Anda di halaman 1dari 12

Merry Riana (Speaker,Trainer dan menjadi Motivator Wanita No.

1 di Asia)

Siapa Merry Riana...? Dia adalah seorang entrepreneur yg sukses di usia muda.Seorang
Speaker,Trainer dan menjadi Motivator Wanita No.1 di Asia.Merry juga seorang Author,dan salah
satu bukunya adalah "Mimpi Sejuta Dolar",yang akan segera difilmkan.Buku ini berkisah tentang
perjuangan seorang anak muda yg hidup prihatin dengan mengantungi uang yang pas-pasan dan
mencoba survive dari tekanan-tekanan hidup hingga akhirnya sukses menjadi Milyuner di usia yg
masih terbilang muda.

Krisis Moneter dan kerusuhan yg terjadi di tahun 1998 membuat Merry Riana,yg seharusnya kuliah
di Universitas Trisakti,membatalkan niatnya untuk melanjutkan studi di Indonesia dan memilih
kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan(Merry Riana berasal dari
keluarga Tionghoa).Dia bukan berasal dari keluarga berada,dan saat kuliahpun ia meminjam dana
beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus
kuliah dan bekerja.

Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama
seminggu.Untuk berhemat,Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi
hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai,ikut seminar dan perkumpulan di malam hari
demi makan gratis,bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di
kampusnya.Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah.Kehidupan yang
sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar.Dari mulai
membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di
hotel.

Sampai akhirnya di ulang tahun yang ke-20, Merry Riana membuat resolusi untuk
"Mencapai Kebebasan Finansial Sebelum Usia 30 Tahun".

Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba bermain


saham,yg semuanya berakhir dengan kegagalan,sampai akhirnya ia sukses sebagai Financial
Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan seperti asuransi,kartu
kredit.deposito,tabungan,dll dan membuatnya berhasil mendapatkan penghasilan $1.000.000 di
usia 26 tahun.Media-mediapun berbondong-bondong memberitakan kisah suksesnya dan dengan
segera Merry Riana dikenal sebagai seorang entrepreneur wanita yang sukses dan menjadi
Motivator untuk membagikan ilmu dan kiat-kiat suksesnya agar setiap orang menjadi pribadi-
pribadi yang sukses.Kini,Merry Riana mempunyai mimpi untuk memberikan dampak positif bagi 1
juta orang di Asia,terutama di Indonesia.Salah satunya dengan meluncurkan buku "Mimpi Sejuta
Dolar" yang sangat inspiratif dan akan diangkat ke layar lebar.

"You can take me out from Indonesia,but you can never take Indonesia out from me"
- Merry Riana –

Bagaimana si Merry harus hidup pas-pasan, setiap harinya ia hanya makan mie instan dan
bagaimana teman-teman yang lain bisa makan siang dengan enak di kantin kampus dan ia hanya
makan 2 roti tanpa selai, karena malu iapun makan di toilet.

Sekedar info,si Merry hanya mengantungi uang $10 dalam seminggu (coba kita pakai kurs saat
ini,1 SGD kurang lebih Rp 7.000,berarti dalam seminggu hanya punya duit 70rb rupiah). Kira-kira
Bisa gak ente di zaman sekarang ini hidup dengan uang 70rb selama seminggu? Belum lagi
kebutuhan hidup di Singapura jumlahnya bisa 2x lipat dibanding di Indonesia.Pernah diceritakan
saat itu si Merry beli nasi goreng polos (hanya ditambah kecap & bumbu) dan harganya adalah
$2!!! Hanya nasi goreng polos,harganya bisa mencapai 14rb rupiah .Bayangkan,bagaimana
rasanya hidup dengan uang yg minim tapi kita masih butuh uang untuk kebutuhan hidup seperti
makan 3x sehari,belum lagi segala kebutuhan lainnya. Perjuangan ternyata masih ada setelah ia
lulus kuliah dan mencoba berbisnis. Banyak orang menertawakannya karena ia bisa bekerja dan
hidup mapan tapi malah mencoba sesuatu yg peruntungannya belum pasti, sampe2 mama dari si
Merry menyuruhnya untuk bekerja kantoran menjadi karyawan dengan pendapatan tetap yg lebih
terjamin.

