Anda di halaman 1dari 14

Teknik & Manajemen Industri

Akademi Teknik Industri Makassar

 
APA ITU PPC ?

Production Planning and Control (PPC) dapat diartikan dengan banyak  pengertian.
Namun bila dilihat dari susnan katanya, PPC dapat diartikan sebagai suatu sistem pengendalian
proses produksi dengan dilakukannya perencanaan,  pengaturan, dan pemeriksaan setiap aspek
dalam kegiatan produksi. Menurut suatu artikel yang berjudul Pendahuluan Perencanaan dan
Pengaturan Produksi , definisi PPC dapat disimpulkan sebagai proses perencanaan dan
pengendalian arus produksi untuk dicapainya penghematan dalam biaya  bahan, pemanfaatan
sumber daya baik fasilitas, tenaga kerja atau waktu yang optimal untuk tercapainya keuntungan
yang optimal. Untuk itulah pada setiap proses produksi selalu ada Production Planning and
Control (PPC).

Dengan harapan dapat menekan proses produksi untung mencapai keuntungan maksimal
tanpa membebani kapasitas produksi dan tidak memberikan efek negatif bagi proses produksi itu
sendiri. Adapun ruang lingkup PPC yaitu, meliputi kegiatan perencanaan dan  pengendalian
proses produksi mulai dari, penjadwalan, penyediaan material,  penghitungan material, dan
mengontrol kegiatan produksi agar tercapai sesuai target. Semua kegiatan itu sangatlah penting
pada setiap proses produksi agar  proses produksi tidak terhambat.  Namun pada pelaksanaannya,
PPC sangatlah dipengaruhi oleh divisi yang saling berhungan dengan PPC baik divisi yang di
atas ataupun yang di bawah  pada struktur organisasi. Jadi dapat dikatakan PPC tidak dapat
dilaksanakan secara tunggal atau berdiri sendiri.

PRODUCTION PLANNING CONTROL (PPC)

Perencanaan pengendalian produksi meliputi proses perakitan dari bahan-bahan, mesin-mesin


dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi dalam periode tertentu yang
selanjutnya dilakukan proses penyimpanan sampai proses produksi. PPC megatur aliran material
dari proses produksi mulai bahan mentah sampai produk jadi bahkan sampai produk diterima
konsumen. Dengan melakukan PPC yang optimal perusahaan akan mendapatkan keuntungan
maksimal serta menguasai pasar tertentu.

TUJUAN PPC  PRODUCTION PLANNING AND CONTROL (PPC)

Secara umum yaitu untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam suatu proses produksi
baik  barang maupun jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli atau  pengguna dan
menghasilkan keuntungan bagi investor atau pihak perusahaan. Dilihat dari tujuannya yang
sangat berpengaruh bagi pihak internal maupun dengan eksternal atau konsumen/pembeli, maka
pelaksanaannya haruslah tepat sasaran dan tepat guna. Baik atau tidaknya proses pelaksaan PPC
langsung mempengaruhi proses produksiya.

1
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

 
FUNGSI PPC PRODUCTION PLANNING AND CONTROL (PPC)

Fungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan
permintaan/penjualan untuk periode yang akan dating, perencanaan produksi agar tidak terjadi
bentrokan proses produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai target yang telah ditetapkan,
dan pengendalian persediaan, agar terjaminnya kelancaran proses produksi.

Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) pada industri manufaktur apapun akan
memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas-aktivitas yang ditangani oleh departemen PPC
atau PPIC secara umum adalah sebagai berikut :

1. Mengelola pesanan (order) dari pelanggan. Para pelanggan memasukkan pesanan-


pesanan untuk berbagai produk. Pesanan-pesanan ini dimasukkan dalam jadwal produksi
utama, ini bila jenis produksinya make to order.

2. Meramalkan permintaan. Perusahaan biasanya berusaha memproduksi secara lebih


independent terhadap fluktuasi permintaan. Permintaan ini perlu diramalkan agar skenario
produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan tersebut. Permintaan ini harus dilakukan
bila tipe produksinya adalah make to stock.

3. Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan berupa melakukan transaksi


persediaan, membuat kebijakan persediaan pengaman, kebijakan kuantitas pesanan, dan
mengukur performansi keuangan dari kebijakan yang dibuat.

4. Menyusun rencana agregat (penyesuaian permintaan dengan kapasitas). Pesanan


pelanggan dan atau ramalan permintaan harus dikompromikan dengan sumber daya
perusahaan (fasilitas, mesin, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain). Rencana agregat
bertujuan untuk membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja
(reguler,lembur, dan subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya
secara terpadu (tidak per produk).

5. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenai apa
dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item
produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat
kedalam rencana produksi (apa, kapan, dan berapa) yang akan direalisasikan JIP ini apabila
telah dikoordinasikan dengan seluruh departemen akan jadi dasar dalam PPC. JIP ini akan
di-”review” secara periodik atau bila ada kasus. JIP ini dapat berubah bila ada hal yang
harus diakomodasikan.

6. Merencanakan kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus dibuat
selanjutnya harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan komponen, sub-assembly, dan bahan
penunjang untuk penyelesaian produk. Perencanaan kebutuhan material bertujuan untuk
menentukan, apa, berapa, dan kapan komponen, sub-assembly, dan bahan penunjang yang
harus disiapkan. Untuk membuat perencanaan kebutuhan diperlukan informasi lain berupa

2
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

struktur produk (Bill of Material) dan catatan persediaan. Bila hal ini belum ada, maka tugas
departemen PPC untuk membuatnya.

7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi
urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas
pengerjaan, dan lain-lainnya.

8. Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja dibanding kapasitas produksi. Kemajuan


tahap demi tahap dimonitor dan dibuat laporannya untuk dianalisis. Apakah pelaksanaan
sesuai rencana yang telah dibuat?

9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas. Bila realisasi tidak sesuai rencana, maka
rencana agregat, JIP, dan penjadwalan dapat diubah/disesuaiakan kebutuhan. Untuk jangka
panjang, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengubah (menambah) kapasitas produksi.

Pada dasarnya terdapat empat tingkat dalam hierarki perencanaan prioritas dan kapasitas yang
terintegrasi, antara lain :

1. Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya.


Pada dasarnya perencanaan produksi merupakan suatu proses penetepan tingkat output
manufakturing secara keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan dan
inventori yang diinginkan. Rencana produksi mendefinisikan tingkat manufakturing,
biasanya dinyatakan sebagai tingkat bulanan untuk periode satu tahun atau lebih, untuk
setiap kelompok produk. Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya (RRP) merupakan suatu
proses yang mengevaluasi rencana produksi guna menentukan sumber daya jangka panjang
seperti : tanah, fasilitas, mesin-mesin dan tenaga kerja adalah tersedia.
 
2. Penjadwalan Produksi Induk (MPS) dan Rough Cut Capacity Planning (RCCP).
MPS menguraikan rencana produksi untuk menunjukkan kuantitas produk akhir yang akan
diproduksi untuk setiap periode waktu sepanjang horizon perencanaan taktis (biasanya satu
tahun). Apabila rencana produksi menunjukkan tingkat produksi untuk kelompok produk,
MPS menjadwalkan kuantitas spesifik dari produk akhir dalam periode waktu spesifik.
Rough Cut Capacity Planning (RCCP) menentukan apakah sumber daya yang direncanakan
adalah cukup untuk melaksanakan MPS.

3. Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) dan Perencanaan Kebutuhan Kapasitas


(CRP).
MRP mengembangkan pesanan-pesanan yang direncanakan untuk bahan baku, komponen,
dan subassemblies yang dibutuhkan untuk memenuhi MPS. MRP menggunakan data
inventori dan Bills Of Material (BOM).
Perencanaan Kebutuhan Kapasitas (CRP) membandingkan kapasitas yang dibutuhkan
terhadap projected available capacity untuk open manufacturing orders dan planned
manufacturing orders yang dihasilkan oleh sistem MRP.

3
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

4. Pengendalian Aktivitas Produksi (PAC) dan Pengendalian Input/Output serta


Operations Sequencing. PAC mengembangkan jadwal jangka pendek yang terperinci dengan
menggunakan component due dates dari MRP dan detailed routings.

