Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan, yang telah

memberikan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai

yang direncanakan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu

banyak orang.

Makalah mengenai kelebihan dan kekurangan penggilingan beras secara

manual dan mesin, juga mengenai kelebihan dan kekurangan pengeringan beras

secara manual dan mesin ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah ilmu pangan pada program studi jurusan gizi di poltekkes kemenkes

medan.

Saya menyadari spenuhnya jika dalam pembuatan makalah ini banyak

sekali kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun isi dan yang

lainnya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya mengaharapkan dan

menerima masukan-masukan positif yang bersifat membangun untuk

memperbaikinya.

Medan, 19 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
BAB I………………………………………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang………………… ……………………………………………….1


1.2 Rumusan Masalah…………………………… ………………………………..2
1.3 Tujuan……………………………………………… ………………………….. 2

BAB II …………….. …………………………………………… …………………..3

2.1 Landasan Teori Penggilingan Padi…………………………… ……………..3

2.2 Kelebihan Penggilingan Beras secara Manual………………………… …..3

2.3 Kekurangan Penggilingan Beras secara Manual………………………..… 4

2.4 Kelebihan Penggilingan Beras dengan Mesin……………………………....4

2.5 Kekurangan Penggilingan Beras dengan Mesin………………………..…..5

2.6 Landasan Teori Pengeringan Padi…………………………………………...8

2.7 Kelebihan Pengeringan Padi secara Manual………………………………10

2.8 Kekurangan Pengeringan Padi secara Manual……………………………10

2.9 Kelebihan Pengeringan Padi dengan Mesin……………………………….12

2.10 Kekurangan Pengeringan Padi dengan Mesin………………………...…12

BAB III……………………………………………………………………………....14

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….14

3.2 Saran…………………………………………………………………………...16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….17

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui bahwa Pertanian merupakan sumber pendapat

mayoritas masyarakat Indonesia. Negara Indonesia adalah Negara agraris yang

mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian. Kemajuan teknologi

pertanian menjadi hal terpenting dalam meningkatkan hasil panen para petani.

Namun sebelum adanya kemajuan teknologi ini pastinya proses pertanian tidak

mudah dilakukan dikarenakan belum terciptanya mesin-mesin yang

memudahkan masyarakat dalam bertani. Awalnya masyarakat terlebih dahulu

mengunakan cara-cara manual yang tanpa menggunakan alat modern seperti

sekarang ini. Perkembangan teknologi pertanian di Indonesia sebenarnya sudah

sangat lama, berbagai alat pertanian seperti cangkul, garu, alat bajak, sabit,

hingga ani-ani mungkin bisa dijadikan contoh teknologi pertanian yang pada

zamannya sangat membantu kehidupan petani. Sejak manusia mengembangkan

mesin-mesin pertanian, teknologi pertanian yang manual/sederhana mulai

ditinggalkan karena dianggap tidak produktif. Pengunaan teknologi modern

seperti handtractor, tressure, hingga penggilingan padi dapat membantu sekali

para petani untuk memiliki produksi yang tinggi.

Namun yang dibahas disini adalah mengenai kelebihan dan kekurangan

penggilingan beras serta pengeringan beras secara manual dan mesin.

1
1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penyusunan makalah ini penyusun membatasi

masalah yang akan dibahas. Dengan demikian yang menjadi pokok masalah

adalah sebagai berikut.

1. Apa kelebihan dan kekurangan penggilingan beras secara manual ?

2. Apa kelebihan dan kekurangan penggilingan padi dengan mesin ?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penggilingan beras secara

manual.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pengeringan padi dengan

mesin.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori Penggilingan Padi

Penggilingan padi adalah suatu alat yang digunakan petani untuk

membantu proses panen. Penggilingan padi diperuntukkan untuk

mempermudah proses pemisahan bulir beras dari kulitnya, dengan tetap

mempertahankan rendemen dan mutu beras dan meminimalisir

kehilangan hasil yang sering terjadi pada penggilingan atau pemisahan

bulir beras dari kulitnya yang dilakukan secara manual, untuk itu mesin

penggilingan padi sangat penting untuk proses pembentukan beras yang

berkualitas.

