Dosen Pengampu :
Ahmad Farid, MT
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-Nya penyusun dapat menyeselasikan ,akalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
COVER……………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………..iii
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………….1
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………….5
2.1 Pembahasan……………………………………………………………………5
3.1
Kesimpulan…………………………………………………………………...12
3.2 Saran………………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...14
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 TRESHER
Dalam usaha tani padi, thresher merupakan alat untuk merontokkan padi
menjadi gabah. Alat ini merupakan alat bantu bagi tenaga kerja untuk
memisahkan gabah dengan jeraminya,sehingga penggunaan pedal thresher
menjadi satu kesatuan dengan tenaga kerja panen.Terdapat dua jenis thresher
berdasar alat penggeraknya yaitu (1) Secara manual denganmenggunakan pedal
(pedal thresher) dan (2) digerakkan dengan mesin (power threser).Penggunaan
threser untuk merontok padi tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan
varietas unggul baru berumur pendek dan mudah rontok.Mesin perontok padi
dikenal juga dengan Power Thresher adalah jenis mesin perontok yang telah
terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan
diIndonesia. Mesin perontok jenis ini telah banyak digunakan oleh petani di
seluruh nusantara karena keunggulannya yang praktis dan mudah dipindahkan
dari lahan satu lainnya.Digerakkan dengan mesin bertenaga diesel.
Silinder Perontok
Silinder Perontok adalah komponen yang berfungsi untuk dudukan Gigi
Perontok dan juga sebagai alat pemisah padi yang telah dirontokkan
dan tangkainya.
Fungsi Gear Sepeda, rantai, dan Pedal Sepeda adalah sebagai alat
penggerak yang digunakan untuk memutar silinder perontok.
b) Power Thresher
Mesin perontok mekanis padi pada umumnya dapat terbagi atas bagian-
bagian : (a) Kerangka; (b) Silinder Perontok; (c) Fanbelt; (d) Kipas
Penghembus Kotoran; dan (e) Motor Penggerak. Pada masing-masing
bagian ini dapat dilakukan modifikasi apabila diperlukan. Pada tahap awal,
modifikasi dilakukan di bagian silinder perontok. Terdapat 4 macam
mekanisme gerak pada Alsin Perontok Padi yaitu : (1) Threshing (serut);
(2) Hammering (pukul); (3) Impact (tabrakan) ; dan (4) Kombinasi dua
atau lebih mekanisme gerak akibat kerja dinamis faktor centrifugal. Petani
kita kebanyakan menggunakan alsin perontok padi yang dioperasikan
menggunakan tenaga motor penggerak, baik berupa motor Perontok Padi
yang berpenggerak menggunakan motor bensin bobotnya lebih ringan bila
dibandingkan menggunakan motor diesel, ini merupakan salah satu
pertimbangan sehingga para petani lebih banyak memilih menggunakan
penggerak motor bensin. Penggunaan Alsin Perontok Padi mempunyai
beberapa manfaat, antara lain :
Mempercepat proses perontokan padi sehingga dapat menghemat
waktu.
Menekan kehilangan hasil
Meningkatkan mutu gabah dan beras karena proses perontokan lebih
cepat dan langsung dilakukan di lapangan.
Begitu banyaknya berbagai jenis/ tipe yang telah berkembang
dimasyarakat, baik yang telah diproduksi oleh pabrikan maupun yang
dibuat sendiri oleh bengkel-bengkel pengrajin pembuatan Alsin Perontok
Padi.diesel maupun bensin yang disesuaikan dengan kebutuhan petani di
lapangan.
Fanbelt
Motor Penggerak
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan fungsinya, mesin perontok padi digunakan para petani untuk
membuat panen lebih cepat dan efisien waktu karena tidak lagi menggunakan
sistem tumbuk menggunakan alu dan digebug.
Tresher bisa digerakkan dengan beberapa cara antara lain diputar dengan
tangan dan bisa juga digerakkan menggunakan mesin.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id