APA ITU PPC ?
Production Planning and Control (PPC) dapat diartikan dengan banyak pengertian.
Namun bila dilihat dari susnan katanya, PPC dapat diartikan sebagai suatu sistem pengendalian
proses produksi dengan dilakukannya perencanaan, pengaturan, dan pemeriksaan setiap aspek
dalam kegiatan produksi. Menurut suatu artikel yang berjudul Pendahuluan Perencanaan dan
Pengaturan Produksi , definisi PPC dapat disimpulkan sebagai proses perencanaan dan
pengendalian arus produksi untuk dicapainya penghematan dalam biaya bahan, pemanfaatan
sumber daya baik fasilitas, tenaga kerja atau waktu yang optimal untuk tercapainya keuntungan
yang optimal. Untuk itulah pada setiap proses produksi selalu ada Production Planning and
Control (PPC).
Dengan harapan dapat menekan proses produksi untung mencapai keuntungan maksimal
tanpa membebani kapasitas produksi dan tidak memberikan efek negatif bagi proses produksi itu
sendiri. Adapun ruang lingkup PPC yaitu, meliputi kegiatan perencanaan dan pengendalian
proses produksi mulai dari, penjadwalan, penyediaan material, penghitungan material, dan
mengontrol kegiatan produksi agar tercapai sesuai target. Semua kegiatan itu sangatlah penting
pada setiap proses produksi agar proses produksi tidak terhambat. Namun pada pelaksanaannya,
PPC sangatlah dipengaruhi oleh divisi yang saling berhungan dengan PPC baik divisi yang di
atas ataupun yang di bawah pada struktur organisasi. Jadi dapat dikatakan PPC tidak dapat
dilaksanakan secara tunggal atau berdiri sendiri.
Secara umum yaitu untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam suatu proses produksi
baik barang maupun jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli atau pengguna dan
menghasilkan keuntungan bagi investor atau pihak perusahaan. Dilihat dari tujuannya yang
sangat berpengaruh bagi pihak internal maupun dengan eksternal atau konsumen/pembeli, maka
pelaksanaannya haruslah tepat sasaran dan tepat guna. Baik atau tidaknya proses pelaksaan PPC
langsung mempengaruhi proses produksiya.
1
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
FUNGSI PPC PRODUCTION PLANNING AND CONTROL (PPC)
Fungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan
permintaan/penjualan untuk periode yang akan dating, perencanaan produksi agar tidak terjadi
bentrokan proses produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai target yang telah ditetapkan,
dan pengendalian persediaan, agar terjaminnya kelancaran proses produksi.
Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) pada industri manufaktur apapun akan
memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas-aktivitas yang ditangani oleh departemen PPC
atau PPIC secara umum adalah sebagai berikut :
5. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenai apa
dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item
produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat
kedalam rencana produksi (apa, kapan, dan berapa) yang akan direalisasikan JIP ini apabila
telah dikoordinasikan dengan seluruh departemen akan jadi dasar dalam PPC. JIP ini akan
di-”review” secara periodik atau bila ada kasus. JIP ini dapat berubah bila ada hal yang
harus diakomodasikan.
6. Merencanakan kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus dibuat
selanjutnya harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan komponen, sub-assembly, dan bahan
penunjang untuk penyelesaian produk. Perencanaan kebutuhan material bertujuan untuk
menentukan, apa, berapa, dan kapan komponen, sub-assembly, dan bahan penunjang yang
harus disiapkan. Untuk membuat perencanaan kebutuhan diperlukan informasi lain berupa
2
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
struktur produk (Bill of Material) dan catatan persediaan. Bila hal ini belum ada, maka tugas
departemen PPC untuk membuatnya.
7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi
urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas
pengerjaan, dan lain-lainnya.
9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas. Bila realisasi tidak sesuai rencana, maka
rencana agregat, JIP, dan penjadwalan dapat diubah/disesuaiakan kebutuhan. Untuk jangka
panjang, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengubah (menambah) kapasitas produksi.
Pada dasarnya terdapat empat tingkat dalam hierarki perencanaan prioritas dan kapasitas yang
terintegrasi, antara lain :
3
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Berikut ini merupakan beberapa syarat kerja PPC agar bisa optimal. Berikut ini merupakan
rinciannya :
1.Ada rencana Sales dari marketing Department
Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
1.Ada batasan minimum dan maksimum stock
2.Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing,
inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting).