2.2 Kelebihan Penggilingan Beras secara Manual

Penggilingan beras secara manual menggunakan alat penumbuk

padi. Inilah beberapa kelebihannya :

a. Beras yang dihasilkan lebih bagus daripada menggunakan mesin.

b. Aroma wangi beras dapat terjaga dengan baik.

c. Rasa beras yang dihasilkan jauh lebih gurih.

d. Persentase gabah menjadi beras lebih banyak dari pada

penggilingan modern.

3
e. Rasa beras jauh lebih manis.

2.3 Kekurangan Penggilingan Beras secara Manual

a. Memakan waktu yang lama sehingga dikatakan tidak produktif.

b. Untuk memgoperasikannya memerlukan tempat yang lebih

luas.

c. Dalam beroperasi diperlukan tenaga kerja yang banyak.

d. Masih ada beras yang tidak terpisah dari dedak atau yang

kerap disebut dengan sekam yang terdapat pada padi tersebut.

e. Warna agak kekuning-kuningan, yakni tidak putih dan juga tidak

terlihat mengkilat.

f. Masih banyak butiran beras yang patah karena tumbukan padi.

g. Hanya dapat menampung padi dengan skala kecil.

h. Tidak bisa menggiling padi secara sempurna/halus.

2.4 Kelebihan Penggilingan Beras dengan Mesin

Kelebihann penggilingan beras dengan mesin secara umum, yaitu:

a. Memiliki daya guna yang tinggi, lebih efisien dan sederhana

perawatannya.

b. Mutu dan kualitas beras yang dihasilkan lebih baik dari

manual.

c. Menghasilkan beras yang utuh ( beras kepala ) yang maksimal

4
dan beras yang patah minimal.

d. Warna beras yang dihasilkan berwarna putih dan bening.

e. Dedak dan bekatul yang dihasilkan bisa terpisah dari sekam.

f. Proses penggilingan padi lebih cepat selesai.

g. Proses pengupasan juga lebih cepat.

h. Tidak perlu banyak tenaga kerja untuk menyelesaikannya.

i. Dapat menggiling padi dengan skala yang besar.

j. Lebih memudahkan pekerjaan para petani.

k. Jarak kerapatan antar rubber roll diatur sedemikian rupa agar

terkontrol.

2.5 Kekurangan Penggilingan Beras dengan Mesin

a. Umumnya menetap disuatu tempat dikarenakan menggunakan

mesin.

b. Modal pembelian alat/mesin yang sangat besar.

c. Rasa nya kurang gurih dan kurang manis dibandingkan cara

manual.

d. Harga beras cukup mahal.

e. Resiko kerusakan mesin yang membuat beras menjadi tidak

produktif.

f. Harus ada yang memantau jalannya mesin.

5
Zaman modern ini telah tercipta alat penggiling padi yang lebih akrab

disapa dengan sebutan polisher padi.

Alat yang sangat berguna ini memiliki 2 tipe yang bisa Anda pilih sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan, yakni yang memiliki 1 phase dan 2 phase.

Kelebihan yang dimiliki oleh mesin dengan 1 phase :

 Terlihat begitu simple serta ringkas karena hanya terdiri dari 1 mesin saja.

 Untuk mengoperasikannya pun tidak memerlukan ruang atau tempat yang luas,

bisa digunakan dimana saja yang Anda inginkan.

 Dapat dibawa kemana pun yang Anda inginkan, sehingga Anda bisa saja

membuka usaha sebagai penggiling padi keliling.

 Hanya memerlukan tenaga kerja 1 orang saja.

 Penggilingannya pun sangat cepat dan mudah untuk dilakukan.

 Harganya sangat terjangkau karena alat ini begitu kecil ukurannya.

Kelemahan yang dimiliki oleh mesin dengan 1 phase :

6
 Mutu dari beras yang dihasilkan oleh alat ini mungkin memiliki kualitas yang

kurang memuaskan.

 Terdapat cukup banyak butiran beras yang patah dan membuat kualitas atau

daya jualnya menurun.

 Kebanyakan dari alat ini menghasilkan beras dengan warna yang kurang

menarik, yakni tidak putih dan juga tidak terlihat mengkilat.

