Anda di halaman 1dari 19

PERANCANGAN TRANSMISI PADA MESIN PENGIRIS UBI

KAPASITAS 30KG/JAM

Dosen Pengampu :

MASYKUR, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh:

Nama : Masyhur Abrari Natuah

NIM : 2105903010003

Prodi : Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR ACEH BARAT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, karena berkat rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas elemen mesin ini dengan judul
“rancang mesin pengiris ubi kapasitas 24 kg/jam”.

Penyusunan Rancangan ini dilakukan guna untuk menyelesaikan tugas salah satu
mata kuliah yaitu mk Rancangan Elemen Mesin I

Dalam kegiatan penulis untuk menyelesaikan Rancangan ini, penulis telah banyak
mendapat bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu
maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Masykur ST. MT dan teman teman teknik mesin

Akhir kata penulis mengharapkan adanya sumbang saran yang dapat bermanfaat
bagi penulis untuk memperbaiki Rancangan ini

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Aceh Barat, 17 Februari 2023

(Masyhur Abrari Natuah)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................... 1

1. Latar belakang ...................................................................................................... 1


2. Batasan masalah ................................................................................................... 2
3. Tujuan perancangan ............................................................................................. 2
4. Manfaat dari rancangan ........................................................................................ 2

BAB II .............................................................................................................................. 3

1. Pengertian umum .................................................................................................. 3


2. Landasan teori komponen yang di rancang .......................................................... 5

BAB III ............................................................................................................................. 9

1. Rpm yang di butuhkan rumah mata pisau ............................................................ 9


2. Ukuran Pulley yang di butuhkan .......................................................................... 9
3. Panjang sabuk-V ................................................................................................. 10
4. Daya motor ......................................................................................................... 11

BAB IV ........................................................................................................................... 12

1. Menentukan rpm yang di butuhkan rumah mata pisau ....................................... 12


2. Menentukan ukuran Pulley ................................................................................. 12
3. Menentukan panjang sabuk-V ............................................................................ 12
4. Analisis daya motor ............................................................................................ 13

BAB V ............................................................................................................................ 15

1. Kesimpulan ........................................................................................................ 15
2. Saran ................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telah banyak membantu umat manusia dalam


memudahkan melakukan pekerjaan yang dihadapi sehingga diperoleh efesiensi kerja
yang tinggi. Adanya penemuan baru di bidang teknologi adalah salah satu bukti bahwa
kebutuhan umat manusia selalu bertambah dari waktu ke waktu di samping untuk
memenuhi kebutuhan manusia munculnya penemuan baru dilatar belakangi tenaga
manusia yang terbatas seperti halnya dalam penanganan proses pembentukan dari
pengiris ubi yang selama ini masih dilakukan sangat tradisional. Peminat keripik ubi
dipasaran meningkat setiap hari nya, jenis penirisan ubi yang beredar di pasar juga
semakin banyak jenis dan ukurannya. Sehingga para produsen keripik ubi kewalahan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti yang telah dituliskan di atas, penangananya
masih dilakukan sangat sederhana, di antaranya adalah dengan menggunakan pisau dapur
atau pun pisau khusus yang diharapkan akan menghasilkan lebih baik lagi. Sistem
pemotongan mesin didominasi dengan cara manual, sehingga hasil yang capai kurang
memenuhi harapan seperti bentuk, hasil pengirisan ubi serta ketebalan produk yang tidak
seragam, lama waktu pembuatan. Sehingga hal ini merupakan suatu halangan dan
kebatasan dalam peningkatan mutu dan jumlah produk.

Para produsen khususnya pembuatan keripik ubi mempunyai masalah terdiri dari
dalam penanganan peningkatan produknya, yaitu dalam menghasilkan produk yang baik
dan bermutu serta pembuatanya lebih cepat dan efisien hal ini dapat menjadikan hasil
yang diperoleh tidak maksimal.

