belum mengetahui mengenai keripik biji durian. Artikel ini berisikan cara
membuat keripik biji durian, sehingga bermanfaat sekali bagi anda yang
ingin mencoba membuat keripik biji durian. Selain itu cara-cara yang
digunakan dalam membuat keripik biji durian inipun sangat simpel dan
sederhana sehingga sangat mudah untuk dilakukan.
Bahan:
1500 ml air
25 ml air kunyit
4. Rendam lah irisan biji durian dengan air kapur sirih yang
telah dicampur dengan air kunyit, diamkan selama kurang
lebih 30 menit, kemudian cuci kembali dengan air bersih
mengalir lalu tiriskan.
Catatan :
Untuk menjaga kerenyahan keripik biji durian, simpanlah keripik di tempat
yang kedap udara atau juga bisa menggunakan plastik yang tertutup rapat
dan letakkan di tempat yang kering.
Semoga bermanfa'at
Faktor yang Mempengaruhi Mutu Keripik
Mutu keripik biji Durian ini dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu:
1. Bahan segar
Selain keadaan bahan segar dan tingkat kematangannya keseragaman jenis bahan akan sangat
menentukan mutu keripik yang dihasilkan. Pemilihan bahan segar harus dilakukan dengan teliti untuk
memperoleh produk akhir yang mempunyai mutu baik. Bahan dasar yang digunakan kualitasnya harus
betul-betul baik sehingga keripik yang dihasilkan akan baik pula.
2. Proses Pengolahan
Urutan proses yang harus diperhatikan terutama pada waktu penggorengan. Waktu menggoreng
jangan sampai kurang atau melebihi batas waktu yang ditentukan. Kekurangan waktu akan
mengakibatkan keripik menjadi lembek, tidak renyah karena kadar air keripik terlalu tinggi sedangkan
kelebihan waktu menyebabkan keripik menjadi keras dan gosong.
3. Peralatan
Peralatan untuk proses yang paling menentukan mutu keripik antara lain pisau pengupas/pengiris
harus yang anti karat dan alas pengiris sebaiknya talenan kayu yang sudah rata dan bersih atau plastik.
4. Minyak penggoreng
Minyak penggoreng yang menghasilkan wama yang baik adalah minyak kelapa serta dalam
penggunaannya maksimal digunakan hanya 2 kali saja.
Dalam pengolahan keripik biji Durian ini, menggunakan beberapa bahan
tambahan yang mempunyai fungsinya masing-masing yaitu :
Kapur
Larutan kapur sirih dapat memperbaiki tekstur bahan segar. Teksturnya menjadi
lebih keras sehingga terjadinya transpirasi maupun respirasi dapat ditekan. Fungsi yang
samngat penting dari kapur ini juga yaitu mengeluarkan lendir dari biji Durian.
Garam
Garam yang digunakan adalah garam dapur yang memiliki karakteristik putih, bersih dari kotoran,
kering dan berbentuk kristal. Garam berfungsi sebagai pengawet juga mengeluarkan lendir pada biji
Durian, Disamping itu juga berfungsi sebagai bumbu supaya tidak hambar, garam yang baik jika
dilarutkan airnya tetap jernih.
Bawang Putih
Bawang putih beberapa ribu tahun yang lalu sudah dikenal umat manusia sebagai penyedap
makanan maupun sebagai obat tradisional. Umbi bawang putih mengandung zat hara belerang, besi,
kalsium, fosfat, di samping zat organis lemak, protein dan karbohidrat. Yang khas terdapat di dalam umbi
bawang putih adalah sejenis minyak atsiri dengan bau khas bawang putih yang diberi
nama Allicin (Rismunandar, 1989).
Bawang putih merupakan salah satu komoditi pertanian yang dibutuhkan
masyarakat terutama untuk penyedap makanan atau sebagai bumbu. Umbi bawang
mengandung minyak atsiri yang berbau menyengat. Dengan adanya kandungan atsiri
tersebut bawang putih merupakan bumbu yang memberi aroma atau bau harum juga
dapat memberikan rasa yang gurih pada kelezatan makanan.
Gula
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat
yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan
untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh tebu.