Tapi ci Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri di dekat
stasiun MRT & halte bus untuk menawarkan asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan
baru pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak pasti membuatnya terpaksa kembali
berhemat untuk mengatur kebutuhan sehari2.
Dan berkat kedisiplinan, tekad, keberanian, perjuangan yg tanpa lelah dan tanpa putus asa itu
akhirnya berhasil membuatnya menjadi orang yg sukses. Film "Mimpi Sejuta Dolar" memang masih
dalam konsep walaupun banyak media yg mengatakan bahwa buku ini akan diangkat ke layar
lebar. Di twitterpun si Merry hanya mengatakan sedang mencari produser yang cocok untuk film
tersebut.

Buku " Mimpi Sejuta Dolar " sendiri sudah menjadi National Bestseller hanya dalam waktu 1 bulan
setelah peluncurannya. Sambil menunggu filmnya, kita bisa berdiskusi tentang kisah Merry Riana,
kita juga bisa saling memberikan pendapat siapa yg mungkin jadi produsernya atau castnya,dll.
Siapa tahu ide kita bisa menjadi kenyataan. Hehehe

Hamzah Izzulhaq (franchise bimbel)

Entrepreneur berusia 18 tahun ini tidak ingat secara pasti kapan pertama kali dirinya mulai
berdagang. Namun satu hal yang pasti adalah bibit-bibit kemandiriannya telah terbentuk sejak ia
masih duduk di bangku sekolah dasar. Mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga
menjual koran, menjadi tukang parkir serta ojek payung, Hamzah Izzulhaq, demikian nama
entrepreneur muda ini memoles jiwa entrepreneurship-nya. Bertujuan menambah uang saku, ia
melakoni semua itu di sela-sela waktu luang saat kelas 5 SD.

Hamzah mulai menekuni bisnisnya secara serius ketika beranjak remaja dan duduk di bangku
kelas 1 SMA. Ia berjualan pulsa dan buku sekolah setiap pergantian semester. Pemuda kelahiran
Jakarta, 26 April 1993 ini melobi sang paman yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar
untuk menjadi distributor dengan diskon sebesar 30% per buku. “Buku itu lalu saya jual ke teman-
teman dan kakak kelas. Saya memberi diskon untuk mereka 10%, sehingga saya mendapat 20%
dari setiap buku yang berhasil terjual. Alhamdulillah, saya mengantongi nett profit pada saat itu
mencapai Rp950 ribu/semester,” aku Hamzah kepada CiputraEntrepreneurship.com.

Uang jerih payah dari hasil penjualan pulsa dan keuntungan buku kemudian ditabungnya.
Sebagian dipakai untuk membuka konter pulsa dimana bagian operasional diserahkan kepada
teman SMP-nya sementara Hamzah hanya menaruh modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan
lancar. Omzet yang didapat sering kali dipakai tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah. Voucher
pulsapun juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian yang diteriman, Hamzah
akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang hanya berjalan selama kurang lebih 3 bulan itu.
“Sampai sekarang etalase untuk menjual pulsa masih tersimpan di gudang rumah,” kenang
Hamzah sambil tertawa.

Dengan menyimpan rasa kecewa, Hamzah berusaha bangkit. “Saya sangat suka membaca buku-
buku pengembangan diri dan bisnis. Terutama buku “Ciputra Way” dan “Quantum Leap”. Sehingga
itu yang membuat saya bangkit ketika rugi berbisnis,” jelasnya. Bermodal sisa tabungan di bank,
Hamzah mulai berjualan pulsa kembali. Beberapa bulan kemudian, tepatnya ketika ia kelas 2 SMA,
Hamzah membeli alat mesin pin. Hal itu nekat dilakoninya karena ia melihat peluang usaha di
sekolahnya yang sering mengadakan sejumlah acara seperti pentas seni, OSIS dan lainnya, yang
biasanya membutuhkan pin serta stiker. Dari acara-acara di sekolah, ia menerima order yang
cukup besar. Tapi lagi-lagi ia harus menerima kenyataan merugi lantaran tak menguasai teknik
sehingga banyak produk orderan yang gagal cetak dan mesinnya pun rusak. “Ayah sedikit marah
dengan kerugian yang saya buat itu,” lanjut Hamzah.