Akibat pembuatan keripik ubi yang masih sangat sederhana sehingga hasil produk
dan kualitas tidak dapat dicapai yang diharapkan. Di samping itu pekerjaan yang cukup
lama dan membutuhkan banyak tenaga kerja, dan dinilai dari segi efisiensi tentu tidak
ekonomis. Hal ini mendasari dan melatar belakangi, maka dirancang suatu mesin yang
mampu membuat keripik ubi dengan hasil produk yang lebih besar dan kualitas yang
bentuk yang baik dan seragam.
1.2. Batasan Masalah

Dalam penulisan Rancangan ini, penulis Membuat batasan masalah hanya pada
bagian:

1. Merancang elemen elemen penggerak pada mesin pengiris ubi seperti : puli,sabuk
dan motor penggerak
2. Menganalisis elemen mesin yang telah di rancang

1.3. Tujuan Perancangan

1. Menyelesaikan mata kuliah Rancangan Elemen Mesin I


2. Memastikan daya pada motor
3. Menentukan diameter puli penggerak dan puli yang di gerakan

1.4. Manfaat dari Rancangan

1. Sebagai sarana pembelajaran baru


2. Sebagai peranannya untuk memajukan pembangunan dibidang industri rumah
tangga.
3. Sebagai tempat menerapkan ilmu yang dipelajari dari perkuliahan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Umum
Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna
khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat
diperlukan, terutama untuk peningkatan produksi dan kualitas hasil yang dibuat. Pada
umumnya ubi sudah merupakan produk yang sangat banyak dijumpai dipasaran dan
merupakan suatu jenis makanan ringan juga sebagai makanan sampingan yang sangat
digemari oleh masyarakat.

Berbagai cara dijumpai untuk melakukan pengirisan atau pemotongan ubi,


diantaranya menggunakan pisau dapur. Cara ini adalah cara yang sangat sederhana
dilakukan orang, untuk menggunakannya dibutuhkan keahlian khusus dan kebiasaan
menggunakan peralatan. (Gambar 2.1. Pengiris Ubi Dengan Pisau)

Gambar 2.1. Pengiris Ubi Dengan Pisau

Pengirisan ubi dengan cara diatas, hasil yang diperoleh atau ketebalan ubi sangat
bergantung pada tingkat keahlian, kebiasaan dan pengalaman sipekerja melakukan
pengirisan.

Namun tak hanya dengan cara dia atas, pengirisan juga dapat dilakukan dengan
cara lain dan menggunakan peralatan lain dan sering juga dijumpai, yaitu dengan
peralatan Serut seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. (Gambar 2.2. Pengiris
Ubi Dengan Serut)
Gambar 2.2. Pengiris Ubi Dengan Serut

Cara ini sepenuhnya menggunakan tangan dan tenaga orang yang melakukan
penyayatan. ketebalan sayatan dapat diatur dengan penyetelan posisi mata pisau pada
permukaan lubang yang ada pada papan peluncur irisan. Penggunaan alat ini perlu
hatihati, terlebih pada saat bahan kerupuk yang hendak diiris semakin habis, karena dapat
melukai tangan ketika mengumpankan bahan ubi. Bentuk penyayatan pada produk sedikit
mengalami pengurutan sehingga hasilnya kurang begitu baik.

Pembuatan keripik ubi ada juga dilakukan dengan mesin manual, diputar dengan
tangan tanpa mengunakan motor penggerak. Mesin ini dilengkapi dengan dua buah mata
pisau, yang pemotongannya terhadap bahan ubi saling bergantian. Bahan ubi setelah
dibentuk bulat panjang diumpankan ke mata pisau yang sedang berputar. Bentuk
pemotongan sedikit mengalami perubahan dari bentuk semula, sedikit lonjong dan hasil
penyayatannya juga membentuk gerigi kecil dan bergelombang. Ketebalannya juga relatif
tidak sama, hal ini dikarenakan adanya pengaruh tekanan vertikal terhadap bagian produk
yang dipotong (Gambar 2.3. Mesin keripik Ubi Manual)

Gambar 2.3. Mesin keripik ubi manual


2.2. Landasan teori Komponen Yang Akan Di Rancang

Mesin pengiris kerupuk ubi ini didalam penggunaannya diharapkan berjalan


dengan baik jika didukung dengan bagian komponen-komponen yang baik dan terencana,
adapun bagian-bagian yang dimaksud adalah :