Gula memiliki peranan besar pada penampakan dan cita rasa produk yang
dihasilkan. Gula berperan sebagai pengikat komponen flavor, menyempurnakan rasa
manis dan pembentukan karamel pada keripik tersebut.
Kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan keripik biji Durian ini ialah pada
proses pengeluaran lendir pada biji Durian sehingga pada proses ini, biji Durian
diberikan perlakuan berulang-ulang agar ketika hasil penggorengan didapatkan maka
tidak terdapat lendir lagi pada keripik tersebut. Maka dengan itu, pemasukkan biji
Durian dalam air kapur, pencucian dan penjemuran pada keripik ini harus dilakukan
secara baik agar tidak ada lendir sehingga dapat digoreng.
Dosen Pengasuh:
Muharnis, ST.,MT
Oleh:
Miswan 3204141060
Isnaina Nurhaya 3204141087
Ruslan 3204141046
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLIKTEKNIK NEGERI BENGKALIS
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karuniaNya
sehingga makalah ini tepat diselesaikan pada waktunya.
Judul dari makalah ini adalah Usaha Pembuatan Kerupuk Biji Durian. Makalah ini
berisikan tentang gambaran usaha dalam pembuatan kerupuk biji durian.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Muharnis, ST.,MT selaku dosen pengasuh.
Di samping itu penghargaan penulis juga sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis juga menerima saran dan kritik yang membangun dalam penulisan makalah selanjutnya.
PENULIS
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI........... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ............................................................... 2
1.5 Manfaat......................................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Sejarah Singkat.............................................................................. 3
2.2 Deskripsi Buah .............................................................................. 3
2.3 Klasifikasi Ilmiah Durian ................................................................. 3
2.4 Jenis Tanaman ................................................................................ 4
2.5 Manfaat Tanaman.......................................................................... 4
2.6 Sentra Penanaman..........................................................................5
2.7 Prospektif Masa Depan .................................................................5
2.8 Analisis Pasar ................................................................................5
2.9 Segmentasi Pasar Yang Akan Dimasuki...........................................6
2.10 Estimasi Kelancaran Usaha .............................................................7
2.11 Penetapan Harga Jual .......................................................................8
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Bahan ............................................................................................9
3.2 Bahan Perendam Biji Durian ...........................................................9
3.3 Alat ................................................................................................9
3.4 Proses Pembuatan Kerupuk Biji Durian .........................................10
BAB IV. RECANA ANGGARAN BIAYA
4.1 Biaya Bahan....................................................................................11
4.2 Biaya Peralatan................................................................................11
4.3 Rugi-laba.........................................................................................12
PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................. 13
Saran...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu wilayah otonomi daerah yang cukup luas,
memiliki delapan wilayah kecamatan yang berada di bawah Kabupaten Bengkalis dengan dana
APBD terbesar di Indonesia. Wilayah-wilayah yang terdapat di Kabupaten Bengkalis adalah
kec.Bantan, Kec.Bengkalis, Kec.Bukit Batu, Kec.Rupat, Kec.Rupat Utara, Kec.Mandau,
Kec.Siak Kecil dan Kec.Pinggir. Penghasil terbesar tanaman durian yang berada di Kabupaten
Bengkalis yaitu di daerah Kec.Bantan dan Kec.Bengkalis. Tingginya populasi tanaman durian di
Indonesia, khusus di daerah Kabupaten Bengkalis yang menyebabkan sering terjadinya hasil
panen durian yang sangat melimpah. Tanaman musiman ini umumnya memiliki jangka waktu
panen sekitar dua kali dalam satu tahun yaitu sekitar bulan Juni dan Desember fakta yang di
jumpai dilapangan. Dan Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah penghasil durian
terbesar di Provinsi Riau.
maka dari itulah penulis berkeinginan besar melakukan penelitian di dua wilayah tersebut,
Kedua Kecamatan ini sangat terkenal sebagai penghasil durian yang cukup banyak, pada saat
musim panen buah durian dijual di luar Kabupaten, bahkan sampai ke luar Provinsi Riau
sehingga kebutuhan akan buah durian di Kabupaten Bengkalis sudah terpenuhi.
