Anda di halaman 1dari 20

Tips Cara Membuat Keripik Dari Biji Durian, membantu anda yang

belum mengetahui mengenai keripik biji durian. Artikel ini berisikan cara
membuat keripik biji durian, sehingga bermanfaat sekali bagi anda yang
ingin mencoba membuat keripik biji durian. Selain itu cara-cara yang
digunakan dalam membuat keripik biji durian inipun sangat simpel dan
sederhana sehingga sangat mudah untuk dilakukan.

Pada postingan sebelumnya saya telah membahas mengenaitepung biji


durian duren nah untuk postingan kali ini saya masih akan membahas hal
yang berhubungan dengan buah durian. Kali ini saya akan memenuhi janji
saya sebelumnya yaitu untuk mengulas mengenai cara membuat keripik biji
durian. Baiklah langsung saja, berikut ini langkah-langkahnya.

Cara Membuat Keripik Biji Durian

Bahan:

1 kg biji durian matang yang masih segar

1500 ml air

25 ml air kunyit

160 gr kapur sirih

20 gr bawang putih yang telah dihaluskan

;g5 gr kemiri yang telah dihaluskan

15 gr garam yang telah dihaluskan

250 ml minyak goreng

Langkah membuat keripik biji durian

1. Cuci bersih biji durian dengan air yang mengalir sampai


tidak ada lagi bagian yang licin akibat daging buah yang
tertinggal.

2. Iris tipis-tipis biji durian dengan ketebalan 1-2 mm, bisa


juga menggunakan alat perajang agar lebih cepat.
3. Cuci kembali biji durian yang telah di iris dengan air bersih
mengalir untuk mengurangi lendir yang terdapat pada biji
durian.

4. Rendam lah irisan biji durian dengan air kapur sirih yang
telah dicampur dengan air kunyit, diamkan selama kurang
lebih 30 menit, kemudian cuci kembali dengan air bersih
mengalir lalu tiriskan.

5. Campurlah bawang putih, garam dan kemiri dengan sedikit


air, kemudian rendamlah irisan biji durian dengan air
campuran bumbu ini. Diamkan lebih kurang selama 5-10
menit agar bumbu lebih meresap.

6. Gorenglah irisan biji durian hingga berwarna kuning


kecoklatan, kemudian tiriskan.

7. Keripik biji durian pun siap disantap. Lezat.

Catatan :
Untuk menjaga kerenyahan keripik biji durian, simpanlah keripik di tempat
yang kedap udara atau juga bisa menggunakan plastik yang tertutup rapat
dan letakkan di tempat yang kering.

Semoga bermanfa'at
Faktor yang Mempengaruhi Mutu Keripik

Mutu keripik biji Durian ini dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu:
1. Bahan segar
Selain keadaan bahan segar dan tingkat kematangannya keseragaman jenis bahan akan sangat
menentukan mutu keripik yang dihasilkan. Pemilihan bahan segar harus dilakukan dengan teliti untuk
memperoleh produk akhir yang mempunyai mutu baik. Bahan dasar yang digunakan kualitasnya harus
betul-betul baik sehingga keripik yang dihasilkan akan baik pula.
2. Proses Pengolahan
Urutan proses yang harus diperhatikan terutama pada waktu penggorengan. Waktu menggoreng
jangan sampai kurang atau melebihi batas waktu yang ditentukan. Kekurangan waktu akan
mengakibatkan keripik menjadi lembek, tidak renyah karena kadar air keripik terlalu tinggi sedangkan
kelebihan waktu menyebabkan keripik menjadi keras dan gosong.
3. Peralatan
Peralatan untuk proses yang paling menentukan mutu keripik antara lain pisau pengupas/pengiris
harus yang anti karat dan alas pengiris sebaiknya talenan kayu yang sudah rata dan bersih atau plastik.
4. Minyak penggoreng
Minyak penggoreng yang menghasilkan wama yang baik adalah minyak kelapa serta dalam
penggunaannya maksimal digunakan hanya 2 kali saja.
Dalam pengolahan keripik biji Durian ini, menggunakan beberapa bahan
tambahan yang mempunyai fungsinya masing-masing yaitu :
Kapur
Larutan kapur sirih dapat memperbaiki tekstur bahan segar. Teksturnya menjadi
lebih keras sehingga terjadinya transpirasi maupun respirasi dapat ditekan. Fungsi yang
samngat penting dari kapur ini juga yaitu mengeluarkan lendir dari biji Durian.

