Tipe penjadwalan flowshop adalah pergerakan dari unit satu ke unit yang lain secara terus
menerus dengan melewati workstation dan disusun berdasarkan produk yang di buat (Baker and
Trietsch, 2009). Menurut Pinedo (2016) menjelaskan bahwa sistem produksi flowshop memiliki
berbagai aturan yaitu:
1.Flowshop
Pada aliran proses ini job pada mesin ke n harus menunggu job terdahulu selesai di proses pada
mesin berikutnya. Aliran pada proses ini hanya memiliki satu lini produksi.
2.Flexsible flowshop
Tipe flow shop ini memiliki routing yang berbeda yang memungkinkan job yang datang untuk
langsung masuk kedalam stasiun kerja, kecuali bila tetap harus diproses pada routing yang sama.
3.Hybrid flowshop
Pada tipe flowshop ini job akan diproses secara bersamaan pada beberapa mesin pararel di
minimal 1 stage atau tahap dari satu proses produksi
C. PENJADWALAN KAPASITAS PRODUKSI
Perencanaan kapasitas produksi adalah rencana sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
untuk menghasilkan target produksi teretentu. Tujuan utama dari perencanaan kapasitas
produksi adalah penjadwalan manajemen produksi yang strategis untuk menghasilkan kapasitas
yang efektif.
Hal – hal yang dilakukan pada proses perencanaan kapasitas produksi adalah sebagai berikut :
1.Memprediksi permintaan dimasa yang akan datang
2.Mempersiapkan kebutuhan material atau bahan baku dalam bentuk fisik
3.Mengatur jadwal produksi yang terencana dengan kebutuhan
4.Mengkaji pertumbuhan ekonomi
5.Menentukan jadwal pengoperasian fasilitas produksi
D. PENJADWALAN MESIN
Penjadwalan mesin produksi adalah salah satu mata rantai kegiatan dari perencanaan
produksi, dimana kegiatan penjadwalan itu sendiri berkaitan dengan proses pengurutan
pengerjaan produk secara menyeluruh pada beberapa mesin.
Dalam pembuatan jadwal harus diketahui lebih dahulu adalah kapasitas produksi mesin
diukur berdasarkan bermacam-macam aturan yang dapat digunakan, diantaranya:
(1) First Come First Server (FCFS) dimana urutan pekerjaan diproses berdasarkan urutan
order/pesanan yang masuk.
(2) Shortest Processing Time (SPT) dimana urutan pekerjaan dipilih berdasarkan waktu
proses yang paling singkat.
(3) Longest Processing Time (LPT) dimana urutan pekerjaan dipilih berdasarkan waktu
proses yang paling lama.
E. PENJADWALAN TENAGA KERJA
Penjadwalan tenaga kerja adalah proses mengatur jadwal kerja atau waktu kerja bagi
karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penjadwalan tenaga kerja antara lain:
a. Permintaan dan volume pekerjaan
b. Ketersediaan sumber daya manusia
c. Kebijakan organisasi
d. Hukum dan peraturan
e. Keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi karyawan
f. Perencanaan produksi atau operasional
Manfaat dari penerapan penjadwalan tenaga kerja yang optimal antara lain:
Mengoptimalkan Produktivitas, Mengatur Beban Kerja, Meminimalkan Biaya,
Meningkatkan Kepuasan Karyawan, dan Meningkatkan Layanan Pelanggan
F. PENJADWALAN PROYEK
Penjadwalan proyek adalah proses mengatur dan mengatur waktu pelaksanaan setiap
kegiatan atau tugas dalam suatu proyek dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan
sumber daya, mengidentifikasi ketergantungan antara kegiatan, mengantisipasi risiko, dan
mengatur urutan kegiatan untuk mencapai tujuan proyek secara efisien.
Penjadwalan produksi merujuk pada proses mengatur urutan dan waktu produksi produk atau jasa
dalam operasi bisnis. Ini melibatkan pengaturan sumber daya manusia, peralatan, bahan baku, dan
proses produksi untuk memastikan bahwa produksi berjalan efisien, efektif, dan sesuai dengan tujuan
bisnis.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penjadwalan produksi, antara lain: Permintaan Pelanggan,
Ketersediaan Bahan Baku, Kapasitas Produksi, Ketersediaan Tenaga Kerja, dan Fasilitas Produksi
07
STUDI KASUS
Perusahaan XYZ adalah produsen sepatu yang menghadapi masalah dalam pengaturan
waktu produksi. Permintaan pelanggan terhadap sepatu mereka meningkat pesat, namun
mereka sering mengalami keterlambatan dalam pengiriman produk akibat lambatnya proses
produksi dan keterbatasan kapasitas produksi. Perusahaan juga menghadapi masalah dalam
pengelolaan persediaan bahan baku dan peralatan produksi yang tidak efisien..
07
STUDI KASUS_PEMECAHAN MASALAH
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan XYZ menerapkan penjadwalan produksi yang baik
dengan langkah-langkah berikut:
1. Menerapkan Metode Just-In-Time (JIT): Perusahaan XYZ menerapkan sistem produksi Just-In-Time
(JIT) untuk mengurangi persediaan bahan baku yang berlebihan.
2. Menggunakan Sistem MRP (Material Requirements Planning): Perusahaan XYZ mengimplementasikan
sistem Material Requirements Planning (MRP) untuk mengelola kebutuhan bahan baku berdasarkan
permintaan pelanggan dan jadwal produksi yang telah direncanakan.
3. Menggunakan Sistem CRP (Capacity Requirements Planning): Perusahaan XYZ menggunakan sistem
Capacity Requirements Planning (CRP) untuk mengelola kapasitas produksi yang tersedia
4. Mengoptimalkan Penggunaan Peralatan Produksi: Perusahaan XYZ memantau dan mengoptimalkan
penggunaan peralatan produksi untuk meminimalkan waktu idle peralatan yang tidak perlu.
5. Menerapkan Sistem Monitoring dan Pengendalian: Perusahaan XYZ menerapkan sistem monitoring
dan pengendalian terhadap pelaksanaan jadwal produksi.
TERIMA KASIH