Dari sisa tabungannya, Hamzah menggunakannya untuk jualan pulsa lagi dan
membeli alat pembuat pin pada waktu kelas 2 SMA, tapi masih saja dia mengalami
kerugian dari usahanya tersebut, dikarenakan dia tidak menguasai teknik dalam
pembuatan pin, sehingga produksinya banyak yang gagal dan Ayahnya marah besar.
Hamzah tidak putus asa dan kembali merenungi kesalahannya dan membaca biografi
pngusaha-pengusaha besar tak lama kemudia dia berjualan snack-snack roti dan meraup
keuntungan 5 jutaan dan setelah itu dia ketemu dengan mitra bisnis yang menjual Franchise
Bimbel seharga 175 juta tetapi Hamzah tidak punya uang sebesar itu kemudian dia pinjam
uang ke ayahnyayang sebagai dosen tetapi ayahnya meminjami uang 70 juta yang semstinya
untuk dibelikan mobil. Hamzah melobi untuk membayar 75 juta dulu sisanya yang 100 juta
untuk dicicil.