Garam
Garam yang digunakan adalah garam dapur yang memiliki karakteristik putih, bersih dari kotoran,
kering dan berbentuk kristal. Garam berfungsi sebagai pengawet juga mengeluarkan lendir pada biji
Durian, Disamping itu juga berfungsi sebagai bumbu supaya tidak hambar, garam yang baik jika
dilarutkan airnya tetap jernih.
Bawang Putih
Bawang putih beberapa ribu tahun yang lalu sudah dikenal umat manusia sebagai penyedap
makanan maupun sebagai obat tradisional. Umbi bawang putih mengandung zat hara belerang, besi,
kalsium, fosfat, di samping zat organis lemak, protein dan karbohidrat. Yang khas terdapat di dalam umbi
bawang putih adalah sejenis minyak atsiri dengan bau khas bawang putih yang diberi
nama Allicin (Rismunandar, 1989).
Bawang putih merupakan salah satu komoditi pertanian yang dibutuhkan
masyarakat terutama untuk penyedap makanan atau sebagai bumbu. Umbi bawang
mengandung minyak atsiri yang berbau menyengat. Dengan adanya kandungan atsiri
tersebut bawang putih merupakan bumbu yang memberi aroma atau bau harum juga
dapat memberikan rasa yang gurih pada kelezatan makanan.
Gula
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat
yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan
untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh tebu.
Gula memiliki peranan besar pada penampakan dan cita rasa produk yang
dihasilkan. Gula berperan sebagai pengikat komponen flavor, menyempurnakan rasa
manis dan pembentukan karamel pada keripik tersebut.
Kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan keripik biji Durian ini ialah pada
proses pengeluaran lendir pada biji Durian sehingga pada proses ini, biji Durian
diberikan perlakuan berulang-ulang agar ketika hasil penggorengan didapatkan maka
tidak terdapat lendir lagi pada keripik tersebut. Maka dengan itu, pemasukkan biji
Durian dalam air kapur, pencucian dan penjemuran pada keripik ini harus dilakukan
secara baik agar tidak ada lendir sehingga dapat digoreng.

USAHA PEMBUATAN KERUPUK BIJI DURIAN

Dosen Pengasuh:
Muharnis, ST.,MT
Oleh:
Miswan 3204141060
Isnaina Nurhaya 3204141087
Ruslan 3204141046
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLIKTEKNIK NEGERI BENGKALIS
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karuniaNya
sehingga makalah ini tepat diselesaikan pada waktunya.

Judul dari makalah ini adalah Usaha Pembuatan Kerupuk Biji Durian. Makalah ini
berisikan tentang gambaran usaha dalam pembuatan kerupuk biji durian.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Muharnis, ST.,MT selaku dosen pengasuh.
Di samping itu penghargaan penulis juga sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis juga menerima saran dan kritik yang membangun dalam penulisan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat, Terima kasih.

