Anda di halaman 1dari 68

PERENCANAAN &

PENGENDALIAN PRODUKSI
TIN 4113
Pertemuan 6
• Outline:
– Aggregate Planning
• Referensi:
– Smith, Spencer B., Computer-Based Production and
Inventory Control, Prentice-Hall, 1989.
– Tersine, Richard J., Principles of Inventory and
Materials Management, Prentice-Hall, 1994.
– Wiratno, S. E., Lecture PPT: Inventori Probabilistik, IE-
ITS, 2009.
– Pujawan, Nyoman, Lecture PPT: Aggregate Planning,
IE-ITS, 2010.
PRODUCTION PLANNING

AGGREGATE PLANNING
Perencanaan Produksi
• Produksi : serangkaian aktivitas untuk menambahkan
nilai atau kegunaan pada suatu barang atau jasa yang
mempergunakan faktor-faktor produksi (manusia,
modal, tempat, mesin, material, energi, informasi
dan waktu) dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan dalam finansial (laba bagi pemilik usaha
atau upah bagi manajemen dan pekerja)

4
Perencanaan Produksi
• Perencanaan Produksi adalah pemikiran dan
pengaturan aktivitas proses dan alokasi sumber daya
untuk menghasilkan produk yang memenuhi
permintaan dan memberikan keuntungan
perusahaan

5
Perencanaan Produksi
Perencanaan Jangka Panjang
(lebih dari satu tahun)
Riset dan Pengembangan Produk & Proses
Investasi pengembangan usaha
Ekspansi penambahan lokasi
Peningkatan kapasitas fasilitas

Pimpinan
Puncak Perencanaan jangka menengah
(3 - 18 bulan)
Perencanaan anggaran
Perencanaan pemasaran
Perencanaan produksi
Perencanaan persediaan
Perencanaan sumber daya
Manajer
divisional Perencanaan jangka pendek
(hingga 3 bulan)
Penugasan kerja
Penjadwalan & pengurutan kerja
Order release & dispatching
Pengaturan waktu kerja
Manajer Perencanaan lembur
operasional Pengendalian operasional

Responsibility Planning tasks and horizon


6
Agregat (Aggregate)
Sekumpulan beberapa item
produk yang memiliki kemiripan
pada tingkat bruto yang
mempergunakan secara
bersama/berbagi
keseluruhan/sebagian sumber
daya/fasilitas yang sama dengan
kondisi ketersediaan/kapasitas
terbatas

7
Product Family (Product
Line/Category)
Satu kelompok produk yang diturunkan dari platform
produk yang umum
• Kesatuan setup
• Kesamaan proses
• Kemiripan karakteristik proses
• Late differentiation
• Penggunaan bersama fasilitas/sumber daya
– Produksi
– Logistik
– Pemasaran

8
Product item (stock keeping unit, sku)
Varian produk yang mempunyai karakteristik
atau atribut unik yang memberikan perbedaan
dengan item lain

9
Dairy Product
MILK DERIVATIVES

Milk Powdered Fermented Cheese Ice cream

Fresh milk Full cream Yogurt Curd Gelato

Pasteurization
Low Fat Cream Cheddar Milky ice cream
milk

Condensed milk High Calcium Butter Mozzarella Fruity ice cream

Evaporated milk Parmesan

10
11
Perencanaan Produksi Agregat
• Perencanaan produksi agregat atau aggregate
planning merupakan perencanaan jangka menengah
yang dibuat perusahaan terkait dengan penentuan
tingkat produksi yang dioperasikan di lantai produksi.
(Narasimhan)
• Perencanaan agregat merupakan perencanaan yang
mengatur sumber daya secara bruto untuk
memenuhi total permintaan dari semua item produk
yang mempergunakan sumber daya atau fasilitas
secara bersama (Bedworth)

12
Perencanaan Produksi Agregat
• Perencanaan produksi agregat memberikan
ketentuan kapasitas dan persediaan yang
diperhatikan dalam perencanaan jangka menengah
dan jangka panjang yang dapat menjadi masukan
dalam perencanaan finansial, perencanaan
pemasaran dan perencanaan produksi yang lebih
rinci
• Perencanaan produksi agregat membantu
pengendalian produksi untuk menjadi dasar
penjadwalan induk produksi.

13
Tujuan Perencanaan Agregat
• Tujuan dari perencanaan produksi agregat adalah
utilisasi sumber daya manusia dan peralatan dengan
lebih produktif.

14
Faktor Perencanaan Agregat
• Beberapa faktor menjadi dasar pertimbangan
perencanaan agregat, meliputi ramalan permintaan,
kapasitas produksi, persediaan agregat dan
perencanaan sumber daya

15
Faktor Perencanaan Agregat
Peralatan Pemasaran
Kapasitas mesin Kebutuhan konsumen
Availability dari mesin Ramalan permintaan
Jadwal perawatan Kondisi persaingan
Material handling

Bahan Baku Keuangan


Kapabilitas supplier Aggregate Data biaya
Kapasitas gudang plan Kondisi keuangan
Stok persediaan Limit anggaran

Riset dan Pengembangan Tenaga kerja


Produk baru Kemampuan tenaga kerja
Pengembangan produk Ketersediaan tenaga kerja
Perbaikan proses Pasar tenaga kerja

16
Perencanaan Agregat

Marketplace Product Research


and decisions
and
demand technology

Process
planning and
capacity
Demand decisions
forecasts,
orders
Workforce Raw
materials
Aggregate available
plan for
production Inventory
on
External hand
capacity
Master (subcontractors)
production
schedule and
MRP
systems

Detailed
work
schedules
17
Perencanaan Agregat
Items Production Planning Capacity Planning Resource level
Product lines or Aggregate Resource
families Production Plan Requirements Plan Plants

Individual Master Production Rough-Cut Critical work


products Schedule Capacity Plan centers

Material Capacity All work centers


Components Requirements Plan Requirements Plan

Manufacturing Shop Floor Input/Output Individual


operations Schedule Control machines

18
Input dan Output Aggregate Planning

19
Satuan Agregat
Satuan agregat disesuaikan dengan sumber
daya/fasilitas yang dipergunakan bersama, misal:
• Jam-orang, karena mempergunakan tenaga kerja
yang sama (tanpa memperhatikan keterampilan dan
pembagian kerja)
• Meter-kubik, karena mempergunakan ruang area
gudang penyimpanan yang sama untuk waktu yang
lama sebelum dipasarkan
• Unit-part, karena mempergunakan komponen
penyusun yang sama.

20
The Aggregate Planning Problem
• Given the demand forecast for each period in the
planning horizon
• Determine the production level, inventory level,
and the capacity level for each period that
maximizes the firm’s (supply chain’s) profit over
the planning horizon
• Specify the planning horizon (typically 3-18
months)
• Specify key information required to develop an
aggregate plan
Cost yang Terlibat
• Inventory holding cost
• Hiring cost
• Layoff cost
• Shortage cost
• Regular cost
• Overtime cost
• Subcontracting cost
Biaya Penyimpanan
(inventory holding cost / carrying cost)
Biaya simpan adalah semua pengeluaran yang
timbul akibat menyimpan barang. Meliputi:
a. Biaya memiliki persediaan (biaya modal): 10-15%
b. Biaya gudang: 2-5%
c. Biaya kerusakan dan penyusutan
d. Biaya kadaluwarsa (absolence)
e. Biaya asuransi: 2-5%
f. Biaya administrasi dan pemindahan
Biaya Kekurangan Persediaan
(inventory shortage cost)
• Bila perusahaan kehabisan barang pada saat ada
permintaan, maka akan terjadi keadaan kekurangan
persediaan.
• Keadaan ini akan menimbulkan kerugian karena proses
produksi akan terganggu dan kehilangan kesempatan
mendapat keuntungan atau kehilangan konsumen
pelanggan karena kecewa sehingga beralih ke tempat lain.
• Biaya kekurangan persediaan dapat diukur dari:
– Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi
– Waktu pemenuhan
– Biaya pengadaan darurat
• Kadang-kadang biaya ini disebut juga biaya kesempatan
(opportunity cost)
Outputs of Aggregate Plan
Strategies
Strategi Perencanaan Produksi
• Produksi konstan (level / steady production rate)
Alokasi sumber daya dengan kapasitas konstan akan berdampak pada tingginya
biaya persediaan, meskipun dapat meningkatkan kemampuan, loyalitas dan rasa
aman pada SDM
• Produksi sesuai permintaan (chase demand)
Alokasi sumber daya sesuai dengan kebutuhan produksi memenuhi permintaan, meskipun
dapat menekan biaya persediaan, namun pergantian tenaga kerja (labor turnover) cukup
tinggi dan akan membebani biaya tenaga kerja meliputi rekrut/pecat, lembur & subkontrak.

27
Strategi Perencanaan Produksi
Level Production
Demand
Production
Chase Demand

Demand

Production

28
Chase Strategi (zero Inventory)
Strategi Produksi Mengikuti
Permintaan
Teknik Perencanaan
• Mengatur jumlah tenaga kerja
Menentukan jumlah tenaga kerja (varying workforce size)
sesuai kebutuhan memenuhi permintaan. Apabila permintaan
tinggi, tenaga kerja ditambah (hiring/ recruit). Apabila
permintaan rendah, tenaga kerja dikurangi (firing/layoff)
• Mengatur jam kerja
Apabila permintaan tinggi, menambah jam lembur (overtime).
Apabila permintaan rendah, bekerja di bawah waktu reguler
(undertime)

30
Strategi Produksi Mengikuti
Permintaan
Teknik Perencanaan
• Mempekerjakan tenaga kerja tidak tetap
Menentukan jumlah tenaga kerja paruh waktu (part-time)
atau tenaga kerja borongan (tender/contract) sesuai
kebutuhan memenuhi permintaan

31
Level Strategy
Strategi Produksi Konstan
Teknik Perencanaan
• Mempergunakan sumber luar
Apabila permintaan tinggi, kekurangan dipesankan ke sumber
luar (outsourcing) mitra usaha sesuai kotrak (subcontract)
• Mempengaruhi pasar
Apabila permintaan diramalkan rendah, dilakukan penawaran
harga khusus (pricing), atau promosi (advertising/promotion),
atau pengembangan pasar baru (market development)

33
Strategi Produksi Mengikuti
Permintaan
Teknik Perencanaan
• Mengatur jumlah tenaga kerja
Menentukan jumlah tenaga kerja (varying workforce size)
sesuai kebutuhan memenuhi permintaan. Apabila permintaan
tinggi, tenaga kerja ditambah (hiring/ recruit). Apabila
permintaan rendah, tenaga kerja dikurangi (firing/layoff)
• Mengatur jam kerja
Apabila permintaan tinggi, menambah jam lembur (overtime).
Apabila permintaan rendah, bekerja di bawah waktu reguler
(undertime)

34
Strategi Produksi Gabungan
(Mixed/Hybrid)
• Mixed strategy adalah strategi gabungan antara
chase strategy (zero inventory strategy) dan
workforce level strategy.
• Sehingga dapat diartikan bahwa pada mixed
strategy diijinkan terjadinya inventory backorder
dan perubahan pada level tenaga kerja, namun
tidak sefluktuatif seperti halnya pada chase
strategy.
• Teknis penentuan pekerja digunakan adalah
dengan melakukan smoothing dari pekerja
dibutuhkan

35
Mixed Strategy
Using Linear Programming
Mixed Strategy
Using Linear Programming
LP Model
Mixed Strategy
Aggregate Planning Options
Option Advantages Disadvantages Some Comments
Changing Changes in Inventory Applies mainly to
inventory human holding cost production, not
levels resources are may increase. service,
gradual or Shortages may operations
none; no abrupt result in lost
production sales.
changes

Varying Avoids the costs Hiring, layoff, Used where size


workforce of other and training of labor pool is
size by alternatives costs may be large
hiring or significant
layoffs

40
Aggregate Planning Options
Option Advantages Disadvantages Some Comments
Varying Matches Overtime Allows flexibility
production seasonal premiums; tired within the
rates fluctuations workers; may aggregate plan
through without hiring/ not meet
overtime or training costs demand
idle time

Sub- Permits Loss of quality Applies mainly in


contracting flexibility and control; production
smoothing of reduced profits; settings
the firm’s loss of future
output business

41
Aggregate Planning Options
Option Advantages Disadvantages Some Comments
Using part- Is less costly High turnover/ Good for
time and more training costs; unskilled jobs in
workers flexible than quality suffers; areas with large
full-time scheduling temporary labor
workers difficult pools

Influencing Tries to use Uncertainty in Creates


demand excess demand. Hard marketing
capacity. to match ideas.
Discounts draw demand to Overbooking
new customers. supply exactly. used in some
businesses.

42
Aggregate Planning Options
Option Advantages Disadvantages Some Comments
Back May avoid Customer must Allows flexibility
ordering overtime. be willing to within the
during Keeps capacity wait, but aggregate plan
high- constant. goodwill is lost.
demand
periods

Counter- Fully utilizes May require Risky finding


seasonal resources; skills or products or
product allows stable equipment services with
and service workforce outside the opposite
mixing firm’s areas of demand
expertise patterns

43
Contoh Permasalahan
Coverting to Net Predicted and
Net Cumulative Demand
Chase Strategy
Aggregate Plan for
Chase Strategy
Level Strategy:
Constant Workforce
Aggregate Plan with
Level Workforce
Aggregate Plan Optimized with
LP
Kasus
• Memproduksi 2 item produk, A dan B
• Permintaan atas masing-masing item selama 6
bulan adalah sebesar
Item 1 2 3 4 5 6
A 100 150 200 200 100 200
B 120 100 100 250 100 200

51
Konsumsi material
• Untuk setiap unit produk A membutuhkan 12
kg X dan 5 kg Y, sedangkan setiap unit produk
B membutuhkan 8 kg X dan 6 kg Z.
• X, Y dan Z tersimpan dalam masing-masing
silo dengan kapasitas menampung 3 ton
• Pengadaan material setiap awal bulan

52
Kebutuhan area penyimpanan
• Satu unit A tersimpan dalam container
berukuran 30cm(p)x30cm(l)x20cm(t), dan satu
unit B tersimpan dalam container berukuran
20cm(p)x20cm(l)x30cm(t).
• Di dalam gudang persediaan membutuhkan
space sesuai luas alasnya dengan tinggi
tumpukan maksimal 1,25 meter

53
Waktu baku proses
• Proses pembuatan setiap unit mulai dari
mixing hingga pengemasan dalam container
dilakukan oleh satu orang, di mana setiap unit
A membutuhkan waktu 4 jam sedangkan
setiap unit B membutuhkan waktu 3 jam.
• Setiap orang bekerja reguler 8 jam tiap hari
dengan 20 hari tiap bulan.

54
Perencanaan Aggregat 1
• Strategi Level Production, Metode Tabel, dengan kendala bahan baku X
Setiap 1 unit produk A dikalikan 12 kg
Setiap 1 unit produk B dikalikan 8 kg

Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kumulatif Rata-rata Produksi Stok
(Unit) (unit) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) Akhir

1 100 120 1200 960 2160 2160 2160 3090 930


2 150 100 1800 800 2600 4760 2380 3090 1420
3 200 100 2400 800 3200 7960 2654 3090 1310
4 200 250 2400 2000 4400 12360 3090 3090 0
5 100 100 1200 800 2000 14360 2872 3090 1090
6 200 200 2400 1600 4000 18360 3060 3090 180
Bahan baku yang dibeli tiap bulan = 3090 kg

55
Perencanaan Aggregat 2
• Strategi Level Production, Metode Tabel, dengan kendala area gudang
Setiap 1 unit produk A dikalikan 900/6 cm2/tumpukan
Setiap 1 unit produk B dikalikan 400/4 cm2/tumpukan

Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kumulatif Rata-rata Produksi Stok
(Unit) (unit) (cm2) (cm2) (cm2) (cm2) (cm2) Akhir

1 100 120 15000 12000 27000 27000 27000 38625 11625


2 150 100 22500 10000 32500 59500 29750 38625 17750
3 200 100 30000 10000 40000 99500 33167 38625 16375
4 200 250 30000 25000 55000 154500 38625 38625 0
5 100 100 15000 10000 25000 179500 35900 38625 13625
6 200 200 30000 20000 50000 229500 38250 38625 2250
Luas area gudang produk yang diperlukan = 38625 cm2 = 3,8625 m2

56
Perencanaan Aggregat 3
• Strategi Level Production, Metode Tabel, dengan kendala tenaga kerja
Setiap 1 unit produk A dikalikan 4 jam-orang
Setiap 1 unit produk B dikalikan 3 jam-orang

Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kumulatif Rata-rata Produksi Stok
(Unit) (unit) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) Akhir

1 100 120 400 360 760 760 760 1077,5 317,5


2 150 100 600 300 900 1660 830 1077,5 495
3 200 100 800 300 1100 2760 920 1077,5 472,5
4 200 250 800 750 1550 4310 1077,5 1077,5 0
5 100 100 400 300 700 5010 1002 1077,5 377,5
6 200 200 800 600 1400 6410 1068,3 1077,5 55
Jumlah orang yang dibutuhkan = 1077,5 / (8X20) = 6,734375 ≈ 7 orang

57
Perencanaan Aggregat 4
• Strategi Level Production, Metode Tabel, dengan stock+backorder
1 unit produk A = 4 jam-orang, 1 unit produk B = 3 jam-orang
Tenaga kerja = 6 orang = 6 x (8x20) = 960 jam-orang (900-200+0)

Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kebutuhan Produksi Stok Back
(Unit) (unit) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) Akhir order

1 100 120 400 360 760 760 960 200 0


2 150 100 600 300 900 700 960 260 0
3 200 100 800 300 1100 840 960 120 0
4 200 250 800 750 1550 1430 960 0 470
5 100 100 400 300 700 1170 960 0 210
6 200 200 800 600 1400 1610 960 0 650

58
Perencanaan Aggregat 5
• Strategi Level Production, Metode Tabel, dengan stock+outsourcing
1 unit produk A = 4 jam-orang, 1 unit produk B = 3 jam-orang
Tenaga kerja = 6 orang = 6 x (8x20) = 960 jam-orang (900-200)

Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kebutuhan Produksi Stok Out
(Unit) (unit) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) Akhir sourcing

1 100 120 400 360 760 760 960 200 0


2 150 100 600 300 900 700 960 260 0
3 200 100 800 300 1100 840 960 120 0
4 200 250 800 750 1550 1430 960 0 470
5 100 100 400 300 700 700 960 260 0
6 200 200 800 600 1400 1140 960 0 180

59
Perencanaan Aggregat 6
• Strategi Chase Demand, Metode Tabel, dengan pengaturan tenaga kerja
1 unit produk A = 4 jam-orang, 1 unit produk B = 3 jam-orang
tenaga kerja awal = 5 orang
(900-40)/(8x20)
Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kebutuhan Hire/layoff Produksi Stok
(Unit) (unit) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (orang) (orang) Akhir