2.2.1. Motor Penggerak

Motor adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air, penyedot debu. Dan masih banyak lagi. Klarifikasi motor listrik
dapat di lihat pada gambar berikut (Gambar 2.4. Klarifikasi Jenis Motor listrik)

Gambar 2.4. Klarifikasi Jenis Motor listrik

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas
digunakan.Motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya,
dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di


industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor
induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem
tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas
yang besar. Contoh dapat dilihat pada Gambar 2.4 (Motor induksi)
Gambar 2.5. Motor Induksi

Motor yang di gunakan untuk rancangan ini adalah motor dengan daya 0,25 HP dan
1430 rpm seperti gambar 2.6 (gambar motor yang di pakai) di bawah :

Gambar 2.6. Motor Induksi yang di pakai

2.2.2. Sabuk -V
Sabuk-V adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan
sebagai sumber penggerak, penyalur daya yang efisien atau untuk memantau pergerakan
relatif. Sabuk dilingkarkan pada pulley. Dalam sistem dua pulley, sabuk dapat
mengendalikan pulley secara normal pada satu arah atau menyilang. Sabuk digunakan
sebagai sumber penggerak, di mana sabuk secara kontinu membawa beban dari satu titik
ke titik lain.
Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dapat di lihat
pada Gambar 2.6.(Ukuran penampang Sabuk-V). Tenunan tetoron atau semacamnya
dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk dibelitkan
dikeliling alur puli. Bagian sabuk yang sedang membelit pada pulley ini mengalami
lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga
akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya
yang besar pada tegangan yang relatif rendah.

Gambar 2.7. Ukuran Penampang sabuk-v

2.2.3. Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai pendukung pergerakan
belt atau sabuk lingkar untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi
menghantarkan suatu daya. Cara kerja Pulley sering digunakan untuk mengubah arah dari
gaya yang diberikan dan mengirimkan gerak rotasi.

Ada beberapa Fungsi Pulley yaitu Mentransmisikan daya dari penggerak menuju
komponen yang digerakkan, Mereduksi putaran, Mempercepat putaran, Memperbesar
torsi, Memperkecil torsi. Adapun Jenis jenis dari pada Pulley adalah Puli rata (flat pulley),
Puli V (V-pulley), Puli poly-V. Contoh salah satu Pulley dapat di lihat pada gambar 2.8
(Gambar Pulley V)
Gambar 2.8. Pulley V

Selain jenisnya yang beragam, material yang digunakan pada puli juga beragam.
Berikut beberapa material yang digunakan untuk membuat puli antara lain Baja (steels),
Besi tuang (cast irons), Aluminium (aluminum), dan Plastik.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Rpm Yang Di Butuhkan Rumah Mata Pisau

Untuk membuat mesin pengiris ubi dengan kapasitas 30 kg/jam maka dibutuhkan
jumlah putaran tertentu pada rumah mata pisau dimana untuk mesin pengiris ubi 1 kali
putaran menghasilkan 1 irisan ubi. Rpm untuk mata pisau dapat di tentukan dengan rumus

30𝑘𝑔/𝐽𝑎𝑚
n2 = /𝑀
𝑡

Di mana:

n2 = rpm mata pisau

M = massa 1 irisan ubi (0,00175 kg)

t = waktu (60 menit)

3.2. Ukuran Pulley yang di butuhkan

Setelah rpm nya di dapat kan maka selanjutnya adalah menentukan diameter
Pulley yang sesuai dengan diameter Pulley penggerak pada motor adalah 2 inchi atau
50,8mm dan Rpm motor penggerak adalah 1430 rpm, maka untuk menentukan diameter
Pulley yang di gerakkan adalah dengan rumus:

𝑛1 𝐷2
=
𝑛2 𝑑1
Kemudian di ubah menjadi:
𝑛1
𝐷2 = 𝑑1
𝑛2

Dimana: n1 = rpm motor listrik (1430 rpm)

n2 = rpm yang di butuhkan

d1 = diameter Pulley penggerak (50,8 mm)

