NIM : 21090119120007
Pada dasarnya terdapat empat tingkat dalam hierarki perencanaan prioritas dan
kapasitas yang terintegrasi, antara lain :
1. Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya. Pada dasarnya
perencanaan produksi merupakan suatu proses penetepan tingkat output
manufakturing secara keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan yang
direncanakan dan inventori yang diinginkan. Rencana produksi mendefinisikan
tingkat manufakturing, biasanya dinyatakan sebagai tingkat bulanan untuk periode
satu tahun atau lebih, untuk setiap kelompok produk. Perencanaan Kebutuhan Sumber
Daya (RRP) merupakan suatu proses yang mengevaluasi rencana produksi guna
menentukan sumber daya jangka panjang seperti : tanah, fasilitas, mesin-mesin dan
tenaga kerja adalah tersedia.
2. Penjadwalan Produksi Induk (MPS) dan Rough Cut Capacity Planning (RCCP). MPS
menguraikan rencana produksi untuk menunjukkan kuantitas produk akhir yang akan
diproduksi untuk setiap periode waktu sepanjang horizon perencanaan taktis
(biasanya satu tahun). Apabila rencana produksi menunjukkan tingkat produksi untuk
kelompok produk, MPS menjadwalkan kuantitas spesifik dari produk akhir dalam
periode waktu spesifik. Rough Cut Capacity Planning (RCCP) menentukan apakah
sumber daya yang direncanakan adalah cukup untuk melaksanakan MPS.
3. Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) dan Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
(CRP). MRP mengembangkan pesanan-pesanan yang direncanakan untuk bahan
baku, komponen, dan subassemblies yang dibutuhkan untuk memenuhi MPS. MRP
menggunakan data inventori dan Bills Of Material (BOM). Perencanaan Kebutuhan
Kapasitas (CRP) membandingkan kapasitas yang dibutuhkan terhadap projected
available capacity untuk open manufacturing orders dan planned manufacturing
orders yang dihasilkan oleh sistem MRP.
4. Pengendalian Aktivitas Produksi (PAC) dan Pengendalian Input/Output serta
Operations Sequencing. PAC mengembangkan jadwal jangka pendek yang terperinci
dengan menggunakan component due dates dari MRP dan detailed routings.