DAYA : 7,3
TORSI : 8000rpm
Disusun Oleh :
Nama :Khalirul Mizan
NIM : 2005903010027
Dosen Pembimbing : Herdi Susanto,S.T,.M.T
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas Rancangan
Elemen Mesin I ini dengan baik dan lancar. Tugas ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi untuk mencapai tingkat berikutnya dalam matakuliah prodi Teknik Mesin.
Selama melaksanakan Perancangan Elemen Mesin ini, Penulis sangat banyak
menerima bantuan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan
banyak terimakasih yang sedalam-dalamnya terhadap Ayahanda dan Ibunda tercinta serta
keluarga dan Sahabat, yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis selama
ini. Pada kesempatan ini, pula Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Herdi Susanto,S.T.,M.T sebagai pembimbing Perancangan Elemen mesin1
penulis.
2. Rekan-rekan sesama kelompok matakuliah Perancangan Elemen mesin I.
3. Teman-teman Teknik Mesin, yang telah banyak membantu penulis serta memberi
dukungan penuh terhadap pembuatan Tugas Perancangan elemen mesin I.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan
ketidak sempurnaan. Oleh sebab itu, saran-saran dan kritik yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan guna perbaikan untuk kedepan, dengan harapan, tugas ini dapat
bemanfaat bagi penulis sendiri dan teman-teman yang membacanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................4
2.3 Poros...............................................................................................................................14
2.4.1 Poros.......................................................................................................................16
2.4.3 Pegas.......................................................................................................................21
2
3.2.1 Daya Rencana .........................................................................................................30
3
3.5.4 Perhitungan Tinggi Mur...........................................................................................41
BAB 4 PENUTUP.............................................................................................................................46
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................46
4.2 Saran...............................................................................................................................48
4
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang penulis dalam menyusun tugas laporan ini adalah untuk
bermotor.
Yaitu dari poros penggerak (driving shaft) menuju poros yang digerakkan
(driven shaft) yang pada intinya kopling tersebut adalah penerus gaya.
pada Mesin Pembajak Sawah berkapasitas 100 cc. Selain itu juga memberikan
perencanaan kopling plat banyak pada Mesin Pembajak Sawah 100 cc yang
5
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan
sistematika penulisan, cara kerja kopling dan fungsi kopling.
BAB II DASAR TEORI
Membahas tentang dasar-dasar teori yang digunakan dalam
perencanaan kopling Mesin Pembajak Sawah.
BAB III ANALISA PERHITUNGAN
Analisa kopling meliputi analisa poros, analisa poros bintang,
analisa plat gesek, analisa pegas, analisa mur baut dan analisa
paku keling.
BABIV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari isi laporan dan saran.
Cara kerja kopling dimulai dari ketika mesin berotasi dan dengan
sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gila ini dipasangkan
tutup kopling yang juga ikut berputar. Selanjutnya jika kita ingin
pegas-pegas plat kopling dan akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini
menyebabkan plat kopling terjepit diantara roda gila dengan plat tekan. Plat
ini mulanya akan slip dan bergesekan dengan roda gila maupun roda plat
tekan. Akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut berputar dan
6
Gambar 1.1 Gambar Kerja Kopling
7
Langkah kerja:
Ketika perpindahan gigi, yaitu saat menginjak tuas perseneling maka gigi
8
BAB II
DASAR TEORI
1 Kopling tetap.
digerakkan secara pasti tanpa terjadi slip. Dan kopling ini selalu dalam
keadaan terhubung.(2)
a. Kopling kaku
1 Kopling luwes
9
Macam macam kopling kaku tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
4 Kopling gigi
sebagai berikut :
10
Gambar 2.2 Macam-Macam Kopling Luwes
c. Kopling Universal
11
2.1.2 Kopling Tak Tetap
berputar.(3)
a. Kopling Plat
karena terjadi slip, maka kopling ini sekaligus juga dapat berfungsi
plat tunggal dan kopling plat banyak. Kopling disebut kering bila
12
Untuk selengkapnya mengenai kopling plat dapat kita lihat
13
b. Kopling Cakar
dengan perantara gesekan) hingga tidak dapat slip, ada dua bentuk
kopling cakar, yaitu kopling cakar persegi dan kopling cakar spiral.
c. Kopling Kerucut
14
d. Kopling Freewheel
bila poros penggerak mu1a berputar lebih lambat atau dalam arah
rumah.
