2.1 Meningkatnya kompleksitas dalam pembuatan keputusan
Kompleksitas menurut W.R Ashby, yaitu jumlah informasi yang diperlukan untuk menggambarkan sesuatu secara keseluruhan. Semakin kita banyak tahu akan sesuatu, semakin kompleks seseorang melihat sesuatu Pengambilan keputusan. Kemajuan teknologi telah meningkatkan kesadaran akan banyak interaksi yang kompleks bersamaan dengan perkembangan teknologi dan inovasi tentunya akan menyebabkan sebab akibat pada pengambilan keputusan yang kita ambil. Efisiensi dan efektifitas Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan dari sebuah kegiatan tertentu yang dinilai berdasarkan besarnya biaya atau sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang maksimal. Semakin sedikit sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Suatu kegiatan dikatakan efisien jika pada proses perbaikannya menjadi lebih cepat atau lebih murah. Efektivitas disisi lain seberapa baik tujuan atau sasaran entitas dapat tercapai atau aktivitas tercapai. 2.2 Hail terecnana dan hasil berlawanan Dalam kasus ini kita bisa melihat sebuah tema yaitu keputusan rasional tampaknya dibuat atas dasar bahwa tindakan A akan menyebabkan hasil yang diinginkan B bisa direalisasikan. Tetapi keputusan juga menyebabkan C, D, dan E. pengambilan keputusan yang bertanggung jawab harus mempertimbangkan efek menguntungkan yang tidak diinginkan dan manfaat tambahan dari hasil yang tidak direncanakan pada keseluruhan secara sistem. Pertimbangan seperti ini mungkin aka mempengaruhi keputusan akhir, dan analisis komprehensif juga lebih cenderung mengungkap sebagian besar hasil yang tidak direncanakan daripada analisis sebab akibat yang sempit. 2.3 Reduksionis dan sebab akibat pemikiran Proses pengambilan keputusan kita nampaknya begitu linear. Russell L. Ackoff dalam makalahnya yang berjudul “Science In The Systems Age” [Operation Research, mei-jini 1973]. Ackoff mengatakan bahwa fondasi intelektual dari model pemikiran ilmiah tradisional yang didasari pada dua gagasan utama. Yang pertama adalah reduksionisme yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu dapat direduksi, diurai atau dibongkar menjadi bagian-bagian yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan. Lalu ide dasar yang kedua adalah bahwa semua fenomena dapat dijelaskan dengan menggunakan hubungan sebab akibat. 2.4 Sistem berpikir Bergesernya fokus peneliti dari bagian keutuhan tanpa tidak menyangkal pentingnya bagian atau peristiwa elementer individu, yaitu ke sistem dimana bagian tersebut berbeda. Dan ini memunculkan pemikiran baru ata cara berpikir yang baru yaitu pemikiran sistem. Mode pemikiran baru ini memiliki konsekuensi langsung untuk pengambilan keputusan suatu sistem bahwa tindakan efektif dalam hal sistem secara keseluruhan mungkin tidak cukup dalam menggunakan pemikiran reduksionis dan sebab akibat dengan mempelajari bagia-bagian atau dalam aspek isolasi. Reduksionis memperhatikan rincian dari masing-masing kegiatan, komponen-komponen tersebut dapat diabaikan atau melewatkan aspek-aspek penting..
Konsep Sistem
3.1 Pervasianess sistem
Istilah sistem hampir tidak digunakan kecuali dengan kata-kata seperti sistematis. Padahal banyak sekali sistem yang ada di sekitar kita. Seperti sistem aktivitas manusia, sistem sosial, sistem bilangan, sistem bilangan atau sistem informasi. Pandangan kita dengan sistem akan jauh lebih terbatasi. Istilah utamanya adalah berinteraksi, saling bergantung dan membentuk keseluruhan yang utuh. Ini bukan gagasan sistematis dalam artian menggunakan metode rasional dengan mengikuti rencana atau prosedur yang disusun dengan baik, walaupun menerapkan aplikasi konsep sistem secara sistematis, Penekanan utamanya adalah pada sistemik yang berkaitan dengan sistem yang mana menggunakan gagasan sistem. 3.2 Diluar sana dan didalam kita melihat sistem Salah satu sumber utama saat menyebut suatu terorganisir dari sistem adalah apa yang disebut dengan tampilan luar sistem berbeda dengan tampilan dalam sistem. Sistem terlihat sebagai hal- Nama: Syahrial Yusuf 1710631140009
Agung Luthfi Rahmatullah 1710631140023
Annisa Wulandari 1710631140035
hal fisik dan abstrak yang membentuk seluruh perakitan, hubungan, dan apa yang dikerjakan sistem. Ini adalah yang diluar pandangan sistem. Dipandang sebagai mutlak dan terkadang disebut independen pengamat. Ketika mengatakan sesuatu adalah sistem, berarti kita melihat sesuatu sebagai sistem untuk tujuan tertentu. Sistem sebagai konseptualisasi manusia Sistem adalah konseptualisasi manusia yang jelas didorong oleh kenyataan bahwa analisis yang diperankan kita bukanlah pandangan pribadi tentang hal yang ada di dunia nyata. Mereka adalah konseptualisasi mental dari hal yang belum ada, hal yang ingin disadari, seperti perubahan rencana besar ke operasi yang ada. Idealisasi yang diketahui tidak akan sepenuhnya terwujud, hanya bisa berusaha untuk menyadari sebagiannya. 3.3 Subjektivitas deskripsi sistem Pandangan dunia pengamat Faktor pribadi ini seperti pendidikan budaya dan sosial dan nilai atau keyakinan individu. Salah satu keterampilan yang harus dipelajari manajemen pemula ialah untuk melihat siatuasi melalui mata orang lain. Karena mungkin hal ini dapat membuatnya sadar dengan cara sendiri dalam memandang dunia. Pengaruh pengetahuan sebelumnya Realitas bahkan lebih beragam dan membingungkan. Pengetahuan parsial atau apa yang telah kita ketahui tentang sesuatu dapat mempengaruhi apa yang diamati. Definisi sistem bersifat subjektif Cara melihat sesuatu sebagai suatu sistem adalah subjektif. yang berarti pandangann orang lain ketika melihat hal yang sama mungkin tidak sedefinisi. Tidak dapat diketahui benar atau salah selama masih secara logis. Penilaian hanya berupa mana yang lebih efektif, berguna, atau dipertahankan untuk membangun. 3.4 Definisi formal dari konsep sistem Sistem adalah kumpulan komponen yang terstruktur dan ada hubungan khusus antar komponen. Sistem menunjukkan perilaku unik pada sistem. Setiap komponen berkontribusi terhadap perilaku sistem dan tingkah lakunya dipengaruhi oleh sistem. Tidak ada komponen yang memiliki efek independen terhadap sistem. Perilaku sistem berubah jika ada komponen yang dikeluarkan atau dibiarkan. Kelompok komponen didalam sistem dapat memiliki properti yang dapat membentuk subsistem. Sistem memiliki sesuatu yang berada diluar yang disebut lingkungan yang menyediakan masukan ke dalam sistem dan menerima keluaran dari sistem. 3.5 Sistem batas dan lingkungan yang relevan Menentukan batas adalah aspek yang paling penting dari sistem berpikir. Menentukannya tidak hanya dari proses sistem transformasi dan bentuk output tetapi juga yang akan mendapatkan keuntungan output dan menderita konsekuensinya. Penilaian batas yaitu membenarkan pilihan batasan, dibuat dalam hal konsekuensi dan menilai kembali suatu sistem. Demikian pula dengan lingkungan yang dianggap relevan dan yang diabaikan sebagai tidak relevan memberikan penilaian untuk batas kritis yaitu untuk pilihan batas lingkungan yang relevan. Atau konsekuensi yang tidak diinginkan dari sistem ouput dapat diabaikan sebagai tidak relevan dengan penelitian dapat digunakan untuk mempertimbangkan nilai yang dianalisis untuk mengevaluasinya. 3.6 Beberapa contoh deskripsi sistem Sebuah sistem lalu lintas Jaringan jalan yanng menghubungkan beberapa tempat yang memungkinkan gerakan kendaraan dari setiap titik dijaringan jalan. Persimpangan jalan, susunan jalan, kontrol lalu lintas mempengaruhi. Serta beberapa waktu yang diberikan kendaraan menggunakan jalan. Mengubah kendaraan dari lokasi tertentu (input) menuju lokasi tertentu (output). Sebuah kendaraan bermotor Sebuah mobil yang memiliki perakitan kompleks di masing-masing bagian. Dengan komponen utama-mesin-kemudi-mekanisme-suspensi-bagian listrik mereka dipasang bersama sehingga dapat berfungsi menjadi sebuah mobil. Tingkat resolusi deskripsi sistem Nama: Syahrial Yusuf 1710631140009
Agung Luthfi Rahmatullah 1710631140023
Annisa Wulandari 1710631140035
Tujuan mempelajari operasi sebagai suatu sistem sangat mempengaruhi tingkat resolusi yang digunakan untuk mewakili berbagai komponen dan input ouput sistem. Sistem memiliki banyak tingkat, yang lebih rendah dari resolusi dimana rincian kompleks mengatakan subsistem produksi dikumpulkan ke dalam beberapa hubungan yang menggunakan kapasitas untuk mengubah log menjadi produk. Tingkat yang tepat akan bergantung pada tujuan penelitian. Tingkat rendah resolusi untuk perencanaan agrerat. Tingkat tinggi resolusi jika penelitian ini adalah untuk datang dengan operasi harian rinci jadwal. 3.7 Sistem sebagai ‘Kotak Hitam’ Untuk para pengamat awam tentang kotak hitam, dengan banyak kabel ke dan keluar dari kotak, tapi tidak ada cara untuk mengetahui apa yang dibawah penutup. Jika tujuan kita adalah memprediksi ouput dari sistem tersebut dalam menanggapi berbagai masukan. Dalam hal ini, semua yang kita butuhkan untuk menemukan adalah bentuk fungsional hubungan antara input dan output, yaitu bentuk matematis dari proses transformasi. 