OLEH
KELOMPOK VIII
ANGGOTA
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “Analisis Biaya Penggilingan
Padi” dapat diselesaikan. Makalah merupakan salah satu tugas yang harus
dipenuhi dalam mata kuliah Ekonomi Tehnik.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terkait yang telah membantu dalam proses pelaksanaan dan penyusunan makalah
ini. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Manfaat
Teknik pascapanen padi sangat penting diketahui oleh petani sebelum mereka
menjual hasil panennya kepada KUD ataupun lembaga tata niaga lainnya.
Pengertian pascapanen padi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh petani
dan juga oleh lembaga tata niaga atau swasta, setelah padi dipanen sampai
dipasarkan kepada konsumen dalam bentuk beras. Kegiatan penanganan
pascapanan ini meliputi pemanenan (harvesting), perontokan (threshing),
pengangkutan (transportasi), pembersihan (cleaning), pengeringan (drying),
penyimpanan (storage), penggilingan (hulling or polishing) dan pemasaran
(marketing).
Proses pengeringan gabah bertujuan untuk menurunkan kadar air gabah agar
dicapai tingkat kadar air yang aman untuk disimpan atau penggilingan. Kadar air
yang baik penyimpanan adalah 14%. Pengeringan gabah biasanya masih
dilakukan dengan penjemuran. Alat-alat pengering yang biasa digunakan adalah
flat bet dryer, recirculating dryer, cross flow dryer, in bin dryer (aerasi), LSU
dryer dan fluidized bed dryer.Pengeringan biasanya dilakukan 2 tahap yaitu pre
drying (menurunkan kadar air gabah dari 22% sampai 18%) dan drying
(menurunkan kadar air gabah dari 18% sampai 14%).(Hasbullah et al , 2004 ).
Setelah dikeringkan gabah dapat langsung digiling atau terlebih dahulu disimpan.
Gabah kering giling (GKG) biasanya disimpan di gudang KUD atau penggilingan
swasta. Untuk mencegah tumbuhnya jamur atau serangga, maka dilakukan
furnigasi atau insektisida secara periodik. Penyimpanan dapat berupa karungan
yang disimpan digudang, curah pada silo, atau kemas hampa yang dapat di simpan
diruang terbuka. (Surajit K.De Datta,1981).
Penggilingan padi adalah salah satu tahapan pascapanen padi yang terdiri dari
rangkaian beberapa proses untuk mengolah gabah menjadi beras siap konsumsi.
Gabah yang dimasukkan pada proses penggilingan padi adalah gabah kering
giling (GKG) yaitu gabah yang memiliki kadar air 13-15% dan hasilnya berupa
beras sosoh berwarna putih yang siap tanak.Dari bentuk gabah kering giling
sampai menjadi beras sosoh, berat biji padi akan berkurang sedikit demi sedikit
selama proses penggilingan akibat dari pengupasan dan penyosohan. Bagian-
bagian yang tidak berguna akan dipisahkan sedangkan bagian yang utama yang
berupa beras akan dipertahankan. Namun tidak dapat dihindarkan sebagian butir
beras akan patah selama mengalami proses penggilingan. Operasi penggilingan
yang baik akan menghasilkan kualitas beras yang baik, susut rendah dan biaya
pengolahan yang rendah pula ( Esmay et al, 1979).
Pada umumnya sistem penggilingan padi terdiri dari 3 (tiga) bagian pokok, yaitu
husker separator dan polisher. Bagian lainnya hanya merupakan pendukung agar
dapat memperoleh hasil akhir yang lebih baik. Berdasarkan tingkat teknologi,
penggilingan padi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu (i) penggilingan padi
sederhana, (ii) penggilingan padi kecil, (iii) penggilingan padi besar, (iv)
penggilingan padi terpadu, (v) country elevator.
1. Pengilinggan padi sederhana (PPS) adalah unit peralatan teknik yang
berfungsi sebagai mesin pengolah gabah menjadi beras, baik merupakan
gabungan dari beberapa mesin, dimana proses satu dengan yang lain
dihubungkan oleh proses pemindahan bahan dengan menggunakan tenaga
manusia.
2. Penggilingan padi kecil (PPK) adalah unit peralatan teknik yang merupakan
gabungan dari beberapa mesin menjadi satu kesatuan utuh yang berfungsi
sebagai pengolahan gabah menjadi beras dengan kapasitas lebih kecil dari 2
(dua) ton GKG per jam.
3. Penggilingan padi besar (PPB) adalah unit peralatan teknik yang merupakan
gabungan dari beberapa mesin menjadi satu kesatuan utuh yang berfungsi
sebagai pengolahan gabah menjadi beras dengan kapasitas lebih besar dari 2
(dua) ton GKG per jam.
4. Penggilingan padi terpadu (PPT) adalah unit peralatan teknik yang
merupakan gabungan dari unit proses pembersihan awal,pengeringan,
penyimpanan,penggilingan, pengepakan yang satu dengan yang lain
dihubungkan dengan elevator serta memiliki kapasitas besar.
5. Country elevator (CE) adalah penggilingan padi terpadu yang berlokasi di
tengah sentra produksi padi serta terintegrasi dengan areal persawahan skala
besar sehingga hasil panen padi langsung dibawa ke tempat pengolahan
tersebut (patiwiri, 2006).