15
2.2 Tinjauan Teori Kopling Plat
atau lebih yang dipasang di antara kedua poros serta membuat kontak
1. Roda Gigi
2. Paku keling
3. Bantalan luncur
4. Poros
5. Plat penekan
6. Rumah Kopling
7. Bantalan
8. Baut
9. Mur
10. Kopling Pusat
11. Plat kopling
12. Plat Gesek
16
2.3 Poros
a. Poros Transmisi
Poros ini mendapatkan beban puntir dan lentur, sedangkan daya yang
lainnya.
b. Gandar
17
Gambar 2.9 Gandar
seperti:
- Kekuatan poros
- Kekakuan poros
- Korosi
- Putaran kritis
- Bahan poros
Pd
T = 9,74 x 105 n ……………………………………........(2)
dimana :
T = momen punter (kg.mm)
18
Pd = Daya Rencana (Kw)
b
a
Sf1 xSf 2 ……………………………………………........(3)
dimana :
sf1=6,0
1/ 3
5,1
d s xK t xCb xT
a ……………..…………………..(4)
dimana :
19
ds = Diameter Poros (mm)
tumbukan besar.
5,1.T
...................................................................................(5)
d 3s
dimana :
20
T = Momen puntir (kg.mm)
adalah sam dengan poros yang memiliki pasak yang banyak. Jadi
T
1
F1 = ds x ………………………………………………(6)
[ ] l
2
dimana:
F1 = Gaya tangensial pada permukaan poros (kg)
21
h. Tegangan geser yang diizinkan pada pors bintang (τ kα)(11)
σb
τ kα = ……………………………………….(8)
Sf 1 xSf 2
Dimana :
τ kα = Tegangan geser yang diizinkan (kg/mm2)
σb = Kekuatan tarik (kg/mm2)
merencanakan suatu plat gesek kita harus memilih bahan yang sesuai. Maka
Pd
T =9,74 x 105 x
n ...................................................................
(9)
22
dimana :
T = momen gesekan (kg.mm)
Pd = Daya Rencana (Kw)
n = Putaran poros (rpm)
Diketahui bahwa:
T = µ x F x rm ........................................................(10)
π
F= (D2 2 - D1 2) P x i ....................................................(11)
4
D1+ D 2
rm = 4
.......................................................................(12)
dan diketahui bahwa besar D1/D2 tidak boleh kurang dari 0,8
T = µ x F x rm
π D1+ D 2
T=µx[ (D2 2 - D1 2) P x i ] x [ ]
4 4
π [ 0,8+1]+ D 2
T=µx[ (D2 2 – 0,8 2 ) D2 2 . P . i ] x [ ]
4 4
π
T=µx[ (1 – 0,64 ) D2 2 . P . i ] x 0,45 D2 2
4
√
T
3
D2 = π .............................(13)
µ x [ ( 1 – 0,64 ) P a . i] x 0,45
4
Dimana :
23
T = momen gesekan (kg.mm)
i = jumlah plat
µ = koefisien gesek
Dimana:
D1 = Diameter dalam plat gesek (mm)
π
F2 = (D2 2 - D1 2) P x i .....................................................
4
(15)
Dimana:
2.4.3 Pegas
24
Pegas pada umumnya dibuat dengan diameter hingga diameter 9,2
mm dan biasanya terbuat dari kawat tarik keras yang dibntuk dengan proses
tarik keras yang mempunyai mutu tinggi adalah kawat untuk alat music atau
pada pegas di kendaraan, dan sebagai pembagi tegangan dan lain-lain. Factor
untuk pemilihan jenis pegas adalah; besar lendutan yang diizinkan, besar
energy yang diserap, kekerasan bahan, corak bahan dan lingkungan kerja,.
F2
Wl = ..............................................................................(16)
4
Dimana:
D
d= .......................................................................................(17)
C
dimana:
25
c = Fungsi indek pegas, untuk pegas ulir mempunyai harga
antara 4 sampai 10
4 C−1 0,615
K=
4 C−4
– C ......................................................................
(18)
Dimana:
8.D.W l
τ= π .d 3
.............................................................................(19)
Dimana:
8.D.W l
τa = K 3 ..........................................................................(20)
π .d
dimana:
τa = Tegangan geser yang diizinkan (kg/mm2)
26
f. Jumlah lilitan aktif (n) (21)
2
δ.d .G
n= 2 ......................................................................(21)
Wl .8 . D
Dimana :
Dimana:
Wl
k= .........................................................................................
