1. Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah output maksimum produk yang dihasilkan dalam selang waktu
tertentu. Perencanaan kapasitas adalah proses untuk menentukan tingkat kapasitas yang
dibutuhkan untuk melakukan jadwal produksi, dibandingkan terhadap kapasitas yang
tersedia dan tindakan-tindakan penyesuaian yang diperlukan terhadap tingkat kapasitas
atau jadwal produksi
Jenis perencanaan kapasitas ditinjau dari horizon waktu perencanaan:
1. Perencanaan kapasitas jangka panjang.
Kurun waktu yang digunakan adalah 1-5 tahun ke depan. Isu-isu dalam perencaaan
ini adalah:
a) fasilitas yang akan dibangun
b) mesin yang akan dibeli
c) produk yang akan dibuat
2. Perencanaan kapasitas jangka menengah.
Kurun waktu yang digunakan adalah bulanan sampai dengan satu tahun ke depan.
Tingkat perencanaan sudah rinci. Issue-issue dalam perencanaan ini adalah:
a) Lembur, tambah shift
b) Subkontrak
c) Alternative routing
3. Perencanaan kapasitas jangka pendek.
Kurun waktu yang digunakan adalah harian sampai satu bulan ke depan. Titik
beratnya lebih pada pengendalian apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan
perencanaan yang dibuat (input-output control).
Teknik perencanaan kapasitas biasanya dibedakan atas 4 kategori sesuai dengan time
horizonnya, yaitu:
1. Resource Requirement Planning: jangka panjang
2. Rough Cut Capacity Planning: jangka menengah
3. Capacity Requirement Planning: jangka menengah
4. Input/Output Control: jangka pendek
ARTIKEL PRAKTIKUM
ARTIKEL PRAKTIKUM
ARTIKEL PRAKTIKUM
e. Revisi JIP
Revisi JIP biasanya dipilih sebagai solusi terakhir pada saat kekurangan
kapasitas dan hanya dilakukan ketika pilihan alternatif lain tidak berhasil. Revisi
JIP sebenarnya harus menjadi hal pertama yang dipertimbangkan oleh sebuah
perusahaan. Alternatif ini dipilih saat terdapat beberapa pesanan pada master
schedule yang ada, tidak lagi dibutuhkan secepat yang ditunjukkan tanggal jatuh
tempo. Jika terdapat kapasitas yang tidak mencukupi tidak mungkin untuk
menyelesaikan semua order sesuai waktu. Maka dari itu, perusahaan harus
memilih dengan cara membuat manajemen menentukan pesanan mana yang
akan terlambat. Sebaliknya, jika ada kelebihan yang tidak dapat dihindari, maka
manajemen harus mengambil tanggung jawab untuk merevisi tanggal jatuh
tempo suatu pekerjaan agar menghasilkan JIP yang realistis.