SYARAT – SYARAT KERJA PPC

Berikut ini merupakan beberapa syarat kerja PPC agar bisa optimal. Berikut ini merupakan
rinciannya :
1.Ada rencana Sales dari marketing Department

2.Ada formula standard dari semua produk

3.Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja

4.Ada standard yield dari semua produk

Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
1.Ada batasan minimum dan maksimum stock

2.Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing,

inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting).

TUGAS-TUGAS PPC

Berikut ini merupakan beberapa tugas yang terdapat pada proses PPC berlangsung :
1.Perencanaan
2.Membuat rencana produksi, menyusun dan menetapkan urutan produksi, input material,
alat dan mesin, serta pekerja.
3.Perancangan aliran kerja(workflow) organisasi.
4.Penjadwalan
5.Mempersiapkan order produksi dan jadwalnya(timetables).
6.Pengendalian
7.Memberikan otorisasi untuk memulai kegiatan produksi, memonitor, menindaklanjuti, dan
menjaga rencana dilaksanakan.

4
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

KENDALA PADA PELAKSANAAN PPC

Walaupun telah dilakukan perencanaan yang matang, namun terkadang  pada proses pelaksaan
bisa jadi ada faktor-faktor yang menimbulkan kendala dan hambatan bagi proses produksi.
Hambatan dan kendala dapat terjadi pada setiap aspek dalam unsur produksi. Hambatan dan
kendala dapat ditimbulkan dari pihak internal maupun eksternal. Adapun kendala yang secara
umum biasa dialami dalam proses  pelaksanaan PPC yaitu kendala dalam perencanaan dan
pengendalian produksi adalah ketersediaan sumber daya, jadwal/waktu pengiriman produk dan
kebijikan manajement yang baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi  proses
berjalannya pelaksanaan PPC.
 

SISTEM ALIRAN PPC

Sistem aliran PPC merupakan alur pelaksanaan produksi mulai dari  perencanaan, proses
dan pada akhirnya sampai pada produk yang dapat dinikmati oleh konsumen. Baik buruknya
produk akhir sangatlah ditentukan oleh sistem aliran produksinya. Sistem aliran produksi
dirancang oleh PPC, maka dapat dikatakan pula sistem ini sebagai sistem aliran PPC, karena
keseluruhan kerjanya merupakan ruang lingkup dari tugas Production Planning and Control
(PPC).
Sistem aliran PPC berupa runtutan urutan kerja yang diurut berdasarkan tugas dan posisi
padda struktur organisasi. Sistem haruslah dibuat secara baik dan atas pertimbangan yang
menyeluruh. Mengapa demikian?. Karena untuk terjaminnya kelancaran produksi, dengan kata
lain untuk meminimalisir kendala yang dapat terjadi dari berbagai kemungkinan.

Sistem aliran PPC tercipta dari kumpulan-kumpulan gagasan komponen  pelaku produksi
yang melakukan analisis yang saling keterkaitan. Seperti dicontohkan pada handout oleh A.
Gamawan, sistem aliran PPC dan perencanaan  produksi didasarkan pada : riset pasar, desain
produk, proses produksi, pemasaran  produk, hingga kembali pada konsumen. Sistem aliran PPC
nya pun didasarkan pada komponen tersebut,yaitu :  

 Riset pasar, riset pasar didapat dari pesanan konsumen dan kebutuhan konsumen terhadap
produk, yang kemudian di ambil sebagai calon produk dengan spesifikasi sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen atau pemesan;
 
 Desain produk, setelah riset pasar didapat permintaan pasar kemudian diturunkan
menjadi order produk yang selanjutnya diproses untuk didapat desain rancangan produk
agar dapat di  produksi;
 
 Proses produksi, proses ini terjadi jika desain produk dan komponen penunjangnya telah
siap untuk di eksekusi, diusahakan  pada saat akan melakukan proses ini, semua
kebutuhan telah terpenuhi, agar tidak mengganggu proses pelaksanaan produk;
 
 Pemasaran, pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa hal, sekalipun dengan produk
yang telah dibuat dan dipakai oleh konsumen, ini bisa juga dijadikan sebagai media
pemasaran;

5
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

 
 Delivery, inilah yang menjadi kunci jawaban atas proses yang telah dilakukan, karena
berhasil atau tidaknya suatu produksi dapat dilihat dari pengiriman.

TINGKATAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Dalam proses PPC terdapat beberapa tingkatan yang berperan penting dalam proses kerjanya.
Berikut nenerapa tingkatan PPC tersebut :

1.Perencanaan jangka panjang


Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi,
perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.

2.Perencanaan jangka menengah


Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan
perencanaan kebutuhan distribusi.

3.Perencanaan jangka pendek


Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output,
pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen
proyek .

PROSES PERANCANGAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI

Proses perancangan dan perencanaan produksi merupakan langkah penting dan hal yang
paling menentukan bagaimana, kapan, dimana, dan oleh siapa proses  produksi akan dilakukan.
Proses perancangan dan perencanaan ini membutuhkan ide dan gagasan yang cemerlang untuk
menghasilkan langkah pelaksanaan  produksi yang optimal dengan berefrensi pada
meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.

Pada proses perancangan dan perencanaan produksi harus disesuaikan dengan kondisi
sumber daya yang ada dan tersedia yang dapat digunakan. Terlebih dengan kondisi yang sumber
dayanya terbatas, perancangan dan  perencanaan haruslah tepat sasaran. Perencanaan yang
dilakukan yaitu : perencanaan jadwal produksi, preparation up, penyediaan material, penyediaan
tenaga kerja, penyedian alat  bantu. Penjelasan singkat perencanaan tersebut sebagai berikut.
Perencanaan jadwal, akan dijelaskan pada penjadwalan. Preparation up merencanakan langkah
proses produksi dan mendefinisikan gambar kerja.

Perencanaan ini mengacu pada gambar GA ( General Arrangement ), perencanaan ini


ditekankan pada langkah pengerjaan, work station mana yang perlu didahulukan, proses
pengerjaan ( tunggal atau parallel ), orientasi komponen (misal nozzle). Contoh lainnya yaitu
misal proses pengerollan, dilihat dari konstruksi kemudian direncanakan langkah pengerjaannya,
pemilihan langkah antara long weld atau rolling. Penyediaan tenaga kerja, ini dilakukan untuk
penghematan tenaga kerja agar efektif dalm pengerjaan, komunikasi, dan koordinasi, serta tidak

6
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

mengganggu produksi project yang lain yang sedang berjalan. Perencanaan ini menyangkut
masalah jumlah tenaga kerja dan kapasitas tenaga kerja di setiap work station.

PROSES PENGENDALIAN PRODUKSI

Proses produksi merupakan suatu sistem pemanfaatan sumber daya yang tersedia yang
kemudian di organisir dan di integrasikan untuk mentransformasikan input menjadi
output melalui proses penambahan nilai pada input tersebut. Proses produksi terlaksana karena
adanya fungsi-fungsi produksi yang terintegrasi yang membentuk suatu sistem yang saling
keterkaitan. Hal ini yang mengakibatkan dalam suatu proses produksi diperlukan adanya
pengendalian produksi. Dimana tujuannya yaitu untuk mengarahkan dan mengatur fungsi-fungsi
produksi agak berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah diputuskan.

Proses pengendalian produksi dapat dilakukan dalam beberapa aspek. Misalnya dalam
masalah, jadwal, sumber daya manusia, peralatan, material, dan  proses pengerjaan. Semua aspek
itu harus bisa dipastikan sesuai dengan target yang telah ditentukan pada proses perencanaan
produksi. Hal ini untuk terwujudnya kualitas kerja yang baik dan kualitas output produk yang
dikeluarkan.

Berikut ini merupakan beberapa kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam proses
produksi berlangsung :
1.Peramalan kuantitas permintaan
2.Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
3.Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
4.Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
5.Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
6.Penjaminan kualitas
7.Monitoring aktivitas produksi
8.Pengendalian produksi
9.Pelaporan dan pendataan

7
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

PROSES PENJADWALAN PRODUKSI

Penjadwalan adalah salah satu kegiatan penting dalam proses produksi. Penjadwalan ini
sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang
didalamnya mencakup :
 
 mengalokasikan fasilitas, peralatan & tenaga kerja untuk setiap operasi;

 menentukan urutan pelaksanaan kegiatan.