3.8 Hirarki Sistem Dalam hirarki sistem terdapat sistem yang sempit dan sistem yang luas. Keuntungan melihat dari dua sistem dalam hirarki yang sempit dan luas adalah hubungan mereka akan ditampilkan dalam konteks yang benar. Ini mungkin menunjukkan bahwa perbaikan dalam kinerja sistem yang sempit memerlukan tindakan yang harus diambil dalam sistem yang lebih luas. Demikian pula, hubungan antara berbagai input menjadi dijelaskan dalam sistem yang sempit. 3.9 Perilaku Sistem Keadaan Sistem Atribut-atribut yang menyertai sistem disebut dengan variabel. Sedangkan nilai-nilai yang terkandung dalam sifat-sifat atau atribut disebut sebagai keadaan dari sistem. Maka perilaku sistem benar-benar diketahui apakah keadaan sistem berubah seiring berjalannya waktu. Nilai-nilai mereka dapat berubah dengan dua cara: 1. Perubahan variabel negara adalah hasil dari masukan yang diberikan oleh orang yang memiliki sarana mempengaruhi perilaku sistem. 2. Perubahan variabel keadaan komponen merupakan konsekuensi dari aktivitas komponen itu sendiri atau dari hubungan komponen lainnya. Berbagai perilaku sistem Perilaku sistem dapat hampir tak terbatas bervariasi, bahkan untuk sistem yang sederhana. Sifat Muncul Suatu sistem akan memunculkan sifat yang tidak dimunculkan oleh komponen-komponennya. Perilaku atau sifat tersebut baru atau berbeda dari perilaku atau sifat masing-masing komponen. Sifat itu hanya muncul ketika interaksi bersama atau perilaku komponen memberntuk sistem, maka label mereka muncul sifat. 3.10 Berbagai Jenis Sistem Sistem Diskrit Sebuah sistem memiliki pola diskrit apabila sistem tersebut tidak berubah dalam perubahan waktu. Sistem Kontinu Sistem dikatakan kontinu apabila sistem berubah seiring dengan berjalannya waktu secara terus- menerus dan tidak terhingga. Sistem Deterministik dan Skokastik Jika perilaku sistem dapat diprediksi makan sistem deterministik. Sedangkan sebaliknya, apabila sistem memiliki perilaku yang tidak dapat diprediksi karena adanya perlakuan secara acak disebut sistem stokastik. Sistem Tertutup dan Terbuka Sistem tertutup adalah sistem yang tidak menerima input, tidak menghasilkan output, tidak berinteraksi dengan lingkungannya bahkan tidak memiliki lingkungan. Sedangkan sistem terbuka adalah kebalikan dari sistem tertutup. Sistem keadaan setimbang probabilistik, sistem stokastik apabila memiliki perilaku jangka panjang yang mendekati fungsi dari waktu yang cukup. 3.11 Tanggapan loop Nama: Syahrial Yusuf 1710631140009
Agung Luthfi Rahmatullah 1710631140023
Annisa Wulandari 1710631140035
Perilaku komponen sistem dapat menunjukkan saling kausalitas misalnya komponen A akan mempengaruhi komponen B begitupun komponen B akan mempengaruhi komponen C dan mempengaruhi kembali komponen A. Umpan balik loop negatif dan positif Suatu sistem dikatakan memiliki pola loop positif adalah apabila sistem meningkatkan keadaan tujuan dengan keadaan yang diinginkan atau referensi. Sebaliknya, sistem dengan umpan balik negatif memiliki perbedaan antara tujuan dengan referensi. 3.12 Pengendalian sistem Alasan utama adanya pengendalian adalah pengendalian efektif atas perilakunya. Pengendalian dilakukan dengan menerapkan sesuatu pada sistem dalam bentuk masukan yang mempengaruhi periaku sistem dan karena itu perilaku sistem sesuai yang diinginkan. Kontrol loop terbuka berupa memberikan input pada sistem berdasarkan prediksi bagaimana sistem merespon mereka. Kontrol loop tertutup atau umpan balik berupa menanggapi kontrol sebelumnya diumpankan kembali ke pengendali untuk dievaluasi. Regulasi diri berupa umpan yang banyak terjadi pada sistem alam. Tanggapan Kontrol dan pengaturan diri berupa tanggapan kontrol menerima input tambahan aturan keputusan dengan pengontrol manusia. Kontrol Umpan Maju berupa mekanisme dalam memprediksi perubahan input (tidak terkendali atau dikendalikan) kemungkinan mempengaruhi perilaku sistem dan kemudian mengirimkan sinyal kontrol untuk menjaga perilaku sistem sedekat mungkin dengan program serta menangkal sebisa mungkin dari gangguan masukan. Respon tertinggal dalam sistem berupa adanya efek tertinggal akibat dari perubahan pada sistem kontrol dan apabila keduanya telah mencapai kondisi yang sama disebut lag.