D2 = diameter Pulley yang di gerakan


3.3. Panjang sabuk-V

Pada sistem transmisi tentunya memiliki yang namanya sabuk, sistem transmisi
yang di rancang dapat di lihat pada gambar 3.1(gambar sistem transmisi)

D2

d1

Gambar 3.1. sistem transmisi

Dimana : x = jarak antara kedua poros adalah 300 mm

Maka Setelah kedua diameter Pulley di ketahui selanjutnya adalah menentukan


panjang sabuk-V yang dibutuhkan dengan jarak antara poros adalah 300 mm, maka rumus
yang digunakan adalah:

(𝑟2−𝑟1)2
L = π (r1+r2) + 2X 𝑋

Dimana: L = panjang sabuk

r1 = jari jari Pulley penggerak

r2 = jari jari Pulley yang di gerakan

X = jarak antara poros (300 mm)

π = 3.14
3.4. Daya motor

Seperti yang di jelaskan di atas motor listrik adalah penggerak utama pada rancangan ini,
motor yang di gunakan adalah motor induksi dengan daya 0,25 HP dan Rpm 1430.
diameter rumah mata pisau adalah 250 mm dan berat 2 kg, maka untuk menentukan daya
yang di pakai adalah dengan rumus berikut:

Pb =T . ω

Dimana : T = torsi (N.m)

ω = kecepatan sudut

Untuk menentukan torsi nya maka di gunakan rumus :

T =F.d

Dimana: F = gaya yang bekerja

d = diameter rumah mata pisau

Untuk menentukan kecepatan sudut ω maka digunakan rumus:

2. 𝜋. 𝑛2
𝜔=
𝑡

Dimana : n2 = rpm Mata Pisau

t = waktu

Untuk menentukan gaya yang bekerja maka digunakan rumus :

F =M.g

Dimana : M = massa rumah mata pisau

g = gaya gravitasi

Setelah daya yang dibutuhkan di ketahui kemudian di kurangi dengan daya yang
di hasilkan motor yaitu 0,25 HP (0,1875 kW) untuk mengetahui efisiensi motor saat di
gunakan
BAB IV

PERHITUNGAN DAN ANALISIS

4.1. Menentukan Rpm Rumah Mata Pisau


Seperti yang dijelaskan di atas untuk mendapatkan kapasitas ubi 30 kg/jam
pastinya di butuhkan rpm tertentu pada rumah mata pisau. Sebelum itu perlu di ketahui
Massa ubi adalah 0,00175 kg dan waktu perjam nya adalah 60 menit, berikut penyelesaian
nya:

30𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
n2 =
𝑡
/𝑀

30𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
n2 = /0,00175𝑘𝑔
60𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

0,5𝑘𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
n2 = = 286 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,00175𝑘𝑔

Jadi rpm yang di butuhkan adalah 286 rpm, karena mesin harus menghasilkan 286 irisan
permenit dimana 1 irisan ubi butuh 1 kali putaran atau revolusi jadi 286 irisan butuh 286
revolusi per menit

4.2. Menentukan Ukuran Pulley

Sebelum menentukan diameter Pulley yang di gerakan (D2) perlu di ketahui


diameter Pulley penggerak (d1) adalah 50,8 dan Rpm motor penggerak (n1) adalah 1430
dan juga rpm yang di butuhkan pada Pulley penggerak (n2) adalah 286, jadi penyelesaian
nya sebagai berikut :

𝑛1
𝐷2 = 𝑑1
𝑛2

1430 𝑚𝑚
𝐷2 = 50,8 𝑚𝑚
286 𝑚𝑚

𝐷2 = 50,8𝑚𝑚 .5 = 254 𝑚𝑚

Jadi diameter Pulley yang di gerakan adalah 254 mm atau (10 inchi)
4.3. Menentukan Panjang Sabuk-V

Sabuk adalah komponen yang penting pada suatu sistem transmisi Pulley dan
sabuk jadi untuk menentukan panjang sabuk-V yang dibutuhkan maka perlu diketahui
ukuran beberapa komponen seperti, jarak antar poros (X = 300 mm), jari jari Pulley
penggerak (r1 = 25,4 mm) dan jari jari Pulley yang di gerakan (r2 127mm) setelah di
ketahui panjang sabuk-V (L) dapat di tentukan dengan cara berikut :

