5.1. Analisis Data Master Production Schedulling (MPS)
Data MPS yang dibutuhkan untuk praktikum RCCP ini adalah 13 periode, yang di dapatkan dari NIM masing-masing praktikan yang dibagi 5. Pada periode 1 nilainya 68.2, periode 2 nilainya 70, periode 3 nilainya 71.2, periode 4 nilainya 68.2, periode 5 nilainya 70, periode 6 nilainya 71,2, periode 7 nilainya 68.2, periode 8 nilainya 70, periode 9 nilainya 71.2, periode 10 nilainya 68.2, periode 11 nilainya 70, periode 12 nilainya 71.2, periode 13 nilainya 68.2.
5.2. Analisis Data Hari Kerja Efektif
Data hari kerja disesuaikan dengan kalender 2022 pada bulan April hinnga juni. Dan pada periode pertama diawali pada tanggal 3 april dan akhir periode pada tanggal 2 juli.
5.3. Analisis Perhitungan Bill of Capacity per Stasiun Kerja
Pada perhitungan Bill of Capacity per stasiun kerja di dapatkan nilai standar labor hours yang berbeda, nilai standar labor hours terkecil terdapat di SK Pengeloran 0.17 jam, dan nilai standar labor hours terbesar terdapat di SK Las Perakitan 10.43 jam.
Pada perhitungan Effective Daily Capacity per stasiun kerja di dapatkan nilai EDC yang berbeda, nilai EDC terkecil terdapat di SK Pengeloran 4.28, dan nilai EDC terbesar terdapat di SK Las Perakitan 38.67. 5.5. Analisis Perhitungan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) Pada perhitungan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) perstasiun kerja, dilakukan dan di dapatkan hasil dari 20 SK (Stasiun Kerja), 6 SK yaitu SK 1 Pengukuran (Semua Periode), SK 3 Cetak Plat (Semua Periode), SK 12 Pembubutan ( pada periode 1, 3, 4, 6, 10, 11, 12, 13) SK 15 Pond (Semua Periode), SK 17 Sekrap (Semua Periode) SK 19 Pembengkokan (Semua Periode) di dapatkan hasil kapasitas yang di butuhkan lebih kecil dari kapasitas tersedia yang berarti MPS layak.
Analisis Kapasitas Produksi Dengan Menggunakan Metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP) Terhadap Produk Lampu Hemat Energi Di PT - Nikkatsu Electric Works Bandung