δ
(23)
Dimana:
27
2.4.4 Baut dan Mur
Wl
[]
σ t = π 2 ..................................................................................
d
4 1
(24)
maka :
Wl
σt = π
4 [] 2
( o , 8 d ¿ ¿❑ ) ¿
Wl
σt = π
4 [] 2
(o ,64 d ¿ ¿❑ ) ¿
..........................................................................(25)
maka :
Wl
σt = π
4 [] 2
( o , 8 d ¿ ¿❑ ) ¿
Wl
σt = π
4 []
(o ,64 d ¿ ¿❑2) ¿
..........................................................................(25)
σa ≥ σt
28
Wl
σa ≥
[]
π
4
2
(o ,64 d ¿ ¿❑ ) ¿
Wl
d
[]
2
≥ π (o ,64 σ ¿¿ a❑) ¿
4
√[ ]
Wl
¿
du ≥ π
(o , 64 σ ¿ ¿ a❑)
4
.................................................................(26)
dimana:
Wl
σt= π 2
d
4 1[]
dimana:
Wl
z ≥ π . D . H . q ....................................................................(27)
2 a
29
Wl
z ≥ π . D . H .q
2 a
dimana:
H=z.p
Wl
τb = π . d 1 .kp z ....................................................................(28)
dimana :
τb = tegangan geser ulir baut (kg/mm2)
k ≈ 0,84
syarat keamanan : τa ≥ τb
Wl
τn = π D jp z
....................................................................(29)
30
dimana:
z = jumlah ulir
τb ≤ τn
merusak paku keeling tersebut dan sehingga tidak bias digunakan lagi.
T
F3 = dk .................................................................................(30)
[ ]
2
dimana:
31
F3
τa = ..........................................................................................(31)
A
dimana:
π d2
A= .......................................................................................(32)
4
Maka
F3
τa = π d 2 ..................................................................................(33)
4
sehingga didapat
d=
√ 4 F3
π . τ adiizinkan
.....................................................................(34)
F3
τa = π d 2 ≤ τ adiizinkan..........................................................(35)
n
4
dimana :
32
τ adiizinkan = tegangan geser yang diizinkan (N/mm2)
BAB III
ANALISA PERHITUNGAN
= 7,3 x 0,735 kW
= 5,3 kW
33
Gambar 3.1 Poros Bintang
Dari Persamaan 1
Pd = fc x P
Dimana fc = daya normal (1,0-1,5) dari Tabel 1.6, diambil
nilai 1,5
Pd = 1,5 x 5,3
= 7,95 kW
Dari Persamaan 2
Pd
T = 9,74 x 105 x n
7,95
= 9,74 x 105 x 8000
= 967,91 kg.mm
34
Bahan yang digunakan dalam perencanaan poros yaitu
paduan baja karbon untuk konstruksi mesin S40C dengan kekuatan
tarik σb = 55 kg/mm2. Faktor keamanan bahan (Sf1) untuk bahan
paduan konnstruksi yaitu 6. Factor konstruksi tegangan (Sf2) yaitu
antara 1,3 – 3,0 dan diambil 2,5.
σb
τa =
Sf 1 . Sf 2
55
τa = 6 x 2,5
τa = 3,6 kg/mm2
35
5,1 x T
τ= d 3s
5,1 x 967,91
= 16
3
= 1,2 kg/mm2
Checking τα ≥ τ
Checking τα ≥ τ
2,47 ≥ 1,2 (aman)
T
1
F1 = ds x
[ ] l
2
967,91
1
F1 = 16 x
[ ] 6
2
F1 = 20,6 kg
Dari Persamaan 7
F
τk=
b xl
36
20,16
τk=
5 x 22
= 0, 182 kg/mm2
σb
τ kα =
Sf 1 xSf 2
= 3,05 kg/mm2
37
Jenis kopling pada plat dengan jumlah plat gesek (i) 5 buah. Bahan
yang digunakan yaitu paduan baja dan asbes dengan koefisien gesek
µ= 0,1 – 0,2 diambil 0,1. Sehingga tekanan yang diizinkan (Pa) = 0,05-2
N/mm2 (Tabel 2.1). Perbandingan diameter dalam (D1) dengan diameter luar
(D2) 0,8.