Penjadwalan sangat erat kaitannya dengan kuantitas/volume pruoduksi  pada suatu


operasi. Maka sering dikatakan bahwa penjadwalan adalah fungsi dari sistem volume produksi.
Banyak teknik atau metoda dalam penerapan pembuatan  jadwal, tergantung dari volume
produksi, variasi produk & tingkat kesulitan  pekerjaan.

TINGKATAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan:

1. Perencanaan jangka panjang (long range planning)

Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan
penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.

2. Perencanaan jangka menengah (medium range planning)

Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan berupa perencanaan kebutuhan kapasitas


(capacity reqiurement planning), perencanaan kebutuhan material (material requirement
planning), jadwal induk produksi (master production schedule), dan perencanaan kebutuhan
distribusi (distribution requirement planning).

3. Perencanaan jangka pendek (short range planning)

Perencanaan jangka pendek berupa kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir


(final assembly schedule), perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian
kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.

8
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

OPERATION MANAGEMENT 

OPERATION MANAGEMENT Elemen penting dalam Operation Management Permintaan


Konsumen Mencakup permintaan internal ataupun external. Operation Management dalam
Production Planning bertujuan untuk membuat produk berkualitas tinggi pada harga yang sesuai
dengan harapan atau kemampuan konsumennya . Kapasitas Proses Adalah pengukuran
kemampuan dalam memproduksi barang secara efektif dan efisien per satuan waktu 1 Proses
Sistem Operasi Merupakan urutan dan hubungan berbagai aktivitas yang digunakan untuk
merubah input (material) menjadi output ( produk ).

PRODUCTION PLANNING and CONTROL 

PRODUCTION PLANNING and CONTROL Perencanaan merupakan aktivitas yang paling


penting dalam setiap organisasi , karena perencanaan menjelaskan seluruh aktivitas yang terlibat
dalam proses produksi . Production and Planning Control Fungsi Organisasi Keterlibatan
Supplier dan pihak lain Permintaan Pelanggan ( Konsumen ) Perencanaan yang strategis
memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah dan keputusan strategis dalam berbagai
permasalahan yang dihadapi . Perencanaan merupakan tanggung jawab Production Plan and
Control, dengan memperhatikan : Sumber daya (resource) yang diperlukan . Seberapa banyak
yang diperlukan . Kapan diperlukan . Bagaimana proses dilakukan .

TUJUAN PRODUCTION PLANNING

TUJUAN PRODUCTION PLANNING Production Planning bertujuan untuk : Merubah


FORECAST penjualan atau ORDER kedalam program produksi yang realistis . Menyediakan
sistem informasi dan komunikasi antar departemen . Mengawasi kemajuan dari program-
program produksi . Menganalisa kelengkapan program. Peningkatan perencanaan dan
pengendalian dimasa yang akan datang .

KEUNTUNGAN PRODUCTION PLANNING 

KEUNTUNGAN PRODUCTION PLANNING Keuntungan perencanaan produksi : Peningkatan


lingkungan dan keamanan kerja . Peningkatan layout dan fasilitas . Pemanfaatan peralatan yang
lebih baik dan optimal. Kapasitas tereksplorasi dan teralokasi secara optimal. Tercipta alur
produksi yang lebih baik . Pengurangan Work In Process dan perawatannya . Tercipta
produktifitas yang lebih baik .

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PLANNING 

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PLANNING Dalam menyusun production planning


perlu diperhatikan hal-hal berikut : Lokasi dan layout plant (area kerja ). Terkait mobilitas dan
penanganan produk Kesiapan dan penjadwalan sumber daya (Man – Machine – Material).
Metode Kerja Kebijakan inventory (stock). Pengendalian proses produksi dan troubleshooting

9
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

terhadap masalah yang terjadi . Pengendalian kualitas dan kuantitas produk . Perawatan peralatan
dan mesin yang digunakan .