Dari kerugian itu, Hamzah merenung dan membaca biografi pengusaha sukses untuk
menumbuhkan kembali semangatnya. Tak berapa lama, ia mulai berjualan snack di sekolah
seperti roti, piza dan kue-kue. Profit yang terkumpul dari penjualan makanan ringan itu sebesar
Rp5 juta. Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang
mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator and Entrepreneur
(COME), Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari usaha franchise bimbingan
belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri. “Rekan bisnis saya itu juga masih sangat muda,
usianya baru 23 tahun. Tapi bimbelnya sudah 44 cabang,” terangnya.
Hamzah lalu diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar
Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di-take over dengan harga jual sebesar Rp175 juta.
Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN 21 Jakarta Timur ini
melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan modal bisnisnya. “Saya meminjam
Rp70 juta dari ayah yang seharusnya uang itu ingin dibelikan mobil. Saya lalu melobi rekan saya
untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap
semester. Alhamdulillah, permintaan saya dipenuhi,” kenang Hamzah.

Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu
diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi
franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Total omzet yang
diperolehnya sebesar Rp360 juta/semester dengan nett profit sekitar Rp180 juta/semester. Sukses
mengelola bisnis franchise bimbelnya, Hamzah lalu melirik bisnis kerajinan SofaBed di area
Tangerang.

Sejak bulan Agustus lalu, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa
Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya yang
omzetnya secara keseluruhan mencapai Rp100 juta per bulan. “Saat ini saya sedang mencicil
perlahan-lahan modal yang saya pinjam 2 tahun lalu dari ayah. Alhamdulillaah, berkat motivasi dan
Pak Ci saya sudah bisa ke Singapore dan Malaysia dengan hasil uang kerja keras sendiri,”
ujarnya.

Menurut Hamzah, dari pengalamannya, berbisnis di usia muda memiliki sejumlah tantangan plus
kendala seperti misalnya diremehkan, tidak dipercaya dan lain sebagainya. Hal itu dianggapnya
wajar. “Maklum saja, sebab di Indonesia, entrepreneur muda dibawah 20 tahun masih amat
langka. Kalau di Amerika usia seperti saya ini mungkin hal yang sangat biasa,” tutupnya. (*/ely
Kisah Sukses Merry Riana,Seorang pengusaha Muda Sukses Indonesia

Siapa Merry Riana...? Dia adalah seorang entrepreneur yg sukses di usia muda.Seorang Speaker,Trainer
dan menjadi Motivator Wanita No.1 di Asia.Merry juga seorang Author,dan salah satu bukunya adalah
"Mimpi Sejuta Dolar",yang akan segera difilmkan.Buku ini berkisah tentang perjuangan seorang anak
muda yg hidup prihatin dengan mengantungi uang yang pas-pasan dan mencoba survive dari tekanan-
tekanan hidup hingga akhirnya sukses menjadi Milyuner di usia yg masih terbilang muda.
Krisis Moneter dan kerusuhan yg terjadi di tahun 1998 membuat Merry Riana,yg seharusnya kuliah di
Universitas Trisakti,membatalkan niatnya untuk melanjutkan studi di Indonesia dan memilih kuliah di
Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan(Merry Riana berasal dari keluarga
Tionghoa).Dia bukan berasal dari keluarga berada,dan saat kuliahpun ia meminjam dana beasiswa dari
Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.

Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama
seminggu.Untuk berhemat,Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan
siang dengan 2 lembar roti tanpa selai,ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan
gratis,bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.Hal itu berangsur
hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah.Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut
mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar.Dari mulai membagikan pamflet/brosur di
jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel.

Sampai akhirnya di ulang tahun yang ke-20, Merry Riana membuat resolusi untuk
"Mencapai Kebebasan Finansial Sebelum Usia 30 Tahun".

Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba bermain saham,yg
semuanya berakhir dengan kegagalan,sampai akhirnya ia sukses sebagai Financial Consultant yang
menjual produk-produk keuangan dan perbankan seperti asuransi,kartu kredit.deposito,tabungan,dll
dan membuatnya berhasil mendapatkan penghasilan $1.000.000 di usia 26 tahun.Media-mediapun
berbondong-bondong memberitakan kisah suksesnya dan dengan segera Merry Riana dikenal sebagai
seorang entrepreneur wanita yang sukses dan menjadi Motivator untuk membagikan ilmu dan kiat-kiat
suksesnya agar setiap orang menjadi pribadi-pribadi yang sukses.Kini,Merry Riana mempunyai mimpi
untuk memberikan dampak positif bagi 1 juta orang di Asia,terutama di Indonesia.Salah satunya dengan
meluncurkan buku "Mimpi Sejuta Dolar" yang sangat inspiratif dan akan diangkat ke layar lebar.
"You can take me out from Indonesia,but you can never take Indonesia out from me"
- Merry Riana –

Bagaimana si Merry harus hidup pas-pasan, setiap harinya ia hanya makan mie instan dan bagaimana
teman-teman yang lain bisa makan siang dengan enak di kantin kampus dan ia hanya makan 2 roti tanpa
selai, karena malu iapun makan di toilet.

Sekedar info,si Merry hanya mengantungi uang $10 dalam seminggu (coba kita pakai kurs saat ini,1 SGD
kurang lebih Rp 7.000,berarti dalam seminggu hanya punya duit 70rb rupiah). Kira-kira Bisa gak ente di
zaman sekarang ini hidup dengan uang 70rb selama seminggu? Belum lagi kebutuhan hidup di Singapura
jumlahnya bisa 2x lipat dibanding di Indonesia.Pernah diceritakan saat itu si Merry beli nasi goreng polos
(hanya ditambah kecap & bumbu) dan harganya adalah $2!!! Hanya nasi goreng polos,harganya bisa
mencapai 14rb rupiah .Bayangkan,bagaimana rasanya hidup dengan uang yg minim tapi kita masih
butuh uang untuk kebutuhan hidup seperti makan 3x sehari,belum lagi segala kebutuhan lainnya.
Perjuangan ternyata masih ada setelah ia lulus kuliah dan mencoba berbisnis. Banyak orang
menertawakannya karena ia bisa bekerja dan hidup mapan tapi malah mencoba sesuatu yg
peruntungannya belum pasti, sampe2 mama dari si Merry menyuruhnya untuk bekerja kantoran
menjadi karyawan dengan pendapatan tetap yg lebih terjamin.

Tapi ci Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri di dekat stasiun MRT
& halte bus untuk menawarkan asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan baru pulang jam 2
dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak pasti membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk
mengatur kebutuhan sehari2.

Dan berkat kedisiplinan, tekad, keberanian, perjuangan yg tanpa lelah dan tanpa putus asa itu akhirnya
berhasil membuatnya menjadi orang yg sukses. Film "Mimpi Sejuta Dolar" memang masih dalam konsep
walaupun banyak media yg mengatakan bahwa buku ini akan diangkat ke layar lebar. Di twitterpun si
Merry hanya mengatakan sedang mencari produser yang cocok untuk film tersebut.
Buku " Mimpi Sejuta Dolar " sendiri sudah menjadi National Bestseller hanya dalam waktu 1 bulan
setelah peluncurannya. Sambil menunggu filmnya, kita bisa berdiskusi tentang kisah Merry Riana, kita
juga bisa saling memberikan pendapat siapa yg mungkin jadi produsernya atau castnya,dll. Siapa tahu
ide kita bisa menjadi kenyataan. hehehe.
Kisah Sukses Merry Riana Seorang Milliader Muda

Merry Riana begitulah sang motivator dan pengusaha muda nan cantik dikenal, seraya
mengungkapkan, ”Saya bisa sukses seperti saat ini, karena keterpaksaan
.” Waktu itu, Senin siang, 17/10, HIDUP menemui Merry dan suaminya, Alva Christopher Tjenderasa
di restoran ”Jun Njan” Central Park, Jakarta Barat.

