LANDASAN TEORI
Teknik dasar yang dapat digunakan untuk metode RCCP antara lain :
Capacity Planning Factor
Bill of Capacity
Time –Phased Bill of Capacity
Rumus untuk menghitung kapasitas yang dibutuhkan produk k pada stasiun kerja i
untuk periode j adalah :
Keterangan :
a ik : waktu baku pengerjaan produk k pada stasiun kerja i
CR = N x WB
Keterangan:
CR : kapasitas yang dibutuhkan
N : banyak produk
WB : waktu baku
Sedangkan untuk menghitung kapasitas yang tersedia dapat dihitung
menggunakan rumus berikut :
CA = x efisiensi x utilitas
Keterangan:
CA : kapasitas tersedia
Tj : waktu kerja tersedia setiap periode j
Efisensi: variabel acak pekerja
Utilitas : variabel acak mesin
Sisa kapasitas = CA – CR
Keterangan:
CA : kapasitas tersedia
CR : kapasitas yang dibutuhkan
Menurut Gaspersz (2005), tindakan yang harus dilakukan ketika kapasitas yang
dibutuhkan tidak seimbang dengan kapasitas yang tersedia adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas (Increasing Capacity)
a. Menambah extra shifts.
b. Menjadwalkan lembur (overtime) atau bekerja di akhir pekan (work
wekeends).
c. Menambah peralatan dan/atau personel.
d. Subkontrak satu atau lebih shop orders.
Jika dari pilihan tersebut masih tetap tidak dapat memenuhi kapasitas yang
dibutuhkan, maka MPS dapat dapat direvisi agar seimbang dengan kapasitas yang
tersedia.
2.4. Merevisi MPS Ketika Tidak dapat Memenuhi Kapasitas yang
Dibutuhkan
Jika alternatif diatas tetap tidak dapat membuat kapasitas yang tersedia
memenuhi kapasitas yang dibutuhkan, maka pilihan terakhir yang harus dilakukan
adalah memperbaiki MPS. Menurut Rio (2017), jika terjadi kelebihan kapasitas
yang dibutuhkan, maka proses produksi tidak akan selesai pada tepat waktu.
Sehingga manajemen harus bertanggung jawab untuk merevisi batas waktu
pengerjaan dalam rangka menetapkan MPS yang mungkin untuk diselesaikan
tepat waktu. Ini maksud dari memperbaiki MPS.