐹𝑢1 − 𝐹𝑢2 + 𝐹𝐵 = 0
𝐹𝐴 = 104,89 N
Dengan demikian, momen bengkok maksimal adalah 12586,7 N mm dan besar momen gabungan dengan adalah
2
𝑀𝑅 = √𝑀 2 + 0,75(𝛼0 𝑀𝑝2
11
) ≈ 15363,52
𝑏,𝑚𝑎𝑘𝑠 N mm
Diameter poros minimum dengan tegangan bengkok ijin 𝜎𝑏,𝑖𝑗 = 47 N⁄mm2 adalah
3 𝑀𝑅
𝑑=√ ≈ 14,8 mm
0,1𝜎𝑏
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diameter minimum untuk poros 1 adalah 14,8 mm. Pada mesin
pembuat mie, poros yang digunakan memiliki diameter 25 mm.
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pengujian pertama, adonan dipipihkan 2x dan masuk ke poros pemotong. Setelah
pemipihan pertama, adonan tidak ditaburi terigu melainkan hanya dilipat dan dipipihkan kembali.
Hasilnya, adonan melengket pada poros pemipih dan pemotong. Namun melengketnya adonan
tersebut juga disebabkan oleh adonan yang tidak kalis. Pada pengujian kedua, adonan ditaburi terigu
saat proses pemipihan. Hasilnya, adonan tidak sepenuhnya melengket pada poros pemipih, namun
hasil pemotongan tidak sepenuhnya terpisah antara satu potongan dengan potongan yang lain. Pada
pengujian ketiga, diperoleh fakta bahwa adonan yang lebih tebal membuat adonan tidak melengket
pada poros. Potongan mie dengan ukuran 3 mm × 3 mm dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan adonan yang dibuat dari 1 kg tepung terigu, 400 ml telur dan 1 sendok teh garam, dibutuhkan
waktu sekitar 3 menit untuk pemipihan 2 hingga 3 kali dan waktu sekitar 5 menit untuk pemotongan.
13
PENUTUP
Simpulan
Penelitian rancang bangun ini menghasilkan mesin pembuat mie, yaitu pemipih dan
pemotong mie, dengan ketebalan pemipihan adonan yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
Mesin ini menggunakan penggerak berupa motor listrik 1 fasa dengan daya 0,5 hp, tegangan
220 V, dan kecepatan putar 1400 rpm. Tujuh buah roda gigi digunakan untuk mereduksi
kecepatan putaran menjadi 50 rpm. Sistem transmisi menggunakan puli dan sabuk dua
tingkat dengan rasio tiap tingkat sebesar 1:4. Dari hasil uji coba diperoleh temuan bahwa
adonan yang tidak kalis menyebabkan melengketnya adonan pada poros pemipih dan
pemotong, penaburan terigu pada proses pemipihan dan pemotongan dapat mengurangi
tingkat kelengketan adonan, dan semakin tebal adonan maka semakin rendah tingkat
kelengketan adonan.
Saran
Mesin ini dapat dioptimasi dengan menambahkan penabur terigu otomatis pada proses
pemipihan untuk mempermudah operator mesin dalam mengurangi tingkat kelengketan
adonan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, R. D., Tiyasmihadi, T., & Sidi, P. (2018). Perancangan dan pembuatan mesin roll
press cutting otomatis penggiling adonan mie. Conference on Design, Manufacture,
Engineering and Its Application. Surabaya.
Purnomo, J. D. (2019). Perancangan alat pencetak mie yang ergonomis. Institut Teknologi
Nasional Malang, Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri. Malang:
Tugas Akhir.Program Studi Teknik Industri.
Rahadi, A. S. (2012). Perancangan mesin pemipih dan pemotong adonan mie. Universitas
Negeri Yogyakarta, Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin. Yogyakarta: Proyek
Akhir.Program Studi Teknik Mesin.
Rofarsyam. (2017, April). Mesin pemotong adonan mie mekanisme gerak rotasi penggerak
motor listrik 0,5 hp. Jurnal Rekayasa Mesin, 12(1).
Rustandi, D. (2011). Powerful UKM: produksi mi (1 ed.). (C. Prabowo, Ed.) Solo: Solo
Metagraf.
Setiawan, B. D. (2015). Perancangan mesin pemipih dan pemotong adonan mie. Universitas
Wijaya Putra Surabaya, Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin. Surabaya: Tugas
Akhir.Program Studi Teknik Mesin.
Sinaga, R., & Sihombing, R. (2020, Desember). Perancangan mesin pemipih dan pemotong
adonan mie dengan kapasitas produksi 35 kg/jam. Jurnal Rotor, 2(1).
World Instant Noodles Association.(n.d.). (Nissin Foods Holdings Co.,Ltd.) Retrieved
2020, from
https://instantnoodles.org/en/common_en/pdf/EN_MARKET_VOLUME_3LG_A4_202
0.pdf
15