Bengkalis, 26 Mei 2015

PENULIS
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI........... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ............................................................... 2
1.5 Manfaat......................................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Sejarah Singkat.............................................................................. 3
2.2 Deskripsi Buah .............................................................................. 3
2.3 Klasifikasi Ilmiah Durian ................................................................. 3
2.4 Jenis Tanaman ................................................................................ 4
2.5 Manfaat Tanaman.......................................................................... 4
2.6 Sentra Penanaman..........................................................................5
2.7 Prospektif Masa Depan .................................................................5
2.8 Analisis Pasar ................................................................................5
2.9 Segmentasi Pasar Yang Akan Dimasuki...........................................6
2.10 Estimasi Kelancaran Usaha .............................................................7
2.11 Penetapan Harga Jual .......................................................................8
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Bahan ............................................................................................9
3.2 Bahan Perendam Biji Durian ...........................................................9
3.3 Alat ................................................................................................9
3.4 Proses Pembuatan Kerupuk Biji Durian .........................................10
BAB IV. RECANA ANGGARAN BIAYA
4.1 Biaya Bahan....................................................................................11
4.2 Biaya Peralatan................................................................................11
4.3 Rugi-laba.........................................................................................12
PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................. 13
Saran...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu wilayah otonomi daerah yang cukup luas,
memiliki delapan wilayah kecamatan yang berada di bawah Kabupaten Bengkalis dengan dana
APBD terbesar di Indonesia. Wilayah-wilayah yang terdapat di Kabupaten Bengkalis adalah
kec.Bantan, Kec.Bengkalis, Kec.Bukit Batu, Kec.Rupat, Kec.Rupat Utara, Kec.Mandau,
Kec.Siak Kecil dan Kec.Pinggir. Penghasil terbesar tanaman durian yang berada di Kabupaten
Bengkalis yaitu di daerah Kec.Bantan dan Kec.Bengkalis. Tingginya populasi tanaman durian di
Indonesia, khusus di daerah Kabupaten Bengkalis yang menyebabkan sering terjadinya hasil
panen durian yang sangat melimpah. Tanaman musiman ini umumnya memiliki jangka waktu
panen sekitar dua kali dalam satu tahun yaitu sekitar bulan Juni dan Desember fakta yang di
jumpai dilapangan. Dan Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah penghasil durian
terbesar di Provinsi Riau.

maka dari itulah penulis berkeinginan besar melakukan penelitian di dua wilayah tersebut,
Kedua Kecamatan ini sangat terkenal sebagai penghasil durian yang cukup banyak, pada saat
musim panen buah durian dijual di luar Kabupaten, bahkan sampai ke luar Provinsi Riau
sehingga kebutuhan akan buah durian di Kabupaten Bengkalis sudah terpenuhi.

Untuk memcermati melimpahnya hasil panen petani durian khususnya di Kab.Bengkalis,


yang dimana terdapat banyaknya limbah biji durian yang menumpuk, sehingga penulis tertarik
untuk membuat proses pengolahan limbah biji durian menjadi kerupuk dan hal ini bertujuan
untuk meminimalisirkan penumpukkan biji durian yang sangat bermanfaat jika diolah menjadi
kerupuk. Yang dimana pengolahan limbah biji durian menjadi kerupuk menggunakan bahan
utama yaitu tepung. Sehingga kita akan melihat sebuah dampak signifikasikan dari penelitian ini
yang tadinya biji durian terbuang begitu saja dan menumpuk hingga menjadi limbah ternyata hal
tersebut bisa diatasi dengan diolahnya biji durian menjadi kerupuk.

Biji durian memiliki banyak manfaat bagi kebutuhan energi kita sehari-hari karena
mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium dan fosfor. Yang sangat menarik untuk di teliti
lebih lanjut mengenai tata cara pengolahan biji durian menjadi komoditi yaitu kerupuk biji
durian. Pengolahan biji durian memerlukan penangan khusus terutama pada bagian perhitungan
lendir, jika tidak dibuang maka akan mempengaruhi rasa pada tepung maupun kerupuknya.
Adapun cara menghilangkan lendir tersebut dengan menambahkan garam kurang lebih 6% pada
biji durian.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka penulis tertarik ingin membahas proses pengolahan limbah biji
durian menjadi kerupuk yang bertujuan untuk mengurangi limbah rumah tangga di masyarakat sekitar.

1.2 Rumus masalah

Adapun permasalahan yang akan di teliti adalah sebagai berikut :


1. Bagaimana cara mengolah limbah biji durian sebagai bahan baku pembuatan kerupuk ?
2. Bagaimana proses pengolahan biji durian menjadi tepung yang
dijadikan bahan pembuatan kerupuk ?
3. Bagaimana proses pengolahan biji durian sebagai bahan
pembuatan kerupuk ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengolah limbah biji durian


2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan biji durian menjadi tepung yang dijadikan bahan pembuatan
kerupuk
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan biji durian sebagai bahan pembuatan kerupuk

1.4 Luaran yang diharapkan

Terciptanya proses produksi kerupuk biji durian agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
masyarakat.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :


1. Menambah Pengetahuan petani biji durian tentang proses pengolahan biji durian menjadi kerupuk
2. Menghasilkan keuntungan bagi para petani durian dengan pengolahan biji durian menjadi kerupuk
3. Mengurangi limbah rumah tangga di masyarakat sekitar

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Sejarah singkat

Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari
istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran-an sehingga menjadi durian. Kata ini
terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam (Anonim, 2009).

Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa
tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan.
Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren
(Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur) (Anonim, 2009).

Di Thailand, durian merupakan komoditas komersial yang sudah dikelola secara


agribisnis. Tanaman durian di Indonesia saat ini sebagian besar masih bertumpu pada buah skal
kecil, baik di lahan-lahan kering, lahan pasang surut, maupun di perkarangan (Anonim, 2009).

2.2 Deskripsi Buah

Bentuk buahnya bulat, panjaring lonjong dan berjuring lima. Kulit buah kuning
kehijauan, berduri kerucut yang tersusun jarang, Daging buah kuning gading, kering, berserat
halus, clan berlemak. Istimewanya, daging buahnya tebal, antara 1,5-2,5 cm. Rasanya sangat
khas, selain manis juga ada rasa gurih seperti santan. Kandungan alkoholnya cukup
tinggi. Aromanya tajam dan merangsang dibandingkan jenis durian lain. Bijinya kecil, bahkan
banyak di antaranya yang kempes. Bobot rata-rata buahnya antara 1,5-2,5 kg. Produktivitas 300-
600 buah/ pohon/tahun. Tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah (Anonim, 2009).

2.3 Klasifikasi Ilmiah Durian

Durian merupakan salah satu tumbuhan pohon yang tingginya bisa mencapai 4-8 meter,
durian merupakan salah satu tumbuhan tropis khas dari asia tenggara terkhusus Indonesia. Nama
durian di ambil dari buahnya yang memiliki khas yaitu mempunyai duri besar dan tajam. Ciri
khas durian yaitu dari aromanya yang mencolok. Durian salah satu tumbuhan yang memiliki
umur panjang, berakar tunggang, berbatang kayu, berbentuk silindiris, tegak, kulit pecah-pecah,
dan memiliki percabangan simpodial, memiliki banyak cabang, arah mendatar.

Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling, pada permukaan atas daun
berwarna hijau tua, bagian bawah daun berwarna coklat kekuningan, pada saat berbunga, bunga
muncul pada batang atau cabang sudah besar berbentuk tangkai, memiliki kelopak berbentuk
lonceng, memiliki warna putih hingga coklat keemasan. Durian berbunga sekitar awal tahun,
yaitu pada bulan januari dan di akhir tahun sekitar bulan desember .

Buah berbentuk bulat atau lonjong,memiliki panjang buah sekitar 3-5 cm,memiliki kulit
yang dipenuhi duri-duri tajam,bewarna coklat,dan memiliki masa berbuah ketika berumur sekitar
5-6 tahun. durian memiliki nama biologis,
yaitu Kerajaan : Plantae, Ordo : Bombales, Famili : Bombaceae, Genus : Durio, Spesies : Durio
zibethinus Murr. (Wikipedia, 2009).

2.4 Jenis Tanaman

Tanaman durian termasuk famili bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan.Yang lazim


disebut durian adalah tumbuhan dari marga
(genus) durio,nesia, lahia, boschia dan coelostegia(Anonim, 2009).

Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan
disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah:
durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan
(Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan
sihijau (Kalimantan Selatan). (Anonim, 2009).

2.5 Manfaat Tanaman

Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya,
juga terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
2. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu
sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi alternatif pengganti makanan
(dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan
dibakar sampai hancur.
(Anonim, 2009).

2.6 Sentra Penanaman

Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di
Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di
dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga
New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang
dipelihara intensif oleh negara Thailand. (Anonim, 2009).

Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai
alternatif pengganti bahan makanan atau bahan baku pengisi farmasetik. Biji durian sebagai
bahan makanan memang belum memasyarakat di Indonesia. Di Thailand, biji durian sudah
cukup memasyarakat untuk dibuat bubur dengan cara diberi campuran daging buahnya. Bubur
biji durian ini menghasilkan kalori yang cukup potensial bagi manusia (Aak, 1997). Menurut
Febriani (2005) bahwa kandungan gizi pada tepung biji durian mengandung protein sebesar
6,70% dan lemak sebesar 0,82%.