INVENTORY CONTROL 

INVENTORY CONTROL Inventory control adalah teknik untuk menjaga stock berada pada
level yang diinginkan . Salah satu faktor yang diperlukan dalam inventory control adalah akurasi
informasi tentang barang atau item yang dimiliki , antara stock secara sistem dan stock secara
actual fisik yang ada . Dengan metode inventory control yang benar , Production Planning dan
Control dapat melakukan perencanaan produksi , pengendalian operasional , dan pengambilan
keputusan yang tepat . Inventory yang perlu diperhatikan sebelum membuat perencanaan
produksi adalah : Inventory Raw Material Inventory Work In Process Inventory Finish Part.

FILOSOFI INVENTORY CONTROL 

FILOSOFI INVENTORY CONTROL Pada dasarnya filosofi Inventory Control adalah


memastikan bahwa : Barang yang tepat , dalam jumlah yang tepat , dengan kualitas yang tepat ,
tersedia pada tempat yang tepat , pada waktu yang tepat.

INVENTORY YANG TIDAK SEIMBANG 

INVENTORY YANG TIDAK SEIMBANG Inventory yang tidak terkontrol mengakibatkan


terjadinya ketidakseimbangan stock, yang berdampak pada : Akibat yang ditimbulkan :
Kekurangan Stock Kelebihan Stock Line Stop Produksi . Revisi jadwal produksi . Pengiriman
tertunda . Hubungan dengan konsumen terpengaruh . Gangguan pada perencanaan marketing.
Gangguan pada operasional produksi . Akibat yang ditimbulkan : Meningkatnya investasi .
Mengurangi keuntungan . Menambah biaya perawatan . Penurunan kualitas produk . Produk
menjadi Out Of Date Penambahan biaya asuransi dan pajak . Cash Flow tidak lancar .

FORECAST (PERKIRAAN)

FORECAST (PERKIRAAN) Adalah perhitungan level permintaan suatu produk atau beberapa
produk untuk suatu waktu dimasa yang akan datang . Karena forecast dibuat untuk periode yang
akan datang , pada dasarnya forecast merupakan tebakan yang menggunakan metode intelektual .
Penggunaan teknik tertentu yang sudah terbukti dan dapat diandalkan menjadikan forecast
adalah “ Perkiraan Yang Telah Terdidik ” . Dalam aplikasinya , forecast digunakan untuk 3
tujuan utama , yakni : Menentukan ukuran atau seberapa pentingnya aktivitas ekspansi
perusahaan dalam jangka panjang . Menentukan perencanaan jangka menengah untuk produk
yang akan tetap diproduksi atau dihentikan . Menentukan jadwal jangka pendek bagi produk
yang akan diproduksi .

10
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

MENGAPA FORECAST DIPERLUKAN ? 

MENGAPA FORECAST DIPERLUKAN ? Forecast diperlukan untuk : Memprediksi


permintaan dimasa yang akan datang . Mengevaluasi permintaan yang sesuai ekspektasi yang
dihasilkan dari pola yang dibuat . Estimasi permintaan pasar yang diharapkan . Pemanfaatan
kapasitas secara terencana . Menghasilkan permintaan pengiriman yang realistis .

PRODUCTION PLANNING

PRODUCTION PLANNING Production Planning Memperkirakan volume produk dari tipe yang
sejenis . Perencanaan dan penyusunan jadwal produksi , penyesuaian antara perkiraan order dan
cycle time proses produksi .

SALES FORECAST dan DEVIASI: 

SALES FORECAST dan DEVIASI Merupakan proyeksi penjualan perusahaan untuk setiap
periode waktu dalam dimensi perencanaan . Sales forecast digunakan untuk menentukan
produksi , kapasitas , dan sistem penjadwalan perusahaan dan berperan sebagai masukan atau
input untuk departemen dan pihak yang terkait. Sebagian besar forecast memiliki kesalahan yang
biasa dikenal dengan deviasi atau penyimpangan . Dalam statistik , kita kenal istilah standar
deviasi atau simpangan baku , yaitu suatu estimasi probabilitas perbedaan return nyata dari return
yang diharapkan . Standar deviasi dihitung dengan rumus : Sehingga standar deviasi untuk sales
forecast diatas senilai 41 14 Dimana : x = actual sales x = rata-rata n = jumlah data _