Pada 1998, setelah kerusuhan, Merry terpaksa mengungsi ke Singapura. Ia hanya membawa bekal
seadanya, antara lain beras, gula, kompor, komputer, dan buku wasiat dari mamanya yang isinya
doa serta kata-kata mutiara. Meski tidak cakap berbahasa Inggris, Merry harus melanjutkan kuliah.
Akhirnya, ia studi di Nanyang Technological University (NTU). Utuk memenuhi biaya hidup dan
kuliahnya, ia harus berhutang pada Pemerintah Singapura. Tetapi, itu pun tidak mencukupi. 
Merry sangat bersyukur, karena impiannya menjadi kenyataan dengan menjadi penulis dan
motivator. Merry berefleksi, hidup adalah sesuatu yang bergerak Kekuatan manusia bukan sesuatu
yang statis. Tuhan menganugerahkan segala fitur pembangkit keberhasilan di dalam tubuh dan
pikiran manusia.
Untuk menghemat, Merry menjalani hari-harinya dengan standar kehidupan yang sangat sederhana.
Ia harus berakrobat dengan uang 10 dolar seminggu. Sejumlah akal-akalan yang mengharukan
telah dilakukan Merry selama satu tahun pertama. Misalnya, ia sering minum air keran, dan hanya
makan roti tawar, mie instan, bahkan terkadang tidak makan malam.

Di tengah-tengah perjuangannya untuk kuliah di NTU, yang terkenal dengan standar pendidikan dan
disiplinnya sangat tinggi, Merry masih harus bekerja paruh waktu sebagai pembagi brosur di jalan,
staf toko bunga, dan pelayan restoran di hotel.

Pergulatannya melewati keadaan sulit dengan berhemat dan bekerja telah menghantarkannya pada
kesadaran yang tajam, bahwa sesungguhnya kesejahteraan bisa diperjuangkan sejak muda.
Akhirnya lahirlah sebuah resolusi, yakni ia ingin menggapai kebebasan finansial di usia ke-30.
Resolusi ini dibuat ketika ia merayakan ulang tahun ke-20.

Ketika lulus, Merry sadar bahwa hutangnya pada pemerintah Singapura sudah mencapai 40 ribu
dolar, atau sekitar 300 juta rupiah. Bertujuan membayar hutangnya dan mencapai mimpinya untuk
meraih kebebasan finansial, Merry mengambil keputusan ekstrem untuk menjadi
seorangentrepreneur

Mimpi sejuta dolar


Merry pernah mencoba beberapa bisnis. Mulai dari bisnis Multi Level Marketing (MLM) sampai jual
beli saham. Dan, semuanya berujung pada kegagalan. Sampai akhirnya, ia memilih bidang jasa
penasihat keuangan. Pilihan ini membawanya pada sebuah pertarungan yang sangat hebat.
Sebuah pekerjaan yang hanya menuntut ijazah SMP. Pekerjaannya pun jelas gambarannya, ia akan
berada di lokasi-lokasi umum, barangkali di halte bus atau stasiun kereta, mencegat orang-orang
yang lewat dan menawarkan produk keuangan.

Akhirnya Merry berjuang di jalanan. Apa yang ia bayangkan


sebelumnya akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Ia menawarkan asuransi di trotoar, di halte bus,
dan stasiun kereta api. Seribu satu penolakan tak bisa dihindarinya. Dan, banyak hal yang
berpotensi menjatuhkan semangatnya. Merry berjuang bersama Alva. Mereka bekerja dari pagi
hingga malam hari. Hanya beristirahat saat makan siang dan istirahat sore. ”Paling banter kami
makan nasi dengan lauk pauk sederhana seharga tiga dolar dan air mineral,” kata ibu dari Alvernia
Mary Liu ini.

Di masa-masa sulit itu Merry dan Alva semakin dalam merangkul iman. Mereka sangat sering
melakukan doa novena. Mereka datang ke Gereja Novena, Church of St Alphonsus. Di Singapura,
banyak yang mempercayai bahwa berdoa di Gereja Novena senan tiasa membawa mukjizat.
Tempat itu bukan hanya dikunjungi umat Katolik semata, tetapi juga umat Muslim, Buddha, Kong Hu
Cu, Hindu.

