DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami mendapat kesempatan menyelesaikan tugas makalah metode
penelitian ini. Selain sebagai kesempatan untuk mengasah kemampuan dalam hal
perencanaan komponen mesin.
Sebagai bahan penulisan laporan kami memperoleh judul khusus yang berasal
dari ide kami sendiri setelah melihat kebutuhan terkait “PERANCANGAN ALAT
PENCABUT UBI KAYU MEKANIS”, dan penulisan laporan ini dibimbing langsung
oleh bapak selaku dosen pembimbing kami dalam hal pengembangan ide dan penulisan
laporan.
Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, masyarakat umum,
dan semua yang membaca laporan ini semoga bisa dipergunakan dan dimanfaatkan
dengan semestinya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan isi laporan ini. Akhir kata saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu dalam pembuatan
laporan ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... I
V
VI
BAB I. PENDAHULUAN
Ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Ketela pohon
berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke
seluruh dunia, antara lain Afrika, Madagaskar, India, dan Tiongkok. Tanaman ini
masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ketela pohon berkembang di negara-
Negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya.
Sejauh ini ada beberapa macam mesin atau alat pemanen singkong, ada
yang memiliki kebutuhan daya tinggi dan ada juga yang hanya berupa alat bantu
dioperasikan secara manual. Salah satu mesin pemanen singkong yang sudah ada.
1
Pada perancangan ini yang dilakukan adalah dengan melakukan
identifikasi permasalahan dilapangan yang dihadapi petani yaitu sulitnya
mencabut Ubi kayu (singkong) oleh para petani. Mereka mengalami kendala
ketika akan panen hasil kebun mereka, dikarenakan keras dan masih
menggunkaan tenaga manusia tanpa bantuan alat. Selanjutnya setelah
diidentifikasi, maka dengan ini melakukan perangcangan alat dengan
menggunakan teknologi sedehara dengan prinsip mekanis yang diperlukan dalam
pemcabutan Ubi kayu (singkong) tersebut. Setelah data data didapatkan berupa
tinggi pihon ubi kayu, kedalaman ubi kayu kedalam tanah, jarak pengungkit yang
akan digunakan, dan seterusnya. Maka alat rancangan pencabut ubi kayu di
gambar dan dimodelkan.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada kajian ini adalah untuk merancang alat
pencabut singkong atau ubi kayu pada kebutuhan pertanian.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Sejauh ini ada beberapa macam mesin atau alat pemanen singkong, ada yang
memiliki kebutuhan daya tinggi dan ada juga yang hanya berupa alat bantu
dioperasikan secara manual. Salah satu mesin pemanen singkong yang sudah ada
dapat dilihat pada gambar 2.1.
Terdapat beberapa keunggulan dari inovasi pada alat yang sudah ada saat
ini di para petani. Namun, masih terdapat beberapa kelemahan ataupun
kekurangan pada inovasi alat tersebut yang dimana menjadi perhatian utama kami
dalam melakukan pengembangan terhadap inovasi yang sudah ada. Dan adapun
kekurangan pada inovasi yang ada, seperti :
Oleh karena itu, inovasi yang baru ini dinilai lebih relevan dengan kondisi
serta kebutuhan para petani dalam mencapai proses panen ubi kayu yang optimal.
3
Alat ini mampu digunakan secara mudah (tanpa mengeluarkan tenaga)
Dengan penggunaan alat ini petani dapat mengghemat tenaga dan waktu. Maka,
petani dapat menggunakan tenaga dan waktu untuk keperluan lain nya [5].
Gambar 2.1 Inovasi Alat Pencabut Ubi Kayu yang Sudah Ada [6].
Alat pencabut ubi mekanis ini dilengkapi alat penjepit dibagian depan dengan
fungsi menjepit batang singkong, kemudian menekan pegangan alat tersebut.
Sehingga pada saat menekan batang pegangan maka penjepit batang singkong
akan menarik keatas batang singkong. Setelah batang singkong dicabut maka
petani lansung memotong ubi dan meletakkan ubi-ubi tersebut ke wadah yang
sudah di persiapkan petani.
4
2.4 Clamp Scaffolding Tube
Clamp scaffolding tube ialah sebuah komponen yang berfungsi untuk untuk
menyambung dua pipa yang terbuat dari berbagai jenis material. Material yang
sering digunakan pada komponen clamp scaffolding ini adalah logam [2].
5
c. Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, posisi kuasa terletak diantara titik tumpu dan
beban dapat dilihat pada gambar 2.3(c). Contohnya sekop.
6
BAB III. ANGGARAN BIAYA
3.1
7
BAB IV. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan
dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa kami ucapkan syukur kepada Allah
SWT karena atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
proposal ini. Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini
merupakan tahap awal dalam memulai inovasi tersebut. Dengan terwujudnya
proposal ini, kami berharap dapat segera mewujudkan inovasi yang telah
direncanakan ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua
pihak, karena kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna.
Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami
semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas segala waktu dan
perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.