Biji durian memiliki banyak manfaat bagi kebutuhan energi kita sehari-hari karena
mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium dan fosfor. Yang sangat menarik untuk di teliti
lebih lanjut mengenai tata cara pengolahan biji durian menjadi komoditi yaitu kerupuk biji
durian. Pengolahan biji durian memerlukan penangan khusus terutama pada bagian perhitungan
lendir, jika tidak dibuang maka akan mempengaruhi rasa pada tepung maupun kerupuknya.
Adapun cara menghilangkan lendir tersebut dengan menambahkan garam kurang lebih 6% pada
biji durian.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka penulis tertarik ingin membahas proses pengolahan limbah biji
durian menjadi kerupuk yang bertujuan untuk mengurangi limbah rumah tangga di masyarakat sekitar.
1.3 Tujuan
Terciptanya proses produksi kerupuk biji durian agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
masyarakat.
1.5 Manfaat
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari
istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran-an sehingga menjadi durian. Kata ini
terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam (Anonim, 2009).
Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa
tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan.
Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren
(Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur) (Anonim, 2009).
Bentuk buahnya bulat, panjaring lonjong dan berjuring lima. Kulit buah kuning
kehijauan, berduri kerucut yang tersusun jarang, Daging buah kuning gading, kering, berserat
halus, clan berlemak. Istimewanya, daging buahnya tebal, antara 1,5-2,5 cm. Rasanya sangat
khas, selain manis juga ada rasa gurih seperti santan. Kandungan alkoholnya cukup
tinggi. Aromanya tajam dan merangsang dibandingkan jenis durian lain. Bijinya kecil, bahkan
banyak di antaranya yang kempes. Bobot rata-rata buahnya antara 1,5-2,5 kg. Produktivitas 300-
600 buah/ pohon/tahun. Tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah (Anonim, 2009).
Durian merupakan salah satu tumbuhan pohon yang tingginya bisa mencapai 4-8 meter,
durian merupakan salah satu tumbuhan tropis khas dari asia tenggara terkhusus Indonesia. Nama
durian di ambil dari buahnya yang memiliki khas yaitu mempunyai duri besar dan tajam. Ciri
khas durian yaitu dari aromanya yang mencolok. Durian salah satu tumbuhan yang memiliki
umur panjang, berakar tunggang, berbatang kayu, berbentuk silindiris, tegak, kulit pecah-pecah,
dan memiliki percabangan simpodial, memiliki banyak cabang, arah mendatar.
Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling, pada permukaan atas daun
berwarna hijau tua, bagian bawah daun berwarna coklat kekuningan, pada saat berbunga, bunga
muncul pada batang atau cabang sudah besar berbentuk tangkai, memiliki kelopak berbentuk
lonceng, memiliki warna putih hingga coklat keemasan. Durian berbunga sekitar awal tahun,
yaitu pada bulan januari dan di akhir tahun sekitar bulan desember .
Buah berbentuk bulat atau lonjong,memiliki panjang buah sekitar 3-5 cm,memiliki kulit
yang dipenuhi duri-duri tajam,bewarna coklat,dan memiliki masa berbuah ketika berumur sekitar
5-6 tahun. durian memiliki nama biologis,
yaitu Kerajaan : Plantae, Ordo : Bombales, Famili : Bombaceae, Genus : Durio, Spesies : Durio
zibethinus Murr. (Wikipedia, 2009).
Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan
disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah:
durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan
(Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan
sihijau (Kalimantan Selatan). (Anonim, 2009).
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya,
juga terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
2. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu
sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi alternatif pengganti makanan
(dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan
dibakar sampai hancur.
(Anonim, 2009).
Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di
Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di
dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga
New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang
dipelihara intensif oleh negara Thailand. (Anonim, 2009).
Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai
alternatif pengganti bahan makanan atau bahan baku pengisi farmasetik. Biji durian sebagai
bahan makanan memang belum memasyarakat di Indonesia. Di Thailand, biji durian sudah
cukup memasyarakat untuk dibuat bubur dengan cara diberi campuran daging buahnya. Bubur
biji durian ini menghasilkan kalori yang cukup potensial bagi manusia (Aak, 1997). Menurut
Febriani (2005) bahwa kandungan gizi pada tepung biji durian mengandung protein sebesar
6,70% dan lemak sebesar 0,82%.
Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha ini belum ada yang dijalankan dan
belum diketahui oleh masyarakat banyak. Ciri produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan,
membuat daya tarik tersendiri akan usaha ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup
berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian
dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam 6 bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka
usaha pembuatan kerupuk biji durian akan dapat bertahan menghadapi persaingan dengan
produk kerupuk lainnya.
Di samping itu, karena usaha kerupuk biji durian merupakan jenis makanan yang masih
baru di masyarakat sehingga dalam hal pangsa pasarnya perlu pendekatan yang lebih maksimal
lagi agar usaha kerupuk biji durian tidak akan diragukan lagi.
Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga
usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan. Persaingan dengan usaha
lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana dengan baik dan matang yang
diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang
dalam hal ini proses produksi kerupuk biji durian, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan
rasa dan rupa dari kerupuk biji durian tersebut.
Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang
telah dilatih dalam hal pembuatan kerupuk biji durian. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga
pengadonan dan dilanjutkan dengan penjemuran kerupuk. Dalam produksi bahan makanan
sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa,
akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya.
Pada produk kerupuk biji durian ini akan dikemas secara elagan dan unik sehingga akan
memberi nilai jual tersendiri. Dalam kenyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40%
biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga
kerja.
Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana kerupuk biji
durian dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas. Produk yang dihasilkan
berupa kerupuk biji durian yang akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer (berupa
warung atau toko makanan maupun toko biasa).. Selain itu kerupuk biji durian yang dihasilkan
dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir.
Kerupuk biji durian dapat juga dipasarkan dengan dengan cara order pemesanan. Hal ini
biasanya untuk pemesanan partai yang agak besar, dalam hal ini dilakukan oleh distributor.
Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang berstandar tinggi, produk kerupuk biji durian
ini dapat menembus pemasaran di super market ataupun bahkan skala ekspor ke luar negeri.
Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas
yang biasanya mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli kerupuk biji durian
yang bersangkutan walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.
Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga
ditentukan oleh proses produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis juga
memerlukan proses produksi yang juga tidak terhambat.
Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini
bahan baku yang digunakan adalah berupa biji durian yang sangat mudah untuk diperoleh yaitu
diperoleh dari industri rumah tangga pengolah makanan yang hanya mengolah daging buah
duriannya saja dan bijinya tidak dimanfaatkan oleh industri tersebut. Selain itu bahan baku biji
durian juga bisa diperoleh secara gratis karena bahan baku tersebut masih bersifat limbah (belum
ada yang memanfaatkan secara komersial).
Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran
suplai bahan baku ini sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu
dipertimbangkan untuk proses produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika
terjadi hambatan dalam penyediaan bahan baku. Untuk menjaga agar produksi tidak berhenti,
maka perlu dipikirkan untuk melakukan kerjasama dengan pengusaha industri rumah tangga
pengolah makanan yang bersedia untuk menyediakan bahan baku biji durian yang sesuai dengan
kesepakatan bersama antara penyedia bahan baku dengan pelaku usaha.
Karena biji durian merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui
batas kualitas biji durian yang baik untuk dijadikan bahan baku.
Kantung plastik, alumunium foil, atau bahkan foam-box yang biasa digunakan untuk
kemasan makanan, kadang hanya berupa kemasan standar dan kurang sesuai untuk digunakan
dalam mengemas jenis produk seperti kerupuk biji durian. Untuk itu dilakukan cara pengadaan
kemasan yang disesuaikan dengan produk kerupuk biji durian yang dihasilkan atau juga dengan
cara pengadaan kemasan dibuat sendiri secara unik dan kreatif sehingga kemasan tersebut lain
dari yang lain.
Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, proses
produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu diperhitungkan pula biaya promosi dan
transportasi.
Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapat harga satuan
minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapat menentukan harga jual setelah
diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita peroleh.
Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan, sehingga tidak
akan terjadi kesenjangan yang signifikan antara harga produk yang harus dibayar konsumen
secara langsung dengan harga produk setelah melalui distributor atau agen.
