Anda di halaman 1dari 4

NPM : 202144579013

Nama : Okta Dinar Savitri


Kelas : S4C
No. Whatsapp : 0899 4891 719
Tugas Ke- :1

1. Jelaskan definisi proses produksi dan fungsi utamanya!  

Proses produksi merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan produk sesuai dengan yang
ditetapkan, berkaitan dengan berapa banyak yang diproduksi, sumber daya apa yang
dibutuhkan dan kapan harus diproduksi.

Terdapat 3 fungsi utama dalam proses produksi yaitu :

• Proses Produksi, yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku
menjadi produk.

• Perencanaan Produksi, yaitu merupakan tindakan antisipasi di masa mendatang sesuai


dengan periode waktu yang direncanakan.

• Pengendalian Produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang
dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan target yang telah
ditentukan.

2. Jelaskan definisi proses produksi manufaktur dan gambarkan diagram alur


prosesnya!
Proses Produksi Manufaktur merupakan kumpulan operasi dan aktivitas yang saling
berhubungan untuk membuat suatu produk, mulai dari perancangan produk, pemilihan
material, perencanaan proses, perencanaan produksi, produksi, inspeksi, manajemen, hingga
pemasaran.
DIAGRAM PROSES MANUFAKTUR

ALIRAN PERENCANAAN

MASUKAN AKTIVITAS PEMASARAN


BAHAN BAKU PRODUKSI PRODUK JADI
ALIRAN BAHAN ALIRAN BAHAN

Perencanaan
produski dan Peramalan
Perencanaan kapasitas permintaan

ALIRAN PERENCANAAN

3. Jelaskan definisi perencanaan dan pengendalian produksi (PPIC) dan apa


tujuannya?
Perencanaan dan Pengendalian Produksi dapat didefinisikan sebagai proses untuk
merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem
produksi/agregasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu
penyerahan yang tepat, dan biaya produksi minimum.
Terdapat 5 tujuan dari PPIC yaitu :
• Menghasilkan produk secara tepat waktu
• Meminimalkan persediaan
• Menekan biaya produksi seminim mungkin
• Mengetahui dan memahami kapasitas produksi
• Meningkatkan kemampuan produksi agar lebih baik lagi

4. Gambarkan tahapan proses PPIC!  

Tahapan Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Peramalan

Perencanaan
Planning
Strategi

Agregat Capacity Planning


c

Rough Cut
Jadwal Produksi Induk Capacity
Planning (RCCP)
Tactical
Plannin
g

Capacity
Perencanaan Material Requirement
Planning (CRP)
Planning
Executio
n

Order Jadwal Penjadwalan


Pembelian Produksi Ulang

Out-
sourcing

Pengendalian Aktivitas Produksi di Lantai Pabrik

5. Sebutkan 3 bagian dalam perusahaan yang menentukan dalam kesuksesan perencanaan


produksi!
Perencanaan Produksi akan berhasil jika dilakukan kerja sama dengan bagian-bagian
lain di perusahaan, seperti:
• Bagian Produksi (Production)
• Bagian Pembelian (Purchasing)
• Bagian Persediaan (Inventory)
6. Jelaskan 4 sistem produksi berdasarkan tujuan operasinya!  
• Engineering To Order (ETO)
Pelanggan meminta produsen untuk membuat produk yang dimulai dari proses
perancangannya (rekayasa atau prototipe) dan adanya customization dari produk yang
dibuat, sesuai dengan keinginan pelanggan.
Contoh :
- Produk software
- Produk militer
• Assembly To Order (ATO)
Produsen sudah menyiapkan desain standar, dengan berbagai macam modul opsi
kemudian menyusul modul-modul tersebut sesuai dengan keinginan pelanggan.
Merakit produk-produk semi jadi menjadi sebuah produk jadi sesuai dengan pesanan
pelanggan.
Contoh :
- Produk perakitan mobil
- Produk perakitan komputer
• Make To Order (MTO)
Pelanggan sudah mengetahui spesifikasi dan desain produk yang diinginkan sehingga
Produsen menyelesaikan produk tersebut jika sudah menerima pesanan, terlebih jika
produknya unik, maka pelanggan bersedia menunggu hingga produknya selesai.
Contoh :
- Produk pesawat terbang
- Produk perhiasan

• Make To Stock (MTS)


Produsen membuat produk yang diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan
sebelum pesanan pelanggan diterima. Hal ini dilakukan agar produk senantiasa eksis di
pasar sehingga kapan saja dibutuhkan tinggal didistribusikan saja.
Contoh :
- Produk makanan atau snack
- Produk elektronik

7. Jelaskan 5 sistem produksi berdasarkan aliran proses dan variasi produknya!

• Flow Shop atau Mass Production

Biasanya untuk produk yang desain dasarnya tetap sepanjang waktu dan pasarnya luas dan
bersifat MTS (make to stock).

Ada dua jenis flow shop yaitu :

- Continuous flow shop

Proses bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama.

Contoh : produksi rokok, makanan ringan

- Intermittent flow shop

Proses bekerja secara periodic diinterupsi untuk melakukan set up bagi pembuatan produk

yang spesifikasinya berbeda.


Contoh: produksi pengalengan, pembotolan

• Continuous

Bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran material yang konstan dan tidak dapat
diidentifikasikan unit-unit output nya secara tepat. Biasanya 1 lintasan produksi pada proses
continuous hanya dialokasikan untuk satu produk saja.

Contoh: industri minyak, industri kimia, PLN, Telkom

• Job Shop

Dibandingkan dengan flow shop, maka job shop ini membutuhkan waktu pengiriman yang
lebih lama dan kualitas produk yang lebih variabel dengan biaya yang lebih tinggi dan bersifat
MTO. Dimana, pusat-pusat kerja dikelompokkan berdasarkan fungsinya.

Job shop memiliki ciri-ciri yaitu :

- Volume produksi untuk tiap jenis produk sedikit


- Variasi produknya banyak
- Lama proses produksi tiap jenis produk agak panjang
- Tidak ada lintasan produksi khusus
- Butuh SDM dan mesin yang terampil
- Lebih fleksibel dibanding flow shop

Contoh : produk furniture, produk jahit pakaian

• Batch

Sistem batch satu langkah di depan dibanding job shop, tapi masih belum sebaik flow shop
dalam hal standardisasi produk. Banyak variasi produk dan volumenya dengan proses produksi
yang agak pendek. Satu lintasan produksi bisa untuk beberapa tipe produk dan mesin-mesinnya
bersifat general purpose.

Fleksibel untuk produk dengan volume rendah tetapi variasinya tinggi dan bertujuan MTS.

Contoh : produksi roti, percetakan buku atau Koran

• Project

Project lebih rumit dibanding sistem produksi lainnya dan ada batas waktu penyelesaiannya.

Fungsi-fungsi yang mempengaruhi produksi harus diintegrasikan sesuai dengan urutan


waktu penyelesaian dan diharapkan bisa seekonomis mungkin.

Contoh: konstruksi jalan, pembuatan gedung

Anda mungkin juga menyukai