Anda di halaman 1dari 4

Biografi Orang Sukses Dalam Meraih Mobilitas Sosial

Tokoh:
“Yasa Singgih”

Nama : Zahra Febriani D.P


Kelas : VIII.5
Pelajaran : IPS
Sekolah : SMPN 43 Bekasi
1. Siapa orang sukses yang kalian baca?
2. Bagaimana cerita orang tersebut sebelum sukses dan apa factor pendoorong untuk mencapai
kesuksesan?
3. Bagaimana usaha orang tersebut untuk sukses dan apa sarana orang tersebut untuk suksees?
4. Apakah orang tersebut dalam berusaha selalu berhasil, atau pernah juga mengalami kegagalan?
5. Bagaimana hambatan orang tersebut untuk menjadi sukses?
6. Bagaimana kegiatan social orang tersebut setelah menajdi orang sukses?
1. Yasa Paramita Singgih

2. Keadaan sang ayah yang menderita sakit jantung, kala itu ia masih duduk di bangku SMP kelas
tiga. Keadaan ini membuat Yasa berpikir bagaiman kelak masa depannya, sedangkan ayahnya
terbaring sakit. Ia pun tidak ingin menambah beban pada orang tua, ia kemudian mulai berpikir
bagaimana caranya bisa mendapatkan pemasukan secara mandiri. Setidaknya bisa untuk
mencukupi uang saku dan untuk membeli buku tanpa harus minta pada orang tua.

Faktor pendorong untuk mencapai kesuksesannya yaitu keinginan Yasa tersebut membawanya
untuk melamar sebagai seorang MC pada salah satu acara yang digelar di pusat belanja di
Jakarta. Kala itu, dalam seminggu Yasa bisa mengisi sampai tiga acara dalam akhir pekan. Uang
yang ia terima kala itu adalah Rp. 350.000 setiap kali ia tampil.

3. Yasa Singgih Terjun ke Dunia Bisnis Dengan Modal Keberanian

Dari pengalaman mendapatkan uang sendiri sebagai MC, membuat Yasa Singgih semakin
semangat untuk mandiri. Kemudian setelah ia lulus SMP dan memasuki SMA, saat itu usianya 16
tahun, ia mulai terjun ke dunia bisnis meskipun masih sekala kecil. Bisnis jual beli online menjadi
pilihan karena memang saat itu yang bisa ia manfaatkan untuk memulai usaha adalah itu. Dia
memaksimalkan Blackberry Messenger untuk menjual produk kaosnya, saat itu ia sudah
menggunakan merek Men’s Republic.

Yasa menjelaskan bahwa modalnya untuk terjun dalam bisnis online dengan produk kaos saat
itu adalah keberanian. Dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali mengenai seluk beluk
kaos, ataupun desain. Ilmu pengetahuan yang ia miliki saat itu hanyalah bahwa dia bisa membeli
kaos di pasar untuk kemudian bisa dipasarkan secara online.

4. Perhitungan Bisnis Tidak Matang Membuatnya Gagal

Keinginan Yasa Singgih untuk menekuni ternyata kian hari semakin kuat, dorongan tersebut
membuatnya mencoba membuka bisnis baru pada tahun 2012 dengan mendirikan kafe kecil
yang ia namai Ini Teh Kopi letaknya di kawasan Kebun Jeruk. Tak lama kemudian, sekitar enam
bulan kemudian ia sudah membuka cabang baru tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan.

Namun ternyata bisnis baru yang ia kelola tersebut mengalami kebangkrutan yang membuatnya
malah menderita kerugian. Kalkulasi yang tidak tampapknya yang menjadi biang kegagalannya.
Ia belum bisa membagi waktu antara sekolah dengan dua bisnisnya, sehingga hal ini memicu
kerugian pada bisnisnya. Terpaksa keuntungan dari penjualan kaos digunakan untuk menutupi
kerugiannya.

Kemudian pada tahun 2013 ia memutuskan untuk menutup kafenya, dan bahkan bisnis kaosnya
pun juga turut dihentikan. Menurutnya, jika dihitung kerugian yang ia derita mencapai 100 juta
dari kegagalan yang ia alami.

5. Dalam membangun bisnis tentu ada tantangan maupun halangan yang harus dihadapi dengan
baik, agar bisnis yang dijalankan bisa terus sustainable.
Yasa menceritakan, saat membangun bisnis pada masa kuliah persoalan pertama adalah soal
manajemen waktu, bagaimana membagi waktu yang tepat untuk kuliah, maupun mengelola
bisnis.
“Tantangan internal kayak mengatur waktu kuliah dan usaha, terus juga awalnya modal nggak
punya banyak. Jadi ya kita mesti pakai strategi kreatif biar nggak perlu modal banyak,” kata Yasa.
Sedangkan dari sisi bisnis, persoalan yang dihadapi adalah membangun brand kepada
masyarakat.
“Semuanya butuh waktu, kita nggak bisa bikin brand enam bulan, satu tahun langsung booming,
dan penjualannya tinggi banget. Jadi ada proses mendirikan brand, menciptakan kepercayaan ke
customernya,” jelas Yasa.
Sedangkan tantangan dalam memproduksi produk Men’s Republic adalah sumber daya manusia
yakni pengrajin sepatu yang mampu membuat sepatu sesuai dengan standar kualitas Men’s
Republic.

6. Setelah menjadi orang sukses, Yasa Singgih banyak menghadiri event-event talk show dan kuliah
umum untuk menginspirasi anak muda di Indonesia untuk menjadi pengusaha muda yang
kompeten dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai