Anda di halaman 1dari 16

MRP & CAPACITY PLANNING

KELOMPOK 4
- Dapid Ristanto C1957201030
- Yusuf Saputra C1957201017
- Adian Saputra C1957201018
MRP ( Material Requirement Planning )

MRP adalah metode yang digunakan untuk membuat rencana kebutuhan


material Dengan memperhitungkan jumlah dan waktu kedatangan
materialnya. yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang pada
sebuah perusahaan.Biasanya sistem MRP ini digunakan oleh perusahaan
manufaktur yang memang banyak memproduksi barang dan permintaan.
Cara Kerja Material Requirement Planning (MRP)

Sistem MRP ini akan mengambil informasi dari Bill of Materials (mulai dari daftar

semua bahan baku yang digunakan perusahaan, subassemblies, dan komponen lainnya


yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang lengkap dengan jumlahnya).

MRP juga memanfaatkan data inventori dan jadwal produksi utama yang berguna untuk

menghitung jumlah bahan baku yang dibutuhkan serta kapan bahan baku tersebut akan

diperlukan pada saat produksi berjalan.


Sangat membantu tim produksi, metode ini bisa dibilang sangat efektif untuk

berbagai jenis perusahaan manufaktur. Sebut saja seperti perusahan manufaktur

diskrit (mulai dari pabrik mobil, perkakas atau sejenisnya), hingga perusahaan

manufaktur proses (seperti pabrik makanan atau minuman, pabrik kimia dan

sejenisnya)
Tujuan Penerapan MRP di Perusahan
 Mengurangi Jumlah Persediaan

Dengan adanya sistem ini juga akan membuat perusahaan manufaktur yang bersangkutan hanya

perlu membeli material (komponen/bahan baku) pada saat dibutuhkan saja (mengestimasi).
Sehingga, cara tersebut bisa digunakan untuk menghindari kelebihan persedian material.
 Mengurangi Waktu Tenggang

membantu mengidentifikasikan jumlah dan waktu material yang dibutuhkan sehingga bisa

melakukan tindakan yang tepat khususnya untuk memenuhi batas waktu yang ditetapkan.
Maka dari itu, penggunaan sistem MRP juga dapat membantu untuk menghindari keterlambatan

produksi yang umumnya disebabkan oleh masalah kekurangan material


Komitmen Pengiriman Realistis ke Pelanggan

Perusahaan yang menggunakan sistem MRP, maka mereka bisa menginformasikan dengan

cepat dari pihak produksi ke bagian pengiriman barang sehingga bisa mengestimasi

kemungkinan waktu pengirimannya


Meningkatkan Efisiensi Operasi

membantu setiap unit kerja agar selalu terkoordinasi dengan baik. Dengan begitu,

perusahaan dapat meningkatkan efisiensi kegiatan operasionalnya ketimbang

perusahaan yang tidak menerapkan sistem MRP


Capacity Planning
Proses untuk merencanakan kapasitas sistem agar berkinerja sesuai
dengan tuntutan kinerja yang dinginkan, baik untuk memenuhi
kebutuhan saat ini maupun pertumbuhan kebutuhan beberapa waktu yang akan
datang. Perencanaan kapasitas ini diterjemahkan
dalam perencanaan sumber daya yang akan digunakan.
Berdasarkan Waktunya, Capacity Planning Dibagi Menjadi Tiga
1. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek
Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari tiga bulan. Ini dikaitkan pada
prosespenjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesua-
ian-penyesuaian untuk menghapus ‘’variance’’ antara keluaran yang direncanakan
dan
keluaran nyata.
2. Perencanaan Kapasitas Jangka Menengah
Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range) rencana-rencana
bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang yang akan datang
3. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang

Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) lebih dari 1 tahun. Dimana

sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan,
seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang
memerlukan partisipasi dan peretujuan manajemen puncak Perencanaan kapasitas
jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala yang akan ter-
jadi
dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya.
Tujuan Capacity Planning
Menentukan tingkat kapasitas yang diperlukan untuk melakukan jadwal produksi
yang dibandingkan terhadap kapasitas yang tersedia dan tindakan-tindakan
penyesuaian yang diperlukan terhadap tingkat kapasitas jadwal produksi. Selain
itu, perencanaan kapasitas ditujukan untuk mengetahui jumlah sumber daya yang
dimiliki. Tujuan perencanaan kapasitas adalah melihat apakah pabrik mampu
memenuhi permintaan pasar seperti yang diramalkan.
Jenis-jenis Capacity Planning

 Kapasitas Desain

Kapasitas desain adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode

tertentu. Kaspasitas desain biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu. Seperti

jumlah tonase baja yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun.
Dalam organisasi kapasitas diukur dari kuantitasnya seperti, tempat tidur

(dalam sebuah rumah sakit), ukuran ruangan kelas (dalam sebuah sekolahan).
 Kapasitas efektif

Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh


sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan,
pemeliharaan, dan setandart kualitas yang diberikan
Contoh Studi Kasus Capacity Planning

PT. Apindowaja Persada

Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi mesin yang


akan digunakan untuk mesin Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Perusahaan ini menghasilkan spare
part dari mesin srewpress. Perusahaan berproduksi berdasarkan pesanan atau order yang

masuk (job order). Pembuatan spare part mesin seperti main shaft dalam jumlah besar
berdasarkan data permintaan make to order (MTO) pada perusahaan ini mempunyai hambatan
dimana perusahaan memiliki limit dalam kapasitas produksi, hal ini menyebabkan perusahaan
melakukan sub kontrak untuk pembuatan main shaft tersebut.
Contoh Studi Kasus Capacity Planning

Kebijakan perusahaan dalam melakukan subkontrak terhadap job yang diterima


beresiko besar terhadap perusahaan terutama pada permasalahan biaya yang cukup

besar serta ketepatan waktu dalam menyelesaikan job. Beberapa pekerjaan (Job)
dikerjakan bersamaan, sedangkan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan

terbatas. Misalnya, untuk produk Maint Shaft, Hidrolic, Cover Bearing, Pully dan
Lengthening Shuft proses pengerjaan pertama pada mesin yang sama yaitu mesin

pemotongan. Hal ini sangat mempengaruhi proses pengerjaan produk tersebut.


Contoh Studi Kasus Capacity Planning

Untuk mencapai hasil yang optimal dengan keterbatasan kapasitas yang dimiliki, maka diperlukan

adanya perencanaan kapasitas produksi tersebut secara efisien. Perusahaan menggunakan aturan order
yang telah tiba terlebih dahulu, akan dilayani terlebih dahulu (First Come First Serve). Jumlah

permintaan produk yang tinggi setiap tahunnya dengan kapasitas produksi perusahaan yang terbatas
membuat perusahaan melakukan kebijakan melakukan sub kontrak pembuatan produk terhadap

perusahaan lain.
Contoh Studi Kasus Capacity Planning

Perencanaan kapasitas untuk jangka pendek yang diterapkan oleh perusahaan masih belum

optimal. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, peneliti akan melakukan perencanaan

kapasitas dalam jangka pendek (1 tahun) dengan metode Rought Cut Capacity Planning
(RCCP) untuk pembuatan spare part main shaft sesuai dengan tingginya jumlah permintaan

produk tersebut di PT. Apindowaja Ampuh Persada.

Anda mungkin juga menyukai