Kelebihan dari tipe 2 phase, yakni:

 Kualitas atau mutu beras yang dihasilkan dengan alat ini lebih bagus dibanding

dengan tipe 1 phase.

 Jika menggunakannya, rendaman beras akan lebih meningkat.

 Dapat memisahkan dedak atau yang kerap disebut dengan bekatul dengan

sekam yang terdapat pada padi tersebut.

Kekurangan dari tipe 2 phase, yakni:

 Untuk mengoperasikannya memerlukan tempat yang lebih luas karena terdiri

dari banyak alat.

 Tidak dapat dibawa kemana pun, hanya diam di satu tempat.

 Harganya cukup mahal.

 Memakan waktu yang cukup lama untuk melakukan pengoperasian

penggilingan.

 Memerlukan beberapa orang atau tenaga kerja untuk dapat membuat alat ini

7
bisa berjalan dengan baik.

2.6 Landasan Teori Pengeringan Padi

Pengeringan menurut wikipedia, Pengeringan adalah

proses perpindahan massa air atau pelarut lainnya dari suatu

zat padat atau semi padat dengan menggunakan penguapan[1].

Proses ini seringkali merupakan tahap akhir proses prduksi sebelum

dikemas atau dijual ke konsumen. Tujuannya, Bahan pangan

dikeringkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga

memperlambat pembusukan. Tingkat pengawetan makanan dari

proses pengeringan sangat bergantung pada jenis produk; meski

kadar air sudah tidak ada, namun keberadaan lemak dan protein

masih mampu menghidupi bakteri.

Pengeringan padi dilakukan dengan cara penjemuran yang

menggunakan sinar matahari dan pengeringan juga dapat dilakukan

dengan mesin pengering buatan (artificial dryer). Mesin pengering

beragam jenis, namun pada umumnya digunakan jenis box dryer.Jika

panen raya jatuh pada musim hujan dan tidak memiliki mesin

pengering (dryer) sedangkan matahari tidak muncul, maka gabah

basah dapat diselamatkan dengan garam dapur. Ada beberapa

macam cara pengeringan :

- Pengeringan Manual

Pengeringan alami dengan menjemur atau mengangin-anginkan,

8
dilakukan antara lain dengan : pengeringan di atas lantai (lamporan),

pengeringan di atas rak, pengeringan dengan ikatan-ikatan ditumpuk,

pengeringan dengan ikatan-ikatan yang diberdirikan, pengeringan dengan

memakai tonggak. Energi untuk penguapan diperoleh dari sinar matahari.

Lamporan harus bersih agar gabah padi yang dikeringkan tidak kotor, tidak

menimbulkan panas yang terlalu tinggi, mudah dibersihkan dan dikeringkan,

tidak basah sewaktu digunakan, dan tidak berlubang-lubang. Penjemuran gabah

pada lantai jemur (lamporan) adalah cara pengeringan gabah secara alami yang

praktis, murah, sederhana dan umum digunakan oleh para petani. Lamporan

pada umumnya dibuat dari semen, permukaannya agak miring dan

bergelombang dengan maksud agar air tidak menggenang, mudah dikeringkan

dan permukaannya menjadi lebih luas.

- Pengeringan Mesin

Pengeringan mesin merupakan alternatif cara pengeringan padi bila

penjemuran dengan matahari tidak dapat dilakukan. Secara garis besar

pengeringan buatan dibagi dalam Bed Drying dan Continuous Drying yang

umumnya dengan menggunakan tenaga mekanis. Jenis Pengering Buatan

tersebut adalah :

1. Bed Drying

Pengering system “bed” yang popular di Indonesia adalah model

“box” atau kotak yang dikenal juga sebagai FBD (Flat Bed Type Dryer).

9
Kelemahannya adalah keterbatasan ketebalan lapisan gabah yang

dikeringkan, masih membutuhkan banyak tenaga untuk mengisi serta

mengeluarkan gabah.

2. Continuous Drying

Sistem pengeringan kontinyu (terus menerus), gabah padi terus

mengalir selama proses pengeringan. Aliran gabah pada umumnya

dengan memanfaatkan prinsip gravitasi. Gabah mengalir dengan cara

cross and counter flow system dan pada waktu yang bersamaan bertemu

dengan udara pengering.