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE: 

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE Forecast dengan metode pendekatan Simple


Moving Average adalah perkiraan dengan memberikan bobot yang sama terhadap semua data
pencapaian sebelumnya . Kita ambil contoh pencapaian 5 hari berturut-turut adalah : 1.2345;
1.2350; 1.2360; 1.2365; 1.2370, maka forecast hari ke 6 dengan simple moving average akan
dikalkulasi seperti ini : (1.2345 + 1.2350 + 1.2360 + 1.2365 + 1.2370) 5 Bagaimana kalau
pencapaian hari kedua adalah 1.100? Hasil dari simple moving average akan sedikit lebih rendah
dan ini akan memberikan pertanda kepada Anda bahwa pencapaian sedang bergerak turun , yang
pada kenyatannya , hari kedua bisa saja merupakan kejadian yang terjadi hanya sekali
( kemungkinan mengalami gangguan ). Bagaimana ini ? = 1.2358 T erkadang simple moving
average dirasakan terlalu sederhana . Ada satu cara untuk memfilter rumor-rumor yang ada
sehingga bisa mendapatkan gambaran yang tidak salah , mungkin akan lebih baik , yakni
Exponential Moving Average . Exponential Moving Average (EMA) lebih menitikberatkan
kepada periode yang baru saja terjadi . Pada contoh di atas , EMA akan menitikberatkan pada

11
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

hari ketiga-kelima , yang artinya rumor pada hari kedua memiliki nilai yang kurang penting dan
tidak akan banyak mempengaruhi moving average. Kita ambil contoh lagi pada slide berikutnya .

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE: 

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE Standar Deviasi dg metode SMA = 1.6744 poin
Standar Deviasi dg metode EMA = 1.4816 poin 16 Koefisien Persentase = 2/( Periode EMA+1)
EMA n+1 = ( Koefisien *(Actual- EMA n )) + Actual

AGGREGATE PLANNING: 

AGGREGATE PLANNING Istilah yang digunakan dalam perencanaan produksi dalam jangka
waktu yang pendek . Disebut aggregate planning karena permintaan fasilitas dan kapasitas yang
tersedia dispesifikasikan dalam kuantitas , dan total permintaan yang diharapkan diukur tanpa
menganggap varian dari permintaan yang ada . Langkah-langkah dalam membuat aggregate
planning: Membuat sales forecast untuk jangka menengah . Mengembangkan aggregate strategi
produksi dari sales forecast Check apakah total permintaan untuk periode forecast sesuai dengan
kombinasi peralatan dan kapasitas tenaga kerja di pabrik . Jika diperkirakan permintaan
penjualan tidak dapat dipenuhi dengan kapasitas pabrik yang tersedia , termasuk kapasitas
tambahan yang dimasukkan dalam periode perencanaan menengah , sales forecast mungkin
harus diturunkan ke kapasitas maksimum yang dapat dilakukan selama periode aggregate
planning.

AGGREGATE SCHEDULING: 

AGGREGATE SCHEDULING Istilah yang digunakan dalam perencanaan produksi dalam


jangka waktu yang pendek . Disebut aggregate planning karena permintaan fasilitas dan
kapasitas yang tersedia dispesifikasikan dalam kuantitas , dan total permintaan yang diharapkan
diukur tanpa menganggap varian dari permintaan yang ada .

MASTER PRODUCTION SCHEDULE: 

MASTER PRODUCTION SCHEDULE Master Production Schedule (MPS) meliputi berbagai


macam aktivitas yang terkait dalam persiapan dan pengendalian Production Schedule. MPS
adalah pembuatan jadwal yang diantisipasi untuk produk-produk perusahaan yang dinyatakan
dalam konfigurasi produk yang spesifik dalam dimensi perencanaan . MPS adalaah rencana
produksi yang realistis dan detail , dimana seluruh permintaan yang memungkinkan ditempatkan
dalam fasilitas produksi yang dipertimbangkan . Permintaan yang memungkinkan adalah : Sales
Forecast Customer Order Permintaan Spare Part / Service Part Special Order.