(𝑟2−𝑟1)2
L = π (r1+r2) + 2X+ 𝑋

(127 𝑚𝑚−25,4 𝑚𝑚)2


L = 3,15 (25,4 mm+127 mm) + 2×300 mm+ 300 𝑚𝑚

15.483 𝑚𝑚
L = 3,15×152,4 mm + 600 mm + 300 𝑚𝑚

L = 478,536 mm + 600 mm + 51,6

L = 1.130,1 mm

Panjang sabuk-V yang dibutuhkan adalah 1.130,1 mm. Jenis sabuk-V yang ada di pasaran
yang mendekati panjang tersebut ada adalah sabuk 3V 450

4.4. Analisis Daya Motor

Seperti yang dijelaskan di atas motor yang di gunakan adalah motor listrik dengan
daya 0, 25 HP dan Rpm 1430, sebelum itu perlu diketahui gaya yang bekerja dengan
Massa rumah mata pisau 2 kg dan diameter 250 mm, penyelesaian nya sebagai berikut:

F =M.g

F = 2 kg × 9,81 m/s2

F = 19,62 N

Menentukan torsi yang di hasilkan

T =F.d

T = 19,62 N × 0,250 m

T = 4,905 N/m

Menentukan kecepatan sudut putaran


2. 𝜋. 𝑛2
𝜔=
𝑡

2 × 3,14 × 286 𝑟𝑝𝑚


𝜔=
60 𝑠

1.796,08
𝜔=
60

𝜔 = 29,93 𝑟𝑎𝑑/𝑠

Menentukan daya motor yang di gunakan

Pb =T . ω

Pb = 4,905 N/m × 29,93 rad/s

Pb = 146,8 ≈ 147 Watt

Dengan Daya Motor 0,25 Hp = 0,1875 kW = 187,5 Watt, di dapat daya yang Dibutuhkan
pada saat proses kerja atau pada saat dibebani adalah 147 Watt. Jadi daya Motor ≥ dari
pada Daya yang dibutuhkan, sehingga aman dipakai.
BAB V

PENUTUP

4.1. kesimpulan

Bedasarkan perhitungan dan perencanaan yang dilakukan maka hasil


kesimpulannya sebagai berikut :

1. Spisifikasi Perencanaan

a. Ubi yang diiris Ubi

b. Kapasitas mesin 30 kg /jam

c. Sistem transmisi Sabuk dan Puli

2. Konstruksi sistem transmisi

a. Daya motor penggerak 0,25 Hp

b. Putaran motor penggerak 1430 rpm

c. Putaran pengiris 286 rpm

d. Sistem transmisi Sabuk dan Puli

e. Ukuran puli 2 inchi dan 10 inchi

f. Ukuran sabuk Tipe 3V 450

4.2. saran

1. Sewaktu mengadakan pembersihan, pembongkaran serta pemasangan


komponenmesin ini, pastikan motor terbebas dari arus listrik, setelah selesai
menggunakan mesin, sebaiknya dibersihkan dahulu corong umpan dan
corong penampung dari sisa ubi yang diiris..
2. Saat awal menghidupkan mesin diharapkan tidak diberikan beban untuk
menjaga terjadinya motor rusak/terbakar.
DAFTAR PUSTAKA

Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen


Mesin. Pradnya Paramita: Jakarta, 1997.

Timoshenko,S. Dasar-dasar Perhitungan Kekuatan Bahan, Penerbit


Restu Agung.

J. La Heij. Ilmu menggambar bangunan mesin. Cetakan ke-8. PT. Pradya


paramitra. Jakarta. 1999.

Shigley, Joseph E. Perencanaan Teknik Mesin. Edisi ke-4. Erlangga.


Jakarta. 1983.

Khurmi R.S dan Gupta, JK. A Text Book of Machine Design. New Delhi
Eurasia Publishing House (Put) Ltd. 1980.

Anda mungkin juga menyukai