TUGAS-TUGAS PPC
Berikut ini merupakan beberapa tugas yang terdapat pada proses PPC berlangsung :
1.Perencanaan
2.Membuat rencana produksi, menyusun dan menetapkan urutan produksi, input material,
alat dan mesin, serta pekerja.
3.Perancangan aliran kerja(workflow) organisasi.
4.Penjadwalan
5.Mempersiapkan order produksi dan jadwalnya(timetables).
6.Pengendalian
7.Memberikan otorisasi untuk memulai kegiatan produksi, memonitor, menindaklanjuti, dan
menjaga rencana dilaksanakan.
4
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Walaupun telah dilakukan perencanaan yang matang, namun terkadang pada proses pelaksaan
bisa jadi ada faktor-faktor yang menimbulkan kendala dan hambatan bagi proses produksi.
Hambatan dan kendala dapat terjadi pada setiap aspek dalam unsur produksi. Hambatan dan
kendala dapat ditimbulkan dari pihak internal maupun eksternal. Adapun kendala yang secara
umum biasa dialami dalam proses pelaksanaan PPC yaitu kendala dalam perencanaan dan
pengendalian produksi adalah ketersediaan sumber daya, jadwal/waktu pengiriman produk dan
kebijikan manajement yang baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses
berjalannya pelaksanaan PPC.
Sistem aliran PPC merupakan alur pelaksanaan produksi mulai dari perencanaan, proses
dan pada akhirnya sampai pada produk yang dapat dinikmati oleh konsumen. Baik buruknya
produk akhir sangatlah ditentukan oleh sistem aliran produksinya. Sistem aliran produksi
dirancang oleh PPC, maka dapat dikatakan pula sistem ini sebagai sistem aliran PPC, karena
keseluruhan kerjanya merupakan ruang lingkup dari tugas Production Planning and Control
(PPC).
Sistem aliran PPC berupa runtutan urutan kerja yang diurut berdasarkan tugas dan posisi
padda struktur organisasi. Sistem haruslah dibuat secara baik dan atas pertimbangan yang
menyeluruh. Mengapa demikian?. Karena untuk terjaminnya kelancaran produksi, dengan kata
lain untuk meminimalisir kendala yang dapat terjadi dari berbagai kemungkinan.
Sistem aliran PPC tercipta dari kumpulan-kumpulan gagasan komponen pelaku produksi
yang melakukan analisis yang saling keterkaitan. Seperti dicontohkan pada handout oleh A.
Gamawan, sistem aliran PPC dan perencanaan produksi didasarkan pada : riset pasar, desain
produk, proses produksi, pemasaran produk, hingga kembali pada konsumen. Sistem aliran PPC
nya pun didasarkan pada komponen tersebut,yaitu :
Riset pasar, riset pasar didapat dari pesanan konsumen dan kebutuhan konsumen terhadap
produk, yang kemudian di ambil sebagai calon produk dengan spesifikasi sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen atau pemesan;
Desain produk, setelah riset pasar didapat permintaan pasar kemudian diturunkan
menjadi order produk yang selanjutnya diproses untuk didapat desain rancangan produk
agar dapat di produksi;
Proses produksi, proses ini terjadi jika desain produk dan komponen penunjangnya telah
siap untuk di eksekusi, diusahakan pada saat akan melakukan proses ini, semua
kebutuhan telah terpenuhi, agar tidak mengganggu proses pelaksanaan produk;
Pemasaran, pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa hal, sekalipun dengan produk
yang telah dibuat dan dipakai oleh konsumen, ini bisa juga dijadikan sebagai media
pemasaran;
5
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Delivery, inilah yang menjadi kunci jawaban atas proses yang telah dilakukan, karena
berhasil atau tidaknya suatu produksi dapat dilihat dari pengiriman.
Dalam proses PPC terdapat beberapa tingkatan yang berperan penting dalam proses kerjanya.
Berikut nenerapa tingkatan PPC tersebut :
Proses perancangan dan perencanaan produksi merupakan langkah penting dan hal yang
paling menentukan bagaimana, kapan, dimana, dan oleh siapa proses produksi akan dilakukan.
Proses perancangan dan perencanaan ini membutuhkan ide dan gagasan yang cemerlang untuk
menghasilkan langkah pelaksanaan produksi yang optimal dengan berefrensi pada
meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.