Terjadi peristiwa ajaib yang hingga kini tak kan ia lupakan. Pada saat itu Merry melihat perempuan
tua sedang berdiri di depan toko sepatu. Semula ia ragu mendekatinya. Tetapi, karena ia harus
mencapai target 20 presentasi, ia dekati juga perempuan itu. Ternyata dengan senang hati mau
mendengarkan presentasinya.

Perempuan tua itu mengatakan sesuatu yang mengejutkan. ”Deposito saya baru saja cair.
Jumlahnya ada seratus ribu dolar. Saya bingung mau ditaruh di mana. Saya pikir, saya akan ikut
program deposito yang kamu tawarkan,” katanya dengan tenang dan sinar wajah sejuk.

Melonjaklah hati Merry. Dalam beberapa detik, Merry sampai tidak bisa mengucapkan sepatah kata
pun. Bibirnya bergetar, bahkan kakinya nyaris lemas.

Pencapaian demi pencapaian mengalir seperti mukjizat. Tahun 2004 adalah era dinamis dan penuh
berkat. Ia telah berhasil melewati satu masa perjuangan lapangan yang berat. Langkah selanjutnya
tak kalah menantang. Merry mengembangkan organisasi konsultan keuangan.

Pada 2006, penghasilan Merry telah mencapai satu juta dolar. Lalu, ia dinobatkan sebagai
profesional termuda dengan penghasilan besar di Singapura. Harian The Sunday Times, koran
nomor satu di Singapura, memuat artikel tentang dirinya sebanyak setengah halaman dengan judul
besar, ”She’s Made Her First Million at Just Age 26”.

Merry akhirnya berhasil membayar lunas semua hutangnya dalam waktu enam bulan, dan mencapai
kebe basan finansial empat tahun setelah kelulusannya. Kini ia diakui sebagai peng usaha sukses,
motivator yang sangat dinamis, serta penulis buku terlaris di Singapura.
Berbagi untuk Indonesia
Merry ingin menciptakan dampak positif di dalam kehidupan banyak orang, teristimewa di Indonesia.
Dalam setiap seminar di Indonesia, ia memiliki kebiasaan untuk memulai dan mengakhiri seminar
dengan meneriakkan yel-yel ”Indonesia, Majulah!”, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Ia ingin peserta merasakan getaran cinta pada Indonesia selama mengikuti seminarnya. 
”Disadari atau tidak, kita adalah elemen kecil yang saling terkait dan akhirnya membentuk
kewibawaan bangsa di mata internasional,” kata Merry.
Merry sangat bersyukur, karena impiannya menjadi kenyataan dengan menjadi penulis dan
motivator. Merry berefleksi, hidup adalah sesuatu yang bergerak Kekuatan manusia bukan sesuatu
yang statis. Tuhan menganugerahkan segala fitur pembangkit keberhasilan di dalam tubuh dan
pikiran manusia.
Merry mengucap, ”Aku bersyukur karena kusadari itu sejak muda untuk meraih sukses.” demikian
Merry Riana.

Merry menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk memberikan
kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya tetapi juga dari ambisinya untuk membantu
generasi muda lainnya untuk melakukan hal serupa. Ia berharap para pemuda mampu memberikan
kehidupan yang lebih baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang tua mereka dan
anggota keluarga mereka yang lain.

BIODATA SINGKAT MERRY RIANA:


TTL : Jakarta, 29 Mei 1980
Pendidikan : S1- Nanyang Technological University, Singapura
Buku : A Gift from a Friend

Penghargaan :
• Penghargaan untuk alumni muda NTU yang berprestasi, diberikan seorang Menteri (2006)
• Penghargaan untuk pengusaha top 40 di Singapura, diberikan seorang Menteri (2008)
• Penghargaan untuk lima perempuan paling cantik di Singapura, diberikan majalah Female
(2009)
• Penghargaan untuk perempuan paling sukses dan inspiratif di Singa pura, diberikan
seorang Menteri (2010)
• Penghargaan untuk perempuan paling inspiratif di dunia, diberikan majalah
Inspirational Woman Magazine (2011)

Anda mungkin juga menyukai