Dalam penetapan harga jual ini, juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu tinggi maka
konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita dan lebih jauh lagi
mereka akan lari ke produk lain yang sejenis. hal tersebut tentu tidak ingin terjadi, maka perlu
diperhitungkan harga jual produk dari produsen lain.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk biji durian adalah :
1. Bahan Dasar
a. Biji Durian
b. Tepung Tapioka
2. Bahan Pembantu
a. Garam
b. Bawang putih
c. Penyedap rasa
d. Air
3.3 Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk biji durian adalah:
1. Alat Perajang
2. Baskom
3. Kompor Besar
4. Plastik Pembungkus
5. Sendok Kayu
6. Sendok Makan
7. Sotil dan Serok
8.Tampah
9.Timbangan
10.Mesin pengaduk adonan otomatis
11. Alat pengukus
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
4.3 Rugi-laba
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Situmorang, Ricky. 2009. Tentang Usaha pembuatan keripik biji durian Bumbu balado dengan tingkat
pedas yang Berbeda. Mata Kuliah Kewirausahaan. Program Studi Teknologi Hasil Hutan.
Departemen Kehutanan. Fakultas pertanian. Universitas Sumatera Utara.
http://www.kewirausahaan06.files.wordpress.com.
Biji Durian
Buah durian selama ini hanya dikonsumsi daging buahnya saja, sedangkan bijinya
dibuang, tidak dimanfaatkan. Salah satu alternatif pengolahan biji durian adalah
mengolahnya menjadi tepung dan keripik. Pengolahan biji durian menjadi tepung dapat
meningkatkan daya simpan dan penggunaannya. Tepung biji durian dapat digunakan
sebagai tepung substitusi pada pembuatan kue (kue basah dan kue kering). Pengolahan
keripik durian merupakan salah satu bentuk diversifikasi dari pengolahan biji durian
(Departemen Pertanian, 2012).
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat
manfaat dari bagian lainnya, yaitu: biji durian yang memiliki kandungan pati cukup
tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang
dicampur daging buahnya) (Jombangkab, 2011).
Pengolahan biji durian memerlukan penanganan khusus yaitu pada saat penghilangan
lendir pada biji durian. Apabila lendir tidak dihilangkan maka akan mempengaruhi rasa
pada tepung ataupun keripiknya. Lendir dihilangkan dengan cara menambahkan garam
6% pada biji durian , dicampur, diaduk-aduk dibawah air mengalir (Departemen
Pertanian, 2012).
Biji durian juga banyak mengandung zat-zat gizi seperti lemak, protein, karbohidrat dan
lain-lain, untuk memperjelas zat yang dikandung oleh biji durian dapat dilihat pada
tabel berikut :
VIVAlife- Limbah biji durian yang biasanya dibuang, di tangan lima mahasiswa di Yogyakarta
diolah dijadikan minuman berprotein tinggi.
Ya, limbah biji durian ini disulap menjadi susu. Minuman ini, bisa menjadi solusi minuman
sehat pengganti susu sapi.
Setelah itu, semua biji yang sudah bersih, direbus hingga masak. Lalu, dihaluskan dengan cara
diblender. Selanjutnya, adonan biji durian direbus kembali ditambah gula secukupnya.
Untuk menambah aroma, tambahkan daun pandan. Terakhir, adonan biji durian yang telah
dimasak, diblender kembali dan dituangkan ke dalam botol kemasan.
"Ide awal pembuatan susu ini karena adanya susu kedelai. Susu ini kemudian diberi nama
Esdebe," kata Syawal Hasibuan, salah satu mahasiswa yang ikut membuat susu biji durian.
Proses pembuatan susu ini, katanya, juga telah melalui beberapa kali uji coba. Biaya
produksinya diakui Syawal sangat murah sehingga bisa menjadi solusi pengganti susu sapi.
Selain diproduksi dalam bentuk susu bijian durian, sebagai pilihan, ada juga varian rasanya,
seperti cokelat, rasa durian juga rasa pisang.
Diakui pula oleh Prof DR Akhyar Adnan, selalu dosen pembimbing kelima mahasiswa kreatif
tersebut, susu ini, katanya sudah pernah diuji oleh Dinas Kesehatan Bantul. Ternyata, susu biji
durian memang mengandung protein cukup tinggi.
"Untuk sementara susu ini hanya dijual di koperasi Mahasiswa UMY dan kantin kampus
setempat," ujar Akhyar.
Harga sebotol susu biji durian hasil karya mahasiswa ini dijual dengan harga Rp3500-5000 per
botolnya.