Pada proses perancangan dan perencanaan produksi harus disesuaikan dengan kondisi
sumber daya yang ada dan tersedia yang dapat digunakan. Terlebih dengan kondisi yang sumber
dayanya terbatas, perancangan dan perencanaan haruslah tepat sasaran. Perencanaan yang
dilakukan yaitu : perencanaan jadwal produksi, preparation up, penyediaan material, penyediaan
tenaga kerja, penyedian alat bantu. Penjelasan singkat perencanaan tersebut sebagai berikut.
Perencanaan jadwal, akan dijelaskan pada penjadwalan. Preparation up merencanakan langkah
proses produksi dan mendefinisikan gambar kerja.
6
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
mengganggu produksi project yang lain yang sedang berjalan. Perencanaan ini menyangkut
masalah jumlah tenaga kerja dan kapasitas tenaga kerja di setiap work station.
Proses produksi merupakan suatu sistem pemanfaatan sumber daya yang tersedia yang
kemudian di organisir dan di integrasikan untuk mentransformasikan input menjadi
output melalui proses penambahan nilai pada input tersebut. Proses produksi terlaksana karena
adanya fungsi-fungsi produksi yang terintegrasi yang membentuk suatu sistem yang saling
keterkaitan. Hal ini yang mengakibatkan dalam suatu proses produksi diperlukan adanya
pengendalian produksi. Dimana tujuannya yaitu untuk mengarahkan dan mengatur fungsi-fungsi
produksi agak berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah diputuskan.
Proses pengendalian produksi dapat dilakukan dalam beberapa aspek. Misalnya dalam
masalah, jadwal, sumber daya manusia, peralatan, material, dan proses pengerjaan. Semua aspek
itu harus bisa dipastikan sesuai dengan target yang telah ditentukan pada proses perencanaan
produksi. Hal ini untuk terwujudnya kualitas kerja yang baik dan kualitas output produk yang
dikeluarkan.
Berikut ini merupakan beberapa kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam proses
produksi berlangsung :
1.Peramalan kuantitas permintaan
2.Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
3.Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
4.Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
5.Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
6.Penjaminan kualitas
7.Monitoring aktivitas produksi
8.Pengendalian produksi
9.Pelaporan dan pendataan
7
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Penjadwalan adalah salah satu kegiatan penting dalam proses produksi. Penjadwalan ini
sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang
didalamnya mencakup :
mengalokasikan fasilitas, peralatan & tenaga kerja untuk setiap operasi;
Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan
penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.
8
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
OPERATION MANAGEMENT
9
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
terhadap masalah yang terjadi . Pengendalian kualitas dan kuantitas produk . Perawatan peralatan
dan mesin yang digunakan .
INVENTORY CONTROL
INVENTORY CONTROL Inventory control adalah teknik untuk menjaga stock berada pada
level yang diinginkan . Salah satu faktor yang diperlukan dalam inventory control adalah akurasi
informasi tentang barang atau item yang dimiliki , antara stock secara sistem dan stock secara
actual fisik yang ada . Dengan metode inventory control yang benar , Production Planning dan
Control dapat melakukan perencanaan produksi , pengendalian operasional , dan pengambilan
keputusan yang tepat . Inventory yang perlu diperhatikan sebelum membuat perencanaan
produksi adalah : Inventory Raw Material Inventory Work In Process Inventory Finish Part.
FORECAST (PERKIRAAN)
FORECAST (PERKIRAAN) Adalah perhitungan level permintaan suatu produk atau beberapa
produk untuk suatu waktu dimasa yang akan datang . Karena forecast dibuat untuk periode yang
akan datang , pada dasarnya forecast merupakan tebakan yang menggunakan metode intelektual .
Penggunaan teknik tertentu yang sudah terbukti dan dapat diandalkan menjadikan forecast
adalah “ Perkiraan Yang Telah Terdidik ” . Dalam aplikasinya , forecast digunakan untuk 3
tujuan utama , yakni : Menentukan ukuran atau seberapa pentingnya aktivitas ekspansi
perusahaan dalam jangka panjang . Menentukan perencanaan jangka menengah untuk produk
yang akan tetap diproduksi atau dihentikan . Menentukan jadwal jangka pendek bagi produk
yang akan diproduksi .
10
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
PRODUCTION PLANNING
PRODUCTION PLANNING Production Planning Memperkirakan volume produk dari tipe yang
sejenis . Perencanaan dan penyusunan jadwal produksi , penyesuaian antara perkiraan order dan
cycle time proses produksi .