2.7 Kelebihan Pengeringan Padi secara Manual

a. Biaya energy murah.

b. Apabila dioperasikan dengan baik maka menghasilkan beras

dengan mutu yang lebih unggul dibandingkan dengan mesin

pengering.

2.8 Kekurangan Pengeringan Padi secara Manual

a. Memerlukan banyak tenaga kerja untuk menebarkan, membalik,

dan mengumpulkan kembali.

b. Sangat bergantung kepada cuaca.

c. Memerlukan lahan yang luas.

d. Sulit mengatur suhu dan laju pengeringan.

10
e. Mudah terkontaminasi oleh debu/kotoran, kutu, tikus dll.

f. Jika gabah tidak langsung dikeringkan maka akan terjadi

kerusakan pada butir beras yang akan dihasilkan sehingga warna

beras menjadi tidak putih.

g. Jika beras mengalami masalah maka harga jual jatuh/turun

h. Gabah tidak mempuyai ketahanan untuk disimpan jika kadar air

tidak cukup.

i. Produksi beras kurang produktif.

j. Case hardening, yaitu apabila suhu pengeringan terlalu tinggi dan

cepat maka bagian luar sudah kering (terlalu kering) sementara

bagian dalam masih basah.

k. Pengeringan terlalu cepat, terlalu lama atau suhu nya terlalu tinggi

dapat mengakibatkan keretakan sampai pecah.

l. Apabila lapisan gabah yang dikeringkan terlalu tebal akan terjadi

waterfront, misalnya pada pengering kotak tipe batch. Udara

pengering (panas) dari bawah dapat menyebabkan lapisan bawah

mongering lebih awal sehingga uap airnya mengalir keatas

sementara gabah bagian atsnya relative lebih dingin sehingga

terjadi kondensasi. Garis yang memisahkan lapisan basah dengan

lapisan kering disebut water front.

11
2.9 Kelebihan Pengeringan Padi dengan Mesin

a. Dapat diaplikasikan di lahan yang terbatas.

b. Mutu produk baik(seragam).

c. Kontinyuitas produksi terjamin.

d. Dapat dioperasikan siang maupun malam.

e. Pemantauan dapat dilakukan sehingga kadar air akhir gabah dapat

dikontrol.

f. Beras jauh lebih higienis

g. Warna beras lebih putih dan bening

h. Meringankan tenaga para petani.

2.10 Kekurangan Pengeringan Padi dengan Mesin

a. Biaya investasi tinggi.

b. Biaya operasi/energi tinggi.

c. Case hardening, yaitu apabila suhu pengeringan terlalu tinggi dan

cepat maka bagian luar sudah kering (terlalu kering) sementara

bagian dalam masih basah.

d. Pengeringan terlalu cepat, terlalu lama atau suhu nya terlalu tinggi

dapat mengakibatkan keretakan sampai pecah.

e. Apabila lapisan gabah yang dikeringkan terlalu tebal akan terjadi

waterfront, misalnya pada pengering kotak tipe batch. Udara

pengering (panas) dari bawah dapat menyebabkan lapisan bawah

12
f. mengering lebih awal sehingga uap airnya mengalir keatas

sementara gabah bagian atsnya relative lebih dingin sehingga

terjadi kondensasi. Garis yang memisahkan lapisan basah dengan

lapisan kering disebut water front.

g. Bergantung kepada listrik PLN.

h. Apabila terjadi kerusakan mesin maka produksi beras menjadi

i. kurang produktif.

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biji-bijian sebagai salah satu hasil dari tanaman pangan adalah kelompok

bahan yang sangat penting sebagai sumber bahan pangan. Kandungan pati

yang tinggi pada biji-bijian menjadi sumber energi utama, selain itu juga terdapat

kandungan protein dan lemak dalam biji-bijian. Salah satu bahan pangan penting

yang termasuk kedalam kelompok biji-bijian adalah padi. Hasil panen padi dari

sawah disebut dengan nama gabah. Gabah yang telah diproses atau diolah

nantinya akan membentuk beras.