2.7 Prospektif Masa Depan

Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha ini belum ada yang dijalankan dan
belum diketahui oleh masyarakat banyak. Ciri produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan,
membuat daya tarik tersendiri akan usaha ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup
berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian
dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam 6 bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka
usaha pembuatan kerupuk biji durian akan dapat bertahan menghadapi persaingan dengan
produk kerupuk lainnya.

Di samping itu, karena usaha kerupuk biji durian merupakan jenis makanan yang masih
baru di masyarakat sehingga dalam hal pangsa pasarnya perlu pendekatan yang lebih maksimal
lagi agar usaha kerupuk biji durian tidak akan diragukan lagi.

2.8 Analisis Pasar

Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga
usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan. Persaingan dengan usaha
lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana dengan baik dan matang yang
diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang
dalam hal ini proses produksi kerupuk biji durian, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan
rasa dan rupa dari kerupuk biji durian tersebut.

Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang
telah dilatih dalam hal pembuatan kerupuk biji durian. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga
pengadonan dan dilanjutkan dengan penjemuran kerupuk. Dalam produksi bahan makanan
sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa,
akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya.

Pada produk kerupuk biji durian ini akan dikemas secara elagan dan unik sehingga akan
memberi nilai jual tersendiri. Dalam kenyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40%
biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga
kerja.

Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan persaingan


tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk segmen makanan ringan
pada hal ini akan sangat memanaskan persaingan.

2.9 Segmentasi Pasar Yang Akan Dimasuki

Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana kerupuk biji
durian dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas. Produk yang dihasilkan
berupa kerupuk biji durian yang akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer (berupa
warung atau toko makanan maupun toko biasa).. Selain itu kerupuk biji durian yang dihasilkan
dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir.

Kerupuk biji durian dapat juga dipasarkan dengan dengan cara order pemesanan. Hal ini
biasanya untuk pemesanan partai yang agak besar, dalam hal ini dilakukan oleh distributor.

Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang berstandar tinggi, produk kerupuk biji durian
ini dapat menembus pemasaran di super market ataupun bahkan skala ekspor ke luar negeri.
Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas
yang biasanya mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli kerupuk biji durian
yang bersangkutan walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.

2.10 Estimasi Kelancaran Usaha

Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga
ditentukan oleh proses produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis juga
memerlukan proses produksi yang juga tidak terhambat.

Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh penggunaan permesinan yang dapat


menghemat upah tenaga kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi. Selain ditentukan oleh
penggunaan permesinan, kelancaran produksi juga dapat ditentukan oleh tenaga produksi yang
telah terampil dan mampu berdisiplin hingga bisa mencapai target produksi sesuai dengan order
penjualan.

Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini
bahan baku yang digunakan adalah berupa biji durian yang sangat mudah untuk diperoleh yaitu
diperoleh dari industri rumah tangga pengolah makanan yang hanya mengolah daging buah
duriannya saja dan bijinya tidak dimanfaatkan oleh industri tersebut. Selain itu bahan baku biji
durian juga bisa diperoleh secara gratis karena bahan baku tersebut masih bersifat limbah (belum
ada yang memanfaatkan secara komersial).
Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran
suplai bahan baku ini sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu
dipertimbangkan untuk proses produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika
terjadi hambatan dalam penyediaan bahan baku. Untuk menjaga agar produksi tidak berhenti,
maka perlu dipikirkan untuk melakukan kerjasama dengan pengusaha industri rumah tangga
pengolah makanan yang bersedia untuk menyediakan bahan baku biji durian yang sesuai dengan
kesepakatan bersama antara penyedia bahan baku dengan pelaku usaha.

Karena biji durian merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui
batas kualitas biji durian yang baik untuk dijadikan bahan baku.

Kantung plastik, alumunium foil, atau bahkan foam-box yang biasa digunakan untuk
kemasan makanan, kadang hanya berupa kemasan standar dan kurang sesuai untuk digunakan
dalam mengemas jenis produk seperti kerupuk biji durian. Untuk itu dilakukan cara pengadaan
kemasan yang disesuaikan dengan produk kerupuk biji durian yang dihasilkan atau juga dengan
cara pengadaan kemasan dibuat sendiri secara unik dan kreatif sehingga kemasan tersebut lain
dari yang lain.