SALES FORECAST dan DEVIASI Merupakan proyeksi penjualan perusahaan untuk setiap
periode waktu dalam dimensi perencanaan . Sales forecast digunakan untuk menentukan
produksi , kapasitas , dan sistem penjadwalan perusahaan dan berperan sebagai masukan atau
input untuk departemen dan pihak yang terkait. Sebagian besar forecast memiliki kesalahan yang
biasa dikenal dengan deviasi atau penyimpangan . Dalam statistik , kita kenal istilah standar
deviasi atau simpangan baku , yaitu suatu estimasi probabilitas perbedaan return nyata dari return
yang diharapkan . Standar deviasi dihitung dengan rumus : Sehingga standar deviasi untuk sales
forecast diatas senilai 41 14 Dimana : x = actual sales x = rata-rata n = jumlah data _
11
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
hari ketiga-kelima , yang artinya rumor pada hari kedua memiliki nilai yang kurang penting dan
tidak akan banyak mempengaruhi moving average. Kita ambil contoh lagi pada slide berikutnya .
FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE Standar Deviasi dg metode SMA = 1.6744 poin
Standar Deviasi dg metode EMA = 1.4816 poin 16 Koefisien Persentase = 2/( Periode EMA+1)
EMA n+1 = ( Koefisien *(Actual- EMA n )) + Actual
AGGREGATE PLANNING:
AGGREGATE PLANNING Istilah yang digunakan dalam perencanaan produksi dalam jangka
waktu yang pendek . Disebut aggregate planning karena permintaan fasilitas dan kapasitas yang
tersedia dispesifikasikan dalam kuantitas , dan total permintaan yang diharapkan diukur tanpa
menganggap varian dari permintaan yang ada . Langkah-langkah dalam membuat aggregate
planning: Membuat sales forecast untuk jangka menengah . Mengembangkan aggregate strategi
produksi dari sales forecast Check apakah total permintaan untuk periode forecast sesuai dengan
kombinasi peralatan dan kapasitas tenaga kerja di pabrik . Jika diperkirakan permintaan
penjualan tidak dapat dipenuhi dengan kapasitas pabrik yang tersedia , termasuk kapasitas
tambahan yang dimasukkan dalam periode perencanaan menengah , sales forecast mungkin
harus diturunkan ke kapasitas maksimum yang dapat dilakukan selama periode aggregate
planning.
AGGREGATE SCHEDULING:
12
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
BILL OF MATERIAL :
BILL OF MATERIAL Bill Of Material (BOM) adalah daftar dari semua material, part, dan sub
assemblies serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit
produk atau parent assembly. BOM merupakan penggambaran komponen-komponen atau part
produk dalam sebuah hubungan hirarkis parent atau child , atau penggambaran dengan level-
level rendahnya lagi . 20
ROUTING PROCESS:
ROUTING PROCESS Routing process adalah urutan dari proses produksi , termasuk
didalamnya informasi terkait alat-alat yang digunakan dalam proses produksi . Tujuan
pembuatan routing process adalah menetapkan operasi pada setiap work center untuk
terbentuknya produk . Alur produk yang dihasilkan pada umumnya diproses dari work center
yang satu ke work center yang lain.
OPERATION SCHEDULING:
FORWARD SCHEDULING:
FORWARD SCHEDULING Yaitu , aktifitas penjadwalan dimulai dari proses pertama sampai
proses ke -n yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk . Metode ini memiliki
beberapa kekurangan , antara lain : Keterlambatan /tardiness Waktu penyelesaian produk
melebihi due date, sehingga berpengaruh terhadap turunnya tingkat kepuasan dan kepercayaan
konsumen . Terlalu cepat /earliness Waktu penyelesaian produk lebih cepat daripada due date,
sehingga terjadi penumpukkan produk jadi di gudang (inventory cost tinggi ).
13
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
BACKWARD SCHEDULING:
BACKWARD SCHEDULING Yaitu aktifitas penjadwalan dimulai dari proses paling terakhir
sampai proses ke-1 yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk tertentu . Jika
dibandingkan dengan metode forward scheduling, metode ini lebih efektif karena suatu job akan
diselesaikan tepat pada waktunya sehingga dapat meminimasi terjadinya tardiness dan earliness.
Kekurangan dari metode ini adalah adanya kemungkinan terjadinya infisiable time , yaitu bila
due date terlalu dekat dengan waktu order masuk , sehingga pengerjaan proses ke -n < waktu
order masuk . Banyak alternative yang dapat dilakukan jika terjadi infisiable time, antara lain:
Melakukan subkontrak Melakukan lembur Melakukan pendistribusian beban kerja.
14