12
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

BILL OF MATERIAL : 

BILL OF MATERIAL Bill Of Material (BOM) adalah daftar dari semua material, part, dan sub
assemblies serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit
produk atau parent assembly. BOM merupakan penggambaran komponen-komponen atau part
produk dalam sebuah hubungan hirarkis parent atau child , atau penggambaran dengan level-
level rendahnya lagi . 20

ROUTING PROCESS: 

ROUTING PROCESS Routing process adalah urutan dari proses produksi , termasuk
didalamnya informasi terkait alat-alat yang digunakan dalam proses produksi . Tujuan
pembuatan routing process adalah menetapkan operasi pada setiap work center untuk
terbentuknya produk . Alur produk yang dihasilkan pada umumnya diproses dari work center
yang satu ke work center yang lain.

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING: 

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Material Requirement Planning (MRP) merupakan


sistem data proses yang bekerja untuk mengembangkan atau menjaga sejumlah pemesanan
(order) yang mendukung rencana produksi , dan secara bersamaan “ meminimalisasi ” level
inventory didalam sistem produksi . MRP dibuat dengan memperhatikan aspek-aspek berikut :
Master Production Schedule Bill of Material Data Inventory Record File Outstanding Purchase
Order 22 Routing Process

OPERATION SCHEDULING: 

OPERATION SCHEDULING Tujuan scheduling : Mengoptimalkan penggunaan sumber daya .


Memenuhi jam dan tanggal pengiriman yang diminta . Meminimalkan Inventory Work In
Process Meminimalkan Manufacturing Lead Time Metode scheduling ada 2 : Forward
Scheduling Backward Scheduling 23

FORWARD SCHEDULING: 

FORWARD SCHEDULING Yaitu , aktifitas penjadwalan dimulai dari proses pertama sampai
proses ke -n yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk . Metode ini memiliki
beberapa kekurangan , antara lain : Keterlambatan /tardiness Waktu penyelesaian produk
melebihi due date, sehingga berpengaruh terhadap turunnya tingkat kepuasan dan kepercayaan
konsumen . Terlalu cepat /earliness Waktu penyelesaian produk lebih cepat daripada due date,
sehingga terjadi penumpukkan produk jadi di gudang (inventory cost tinggi ).

13
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

BACKWARD SCHEDULING: 

BACKWARD SCHEDULING Yaitu aktifitas penjadwalan dimulai dari proses paling terakhir
sampai proses ke-1 yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk tertentu . Jika
dibandingkan dengan metode forward scheduling, metode ini lebih efektif karena suatu job akan
diselesaikan tepat pada waktunya sehingga dapat meminimasi terjadinya tardiness dan earliness.
Kekurangan dari metode ini adalah adanya kemungkinan terjadinya infisiable time , yaitu bila
due date terlalu dekat dengan waktu order masuk , sehingga pengerjaan proses ke -n < waktu
order masuk . Banyak alternative yang dapat dilakukan jika terjadi infisiable time, antara lain:
Melakukan subkontrak Melakukan lembur Melakukan pendistribusian beban kerja.

PERTIMBANGAN DALAM MEMBUAT SCHEDULE: 

PERTIMBANGAN DALAM MEMBUAT SCHEDULE Ada lima pertimbangan yang dapat


digunakan untuk menyusun schedule, yaitu : First In First Out (FIFO), First Come First Serve
Job order yang masuk terlebih dulu yang diprioritaskan untuk dikerjakan . Shortest Processing
Time (SPT) Job order dengan waktu proses yang lebih pendek dikerjakan lebih dahulu untuk
memberikan keleluasaan pengerjaan yang membutuhkan waktu lebih panjang . Earliest
Operating Date (EOD) Pekerjaan dikerjakan dengan memperhitungkan target penyelesaian dan
waktu proses . Earliest Operating Date (EOD) Pekerjaan dikerjakan dengan memperhatikan
target penyelesaian tanpa memperhitungkan waktu proses . Critical Ratio Prioritas disusun
berdasar index order terhadap order lainnya dalam satu work center.

14

Anda mungkin juga menyukai