Pengolahan tanaman padi sejak dahulu kala sudah dilakukan oleh nenek

moyang kita hingga saat ini terus berkembang dalam segi pengolahan maupun

alat-alat yang digunakan untuk mengolah. Dalam perjalanannya, proses

pengolahan produktivitas lahan maupun produk dari tanaman banyak sekali

mengalami perubahan, mengikuti alur perkembangan teknologi. Contoh dari

penggilingan padi dulunya memakai tumbukan padi yang terbuat dari batu,

sekarang sudah berkembang menjadi mesin-mesin penggiling yang modern.

Contoh dari pengeringan padi yaitu dulu menggunakan cara yang manual seperi

diletakkan di alam terbuka beralaskan terpal, tikar dan lantai jemur namun

sekarang menggunakan alat mesin canggih berupa flat bed dryer (mesin

pengering bak datar), re-circulating batch dryer (mesin pengering tipe sirkulasi),

14
continuous flow dryer (mesin pengering tipe mengalir), dan in-store drying

(pengering terintegrasi dalam system penyimpanan). Contoh alat lain: misalkan

dulu sebelum ada alat-alat mekanisasi pertanian berupa motor bakar, para

petani menggunakan alat sederhana dalam proses pengolahan seperti misalkan

cangkul, sengkuit, ani-ani, sabit, dan lain sebagainya.

Namun sekarang setelah kemajuan teknologi terkini, para petani

dimudahkan dengan adanya alat-alat mekanisasi pertanian seperti, power

thresher untuk perontokan bulir padi, mesin pemotong rumput sebagai pengganti

sengkuit, reaper sebagai pengganti sabi dan lain sebagainya. Semua teknologi

ini dbuat dengan tujuan memudahkan para petani dalam proses pengolahan padi

maupun penanganan pasca panen[2]. Pengolahan padi yang dilakukan secara

modern, identik dengan panggunaan alat-alat bantu yang maju, misalnya :

penggunaan mesin. Sedangkan pengolahan secara tradisional dikenal secara

umum merupakan pengolahan yang dilakukan secara sederhana tanpa adanya

bantuan peralatan modern. Penggunaan peralatan modern dalam pengolahan

padi akan meningakatkan efektifitas dan efisiensi pengolahan padi yang nantinya

akan berdampak positif terhadap kualitas dan kuantitas produk hasil olahan [3].

15
3.2 Saran

Zaman ini sudah segalanya berbasis teknologi yang canggih tentunya

para petani harus mengikuti perkembangan zaman. Saya mengharapkan kepada

para pengusaha penggilingan maupun pengeringan padi menggunakan mesin,

agar gabah bisa dilakukan di musim kemarau maupun musim hujan. Masih

banyak tentunya para petani yang enggan memakai mesin penggiling dan mesin

pengering. Banyak yang masih melakukan dengan cara manual yang membuat

produksi beras menjadi tidak produktif. Alasannya karena ekonomi masyarakat

yang tidak mendukung. Pak Presiden Joko Widodo juga menegaskan kita

masyarakat Indonesia ke depan menghadapi perubahan global yang cepat. Jika

masyarakat Indonesia tidak mengikuti perubahan zaman, tidak mengubah pola

lama menjadi pola baru, maka akan tertinggal dari negara lain. Jadi kita juga

selaku remaja penerus bangsa juga diharapkan mampu mengikuti

perkembangan zaman agar Negara kita menjadi Negara maju.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. ^ "drying - definition of drying by the Free Online Dictionary, Thesaurus

and Encyclopedia"

2. Amran, Wibisono. (2010). Usaha Revitalisasi Penggilingan Padi. Warta

Intra Bulog. Jakarta.

3. Bergman, C. M. H Chen, J. Delgado, dan N. Gipson. (2006). Rice grain

quality. USDA-ARS-Rice Research Unit Rice Quality Program

http://beaumont.tamu.edu/ eLibrary/StudyRice Contest/2006/Rice Grain

Quality.pdf. [6 Nopember 2009].

17
MAKALAH ILMU PANGAN
1. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGILINGAN BERAS
MANUAL & MESIN
2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGERINGAN BERAS
MANUAL & MESIN

DISUSUN OLEH :

NAMA : WIRANTY TIARA WIJAYA SIAGIAN


NIM : P01031219105
SEMESTER : 1B
PRODI : D-IV GIZI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai