Anda di halaman 1dari 24

CAPACIT Y REQUIREMENT

PLANNING

KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Talsania Pratiwi 1710631140004
2. Stepani Pricillia Hutajulu 1710631140007
3. Syahrial Yusuf 1710631140009
4. Aries Adiyanto 1710631140018
5. Ade Andhika Saputra 1710631140021
AGENDA PRESENTASI

• Sejarah CRP
• Input dan Output CRP
• CRP Plan Report
• Logika dan Mekanisme CRP
• Alur CRP
• Studi Kasus penggunaan metode CRP pada PT X
SEJARAH CRP

• Pada awal tahun 1990-an, sebagian besar perusahaan tidak mengenal CRP dan tidak
menggunakan CRP.
• Perusahaan merencanakan kapasitas dengan berdasarkan pengalaman (justifikasi personal)
dimana produk dan proses yang dilakukan cenderung sederhana. Atau sederhananya perusahaan
cukup memverifikasi dengan RCCP saja.
INPUT DAN OUTPUT CRP
CRP PLAN REPORT

• Output utama dari proses CRP adalah rencana kebutuhan kapasitas, atau profil beban stasiun
kerja
• Gambar :
LOGIKA DAN MEKANISME CRP
• Proses MRP dilakukan dengan 5 tahap utama yaitu:
1. Menentukan kapasitas work center: identifikasi dan menentukan work center,
menghitung kapasitas work center.
2. Memperoleh informasi pesanan dan routing: informasi scheduled receipts dan
planned order releases, informasi routing untuk setiap item pesanan.
3. Menghitung beban (load) untuk setiap work center untuk setiap periode
perencanaan, dengan menggunakan backward scheduling, dan menggunakan
infinite loading. Kemudian kalikan beban untuk setiap item dengan jumlah item
yang dijadwalkan dalam suatu periode waktu.
4. Menggambarkan (di kertas atau layar) hasil dalam capacity requirements plan,
yang menunjukkan load vs kapasitas untuk setiap periode.
5. Membandingkan beban work center dengan kapasitas tersedia, dan lakukan action
yang tepat.
ALUR CRP
MENENTUKAN KAPASITAS WORK
CENTER
• Work Center didefinisikan sebagai set dari sebuah atau beberapa mesin, dan/atau sejumlah
operator, yang dapat dipertimbangkan sebagai sebuah unit untuk tujuan perencanaan kapasitas
dan penjadwalan.
• Sebuah work center tidak selalu mesin, bisa juga sebuah area atau meja kerja, sebagai contoh
work center perakitan.
IDENTIFIKASI WORK CENTER
• Sumber daya dapat dikategorikan sebagai work center dengan beberapa cara:
A. Dengan kelompok mesin sejenis, secara fisik berdekatan, dengan rentang kapasitas dan
kemampuan yang kurang lebih sama.
B. Seluruh lini perakitan, atau flow line, dapat dinyatakan sebagai sebuah work center.
C. Pengaturan beberapa mesin tidak sama ke dalam suatu cell produksi untuk memproduksi
suatu produk khusus. Maka cell tersebut dinyatakan sebagai work center.
D. Didasarkan pada biaya operasi mesin, dibagi berdasarkan mahal tidaknya biaya setup, untuk
menghindari pekerjaan kecil dilakukan dalam work center dengan biaya setup tinggi.
CONTOH IDENTIFIKASI WORK CENTER
MENGHITUNG KAPASITAS WORK
CENTER
Sebelum menghitung, harus dipastikan dahulu menggunakan versi kapasitas yang mana.
1. Theoretical, perhitungan didasarkan pada seluruh waktu dan sumber daya tersedia dengan
mengabaikan mesin rusak, dan tanpa istirahat di waktu kerja.
2. Demonstrated, perhitungan didasarkan pada fakta aktual di masa lalu kemampuan
produksinya berapa. Praktisi biasanya menggunakan demonstrated capacity jika data yang
dibutuhkan untuk menghitung calculated capacity tidak tersedia.
3. Calculated, paling sering digunakan dalam CRP.Yaitu didasarkan pada waktu kerja tersedia
dikalikan utilitas dan efisiensi dari mesin
4. Available work time, waktu yang dijadwalkan untuk produksi. Bernilai kurang dari waktu
maksimum yang tersedia.
MENDAPATKAN INFORMASI PESANAN
DAN ROUTING
1. Menentukan jadwal open dan planned order.
Open order = scheduled receipts dimana di dalamnya terdapat status terkini, termasuk jumlah
operasi selesai, jumlah jam kerja tersisa, dan jumlah operasi tersisa.
Open order yang akan muncul dalam shop, sementara planned order hanya bersifat informatif
untuk pengadaan persediaan.
2. Mempersiapkan dan menggunakan routing
Routing sangat bergantung dari pendefinisian work center, jika work center sudah jelas, maka
routing akan ditentukan dengan jelas pula.
3. Memahami dan menggunakan siklus manufaktur
Sebelum membahas siklus manfaktur, harus dipahami lebih dahulu load activity. Load activity adalah
aktivitas yang membutuhkan sumber daya atau kapasitas dari suatu work center.
• Setup bisa dibagi menjadi internal setup (setup menyebabkan mesin berhenti bekerja,
mengurangi waktu kerja mesin), dan external setup (tidak mengurangi waktu kerja mesin, setup
dilakukan pada saat mesin sedang bekerja)
3. MENGHITUNG LOAD DAN
MENDISTRIBUSIKANNYA UNTUK SETIAP
WC PADA SETIAP PERIODE
• Menerapkan Backward Schedulling
• Hitung Load berdasarkan hasil penjadwalan
• Plot dan Bandingkan load dan kapasitas
4. MENYEIMBANGKAN LOAD DAN
KAPASITAS
• Jika load tidak seimbang dan atau kapasitas tidak memenuhi maka lakukan langkah berikut:
1.Meningkatkan kapasitas (Increasing Capacity)
2.Muhammad Adha Ilhami
3. Mengurangi kapasitas (Reducing capacity)
4. Meningkatkan beban (Increasing load)
5. Mengurangi beban (Reducing Load)
6. Mendistribusikan kembali beban (redistributing Load)
• Jika tetap tidak diperoleh kondisi kapasitas ≥ load maka MPS sebaiknya direvisi.
CONTOH PERHITUNGAN CRP

Menentukan perencanaan kapasitas waktu produksi pada PT. Steel pipe industry of indonesia.
Data didapat dari data dokumen di PT. SPI Surabaya meliputi data di bagian produksi, bagian ppic
dan bagian penjualan dengan pengukuran kebutuhan kapasitas produksi.
PEMBAHASAN
TABEL MATRIK SET UP DAN RUN TIME
contoh perhitungan pembentukan pipa pada bulan juli 2007
Pipa coil = 1x 543
= 543
• Kapasitas perhari terpasang = kapasitas output per shift
• Waktu operasi = 15,97 hari
HASIL

• Waktu yang tersedia dihitung berdasarkan =26 hari/bulan x 18 jam/hari x 60 menit/jam


= 28080 menit per bulan.

• Berdasarkan perhitungan kapasitas pada kondisi rill dapat disimpulkan bahwa pada analisis
kebutuhan kapasitas awal dengan menggunakan 6 hari kerja dengan 2 shift per hari, maka
terdapat kekurangan kapasitas mesin sebesar 142 jam/ tahun atau 12 jam/ bulan.

Anda mungkin juga menyukai