Anda di halaman 1dari 8

WAWANCARA USAHA UCOK DURIAN

Biodata

Nama : Zainal Abidin Chaniago


Lahir : 1 Desember 1968 , Penyabungan, Tapsel
Pendidikan terakhir : SD
Istri : Hasni Koto
Anak : 3 orang

-Angga Pratama
-Muhammad Agung
-Aditya
asal pembeli atau pengunjung ucok durian
Jb : Sebagian besar pembeli datang dari luar sekitaran Kota Medan. Namun, tak
sedikit pembeli yang dating dari Jakarta. Mereka berasal dari kelompok sosial
yang beragam, mulai dari guru, politikus, pejabat, sampai artis.
Jumlah pembeli ucok durian
Jb : Dalam sehari di akhir pekan, jumlah pengunjung bisa 500 sampai 600 orang.
Pada hari biasa , hanya dua pertiga dari jumlah pengunjung di akhir pekan. Rata-
rata pembeli menghabiskan uangnya Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,-
Hasil yang beliau dapatkan dari penjualan durian
Jb : Dari hasil penjualan durian ini, Bapak memiliki 2 mobil bak terbuka, sebuah
mobil Grand Vitara, dan rumah toko (ruko) senilai Rp 750.000.000,- .
perjalanan awal beliau membuka usaha ucok durian
untuk membesarkan bisnis yang sekarang ini, diperlukan perjuangan dan
pengorbanan. Beliau menggeluti bisnis durian ini sejak masih duduk di bangku
SMP. Saat itu, kondisi keluarga beliau yang pas-pasan membuat beliau dengan
terpaksa meninggalkan bangku sekolah dan memilih menjadi buruh angkut
durian. Beliau terjun bisnis ini sejak umur 15 tahun. Karena tidak ada pekerjaan,
beliau hanya ikut-ikut atau bekerja dengan orang yang berjualan durian di
Iskandar Muda selama 8 tahun. sewaktu merintis usahanya ia tidak dipandang
orang. Pada saat itu 22 orang di pekerjakan beliau. Saat usianya 23
tahun,usahanya yang di emperan toko baru bisa buka menjelang senja karena
harus menunggu sang pemilik toko yang ditumpanginya tutup. Meski saat itu
usaha beliau di emperan toko, durian ucok laris manis. Sejumlah artis ibu kota,
pejabat pemerintahan, baik dari pusat maupun daerah, pernah menyingahi lapak
nya.
Jumlah pendapatan beliau
Dibantu dengan 30 karyawannya ,setiap hari ucok bisa menjual 3000 buah
durian. Pada hari sabtu, minggu, dan hari-hari libur bahkan bisa menjual 7000
buah durian. Omzet per harinya beliau bisa mencapai Rp.75 juta.
Alasan beliau mendesain toko usahanhya dengan warna hijau dan kuning muda
Menurut beliau, ia sengaja mendisain tempat tersebut dengan warna hijau dan
kuning muda agar lebih mudah diingat dan memberikan kesan berbeda kepada
pengunjung. Warna hijau dan kuning muda merupakan perpaduan warna yang
dimiliki buah durian. Selain itu,juga identik dengan kota Medan. Oleh karena itu
beliau membuat warna tersebut agar lebih klop dan nyambung dengan bisnis
yang bergerak di bidang kuliner.
Asal mula nama ucok
Nama ucok durian merupakan nama akrab panggilan beliau pada masa
remajanya karena sering bergelut dengan durian. Meskipun asal beliau dari
padang beliau di panggil kawan-kawan ucok, karena kebetulan banyak nama
ucok dan beliau bekerja di usaha durian jadi di panggil Ucok Durian.
Prinsip yang dipegang beliau
Jujur adalah prinsip yang dipegang beliau. Bukan hanya dalam berjualan, juga
dalam keseharian. Itupulalah yang senantiasa menjadi nasehat yang diterima
beliau ketika ia pulang kampung, ketika ia bertemu dengan ibunya. Beliau
menekankan tak ada keberhasilan yang datang dalam waktu singkat semuanya