1 100 120 400 360 760 4,8≈5 0 800 40


2 150 100 600 300 900 5,4≈6 1 960 100
3 200 100 800 300 1100 6,3≈7 1 1120 120
4 200 250 800 750 1550 8,9≈9 2 1440 10
5 100 100 400 300 700 4,3≈5 -4 800 110
Jumlah
6 orang yang
200 200dibutuhkan
800 = 1077,5
600 / (8X20)
1400 = 6,734375
8,1≈9 ≈ 7 4
orang 1440 150

60
Perencanaan Aggregat 7
• Strategi Chase Demand, Metode Tabel, dengan pengaturan waktu kerja
1 unit produk A = 4 jam-orang, 1 unit produk B = 3 jam-orang
tenaga kerja awal = 7 orang = 7 x (8x20)= 1120 jam orang

Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kapasitas Overtime / undertime Produksi
(Unit) (unit) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang)

1 100 120 400 360 760 1120 -360 760


2 150 100 600 300 900 1120 -220 900
3 200 100 800 300 1100 1120 -20 1100
4 200 250 800 750 1550 1120 430 1550
5 100 100 400 300 700 1120 -420 700
Jumlah
6 orang yang
200 200dibutuhkan
800 = 1077,5
600 / (8X20)
1400 = 6,734375
1120 ≈ 7 orang
280 1400

61
Perencanaan Aggregat 8
• Strategi Chase Demand, Metode Tabel, dengan tenaga kerja part-time
1 unit produk A = 4 jam-orang, 1 unit produk B = 3 jam-orang
tenaga kerja awal = 5 orang

Bulan Produk A Produk B Produk A Produk B Agregat Kebutuhan Part time Produksi Stok
(Unit) (unit) (jam-orang) (jam-orang) (jam-orang) (orang) (orang) Akhir

1 100 120 400 360 760 4,8≈5 0 800 40


2 150 100 600 300 900 5,4≈6 1 960 100
3 200 100 800 300 1100 6,3≈7 2 1120 120
4 200 250 800 750 1550 8,9≈9 4 1440 10
5 100 100 400 300 700 4,3≈5 0 800 110
Jumlah
6 orang yang
200 200dibutuhkan
800 = 1077,5
600 / (8X20)
1400 = 6,734375
8,1≈9 ≈ 7 4
orang 1440 150

62
Tugas 1
Tugas 2
• Perusahaan “X” memproduksi 5 jenis produk dengan data-
data di bawah. Buatlah perencanaan aggregate dengan
menggunakan 3 strategi (level, chase, dan mixed). Catatan:
Tidak boleh terjadi backlog.
Data Permintaan Bulanan
Bulan A B C D E
1 150 300 600 150 400
2 300 600 600 200 400
3 300 900 600 250 400
4 300 1500 600 400 400
5 400 600 650 350 400
6 400 600 600 350 400
7 400 100 700 350 400
8 500 0 700 500 400
9 300 0 700 550 400
10 250 0 600 475 400
11 200 0 600 450 400
12 0 0 600 400 400
Inventori awal dan Waktu standar
Produk Inventori Awal Standar Jam
Kerja / Unit
A 150 2
B 700 1
C 200 1
D 200 4
E 500 2

Biaya waktu regular $12 Per jam


Biaya lembur $18 Per jam
Biaya rekrut $1600 Per pekerja
Biaya pesangon $5920 Per pekerja
Pekerja maksimal 26 Pekerja
Pekerja saat ini 18 Pekerja
Biaya tenaga kerja $80 Per jam
Biaya inventory $2.70 Jam kerja/bulan
Rata2 lama stok 2 Minggu
Asumsi: waktu kerja regular 160 Jam
Pertemuan 8 - Persiapan
• QUIZ 1:
– Materi pertemuan 1 – 7

Anda mungkin juga menyukai