III. METODELOGI
Daya 60 HP
Pajak 2% /Tahun
Fc 0,11 l/HP/Jam
Fp Rp4.500,00 /Liter
Oc 0,0054 l/HP/Jam
Op Rp25.000,00 /Liter
S 10%
K 180 Kg/Jam
X 2
Y 15
A/P,10%,5 0,2638
A/F.10%,5 0,163797481
F/P,10%,0 1,1
V1 Rp3.600.000,00
V0 Rp6.000.000,00
Dua komponen biaya yang di hitung dalam analisis baya penggilingan padi
adalah biaya tetap dan biaya tidak tetap.Hasil dari aplikasi rumus untuk
menghitung dua komponen biaya tersebut dapat dilihat pada uraian
dibawah ini.
1. Biaya Penyusutan
1.1 Metode Garis Lurus
P−S
D= N
Keterangan :
D = Biaya penyusutan tiap tahun (Rp/tahun)
P = Harga awal (Rp)
S = Harga akhir (Rp)
N = Perkiraan umur ekonomis (Tahun)
1.2 Metode Penjumlahan Angka Tahun
N−n
D= (P-S)
Y
Keterangan :
D = Biaya penyusutan tiap tahun (Rp/tahun)
P = Harga awal (Rp)
S = Harga akhir (Rp)
N = Perkiraan umur ekonomis (Tahun)
n = lama pemakaian pada tahun yang bersangkutan
(tahun)
Y = Penjumlahan angka tahun (tahun)
Keterangan :
D = Biaya penyusutan tiap tahun (Rp/tahun)
P = Harga awal (Rp)
Vn = nilai akhir mesin pada tahun ke-n (Rp)
N = perkiraan umur ekonomis (tahun)
x = nilai tetapan anatara 1-2
(untuk alat/mesin pertanian digunakan x=2)
n = tahun ke-n (tahun)
Keterangan :
I = Total bunga modal dan asuransi (Rp/tahun)
P = Harga awal (Rp)
i = Total bunga modal dan asuransi (Rp/tahun)
N = Umur ekonomis alat/mesin
3. Pajak
Besarnya sekitar 2% dari harga awal pertahun
3. Biaya Grease
Diperkirakan 60 % dari biaya pelumas
Keterangan :
PPm = Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin pertahun
(Rp/tahun)
P = Harga pembelian alat (Rp)
S = nilai akhir alat, 10 % dari harga pembelian (Rp)
Wt = jam kerja pertahun (jam/tahun)
Keterangan :
Scm = Biaya suku cadang mesin (jam)
P = Harga pembelian mesin (Rp)
N = Umur ekonomis mesin (jam)
Wt = jam kerja pertahun (jam/tahun)
6. Biaya Operator
BO = Wt x Uop
Keterangan :
BO = biaya operator pertahun (Rp/tahun)
Wt = jam kerja pertahun (jam/tahun)
Uop = upah operator perjam (Rp/jam)
Keterangan:
Bp = Biaya pokok (Rp/unit produk)
B = Biaya Total (Rp/tahun)
Wt = Jam kerja pertahun (Jam/tahun)
K = Kapasitas kerja alat (jam/kg)
Biaya Total
o Metode Garis Lurus
Rp95.667.095,34 /tahun
o Metode Penjumlahan Angka Tahun
Rp95.682.575,34 /tahun
o Metode Kesetimbangan Menurun Berganda
Rp96.642.575,34 /tahun
o Metode Sinking Fund
Rp95.215.532,38 /tahun
Biaya Pokok
o Metode Garis Lurus
Rp265,74 /Kg
o Metode Penjumlahan Angka Tahun
Rp265,78 /Kg
o Metode Kesetimbangan Menurun Berganda
Rp268,45 /Kg
o Metode Sinking Fund
Rp264,49 /Kg
4.3 Pembahasan
Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting
dalam peradaban. Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih
kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti
Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Di Indonesia pada mulanya tanaman
padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya
orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah
yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan
baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan
didaerah sub tropika.Padi merupakan bahan baku dari beras, dimana beras
merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia baik ditinjau dari
segi fisiologis, phisikologis, sosial maupun antropologis. Bagi masyarakat
indonesia, beras menjadi komoditas yang sangat penting tidak saja dilihat
dari sisi produsen tetapi juga konsumen.
Penggilingan padi adalah salah satu tahapan pascapanen padi yang terdiri
dari rangkaian beberapa proses untuk mengolah gabah menjadi beras siap
konsumsi.Gabah yang dimaksud adalah gabah kering giling (GKG) yaitu
gabah yang memiliki kadar air 13-15% dan hasilnya berupa beras sosoh
berwarna putih yang siap tanak.Dari bentuk gabah kering giling sampai
menjadi beras sosoh, berat biji padi akan berkurang sedikit demi sedikit
selama proses penggilingan akibat dari pengupasan dan penyosohan.
Bagian-bagian yang tidak berguna akan dipisahkan sedangkan bagian yang
utama yang berupa beras akan dipertahankan.
5.1 Kesimpulan
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah apabila untuk skala
penggilingan padi yang besar misalkan pabrik penggilingan padi atau
petani yang memiliki lahan luas dapat mempertimbangkan dalam
pemilihan jenis mesin penggiling padi dan dapat mempertimbangkan
apakah orang atau instansi tersebut akan mnyewa atau memiliki sendiri
mesin penggiling padi tersebut dengan melihat perbedaan antara biaya
pokok dan ongkos sewa. Apabila biaya pokok lebih rendah dari biaya sewa
maka orang atau instansi tersebut layak untuk membeli sedangkan jika
biaya pokok lebih besar dari ongkos sewa maka orang atau instansi
tersebut tidak layak untuk membeli alat atau mesin pertanian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Persawahan