Pd
T = 9,74 x 105 x n
7,95
= 9,74 x 105 x 8000
= 967,91 kg.mm
3.3.2 Perhitungan diameter luar pada plat gesek (D2)
Dari Persamaan 10
T = µ x F x rm
π D1+ D 2
T=µx[ (D2 2 - D1 2) P x i ] x [ ]
4 4
π [ 0,8+1]+ D 2
T=µx[ (D2 2 – 0,8 2 ) D2 2 . P . i ] x [ ]
4 4
π
T=µx[ (1 – 0,64 ) D2 2 . P . i ] x 0,45 D2 2
4
Dari Persamaan 13
√
T
D2 = 3 π
µ x [ ( 1 – 0,64 ) P a . i] x 0,45
4
√
967,91
D2 = 3 π
0,1 x [ ( 1 – 0,64 ) 0,05 . 4] x 0,45
4
38
D2 =
√
3 967,91
0,002
D2 = 123,89 mm
D2 ≈ 124 mm
3.3.3 Gaya Tekan (F2)
Dari Persamaan 15
π
F2 = (D2 2 - D1 2) P x i ..........................(15)
4
π
F2 = (124 2 - 99 2) 0,05 x 4
4
F2 = 175,9 kg
D1 = [D1/D2] x D2
D1 = [0,8] x 124 mm
D1 = 99 mm
39
F2
Wl =
4
175,9
Wl =
4
Wl = 43,98 kg
D
d=
C
dimana: d = diameter kawat = 2 mm (Tabel 7.13)
c = fungsi indeks pegas = 4-10 diambil 7
D
d=
C
D=c.d
D=7.2
D = 14 mm
4 C−1 0,615
K=
4 C−4
– C
47−1 0,615
K=
47−4
– 7
40
K = 1,148
8.D.W l
τ= π .d
3
8 .14 . 43,98
τ= π . 23
τ = 195,96 kg/mm2
8.D.W l
τa = K
π .d 3
8.D.W l
τa = K 3
π .d
8 .14 . 43.98
τa = 1,148 3
π .2
τa = 165,038 kg/mm2
syarat keamanan tegangan = τ ≥ τ a
= 143,76 ≥ 165,038 maka, tegangannya aman
dimana δ = 35% x h
dan h = 5 . D
41
h = 5 . 14
h = 70
maka, didapat δ = 35% x 70
δ = 24,5 mm
N = n+2
N = 3+2
N = 5 lilitan
Wl
k=
δ
43,98
k=
24,5
k = 1,79
3.5 Perencanaan Baut dan Mur
42
Gambar 3.4 Baut dan Mur
√[ ]
Wl
¿
du ≥ π ❑
(o , 64 σ ¿ ¿ a )
4
√[ ]
43,98
¿
du ≥ π
(o , 64 x 6 ¿ ¿❑❑ )
4
du ≥ 3,81 mm
dipilih ulir kasar UNC (JIS B 0205)
du = 4,166 ≤ 3,81
Selain du dari Tabel 7.1 didapat data M6:
- Diameter inti ulir luar (d1) = 4,917 mm
43
- Tinggi kaitan (H1) = 0,544
Wl
σt =
[]
π 2
d
4 1
43,98
σt = π
4[] 2
4,917❑
σ t = 2,3 kg/mm2
Dari Persamaan 27
Wl
z ≥ π . D . H .q
2 a
43,98
z ≥ π . 4,917. 0,541 .3
z ≥ 3,98
H=z.p
H = 25 . 0,7938
H = 19,84 ≈ 20 mm
Dari Persamaan 28
44
Wl
τb = π . d 1 .kp z
Wl
τb = π . d 1 .kp z
43,98
τb = π . 4,917. 0,84 . 3,98
τb = 1,89 kg/mm2
45
Dari Persamaan 30
T
F3 = dk
[ ]
2
967,91
F3 = 30
[ ]
2
F3 = 64,52 kg
dkl =
√ 4 F3
π . τ adiizinkan
dkl =
√ 4 x 64,52
π .27
dkl = 4,42 mm
F3
τa = π d 2
n
4
64,52
τa = π 4,422
6
4
τa = 3,97 N/mm2
Syarat aman tegangan geser paku keeling : τ a ≤ τ adiizinkan
3,97 ≤ 27 (aman)
46
3.7 Komponen Pada Kopling
3.7.1 Plat kompling
Plat Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja
berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang
memiliki koefesien gesek tinggi.
47
3.7.3 Penutup Kopling
Penutup pada kopling ikut berputar bersama roda penerus. Fungsi penutup
ini adalah sebagai tempat dudukan berbagai elemen yang membentuk kopling
48
3.7.5 Rumah Kopling
49
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
2. Perencanaan Poros
3. Poros Binatang
4. Plat Gesek
50
5. Perencanaan pegas
51
7. Paku Keeling
- bahan AlMgF18
4.2 Saran
dalam merencaakan sebuah kopling plat, beberapa hal yang menjadi penting
satu bagian atau kompnen dengan komponen yang lain agar tidak
52
DAFTAR PUSTAKA
Niemann, G., 1994. Elemen Mesin. Cetakan ke-1, Jilid I, Edisi ke-1, PT.
Erlangga, Jakarta.
Sularso, Suga, K., 1985. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.
Cetakan ke-5, Jilid I, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Sato, T. 1986. Menggambar Mesin ISO. Cetakan ke-2. Jilid I, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
53