butuh proses panjang bahkan jalannya tidak mudah. Tapi, perjuangan, teringat ,
darah dan air mata, yang dikeluarkan sebanding dengan hasil yang dituai
kuncinya jujur, ulet, tekun, dan hemat.
Tips mempertahankan pelanggan
Untuk menjaring dan mempertahankan pelanggan, beliau menerapkan tips
menarik. Bila rasa buah tidak enak atau tak sesuai selera, pembeli dipersilahkan
menukarnya. Tips ini banyak di tiru oleh penjual durian di Medan. Untuk buah
durian yang terlanjur dibuka, beliau menjalin kerja sama dengan pengusaha kue,
es, dan makanan kecil berbahan durian. Durian-durian tadi didistribusikan
kesana. Tidak ada yang terbuang percuma. Beliau memahami kesulitan pembeli
saat hendak membawa durian ke Jakarta atau kota lainnya menggunakan
pesawat terbang. Biasanya pembeli membawa dalam kondisi bulat-bulat dengan
dibungkus kardus. Beliau menyiasatinya dengan membuka isi durian dan
menaruhnya di dalam kotak plastik. Untuk mengetahui aroma durian beliau
membubuhinya dengan daun pandan atau kopi dan membungkusnya rapat. Cara
ini juga banyak ditiru penjual durian lantaran lebih praktis. Ucok durian tidak
mengenal musim selalu tersedia sepanjang tahun.
Belajar dari pengalaman beliau
Hasil yang dinikmati sekarang bukanlah yang mudah didapatkan. Beliau
dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, sulung dari enam bersaudara
hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti bersekolah. Waktu itu beliau masih
duduk di kelas 2 SMP Muhammadiah di kota Medan. Kepeduliannya terhadap
saudara-saudaranya sangat tinggi, membuat beliau rela berhenti sekolah agar
adik adiknya bisa melanjutkan pendidikan. Ayahnya yang bekerja sebagai
penarik becak dan sang Ibu yang bekerja sebagai buruh cuci di rumah tetangga
melecut keinginannya untuk bekerja agar bisa mencari uang untuk membantu
keluarganya. Namun, usia beliau saat itu masih sangat belia, 15 tahun.
Sementara bekal pendidikannya hanya sampai SMP, tentu tak banyak pilihan
yang bisa dilakukan beliau untuk membantu keluarga memperoleh penghasilan
lebih. Harapannya bisa menyekolahkan adik-adiknyapun kandas sudah. Semua
adik-adiknya juga bernasib sama dengannya karena ketiadaan biaya untuk
sekolah. Namun, beliau adalah tipe pekerja keras. Meskipun terlahir dari keluarga
sederhana, ia tak pandang menyerah. Campur darah Batak dan Minang yang
mengalir ditubuhnya membuatnya mampu bertahan di segala kondisi. Banyak
pekerjaan kasar yang dilakoninya, mulai kondektur angkot, guru angkut, hingga
menjadi pegawai di salah satu kedai durian.
Kerugian Membuka Usaha
Ruginya berjualan durian adalah kalau konsumen batal membeli, padahal
buahnya sudah terlanjur dibuka. Namun beliau tidak kehabisan akal, ia menjalin
kerjasama pedagang di Medan dan Jakarta yang mengolah durian tersebut
menjadi, es krim, dodol, jus, hingga cake durian.
Perlakuan Durian yang dipacking
Harga yang dibandrol mulai dari Rp 150.000,- untuk kotak isi 5 buah durian
hingga yang paling besar 15 buah dengan harga Rp 400.000,- . buah yang dipilih
tentu saja kualitas satu dan sesuai permintaan pelanggan. Durian yang dibawa
sebagai oleh-oleh jangan sampai lewat 24 jam, begitu sampai langsung
dimasukkan ke kulkas. Durian bisa disimpan 2 minggu juga tidak masalah.

Anda mungkin juga menyukai