2.11 Penetapan Harga Jual

Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, proses
produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu diperhitungkan pula biaya promosi dan
transportasi.

Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapat harga satuan
minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapat menentukan harga jual setelah
diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita peroleh.

Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan, sehingga tidak
akan terjadi kesenjangan yang signifikan antara harga produk yang harus dibayar konsumen
secara langsung dengan harga produk setelah melalui distributor atau agen.

Dalam penetapan harga jual ini, juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu tinggi maka
konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita dan lebih jauh lagi
mereka akan lari ke produk lain yang sejenis. hal tersebut tentu tidak ingin terjadi, maka perlu
diperhitungkan harga jual produk dari produsen lain.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk biji durian adalah :
1. Bahan Dasar
a. Biji Durian
b. Tepung Tapioka

2. Bahan Pembantu
a. Garam
b. Bawang putih
c. Penyedap rasa
d. Air

3.2 Bahan Perendam Biji Durian


a. Kunyit
Fungsi kunyit dalam proses pembuatan kerupuk adalah untuk campuran perendaman biji
durian agar biji durian yang dihasilkan tidak berbau amis, proses perendamannya yaitu dengan
cara kunyit diparut, diambil airnya lalu dicampurkan dalam cairan kapur sirih dan biji durian
direndam selama 30 menit.

b. Larutan Kapur Sirih {Ca (OH)2}


Larutan kapur sirih disini digunakan sebagai bahan perendaman irisan biji durian dalam
pembuatan kerupuk, larutan 16 % kapur sirih membutuhkan bahan 160 g kapur sirih ditambah
air sebanyak 1000 ml sebagai bahan pelarutnya. Penambahan kapur sirih dalam kegiatan ini
berfungsi untuk memberikan tekstur kerupuk yang renyah, menghambat proses pencoklatan pada
biji durian selama pengolahan. Alasan penggunaan kapur sirih dengan konsentrasi 16 % karena
dapat menurunkan senyawa aksolat dalam biji durian dan memberikan kerenyahan (tekstur) yang
baik untuk kerupuk.

3.3 Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk biji durian adalah:
1. Alat Perajang
2. Baskom
3. Kompor Besar
4. Plastik Pembungkus
5. Sendok Kayu
6. Sendok Makan
7. Sotil dan Serok
8.Tampah
9.Timbangan
10.Mesin pengaduk adonan otomatis
11. Alat pengukus

3.4 Proses Pembuatan Kerupuk Biji Durian


1. Cuci bersih biji durian dengan air yang mengalir sampai tidak ada lagi bagian yang licin
akibat daging buah yang tertinggal.
2. Selanjutnya rendamlah biji durian dengan air kapur sirih yang telah dicampur dengan air
kunyit, diamkan selama kurang lebih 30 menit, kemudian cuci kembali dengan air bersih
mengalir.
3. Lalu dihaluskan dengan mesin pengaduk biji durian hingga halus.
4. Masukkan tepung tepioka, bawang putih halus, garam, dan penyedap rasa dengan sedikit
air, kemudian aduk hingga semua bahan tercampur rata.
5. Bentuk bulat memanjang seperti lontong, lalu bungkus dengan plastik.
6. Kemudian kukus selama 40 menit atau hingga matang, angkat dan dinginkan.
7. Setelah dingin iris tipis-tipis adonan lalu jemur hingga benar-benar kering.
8. Kerupuk biji durian siap dikemas.

BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA

4.1 Biaya Bahan


4.1.1 Bahan Langsung (Untuk 1 Bulan)
a. Biji Durian 10 kg = Rp. 30.000
b. Kunyit 5 kg = Rp. 50.000
c. Kapur Sirih 500 gr = Rp. 70.000
d. Tepung Tipioka 20 kg = Rp. 200.000
e. Bawang Putih 2 kg = Rp. 20.000
f. Penyedap rasa 500 gr = Rp. 30.000
g. Garam 500 gr = Rp. 10.000
h. Air 1500 ltr = Rp. 300.000 +
Total = Rp. 710.000
Untuk 1 Tahun = Rp. 8.520.000

4.1.2 Bahan Tak Langsung (Untuk 1 Bulan)


a. Plastik Pembungkus 10 kg @Rp. 13.000 = Rp. 130.000
b. Minyak Tanah 50 ltr @Rp. 5.000 = Rp. 250.000 +
Total = Rp. 380.000
Untuk 1 Bulan = Rp. 4.560.000
Total Biaya Bahan = Rp. 13.080.000

4.2 Biaya Peralatan

No Jumlah Umur Pakai Jumlah Nilai


Jenis Alat
. (Buah) Alat/Bulan (Rp)

1 Alat Perajang 1 12 40.000


2 Baskom 4 12 100.000
3 Kompor Besar 2 12 10.000
4 Sendok Kayu 2 12 26.000
5 Sotil 2 36 40.000
6 Serok 2 12 10.000
7 Tampah 1 12 20.000
8 Timbangan 2 12 250.000
9 Wajan 2 12 50.000
10 Mesin pengaduk 1 120 10.000.000
11 Alat kukus 1 120 500.000
12 Plastik Pembungkus 10 12 100.000
13 Sendok Makan 2 12 25.000
Jumlah 11.171.000

4.3 Rugi-laba

Total Harga Penjualan Kerupuk Biji Durian Produksi Per Tahun


500 Kantong/250 gr @Rp. 10.000 x 12 bulan = Rp. 60.000.000
Keuntungan Per Tahun (Pendapatan Pengeluaran) = Rp. 35.749.000

PENUTUP

Kesimpulan

1. Biji durian bisa dimanfaatkan menjadi kerupuk biji durian.


2. Strategi pemasaran merupakan kunci utama dalam usaha oleh karena itu
untuk memperkenalkan kerupuk biji durian memerlukan media promosi.
3. Pengolahan kerupuk biji durian mempunyai nilai ekonomis.
4. Dalam merintis suatu usaha ada baiknya direncanakan secara matang baik
ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang dapat
dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
5. Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek
persaingan, segmentasi pasar dan kelancaran usahanya.
6. Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan kerupuk biji durian ini, perlu
diperhatikan ketersediaan bahan baku berupa biji durian beserta sifat dari biji durian itu sendiri
yang dapat membusuk.
7. Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang dikeluarkan untuk
melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.

Saran

1. Penggunaan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.


2. Perluasan wilayah pemasaran.
3. Investasi dan Pengembangan usaha.

DAFTAR PUSTAKA
Situmorang, Ricky. 2009. Tentang Usaha pembuatan keripik biji durian Bumbu balado dengan tingkat
pedas yang Berbeda. Mata Kuliah Kewirausahaan. Program Studi Teknologi Hasil Hutan.
Departemen Kehutanan. Fakultas pertanian. Universitas Sumatera Utara.
http://www.kewirausahaan06.files.wordpress.com.

Anonim. 2009. Tentang Budidaya Pertanian Durian (Bombaceae).


http://www.ristek.go.id.html.

Manfaat Durian Dan Bijinya


Manfaat Durian
Adapun manfaat dari buah durian adalah dapat mengatasi anemia karena durian kaya
akan asam folat dan zat besi, dapat mengatasi sembelit karena durian banyak
mengandung serat, menghambat penuaan dini karena mengandung vitamin C sebagai
antioksidan, meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi
dan sifatnya yang panas, mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap), baik untuk
kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium, potasium, dan berbagai
vitamin B, kandungan mangaan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, kulit
durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid, tetapi juga
bersifat abortif, buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning, meningkatkan nafsu
makan karena mengandung niasin dan thiamin, riboflavinnya (vitamin B2) dapat
membantu mengatasi migrain, memelihara kesehatan tiroid karena kandungan
tembaganya, dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin (B6),
baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P), kulit buah durian dapat
digunakan sebagai pengusir nyamuk dan akarnya dapat untuk mengobati infeksi pada
kuku (Isa, 2011).
Biji Durian

Biji Durian
Buah durian selama ini hanya dikonsumsi daging buahnya saja, sedangkan bijinya
dibuang, tidak dimanfaatkan. Salah satu alternatif pengolahan biji durian adalah
mengolahnya menjadi tepung dan keripik. Pengolahan biji durian menjadi tepung dapat
meningkatkan daya simpan dan penggunaannya. Tepung biji durian dapat digunakan
sebagai tepung substitusi pada pembuatan kue (kue basah dan kue kering). Pengolahan
keripik durian merupakan salah satu bentuk diversifikasi dari pengolahan biji durian
(Departemen Pertanian, 2012).

Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat
manfaat dari bagian lainnya, yaitu: biji durian yang memiliki kandungan pati cukup
tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang
dicampur daging buahnya) (Jombangkab, 2011).

Sifat dan Komposisi Kimia Biji Durian


Biji durian berbentuk bulat-bulat, berkeping dua, berwarna putih kekuning-kuningan
atau coklat muda. Tiap rongga terdapat 2-6 biji atau lebih. Biji durian merupakan alat
atau bahan perbanyakan tanaman secara generatif, terutama untuk batang bawah
pada penyambungan (Rukmana, 1996).
Biji terbungkus oleh daging buah, dimana daging buah tersebut strukturnya tipis sampai
tebal yang berwarna putih, kuning atau kemerah-merahan dan merah tembaga. Biji
durian berbentuk bulat telur sampai lonjong (Barus dan Syukri, 2008).
Biji durian bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau
dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat
dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Biji durian
mengandung sekitar 27% amilosa (Wikipedia, 2012a).

Pengolahan biji durian memerlukan penanganan khusus yaitu pada saat penghilangan
lendir pada biji durian. Apabila lendir tidak dihilangkan maka akan mempengaruhi rasa
pada tepung ataupun keripiknya. Lendir dihilangkan dengan cara menambahkan garam
6% pada biji durian , dicampur, diaduk-aduk dibawah air mengalir (Departemen
Pertanian, 2012).

Biji durian juga banyak mengandung zat-zat gizi seperti lemak, protein, karbohidrat dan
lain-lain, untuk memperjelas zat yang dikandung oleh biji durian dapat dilihat pada
tabel berikut :

VIVAlife- Limbah biji durian yang biasanya dibuang, di tangan lima mahasiswa di Yogyakarta
diolah dijadikan minuman berprotein tinggi.

Ya, limbah biji durian ini disulap menjadi susu. Minuman ini, bisa menjadi solusi minuman
sehat pengganti susu sapi.

Ini merupakan hasil kreativitas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).


Proses pembuatannya sangat sederhana. Biji durian yang sudah dibersihkan, dikupas kulitnya.

Setelah itu, semua biji yang sudah bersih, direbus hingga masak. Lalu, dihaluskan dengan cara
diblender. Selanjutnya, adonan biji durian direbus kembali ditambah gula secukupnya.

Untuk menambah aroma, tambahkan daun pandan. Terakhir, adonan biji durian yang telah
dimasak, diblender kembali dan dituangkan ke dalam botol kemasan.

"Ide awal pembuatan susu ini karena adanya susu kedelai. Susu ini kemudian diberi nama
Esdebe," kata Syawal Hasibuan, salah satu mahasiswa yang ikut membuat susu biji durian.

Proses pembuatan susu ini, katanya, juga telah melalui beberapa kali uji coba. Biaya
produksinya diakui Syawal sangat murah sehingga bisa menjadi solusi pengganti susu sapi.

Selain diproduksi dalam bentuk susu bijian durian, sebagai pilihan, ada juga varian rasanya,
seperti cokelat, rasa durian juga rasa pisang.

Diakui pula oleh Prof DR Akhyar Adnan, selalu dosen pembimbing kelima mahasiswa kreatif
tersebut, susu ini, katanya sudah pernah diuji oleh Dinas Kesehatan Bantul. Ternyata, susu biji
durian memang mengandung protein cukup tinggi.

"Untuk sementara susu ini hanya dijual di koperasi Mahasiswa UMY dan kantin kampus
setempat," ujar Akhyar.

Harga sebotol susu biji durian hasil karya mahasiswa ini dijual dengan harga Rp3500-5000 per
botolnya.

Cara Membuat Susu Dari Biji Durian


1. Langkah pertama biji durian direbus hingga biji durian lunak
2. Lalu kupas Biji Durian dan potong hingga biji durian alus
3. Lalu biji durian yang sudah di potong - potong direbus kembali
4. lalu biji durian yang sudah di rebus diblender
5.lalu disaring dan direbus kembali,direbus dengan daun pandan

Anda mungkin juga menyukai